Bab I Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu indicator yang penting bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin. Kebanyakan roti yang di konsumsi oleh masyarakat luas adalah

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman sekarang ini, segala sektor kehidupan semakin modern, dan

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

Bab II Tinjauan Pustaka 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung sudah terkenal sebagai kota yang menawarkan berbagai daya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

DAFTAR ISI. ABSTRAK..i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..v. DAFTAR TABEL..viii. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN..xii BAB I PENDAHULUAN.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI NC TOURS AND TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

Rini Handayani. Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Pasim Jl. Dakota No.8a Sukaraja Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini suksesnya pembangunan di berbagai bidang membuat tingkat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan pariwisata merupakan salah satu indicator yang penting bagi perekonomian suatu Negara, dimana dengan adanya pariwisata maka pendapatan perkapita suatu Negara akan meningkat / menurun. Hal ini dapat dilihat bahwa kehidupan pariwisata sekarang ini sudah semakin maju dan tuntutan para konsumen akan kebutuhan pariwisata juga semakin tinggi. Dengan itu perusahaan- perusahaan dimasa sekarang ini dihadapkan pada banyaknya pesaing bisnis baru yang muncul, terutama dalam bidang pariwisata ini. Pemasaran jasa belakangan ini makin marak dan diminati oleh produsen dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumennya. Karena melalui kualitas pelayanan jasa, para konsumen dapat langsung merasakan pelayanan yang ada didalamnya. Dalam hal ini konsumen dapat menilai apakah mereka bisa mendapatkan kepuasan dari pelayanan suatu jasa atau tidak. Dalam hal ini, bisnis perhotelan merupakan salah satu hal yang mendukung kegiatan pariwisata dan telah menjadi suatu kebutuhan bagi semua kalangan yang mampu, khususnya untuk mandapatkan kenyamanan disaat mengadakan perjalanan liburan. Untuk menyiasatinya tentu banyak produsen-produsen jasa yang mendirikan usaha perhotelan demi memuaskan kebutuhan penginapan bagi para konsumennya. Namun untuk hal pelayanan jasa perhotelan yang mereka tawarkan

Bab I Pendahuluan 2 tidaklah mudah, mengingat sekarang banyaknya jumlah bisnis perhotelan yang ada menyebabkan persaingan yang makin ketat diantara mereka. Oleh sebab itu, para pengusaha perhotelan harus berusaha semaksimal mungkin memberikan serta menyediakan palayanan yang berkualitas. Hotel Apita Green sebagai salah satu tempat penginapan yang terdapat di Cirebon, yang terletak di jalan Tuparev tampaknya memahami betul tuntutan dari konsumen tersebut, dalam hal ini menjaring pangsa pasar yang sebagian besar adalah konsumen yang mengadakan perjalanan liburan ke kota Cirebon. Sehingga bisa dikatakan Hotel Apita Green sekarang dapat bersaing dengan tempat penginapan lainnya yang berada disekitar Cirebon, bahkan mungkin sudah dapat mengunggulinya. Tetapi kritik maupun keluhan dari pihak konsumen tentu diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggannya (konsumen yang sering menginap di Hotel Apita Green). Kritik dan keluhan tersebut biasanya mencakup lima dimensi kualitas layanan yaitu: reliability, assurance, tangibles, empathy, and responsiveness. Dalam hal ini Hotel Apita Green telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melayani dan memuaskan konsumennya, salah satunya yaitu dengan cara menyempurnakan kualitas dari pelayanannya baik menyangkut kenyamanan, keramahan dan mutu produk yang ditawarkan. Berkaitan dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil topic penelitian mengenai : Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Konsumen di Hotel Apita Green, Cirebon.

Bab I Pendahuluan 3 1.2 Identifkasi Masalah Dari hal-hal yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian maka Penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan dimensi kualitas pelayanan di Hotel Apita Green? 2. Bagaimana sikap dan tanggapan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh Hotel Apita Green? 3. Bagaimana hubungan antara kualitas pelayanan yang diberikan oleh Hotel Apita Green dengan kepuasan konsumen? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan mengetahui informasi dan data mengenai kegiatan usaha dari Hotel Apita Green. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan dimensi kualitas pelayanan Hotel Apita Green. 2. Untuk mengetahui sikap dan tanggapan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh Hotel apita Green. 3. Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan yang diberikan Hotel Apita Green dengan kepuasan konsumennya.

