BAB I PENDAHULUAN ,73

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengembangkan transportasi ojek ini semakin diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ojek On-Line Ojek atau ojeg merupakan salah satu moda transportasi umum di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. diidamkan setiap perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan. kosumen dari pasar yang menjadi sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Go-Jek Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada tingkat yang paling modern kini tersedia. merupakan sasaran utama agar perusahaan dapat terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Indonesia Sumber: (10 Februari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

BAB I Pendahuluan 1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Go-Jek Gambar 1.2 Logo Go-Jek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Sebuah perangkat yang pada awalnya hanya digunakan untuk

BAB III LANDASAN TEORI. Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Gambar 1.1 Perubahan Logo Grab

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB I PENDAHULUAN. sependapat dengan yang dikemukakan Kotler (2005) bahwa pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang aktivitas masyarakat setiap harinya. Transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Sumber : GO-JEK, 2015

PRO DAN KONTRA TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA KELAS L KELOMPOK HG-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran umum objek penelitian Gambaran umum perusahaan. Gambar 1.1 logo GO-JEK Sumber: GOJEK, 2015

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan pelanggan. Didukung teknologi internet yang sudah terbukti

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGGUNA JASA GO-JEK

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Go-Jek Indonesia Gambar 1.1 Logo Go-Jek

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk menjalani aktifitasnya sehari-hari seperti

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pada saat ini, kota sudah menjadi tempat tinggal dari sebagian besar masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam bisnis serta turut mempengaruhi standar kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu kota di dunia dengan kondisi kemacetan terparah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan efisien. Kegitan yang dahulunya yang dikerjakan secara manual oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas yang membuka jurusan public relations dan meningkatnya minta para

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam memenuhi akan kebutuhan tersebut. sejak tahun Pada tahun 2013, segmen middle class yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. berganti menjadi sepeda motor. Perubahan pola kehidupan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa di perusahaan dikenal oleh masyarakat serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Popularitas Aplikasi Go-jek. Jan Feb Mar

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berbiaya murah (Muhammad:1998). Jadi, Transportasi berarti. tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin:2003).

BAB III DI PERUSAHAAN GOJEK SURABAYA

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

ANALISIS PRESEPSI MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN TRANSAKSI DIGITAL PADA FINANCIAL TECHNOLOGY

OJEK ONLINE SEBAGAI TREN MODE TRANSPORTASI

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. juga iklan yang terlihat kurang menarik yang membuat kita tidak bisa mengingat. untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. xvii

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengembangkan diri di mata konsumen. manusia yang berada di dalam organisasi. Dapat disimpulkan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beragam masalah transportasi di kota Jakarta, antara lain: kemacetan lalu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone.

BAB II LANDASAN TEORI. orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Merauke dan sekitar pulau kecil. Indonesia juga merupakan negara

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat

Analisis Kualitas Layanan GO-JEK di Bandung METODE PENELITIAN Disusun oleh: Larisha Widya Utami

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan bagian penting dalam hidup masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktifitasnya sehari-hari. Saat ini rata-rata masyarakat di Indonesia khususnya di daerah perkotaan sudah memiliki kendaraan pribadi, dengan asumsi mereka bahwa memiliki kendaraan pribadi dapat membuat mobilisasi lebih efektif dan efisien dari satu tempat ke tempat lainnya. Dewasa ini, dengan asumsi tersebut masyarakat di Indonesia khususnya di daerah perkotaan tidak menyadari bahwa pertumbuhan jumlah kendaraan tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan luas jalan yang tersedia. Akhirnya terciptalah masalah baru yaitu kemacetan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kendaraan bermotor di Indonesia menurut jenisnya tahun 2012-2016, terdapat peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi yaitu 8,19 persen per tahun. Peningkatan jumlah kendaraan terjadi pada semua jenis kendaraan setiap tahunnya. Tabel 1. Penggunaan Jumlah Kendaraan Bermotor Di Indonesia Menurut Jenisnya Tahun 2012-2016 Jenis Kendaraan / Type of Vehicles Mobil Penumpang/ Passenger Car 2012 2013 2014 2015 2016 Pertumbuhan per Tahun/Annual ly Increase (%) 10.432.259 11.484.514 12.599.038 13.480.973 14.580.666 8,73 Bis / Bus 2.273.821 2.286.309 2.398.846 2.420.917 2.486.898 2,26 Mobil Barang / 5.286.061 5.615.494 6.235.136 6.611.028 7.063.433 7,52 Truck Sepeda Motor / 76.381.183 84.732.652 92.976.240 98.881.267 105.150.082 8,32 Motorcycles Jumlah / Total 94.373.324 104.118.969 114.209.260 121.394.185 129.281.079 8,19 Sumber : www.bps.go.id 1

