BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan kompetitor atau perusahaan lain, terutama di dalam dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja setiap orang tergantung pada dukungan dalam bentuk. Pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana, pemilihan teknologi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Setia Budi Komplek Pertokoan Setia Budi Center No.12 Medan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Rajawali yang beralamatkan di Jl S. Supriyadi 153 A Bakalan Krajan, Sukun Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa globalisasi saat ini persaingan didalam dunia usaha semakin ketat dan cepat. Setiap perusahaan harus meningkatkan kinerja mereka agar dapat bersaing dengan kompetitor atau perusahaan lain, terutama di dalam dunia perbankan. Kinerja karyawan yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan dan akan sangat mempengaruhi tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap perusahaan sangat memerlukan manajemen yang baik dan berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Diantaranya adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan pada masing-masing organisasi dan lingkungan kerja. Pada satu sisi perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adanya pemimpin dan pada sisi yang lain segala aktivitas perusahaan harus didukung oleh lingkungan kerja yang baik, karena kedua faktor tersebut memegang peranan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan yaitu pencapaian kinerja perusahaan yang baik. Keberadaan seorang pemimpin dalam perusahaan sangat dibutuhkan untuk membawa perusahaan kepada tujuan yang telah ditetapkan. Berbagai gaya kepemimpinan akan mewarnai perilaku seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang tentunya akan diarahkan untuk kepentingan bersama, yaitu kepentingan anggota/pekerja dan perusahaan.

Kepemimpinan seseorang dapat mencerminkan karakter pribadinya, di samping itu dampak kepemimpinannya akan mempengaruhi terhadap keberhasilan perusahaan. Selain faktor dari gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh masing-masing pemimpin perusahaan tersebut, pengaruh lingkungan kerja juga memegang peranan dalam pencapain tujuan perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksnakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan itu sendiri. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Lingkungan kerja yang tenang untuk melakukan pekerjaan merupakan suatu dorongan bagi pekerja untuk dapat bekerja dengan baik. Lingkungan kerja

perlu diawasi dengan baik agar pekerja merasa tenang dan dapat bekerja lebih baik lagi dalam melaksanakan pekerjaaan sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempunyai dapat memenuhi kepentingan seorang pekerja maka akan dapat menimbulkan masalah seperti ketidakpuasan kerja dan prestasi rendah yang akhirnya akan mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan. PT. Bank Central Asia Tbk senantiasa melakukan penilaian untuk mengukur kinerja kantor cabang pembantu dengan membandingkan hasil kerja dalam melakukan pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, maka focus utamanya adalah pelayanan. Berikut pada Tabel 1.1 diperlihatkan penilaian Badan Internal Kontrol pada kantor-kantor cabang pembantu KCU Bukit Barisan Kanwil V. Kantor Cabang Tabel 1.1 Penilaian Badan Internal Kontrol Terhadap Kinerja Kantor Cabang Utama Bukit Barisan Dan Kantor Cabang Pembantu Dari Tahun 2004 s.d 2009 TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 Nilai Posisi Nilai Posisi Nilai Posisi Nilai Posisi Nilai Posisi P. Brayan 85 3 89 3 88 3 84 4 84 5 Binjai 84 4 87 4 89 4 85 2 86 3 B.K.B 93 1 94 1 93 1 90 1 89 2 Golden 78 7 80 7 85 6 79 8 80 8 H.M Yamin 79 6 84 6 84 7 81 7 82 7 Krakatau 89 2 91 2 87 5 82 6 82 6 P.M.F - - - - 80 8 83 5 90 1 Pusat Pasar 82 5 88 5 91 2 89 3 89 2 Sumber : Workshop Transformasi Cabang-KCP PT BCA, Tbk (2009), data diolah Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kinerja KCP Pulo Brayan mengalami penurunan kinerja walaupun tidak secara drastis. Penurunan kinerja tersebut ditunjukkan

pada peringkat KCP Pulo Brayan yang menurun dimulai pada tahun 2008. Pada Kantor Cabang Bukit Barisan (BKB) kinerja cabang tersebut tetap memuaskan walaupun pada tahun 2009 mengalami penurunan ke posisi II. Pada tahun2009 KCP Plaza Medan Fair kinerja terus meningkat dari tahun ke tahun secara drastic karena selain tempat lokasinya yang strategis di pusat perbelanjaan dan tetap buka melayani transaksi pada hari Sabtu dan Minggu. Secara keseluruhan setiap KCP mengalami perubahan kinerja pada tahun 2007, hal ini disebabkan karena adanya pergantian pimpinan yang dilakukan setiap 3 tahun sekali. Berdasarkan latar belakang maka penulis melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medan. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah didalam penelitian ini adalah: Pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medan?. C. Kerangka Konseptual Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal sangat menentukan maju mundurnya suatu usaha. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dapat meningkatkan kinerja nya salah satu nya melalui gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja.

Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja adalah merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya dan seandainya lingkungan kerja tidak dapat memenuhi keperluan seseorang karyawan maka akan dapat menimbulkan masalah dalam proses peningkatan kinerja perusahaan, karena para karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya dan merancang kembali lingkungan kerja dengan baik lagi sehingga dapat menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Secara skematis, kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat di lihat pada Gambar 1.1 : Gaya Kepemimpinan (X 1 ) a. Otoriter b. Demokratis c. Bebas Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Kinerja Karyawan (Y) Lingkungan Kerja (X 2 ) a. Lingkungan Fisik b. Lingkungan Non Fisik Sumber : Panggabean (2004) Diolah D. Hipotesis Hipotesis didalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ini adalah: Tujuan didalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medan. 2. Manfaat Penelitian Manfaat didalam penelitian ini adalah: a. Bagi PT. Bank Central Asia Tbk KCP Pulo Brayan Medan Sebagai masukan bagi perusahaan khususnya mengenai gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. b. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia mengenai gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional variabel didalam penelitian ini adalah: a. Variabel independen (variabel X) adalah gaya kepemimpinan (X 1 ) dan lingkungan kerja (X 2 ) b. Variabel dependen (variabel Y) adalah kinerja karyawan (Y). 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasiona variabel didalam penelitian ini adalah: a. Gaya kepemimpinan (X 1 ) Gaya kepemimpinan adalah suatu sikap dan tindakan yang dilakukan pemimpin dalam menghadapi bawahan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan (Kreitner, 2003:43). b. Lingkungan kerja (X 2 ) Lingkungan kerja adalah suatu kondisi kerja dimana anggota organisasi melaksanakan pekerjaannya yang dapat diukur berdasarkan sifat dan persepsi subjektif bersama dari anggotanya yang hidup dan bekerja secara bersama yang berlangsung secara terus menerus serta menghasilkan tindakan berkesan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. (Malthis, 2001:56). c. Kinerja Karyawan (Y) Kinerja karyawan (Y) merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan karyawan (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan (Panggabean, 2004:76).

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Skala Gaya Kepemimpinan (X 1 ) Lingkungan Kerja (X 2 ) 1. Otoriter 2. Demokrasi 3. Bebas 1. Fisik 1. Memerintah dengan paksaaan. 2. Menjadi orang yang berperan. 3. Berkoordinasi dengan bawahan 4. Adanya pendelegasian wewenang kepada bawahan. 5. Adanya perhatian yang besar kepada bawahan. 6. Memberikan wewenang kepada bawahan dalam hal pengambilan keputusan. 1. Penerangan. 2. Kebersihan 3. Adanya Komunikasi 2. Non Fisik 4. Keamanan Kinerja 1. Tingkat 1. Kualitas Karyawan Kemampuan 2. Kuantitas (Y) 3. Kemampuan 2. Tingkat 4. Sikap Karyawan Personaliaan 5. Waktu Sumber : Kreitner (2003), Malthis (2001), Panggabean (2004) diolah. 3. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran Skala Likert Skala Likert Skala Likert Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2005:86). Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert No. Skala Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2005 : 86). 4. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo. Brayan Medan, sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2010 sampai dengan Juni 2010. 5. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Bank Central Asia Tbk KCP Pulo Brayan Medan yang berjumlah 32 orang. Sedangkan prosedur penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Metode ini dipergunakan karena setiap unit harus diukur kinerjanya dan karena jumlah responden yang terbatas sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 32 orang. 6. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data didalam penelitian ini adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview). b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data didalam penelitian ini adalah a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada pimpinan PT. Bank Central Asia Tbk KCP Pulo Brayan Medan. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada para karyawan PT. Bank Central Asia Tbk KCP Pulo Brayan Medan. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada responden yang lain diluar sampel penelitian yang ada sebanyak 30 responden. Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2005 : 267). Uji Validitas ini dilakukan pada PT. Bank Central Asia KCU Bukit Barisan. a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2) Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel. 2) Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Kuesioner didalam penelitian ini berisikan 15 pernyataan yang terdiri dari gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas sedangkan kinerja karyawan sebagai variabel terikatnya. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini : Tabel 1.4 Uji Validitas Butir Corrected Item-total Pertanyaan corelaction R tabel Keterangan P1 0,644 0,361 Valid P2 0,580 0,361 Valid P3 0,573 0,361 Valid P4 0,462 0,361 Valid P5 0,449 0,361 Valid P6 0,588 0,361 Valid P7 0,453 0,361 Valid P8 0,639 0,361 Valid P9 0,423 0,361 Valid P10 0,371 0,361 Valid P11 0,406 0,361 Valid P12 0,551 0,361 Valid P13 0,414 0,361 Valid P14 0,425 0,361 Valid P15 0,379 0,361 Valid Sumber : Pengolahan Data Primer Dengan Menggunakan SPSS 15.00 (2010). Tabel 1.4 menunjukkan bahwa 15 butir pernyataan valid dengan nilai R hitung > R tabel dan butir pertanyaan yang memiliki nilai tertinggi adalah P1 dan memiliki nilai terendah adalah P15. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan tersebut valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 105 berikut ini : Tabel 1.5 Reliabilitas

Croncbach Alpha N of items 0,853 15 Sumber : Pengolahan Data Primer Dengan Menggunakan SPSS 15.00 (2010). Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa Croncbach Alpha diatas 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner ini reliabel dan dapat dipergunakan didalam penelitian ini. 9. Teknik Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Uji Asumsi Klasik Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut : 1). Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat significan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2 tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variable residual berdistribusi normal.

2). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3). Uji Multikolinearitas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas c. Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y a b 1, b 2 X 1 X 2 e = Kinerja Karyawan. = Konstanta. = Koefisien Regresi Berganda. = Gaya Kepemimpinan = Lingkungan Kerja = Variabel Penganggu (standard error) Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Uji secara Simultan / Serempak (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a) H 0 : b 1 = b 2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b) H a : b 1 = b 2 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H 0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% 2. H a diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% 2) Uji secara Parsial / Individual (Uji t). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a) H 0 : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b) H a : b i 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% 2. H a diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 3) Pengujian Goodness of Fit (R 2 )

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R 2 ) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 R 2 1), dimana semakin tinggi R 2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.