BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima yang beralamat di Jalan Martadinata No.1 Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan atau explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 2008). Metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima sebanyak 34 orang. 26

27 2. Sampel dan Teknik Sampling Sampel merupakan suatu bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto, 2009). Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari 100 maka diambil antara 10% - 20% atau 20% - 30% atau lebih (Arikunto, 2010). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 34 responden. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sensus atau total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel, yang karena pertimbangan jumlah yang cukup kecil, seluruh anggota populasi diambil sebagai sampelnya. Populasi adalah seluruh unit yang menjadi subyek penelitian, yang siap diambil sebagian atau seluruhnya, sebagai sampel sebuah penelitian. D. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau menunjukkan indikator (Widayat, 2004). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel Terikat (dependent varabel) Variabel terikat pada penelitian ini dinotasikan dengan huruf (Y) adalah perilaku cyberloafing. Perilaku Cyberloafing (Y) adalah perilaku PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima yang menggunakan sumber daya perusahaan berupa akses internet dan atau menggunakan akses internet pribadi untuk melakukan aktivitas browsing

28 dan email yang tidak berhubungan dengan kepentingan pekerjaan. Adapun indikatornya berdasarkan Lim dan Chen (2009), yaitu: a. Menerima email yang berkaitan dengan pekerjaan b. Mengecek email yang berkaitan dengan pekerjaan c. Mengirim email yang berkaitan dengan pekerjaan d. Mengunjungi situs berita e. Menerima atau mengirim pesan instan f. Mengunjungi situs hiburan g. Mengunduh atau men download musik/ video/ film h. Mengunjungi situs yang berhubungan dengan olahraga i. Mengunjungi situs online shop j. Bermain game online 2. Variabel Bebas (independent variabel) Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel Work Streesor (X) adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima dalam menghadapi pekerjaannya. Dimensi Work Streesor mencakup role ambiguity, role conflict, dan role overload berdasarkan Robbins dan Judge (2008): a. Role Ambiguity (X1) adalah keadaan di mana seseorang PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima tidak memiliki peran yang jelas dalam melakukan pekerjaannya. Sehingga pegawai bingung dengan pekerjaan yang dimiliki.

29 Role Ambiguity diukur dengan menggunakan indikator: 1) Yakin dengan kewenangan yang dimilikinya 2) Tidak memiliki tujuan, target yang jelas 3) Tahu bagaimana membagi waktu 4) Tidak mengetahui tanggung jawab 5) Tidak Tahu dengan pasti apa yang diharapkan atasan 6) Tidak memperoleh penjabaran yang jelas b. Role Conflict (X2) adalah keadaan dimana suatu PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima mengalami konflik dengan atasannya sehingga menimbulkan stress kerja. Role Conflict diukur dengan menggunakan indikator: 1) Tugas yang terlalu mudah atau membosankan 2) Adanya tugas lain 3) Jumlah pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan 4) Bekerja dengan dua atau lebih kelompok dengan cara berbeda 5) Arahan dan tuntunan yang tidak jelas 6) Tugas sesuai dengan kemampuan c. Role Overload (X3) adalah keadaan di mana seseorang PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima memiliki kelebihan peran dalam melakukan pekerjaannya. Role Overload diukur dengan menggunakan indikator: 1) Tidak memiliki cukup waktu 2) Bekerja lebih cepat 3) Tugas melebihi kemampuan

30 4) Waktu bekerja tidak mencukupi 5) Standar kerja tidak terlalu tinggi 6) Tidak adanya tuntutan pekerjaan yang banyak E. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli ataupun pertama. Data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari penyebaran kuesioner kepada PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima. Kuesioner berisikan data mengenai work stressor (role ambiguity, role conflict dan role overload) dan perilaku cyberloafing. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang berasal dari sumber kedua yang dapat diperoleh melalui buku-buku, brosur dan artikel yang di dapat dari website yang berkaitan dengan penelitian ini. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2009). Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Kuesioner merupakan alat pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan atau pernyataan yang kemudian disebarkan kepada

31 responden secara langsung sehingga hasil pengisiannya akan lebih jelas dan akurat. Daftar pertanyaan atau pernyataan dibuat untuk mendapatkan tanggapan responden mengenai gambaran umum, perhatian dan pendapat responden tentang work stressor (role ambiguity, role conflict dan role overload) dan perilaku cyberloafing PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima. G. Teknik Penskalaan Data Teknik penskalaan data dalam penelitan ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Untuk mengetahui pengukuran jawaban responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner work stressor (role ambiguity, role conflict dan role overload) dan perilaku cyberloafing yang diukur menggunakan skala Likert (Likert s Summated Ratings) dilambangkan dari skala 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Skala Likert Skala Pilihan Jawaban Keterangan Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Netral/ Ragu-ragu N 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Riduwan (2009)