2 Ditinjau dari pertumbuhan ruas jalan di perkotaan khususnya kota besar seperti Jakarta tidak dapat menunjang pertumbuhan kendaraan bermotor setiap tahunnya. Seperti di lansir oleh media kompas.com, Penambahan kendaraan bermotor dibandingkan dengan kecepatan penambahan ruas jalan itu seperti deret hitung melawan deret ukur, jomplang, ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan. Kesimpulannya bahwa penggunaan kendaraan pribadi (sepeda motor dan mobil penumpang) di Indonesia khususnya di kota besar seperti Jakarta memiliki pertumbuhan dan pertambahan yang kian signifikan per tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan luas jalan yang tersedia. Dewasa ini, dengan tidak diimbangi jumlah kendaraan yang tumbuh dan luas jalan yang dibutuhkan, maka timbul permasalahan ketepatan waktu akibat dampak dari kemacetan di perkotaan terutama kota besar seperti Jakarta. Banyak pihak yang akhirnya dirugikan seperti para pekerja dan anak-anak sekolah yang menjadi terlambat masuk kerja dan masuk sekolah. Untuk mengatasinya dibutuhkan transportasi umum yang berkualitas, efektif dan efisien agar pengguna kendaraan pribadi dapat berpindah menggunakan transportasi umum, serta dapat menembus kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta. Demi menjawab permasalahan tersebut, hadirlah perusahaan transportasi umum berbasis online. Dengan mudahnya kita dapat memesan lewat aplikasi dan dijemput tanpa perlu menunggu waktu lama. Kemacetan pun bisa setidaknya teratasi dengan transportasi online roda dua atau yang sering disebut ojek online. Ojek online juga harus mendukung kualitas layanan dan kesesuaian harga yang di harapkan konsumen, sehingga masyarakat pengguna kendaraan pribadi mau beralih menggunakan transportasi umum berbasis online ini. Jika harapan terkait kualitas layanan dan kesesuaian harga sudah terpenuhi maka citra merek akan ojek online tersebut akan terbentuk. Citra merek merupakan prioritas penting dalam benak konsumen karena menjadi acuan sebelum melakukan keputusan pembelian. Melalui citra merek yang baik atau positif dapat menciptakan nilai lebih pada konsumen, dimana akan menimbulkan nilai lebih pada saat melakukan suatu pembelian atau menggunakan suatu merek tertentu. Jika suatu merek memiliki citra yang buruk pada konsumen, kemungkinan besar konsumen tidak

3 tertarik membeli atau menggunakan merek tersebut. Citra merek, kualitas layanan dan harga dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap suatu barang : produk maupun jasa. Kini transportasi online di Indonesia sudah menjamur. Tak dapat dipungkiri salah satu pencetusnya adalah Go-Jek, yang di awal-awal berdirinya dulu, memang sempat menghebohkan. Di Indonesia, sepertinya Go-Jek yang pertama menghadirkan aplikasi ojek online sebelum pesaing bermunculan, mengubah cara orang memesan kendaraan dengan cepat dan mudah, cukup dengan smartphone. Biayanya pun bisa dikatakan terukur. Tahun 2011, Go-Jek sebenarnya sudah dirintis, tapi barulah layanan itu melesat sejak peluncuran aplikasinya di ponsel Android dan ios pada awal tahun 2015. Seperti diketahui, Go-Jek dirintis salah satunya oleh Nadiem Makarim. Ia kuliah di Brown University, sebuah kampus di Rhode Island, Amerika Serikat. Tak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan kuliah pasca sarjana di Harvard Business School dan meraih gelar Master of Business Administration. Kembali ke Indonesia, Nadiem sempat bekerja sebagai konsultan sebelum mendirikan Go-Jek. Ia pernah mengaku memang gemar menggunakan layanan ojek untuk menembus kemacetan Jakarta. Terbersit dipikirannya untuk memudahkan penumpang dan pengojek terhubung dengan aplikasi smartphone, maka lahirlah aplikasi Go-Jek pada awal tahun 2015. Menurutnya, Go-Jek punya tujuan mendorong perubahan agar sektor transformasi sektor informal seperti ojek agar yang tadinya bekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak menentu bisa beroperasi secara profesional dengan pendapatan lebih baik. Dewasa ini, dalam rentang waktu dua belas bulan, Go-Jek berkembang dari sebuah aplikasi mobile baru menjadi sebuah layanan besar, yang kemudian mendapat perlawanan dari GrabTaxi dengan layanan GrabBike. Persaingan tersebut pun semakin sengit dengan masuknya layanan asal Amerika Serikat, Uber, yang hadir di tanah air sejak tahun 2014. Memasuki tahun 2016, persaingan ketiga startup tersebut justru bertambah sengit. GrabTaxi mengubah namanya menjadi Grab, dan berusaha menyaingi Go-Jek di bisnis pengantaran makanan dengan membuat layanan GrabFood. Ketika Go-Jek meluncurkan Go-Pay, Grab pun turut meluncurkan fitur serupa dengan nama GrabPay Credits. Uber pun turut memanaskan persaingan dengan menghadirkan UberMotor, demi bersaing dengan