Bab I Pendahuluan 4 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berharga kepada berbagai pihak, yaitu : 1. Bagi Penulis sendiri, dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masalah manajemen pemasaran, khususnya menyangkut masalah kualitas pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen. 2. Bagi pihak perusahaan, diharapkan dapat lebih mampu dan tanggap dalam memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik lagi sesuai yang diinginkan konsumen. 3. Bagi rekan-rekan mahasiswa, semoga dengan adanya penelitian ini dapat membantu dalam penelitian berikutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Perusahaan jasa mempunyai karakteristik dari perusahaan yang menghasilkan produk pada umumnya. Hal itu dapat dilihat dari sifat jasa tersebut. Menurut Kotler, jasa memiliki 4 sifat jasa utama yaitu : tidak berwujud (Intangibility), keanekaragaman (Variability), tidak terpisahkan (Inseparability), dan tidak tahan lama (Perishability). Maka untuk menghadapi persaingan pun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengantisipasi hal tersebut berbeda. Mengelola kualitas jasa merupakan salah satu cara utama dalam membedakan sebuah perusahaan jasa dengan pesaingnya. Parasuraman, Zeithaml, dan Berry

Bab I Pendahuluan 5 mendefinisikan Service Quality sebagai berikut (Parasuraman, Zeithaml, dan Berry, 1990:19): Service quality can be defined as the extent of discrepancy between customer s expectations or desires and their perceptions. Menurut definisi yang tertera diatas, service quality dapat diukur dengan membandingkan antara harapan dengan persepsi konsumen. Oleh karena itu perusahaan jasa hotel harus memberikan layanan dengan kualitas yang sesuai dan lebih baik dari apa yang diinginkan oleh konsumen. Palayanan merupakan bagian yang sangat penting dalam tiap jasa perhotelan, karena dari layanan yang diberikan, konsumen dapat merasakan kepuasan atau tidak. Menurut Tjiptono (1994:24), terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan bebarapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumennya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembeli ulang, dant terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan nilai bagi pelanggan (customer delivered value) dapat didefinisikan sebagai berikut, yaitu selisih antara nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total.

Bab I Pendahuluan 6 Table 1.1 Model Kepuasan Pelanggan Bauran Pemasaran 4P Price Promotion Place Produk 3P Proses Physical evidence People Pelayanan jasa Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Nilai Bagi Pelanggan Terciptanya Kepuasan Pelanggan S = f ( E,P ) E = P (Puas) E > P (Kecewa) E < P (Sangat Puas) Kembali Menggunakan Layanan jasa yang sama Terjadi Peningkatan Profit Perusahaan Jasa Keterangan : = yang diteliti = yang tidak diteliti

Bab I Pendahuluan 7 Pada gambar 1.1 digambarkan mengenai konsep model daripada kepuasan konsumen. Penjelasannya dapat dijabarkan sebagai berikut: Bauran Pemasaran merupakan salah satu bagian dari Pemasaran, dan didalam Bauran pemasaran itu sendiri terdapat dua klasifikasi alat pemasaran. Klasifikasi itu berupa produk atau biasanya dikenal dengan 4 P dan untuk klasifikasi lainnya itu berupa jasa, yang dikenal dengan sebutan 3 P. Sebuah perusahaan jasa akan berdiri jika melihat adanya peluang pasar yang menguntungkan, dalam hal ini Hotel Apita Green melihat bahwa adanya peluang untuk usaha jasa dalam bidang perhotelan, dimana sasaran utamanya adalah para masyarakat yang sedang mengadakan perjalanan liburan ke Cirebon. Produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan jasa tentunya lebih bersifat kepada produk jasa, dimana poduk-produk yang ditawarkan disini merupakan suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumennya terhadap jasa penginapan. Selain daripada produk jasa yang ditawarkan, maka akan ada juga pelayanan jasa yang dilakukan untuk menunjang terciptanya kepuasan konsumen, yang didalamnya terdapat karakteristik dari dimensi jasa. Oleh karena itu, untuk mengevaluasi jasa, digunakan beberapa dimensi seperti yang diungkapkan oleh Parasuraman (dikutip dari Tjiptono 2000:26) sebagai berikut : 1. Bukti Langsung (tangibles) Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, dan saran komunikasi. 2. Kehandalan (reliability) Meliputi kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