32 H. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Instrumen penelitian dikatakan valid jika responden memiliki penafsiran yang sama. Rumus: r xy = n. X n. XY - ( X).( Y) 2 - ( X) 2. n. Y 2 - ( Y) 2 Keterangan: r xy n x y = Koefesien korelasi = Jumlah sampel = Skor tiap butir-butir pernyataan = Total skor Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui analisis butir-butir dimana untuk menguji setiap butir maka skor total valid tidaknya suatu item diketahui dengan perbandingan angka korelasi product moment person (r-hitung) pada level signifikansi 0,05. Apabila angka korelasi berada diatas nilai kritis atau angka probabilitasnya berada dibawah atau sama dengan ( < 0,05), maka instrumen penelitian itu valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2010), yaitu:

33 Rumus: ( k k ) ( ) Keterangan: r ii k Σ 2 t 2 b = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varian butir = Variasi total Ketentuan dalam mengukur reliabilitas yaitu: Apabila nilai Alpha Cronbach s 0,60 dari i em per anyaan, maka data yang digunakan adalah reliabel, dan apabila nilai Alpha Cronbach s < 0,60 dari item pertanyaan, maka data yang digunakan tidak reliabel. I. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala Rentang skala digunakan untuk mengetahui bagaimana deskripsi work stressor (role ambiguity, role conflict dan role overload) dan perilaku cyberloafing PNS di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima. Untuk menentukan rentang skala menggunakan rumus, yaitu: Keterangan: Rs : Rentang skala n m m Sumber: Umar (2008) m : Jumlah alternatif jawaban item n : Jumlah responden

34 Skala penilaian work stressor (role ambiguity, role conflict, role overload) dan perilaku cyberloafing disajikan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Penilaian Work Stressor dan Perilaku Cyberloafing Rentang Skala Work Stressor Perilaku Cyberloafing 34 60 61 87 88 114 115 142 143 170 Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan pengujian: 1) Grafik Normality Probability Plot Dalam uji ini, ketentuan yang digunakan adalah: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

35 2) Uji Kolmogrov Smirnov Apabila angka signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal akan tetapi apabila kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ghozali (2011) menjelaskan bahwa untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah: apabila nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah homoskedastitas dan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan analisis grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Kreteria suatu analisis regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, jika tak ada pola yang jelas maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

36 3. Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, karena dilakukan untuk mengetahui pengaruh role ambiguity (X1), role conflict (X2) dan role overload (X3) terhadap perilaku cyberloafing (Y). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: Y = b0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + e Keterangan: Y b 0 : Perilaku cyberloafing : Konstan β1, β2, β3 : Koefisien regresi X1 X2 X3 e : Role ambiguity : Role conflict : Role overload : Standar error 4. Uji Determinasi (R Square) Koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengukur seberapa jauh ketepatan model yang memasukkan X dibandingkan dengan variasi Y (Setiaji, 2008), dengan rumus sebagai berikut : R Regresi Total Keterangan: R 2 JK Reg JK Total : Koefisien determinasi : Jumlah kuadrat regresi : Jumlah kuadrat total

37 Koefisien determinasi ini mengukur seberapa besar sumbangan variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R Square) mempunyai range antara 0 sampai dengan 1. J. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis 1 yang menyatakan work stressor (role ambiguity, role conflict dan role overload) berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing di uji dengan: a. Uji F (Pengujian secara Simultan) Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). 1) Membuat hipotesis untuk pengujian F-test, yaitu: a) Ho : role ambiguity, role conflict dan role overload tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing b) Ha : role ambiguity, role conflict dan role overload berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing. 2) Menentukan kriteria: a) Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang bermakna bahwa role ambiguity, role conflict dan role overload berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing.

38 b) Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang bermakna bahwa role ambiguity, role conflict dan role overload tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing. b. Uji t (Pengujian secara Parsial) Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011). Hipotesis yang dipakai adalah: 1) Ho : role ambiguity, role conflict dan role overload tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perilaku cyberloafing. 2) Ha : role ambiguity, role conflict dan role overload berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perilaku cyberloafing. Kri eria pengujian dengan ingka ignifikan i α 0,0 ditentukan sebagai berikut: 1) Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang bermakna bahwa role ambiguity, role conflict dan role overload berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing. 2) Apabila t tabel < t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang bermakna bahwa bahwa role ambiguity, role conflict dan role overload tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku cyberloafing. 2. Hipotesis 2 menyatakan role conflict yang paling berpengaruh terhadap perilaku cyberloafing di uji dengan menggunakan coefficients beta standardized

39 Hadi (2004) menjelaskan bahwa sumbangan efektif (SE) digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang dominan mempengaruhi variabel terikat. Adapun perhitungannya diperoleh dengan cara menguadratkan koefisien parsial. Rumusan untuk mencari SE adalah sebagai berikut: SE = ß x person correlation x 100% Menentukan kriteria: a. Apabila coefficients beta standardized β > β, β maka Ho ditolak dan Ha diterima yang bermakna bahwa variabel role conflict yang paling berpengaruh terhadap perilaku cyberloafing. b. Apabila coefficients beta standardized β < β, β maka Ho diterima dan Ha ditolak yang bermakna bahwa variabel role confli tidak berpengaruh terhadap perilaku cyberloafing.