BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB IV ANALISIS STRATEGI DAN METODE DAKWAH KH MUSLIHUDDIN ASNAWI DALAM PEMBINAAN AKHLAK DI DESA SIDOREJO KEC.SEDAN KAB. REMBANG.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

BAB I PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. (sunnatullah). Indikator sederhana dari ketetapan Allah mengenai pluralitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK DALAM UPAYA PEMBINAAAN KEAGAMAAN MASYARAKAT SAYUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan atau metode riset berasal dari bahasa inggris. Metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG. Kabupaten Kudus yang terletak di Propinsi Jawa Tengah, secara

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern merupakan dunia yang tanpa batas dan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. yakni kelas satu, dua, dan tiga dilaksanakan melalui pembelajaran tematik.

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

SITI MEGAWATI NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku. manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar yakni untuk

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada seluruh umat manusia. Dengan demikian umat Islam bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PNDAHULUAN. bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya, karena itu Al-

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan pengajaran. Dan hal itu tidak saja untuk diri pribadi para. nabi, tetapi juga diwariskan kepada seluruh umatnya.

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah selama 2

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

STUDI PEMIKIRAN DAKWAH K.H. MUSTOFA BISRI DALAM BUKU MEMBUKA PINTU LANGIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dakwah dapat diartikan dari dua segi atau dua sudut pandang, yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Pembinaan artinya suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya. Sedangkan pengembangan berarti suatu kegiatan yang mengarah kepada pembaharuan atau mengadakan sesuatu hal yang belum ada (Asmuni, 1983: 20). Dakwah Islam ini merupakan tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh umat Islam. Kewajiban ini tergambar di dalam firman Allah: Artinya: dan hendaklah ada diantara kamu, satu golongan yang mengajak (manusia) kepada kebaikan, dan menyuruh mereka melakukan yang baik dan mencegah mereka dari perbuatan munkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(departemen Agama RI, 2005: 79). Kewajiban berdakwah pada hakikatnya ada pada setiap pribadi muslim, karena masing-masing sebagai Khalifah. Dengan menata hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horisontal dengan sesama dan lingkungannya. Kegiatan dakwah Islamiyah mempunyai peranan yang amat penting serta menentukan bagi kelestarian agama Islam. Semarak

2 penyelenggaraan dakwah Islamiyah di tengah-tengah masyarakat akan mampu memberi pengaruh yang baik bagi perkembangan nilai-nilai Islam terhadap masyarakat. Berkaitan dengan perintah wajib melaksanakan dakwah, banyak diantara umat Islam yang melaksanakan dakwah begitu ambisius, tanpa mempertimbangkan segi-segi yang lain termasuk segi akhlak, situasi dan kondisi, kejiwaan seseorang. Padahal segi akhlak memiliki peranan yang sangat penting, karena banyak dicontohkan oleh Rasulullah saw. Namun dalam kenyataan kehidupan dakwah Islam, akhlak itu kurang mendapatkan perhatian yang serius. Dalam dakwah dibutuhkan suatu strategi dan metode guna mendukung kelancaran suatu dakwah. Strategi adalah sebuah perencanaan untuk mencapai tujuan, sedangkan metode adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi. Sedangkan metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan (Munir dkk, 2006: 33). Pada dasarnya dilihat dari segi mata pencahariannya, masyarakat desa Sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang rata-rata adalah petani, kebanyakan pertanian mempunyai sifat lembut dan rendah diri. Suatu fenomena yang menarik untuk dikaji dari masyarakat Sedan, yaitu mempunyai kebiasaan nongkrong di warung kopi. Kecintaan masyarakat

3 pada kebiasaan kopi lelet yang sudah menjamur dari kalangan remaja, dewasa, sampai usia tua. Dinamakan kopi lelet karena ampas (sisa) dari kopi diberi campuran susu cream, Kemudian setelah tercampur dan menjadi agak cair dileletkan pada rokok atau dibuat menjadi ukiran-ukiran pada rokok tersebut. Kebanyakan warung kopi dipadati oleh konsumen yang bukan sekedar minum segelas kopi. Para pengunjung warung kopi biasanya bercanda (menggoda) penunggu (delok) warung kopi yang sengaja disediakan untuk menarik pembeli. Itu sebabnya diwarung-warung kopi tersebut sudah disiapkan peralatan jualan lengkap dengan pramusaji yang ramah dan menarik. Melihat permasalahan diatas, maka tema akhlak dalam dakwah Islam mempunyai arti penting untuk dikaji pada kesempatan kali ini. Adapun sasaran penelitian ini adalah KH. Muslihuddin Asnawi, dengan pertimbangan bahwa beliau adalah ulama yang sangat terkenal di daerahnya, sekaligus mempunyai visi yang besar untuk membangun moral generasi penerus bangsa. Hal ini terbukti dari gagasan cemerlang dengan mengembangkan pondok pesantren As-sunniyah As-salafiyah, sekaligus mendirikan madrasah sebagai wadah penggemblengan calon-calon ilmuwan Islam. Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi diharapkan dapat memberi solusi atas fenomena yang terjadi dan memberikan konstribusi yang berarti bagi pengembangan dakwah Islamiyah dibidang akhlak. Dengan demikian Islam tidak dipandang secara sempit, akan tetapi benar-benar menjadi agama sebagai pedoman yang baik bagi umatnya.