Bab I Pendahuluan 8 3. Daya Tanggap (responsiveness) Meliputi daya tanggap dari para karyawan untuk membantu para pelanggan dalam memberikan paelayanan dengan tanggap. 4. Jaminan (assurance) Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan. 5. Empati (emphaty) Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. Pangukuran dimensi seperti ini dilakukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri yaitu untuk dapat memberikan suatu nilai bagi para pelanggannya. Tentunya dengan adanya suatu nilai yang baik dari perusahaan jasa, akan memberikan suatu citra/image yang baik dari konsumen. Dengan mendapatkan kualitas pelayanan jasa yang baik akan menciptakan kepuasan daripada konsumen, seperti yang diungkapkan diatas, dengan terciptanya suatu nilai bagi pelanggan, maka otomatis para pelanggan akan merasakan kepuasan. Dan dampaknya jika seorang konsumen merasa puas dengan apa yang dirasakannya, dengan sedirinya para konsumen akan kembali lagi menggunakan layanan jasa yang sama. Dengan adanya penggunaan layanan jasa yang berulang-ulang dari konsumen, maka dapat disimpulkan penjualan atau pun pemakaian daripada sebuah produk jasa akan mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan

Bab I Pendahuluan 9 menyebabkan profit daripada sebuah perusahaan jasa akan mengalami peningkatan juga. Hipotesis Dari uaraian diatas maka penulis menyimpulkan suatu hipotesis, yaitu : Ada hubungan positif antara kualitas pelayanan dengan kebutuhan akan kepuasan konsumen. 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Definisi Variabel Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi : 1. Variabel X (variabel bebas) yaitu hasil pengurangan antara pesepsi konsumen (kenyataan yang dirasakan) terhadap dimensi kualitas jasa dengan ekspektasi konsumen terhadap dimensi kualitas jasa tersebut. 2. Variabel Y (variabel terikat) yaitu kepuasan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh perhotelan dengan ditandai adanya sikap positip.

Bab I Pendahuluan 10 1.6.2 Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Kualitas pelayanan (variabel bebas) Variabel X Ciri atau sifat pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat Tangible (berwujud) Fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, sarana komunikasi Kebersihan & kerapihan lingkungan hotel kebersihan & kerapihan Keluasan setiap ruangan hotel keluasan Harga kamar bersaing sewa yang harga yang ditetapkan Tersedia fasilitas hotel yang lengkap kelengkapan Reliability (kehandalan) Kemampuan memberikan pelayanan dengan akurat & memuaskan Penanganan terhadap keluhan kemampuan menangani keluhan Kemudahan mendapatkan fasilitas hotel kemudahan dalam mendapatkan fasilitas hotel

Bab I Pendahuluan 11 Pemahaman karyawan terhadap produk ketepatan pemberian informasi Pemberian program/paket oleh Hotel Apita Green perencanaan program Responsiveness (daya tanggap) Keinginan staff untuk membantu pelanggan & memberikan pelayanan dengan tanggap Kemudahan untuk mendapatkan pelayanan dari karyawan Kelancaran komunikasi antara karyawan dan konsumen kemudahan mendapat pelayanan kelancaran komunikasi Karyawan yang memiliki kemampuan cepat tanggap terhadap permintaan konsumen kemampuan karyawan yang cepat tanggap atas permintaan konsumen Kemampuan karyawan menyelesaikan keluhan membuat konsumen merasa aman kemampuan karyawan dalam menyelesaikan keluhan

Bab I Pendahuluan 12 Assurance (jaminan) Pengetahuan, kesopanan, kemampuan, dan sifat dipercaya dari staff, bebas bahaya Sistem mengenai tarif hotel Fasilitas keamanan kendaraan saat parkir penyesuaian tarif keamanan kendaraan Informasi mengenai produk yang ditawarkan dengan jelas ketepatan informasi Kesopanan dari karyawan kesopanan karyawan Emphaty (empati) Kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan konsumen Kemudahan sistem pemesanan kamar Keramahan karyawan terhadap konsumen Kepedulian pimpinan hotel dan karyawan terhadap konsumen kemudahan pemesanan kamar keramahan karyawan kepedulian pimpinan hotel dan karyawan Pimpinan dan karyawan memberikan informasi yang jelas bagi konsumen kesiapan pimpinan serta kayawan dalam memberikan informasi

Bab I Pendahuluan 13 Kepuasan konsumen (variabel tidak bebas) Variabel Y perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan konsumen Kesesuaian pelayanan dengan keinginan konsumen Keinginan selalu mengajak keluarga kesesuaian keinginan selalu Keinginan menggunakan jasa lagi keinginan lagi Mempengaruhi orang lain dalam menggunakan jasa mempengaruhi Keinginan menggunakan jasa tersebut selalu keinginan

Bab I Pendahuluan 14 1.6.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang menjelaskan serta menguraikan secara sistematis mengenai variabel-variabel yang diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data untuk kemudian dianalisa serta dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan 1..6.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data ini, digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (field research) Penelitian lapangan dilakukan dengan cara: a. Kuesioner, yaitu menyebarkan kuesioner terhadap sampel yang dianggap mewakili populasi yang ada. b. Wawancara Yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan para konsumen yang berada di Hotel Apita Green c. Observasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung ke tempat penelitian dan memperoleh data melalui pengamatan langsung dengan harapan data tersebut merupakan data yang objektif.