4 Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis mempunyai asumsi bahwa KH. Muslihuddin Asnawi telah banyak memberikan konstribusi yang sangat berarti dalam pengembangan dakwah Islamiyah. Strategi dan metode dakwah yang beliau tempuh perlu kita kaji sehingga diharapkan nantinya akan menjadi strategi dan metode dakwah alternatif di Indonesia. 1.2 RUMUSAN MASALAH. Berdasarkan pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan inti permasalahan penelitian ini, yaitu: 1. Apa strategi dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo kecamatan Sedan? 2. Bagaimanakah metode dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo kecamatan Sedan? 3. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat keberhasilan dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo? 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN. 1. Tujuan penelitian. Berdasarkan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui strategi dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo. b. Untuk mengetahui metode dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di masyarakat desa Sidorejo.

5 c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat keberhasilan Dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo. 2. Manfaat penelitian. Secara umum, manfaat penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu: 1) Secara Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi suri tauladan di masa depan. Khususnya di bidang ilmu dakwah yang berkaitan dengan strategi dan metode dakwah. 2) Serara Praktis. a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk memperbaiki strategi dan metode dakwah yang lebih baik di masyarakat desa Sidorejo. b. Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi secara tertulis bagi para da i ataupun calon da i dalam pengembangan kualitas keilmuwan dakwah. 1.4 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menghindari kesamaan penulisan dan plagiatisme, maka berikut ini penulis sampaikan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, antara lain sebagai berikut: Pertama, skripsi milik Muchlisoh Nur Fitriati (2000) dengan judul Penerapan Metode Dakwah pada Remaja di Kecamatan Semarang Tengah (Studi Analisis Efektifitas Metode Dakwah) penelitian ini menggunakan

6 analisis kualitatif, dimana dalam kesimpulannya metode dakwah yang digunakan adalah metode ceramah, metode diskusi/tanya jawab, dan metode demonstrasi. Dengan tujuan agar remaja peserta study Islam dapat lebih memahami apa yang disampaikan dalam suatu forum. Kedua, skripsi milik Dwi Ismiyati (2010) dengan judul Dakwah KH. Noer Muhammad Iskandar (Studi Metode dan Media Dakwah) penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang lebih menekankan pada pendekatan subyektif. Penelitian ini menghasilkan: (1) Metode yang digunakan KH. Noer Muhammad Iskandar yaitu pertama metode ceramah, yang penyampaiannya melalui lisan seorang da i. Kedua metode keteladanan, yaitu dakwah dengan perbuatan nyata. Ketiga metode bandongan, dimana sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan, menerangkan dan seringkali mengulas buku-buku Islam dalam bahasa arab (baca kitab). (2) Media yang digunakan untuk penyampaian dakwah adalah media lingkungan keluarga, organisasi, peringatan hari besar islam (PHBI), media tulisan dan media auditif yang berupa radio. Ketiga, skripsi milik Nurul Khikmah (2010) dengan judul Strategi Dakwah Pondok Pesantren Al-mubarok dalam upaya Pembinaan Keagamaan Masyarakat Sayung Demak penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif, dimana dalam kesimpulannya menunjukkan bahwa strategi dakwah yang digunakan pondok pesantren Al-mubarok adalah dengan cara pemberian motivasi, dengan tujuan bisa membangkitkan semangat kerja dan pengabdian. Pembibingan, perjalinan hubungan,