Bab I Pendahuluan 15 2. Penelitian Kepustakaan (library research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi dari buku-buku bacaan dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti. 1.6.5 Sampel Untuk mendapatkan data mengenai kepuasan konsumen akan pelayanan yang diberikan oleh Hotel Apita Green sebagai tempat penelitian, maka karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana kuesioner tidak disebarkan kepada seluruh konsumen. Dengan demikian, diambil sejumlah sampel yang dianggap mewakili populasi yang ada. Mengenai besarnya sampel Suharsimi Arikunto (1992:56) menyatakan bahwa : Untuk sekedar ancar-ancar, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua shingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih. Dengan menggunakan rumus Slovin : n = N 1 + N (e)2

Bab I Pendahuluan 16 keterangan, N = ukuran populasi (jumlah konsumen Hotel Apita Green berdasarkan database pada bulan oktober 2006) n = ukuran sampel e = nilai kritis (batas ketelitian yang diinginkan) atau persentase kelonggaran, ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atu diinginkan dalamsuatu populasi. Maka didapat banyaknya sampel sebagai berikut : 1240 n= 1+ 1240 ( 0.1) = 92.53731343 93 2 Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, maka diperoleh sampel sebanyak 93 orang. 1.6.6 Teknik Pengolahan Data Meliputi : 1. Editing Yaitu memeriksa kembali seluruh data yang masuk (daftar pertanyaan yang disebarkan), untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam pengisian atau tidak (kurang lengkap ataupun jawaban yang asal-asalan )

Bab I Pendahuluan 17 2. Tabulasi Yaitu mengkonversikan semua jawaban yang diterima ke dalam bentuk tabel-tabel angka sehingga mempermudah pengolahan data yang ada. Untuk pengolahan data, Penulis menggunakan bantuan tabel agar dapat mempermudah dalam melihat kumpulan data atau dalam melihat perkembangan dari suatu variabel, sedangkan dalam bentuk kuesioner penulis memberikan dan menyebarkan suatu angket pernyataan yang berjumlah 25 buah pernyataan baik mengenai kualitas pelayanan maupun mengenai kepuasan konsumen. Semua pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dipergunakan untuk mengetahui sampai sejauhmanakah kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan.untuk mengukur nilai tambah digunakan skala Likert dimana jawaban tersebut diberi bobot angka sebagai berikut : Tabel 1.3 Skala Penilaian Jawaban Angket Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Ada Pendapat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor 5 4 3 2 1

Bab I Pendahuluan 18 1.6.6 Metode Analisis Data Dalam menganilisi data yang telah dikumpulkan diperlukan kecermatan dan ketelitian, hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahan. Setelah kuesioner dikumpulkan, data harus diolah dan dianalisis agar dapat diinterprestasikan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi Rank Spearman karena datanya memiliki sifat skala ordinal. 1.6.6.1 Analisis Korelasi Rank Spearman Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Membuat daftar N subjek dan menentukan ranking masing-masing variabel. b. Menentukan nilai di (Xi-Yi) untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking Y (Kepuasan Konsumen) pada X (Kualitas Pelayanan), mengkuadratkan nilai di untuk menentukan di² masingmasing subjek. Menjumlahkan harga-harga di² sehingga diperoleh Σdi². c. Dan selanjutnya menghitung koefisien korelasi rank Spearman dengan menggunakan rumus : 6 i rs= 1 n n = 1 3 di 2 n

Bab I Pendahuluan 19 Keterangan : rs di n : koefisien korelasi Spearman : selisih antara Rank X dan Rank Y : jumlah sample 1.6.6.2 Observasi Berangka Sama Kadang-kadang terjadi dua subjek atau lebih mendapatkan skor yang sama pada variabel yang sama, oleh karena itu, kita perlu mengoreksi jumlah kuadrat dengan mempertimbangkan angka yang sama. Rumus untuk faktor koreksi (T), adalah: T 3 t t = 12 Dimana : T = Banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu ranking tertentu. Sehubungan dengan adanya faktor koreksi tersebut, maka rumus yang dipergunakan untuk menghitung rs jika terdapat angka yang sama, yaitu: Dimana: rs= 2 2 X + Y 2 2 2 ( X )( Y ) di 2 X Y 2 2 3 n n = 12 3 n n = 12 Tx Ty

Bab I Pendahuluan 20 Keterangan: T (t) : Faktor koreksi : Jumlah rank kembar Σ Tx : Faktor korelasi variabel X (Kualitas Pelayanan) Σ Ty : Faktor korelasi variabel Y (Kepuasan Konsumen) n : Banyaknya data Erat tidaknya hubungan antara variabel X (Kualitas Pelayanan) dan variabel Y (Kepuasan Konsumen) diukur dengan menggunakan penafsiran tentang batas-batas korelasi untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat hubungan kedua variabel. Tabel 1.4 Batas-batas Nilai Korelasi Menurut Champion (1981:302) Koefisien Korelasi ( +/- ) Interprestasi r + 0.00 0.25 + 02.6 0.50 + 0.51 0.75 + 0.76 1.00 Tidak ada korelasi / korelasi lemah Korelasi cukup lemah Korelasi cukup kuat Korelasi kuat menuju sempurna Besarnya koefisien korelasi bervariasi dan mempunyai batas-batas diantara -1 r 1, interprestasi dari nilai korelasi adalah:

Bab I Pendahuluan 21 a. Jika koefisien korelasi (r) positif (r > 0): Hubungan antara dua variabel positif atau searah. Apabila variabel X (Kualitas Pelayanan) mengalami kenaikan, maka variabel Y (Kepuasan Konsumen) juga akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. b. Jika koefisien korelasi (r) negatif (r < 0): Hubungan antara variabel X (Kualitas Pelayanan) dan variabel Y (Kepuasan Konsumen) tidak searah. Apabila variabel X (Kualitas Pelayanan) mengalami kenaikan, maka variabel Y (Kepuasan Konsumen) mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. c. Jika koefisien korelasi (r) = 0, tidak terdapat hubungan antara variabel X (Kualitas Pelayanan) dan variabel Y (Kepuasan Konsumen) 1.6.6.3 Analisis Koefisien Determinasi Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel X (Kualitas Pelayanan) terhadap variabel Y (Kepuasan Konsumen), rumus yang digunakan adalah: Dimana: Kd = r² x 100% Kd (r) : koefisien determinasi : koefisien korelasi Setelah dilakukan analisis, maka langkah selanjutnya yang di lakukan adalah pengujian hipotesis.

Bab I Pendahuluan 22 1.6.7.4 Pengujian Hipotesis Hipotesis adalah suatu dugaan yang belum tentu kebenarannya. Untuk mengetahuinya, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan cara sebagai berikut : 1. Menentukan Ho dan Ha : Ho merupakan hipotesis yang diuji, sedangkan Ha merupakan symbol hipotesa alternatif. Ho 0, tidak terdapat hubungan antara variabel X (kualitas pelayanan) dengan variabel (kepuasan konsumen) Ha > 0, terdapat hubungan antara variabel X (kualitas pelayanan) dengan variabel Y (kepuasan konsumen). 2. Menentukan Taraf Signifikan keyakinan 95% sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 5%. t hitung = rs n 2 2 1 rs Keterangan: (t) : uji signifikan koefisien korelasi dengan derajat kebebasan dk = n-2 rs n : koefisien korelasi rank Spearman : banyaknya sampel Kriteria Pengujian : Jika atau berarti Ho ditolak t hitung < t tabel t hitung > ttabel Jika - < - < berarti Ho diterima t tabel t hitung t tabel

Bab I Pendahuluan 23 Dalam pengujian ini digunakan taraf nyata (α) sebesar 0.05, sehingga dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. 1.7 Objek danlokasi Penelitian Objek penelitian Objek yang diteliti pada penulisan ini ialah menyangkut kebutuhan konsumen yang mengadakan perjalanan liburan dan membutuhkan jasa penginapan, dimana dalam hal ini Hotel Apita Green adalah salah satu penyedia jasa penginapan tersebut. Semua ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan tersebut. Lokasi Penelitian Pada penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di Hotel Apita Green yang berlokasi di JL. Tuparev No. 323 Cirebon