7 penyelenggaraan komunikasi dan pengembangan atau peningkatan pelaksana. Sedangkan dalam pembinaan keagamaan, yang dilakukan pondok pesantren Al-Mubarok sayung demak berupa pembinaan keagamaan pada bidang tauhid, syariah dan akhlak. Keempat, skripsi milik Iswati (2012) dengan judul Metode Dakwah Pondok Pesantren Syaikh Jamilurrahman As Salafy Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif, dimana dalam kesimpulannya pondok pesantren Syaikh Jamilurrahman As Salafy dalam menjalankan dakwahnya kepada masyarakat menggunakan metode-metode yang dapat di klasifikasikan menjadi dua ciri, yaitu internal dan eksternal. Metode dakwah untuk kalangan internal yaitu metode dakwah yang dilaksanakan khusus untuk santri di pondok pesantren Syaikh Jamilurrahman As Salafy. Metode yang digunakan dalam klasifikasi ini yaitu metode pelatihan dan pendidikan da i terprogram dan metode ceramah. Sementara itu metode dakwah untuk kalangan eksternal yaitu metode-metode dakwah yang dilakukan di luar pondok pesantren Syaikh Jamilurrahman As Salafy. Metode dakwah yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah metode ceramah, baik secara langsung maupun melalui media, metode diskusi, dan metode keteladanan. Kelima, skripsi milik Muhammad Faisal (2010) dengan judul Strategi Dakwah KH. Maemoen Zubair Dalam Pngembangan Akhlak Masyarakat Sarang Kabupaten Rembang. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif, dimana dalam kesimpulannya strategi yang digunakan KH. Maemoen Zubair dalam pengembangan akhlak adalah (1) strategi

8 komunikasi keagamaan, (2) strategi pendidikan, (3) strategi bakti sosial, (4) strategi pengembangan kebudayaan Islam. 1.5 METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2007:4). Dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu penulis melakukan penelitian dengan melakukan analisa hanya pada taraf deskripsi, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematik. Sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Dan kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktanya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh dan data yang di kumpulkan semata-mata bersifat deskriptif. Sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis membuwat prediksi, maupun mempelajari implikasinya (Azwar, 1999:5). 2. Sumber Data. a. Sumber Primer. Data Primer adalah data utama yang berkaitan dengan pokok masalah penelitian yang mana data tersebut diambil dari sumber data utama (Azwar, 1998: 91). Dalam Penelitian ini diperoleh dari wawancara pada KH. Muslihuddin Asnawi sebagai Kyai sekaligus

9 pemimpin pondok pesantren, ustad, keluarga, santri, alumni dan masyarakat setempat. b. Sumber Skunder. Data Skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh seseorang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari dokumentasi dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data skunder ini disebut juga data tersedia (Hasan, 2002:82). Data ini diperoleh dari buku-buku atau tulisan. 3. Teknik pengumpulan Data. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu: observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. a. Observasi. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pencatatan dan pengamatan terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek penelitian secara sistematis, sesuai dengan tujuan penelitian. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang validitas datanya dapat dijamin, sebab dengan observasi amat kecil kemungkinan responden memanipulasi jawaban atau tindakan selama kurun waktu penelitian. Observasi yaitu dengan terjun langsung ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang.

10 b. Interview. Interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186). Pada penelitian ini akan dilakukan pada KH. Muslihuddin Asnawi, Keluarga, santri, Alumni dan masyarakat setempat untuk mengetahui strategi dan metode dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pembinaan akhlak di desa Sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang. c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulakan berbagai dokumen yang ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, yaitu buku-buku mengenai keigiatan Dakwah, dokumen-dokumen, foto-foto kegiatan dakwah KH. Muslihuddin Asnawi dalam pelaksanaan dakwah. d. Teknik Analisis Data. Jenis analisis ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, dengan teknik analisis induktif yaitu pola yang berangkat dari fakta-fakta khusus, konkrit, dari fakta-fakta yang khusus dan konkrit kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.

11 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Dalam rangka menguraikan pembahasan diatas, maka penulis berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar mudah di pahami. Penulisan skripsi diawali dengan bagian yang memuat: Bagian awal, menguraikan tentang halaman judul, nota pembimbing, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table dan daftar lampiran. BAB I berisi tentang pendahuluan, dalam pendahuluan berisikan pokok-pokok rumusan masalah yang akan di bahas dalam skripsi. Isi dari pendahuluan meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II berisi tentang strategi dan metode dakwah. Bab ini di bagi menjadi tiga sub bab. sub bab strategi dakwah meliputi: pengertian strategi dakwah, macam-macam strategi dakwah, tujuan dakwah. Sub bab metode dakwah meliputi: pengertian metode dakwah, macam-macam metode dakwah. Sub bab akhlak meliputi: pengertian akhlak, macam-macam akhlak, faktor yang mempengaruhi akhlak serta tujuan akhlak. BAB III berisi gambaran tentang kecamatan Sedan, biografi KH. Muslihuddin Asnawi, serta strategi dan metode yang digunakan KH. Muslihuddin Asnawi. BAB IV adalah analisa strategi dan metode dakwah KH. Muslihuddin Asnawi di desa Sidorejo guna pembinaan akhlak.

12 BAB V adalah penutup, di dalamnya berisikan kesimpulan, saransaran, dan riwayat hidup penulis serta lampiran-lampiran.