4 GrabBike dan Go-Jek. Seperti ingin memberi serangan balasan, Go-Jek pun turut hadir dengan layanan Go-Car demi menghadang perkembangan layanan UberX dan GrabCar tepat seminggu setelah Uber meluncurkan UberMotor. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada awal tahun 2018 Grab mengakuisisi Uber. Sehingga pada pertengahan 2018, persaingan transportasi jasa berbasis online di Indonesia hanya menyisakan 2 perusahaan yaitu Go-Jek dan Grab. Untuk melihat data pengguna transportasi jasa online dengan merek tertentu dengan lebih rinci dapat kita lihat pada tabel yang ada dibawah ini : Tabel 2. Top Brand Index Jasa Transportasi Online tahun 2018 MEREK TBI TOP GRAB 48.0% TOP GOJEK 44.9% TOP Sumber: http://www.topbrand-award.com Berdasarkan tabel 1. Memperlihatkan bahwa brand transportasi online Go- Jek dewasa ini kalah dengan brand Grab dalam kategori jasa transportasi online. Padahal jika dilihat dari segi citra merek, kualitas layanan serta harga, Go-Jek kan sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat, dan citra Go-Jek seharusnya lebih kuat karena merupakan pelopor transportasi umum berbasis online di Indonesia. Dengan begitu tentu akan muncul berbagai pendapat bahwa seberapa pengaruh citra merek, kualitas layanan, dan harga terhadap keputusan pembelian atau penggunaan jasa Go-Jek. Secara teori, banyak hal yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan dalam hal membeli produk atau jasa. Menurut Sangadji & Sopiah (2013, hlm. 24) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, yaitu (1) faktor psikologis, (2) faktor situasional, dan (3) faktor sosial. Banyak faktor yang dapat memengaruhi konsumen ketika akan memutuskan untuk membeli produk. Baik berasal dari faktor internal yaitu dalam diri sendiri maupun faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan. Dilihat dari faktor internal, faktor gaya hidup merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap proses pembelian suatu produk. Danang Sunyoto dalam jurnal Ratnasari,dkk (2014, hlm. 2) mengatakan bahwa pemasaran memiliki beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian seperti, kualitas produk, harga, promosi, saluran distribusi,

5 citra merek, mutu pelayanan dan lain-lain. Dengan kata lain, selain faktor internal dan eksternal terdapat juga beberapa variable yang dapat mempengaruhi keputusan akan pembelian suatu barang atau jasa, yaitu seperti kualitas produk, harga, promosi, saluran distribusi, citra merek, mutu pelayanan, dan lain-lain, yang dapat juga mempengaruhi keputusan pembelian akan suatu produk barang atau jasa tertentu. Terdapat beberapa penelitian yang mengatakan bahwa keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dari citra merek, kualitas layanan, dan harga. Lenny Menara Saragih dan Sarjani (2018) menyatakan hasil penelitian Pengaruh Harga, Brand Image Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pelanggan Jasa GrabCar Di Kota Medan, memiliki signifikan pada variabel citra merek. Lalu Rina Suci Wulandari, dkk (2018) menyatakan hasil penelitian Pengaruh Tarif Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Layanan Go-Ride (Studi Kasus Pada Pengguna Go-Ride di Kota Tangerang Selatan), memiliki signifikan pada variabel kualitas layanan. Serta Rafael Billy Leksono dan Herwin (2017) menyakatan dari hasil penelitian bahwa Pengaruh Harga Dan Promosi Grab Terhadap Brand Image Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kosumen Pengguna Transportasi Berbasis Online, memiliki signifikan pada variabel harga. Berbeda dari pada penelitian diatas tersebut, Muhammad Aries Firnanda dan Asnawati (2017) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa Pengaruh Electronic Word of Mouth, Brand Image, Brand Trust terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Ojek Online Go-Jek di Samarinda, tidak signifikan pada variabel citra merek. Lalu penelitian Oktafia Nur Rohmawati (2016) menyatakan bahwa Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Keputusan Pembelian Jasa GO-RIDE (Studi Pada Pengguna Jasa GO-RIDE Area Kota Malang), tidak signifikan pada variabel kualitas layanan. Dan pada Iga Dwi Palupi (2018) menyatakan Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pengguna Jasa Go-Jek Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak signifikan pada variabel harga. Dikarenakan dari beberapa hasil penelitian tersebut, dengan ini peneliti tertarik membuat penelitian.

6 Dari penelitian tersebut citra merek, kualitas layanan dan harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian barang : produk maupun jasa, tetapi ada pula peneliti-peneliti yang mengatakan bahwa citra merek, kualitas layanan dan harga tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian barang : produk maupun jasa. Sehingga terdapat masalah yang harus diteliti kembali oleh peneliti terhadap keputusan pembelian yang mengacu pada citra merek, kualitas layanan, dan harga. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan di atas, bahwa citra merek, kualitas layanan dan harga tidak selalu menentukan konsumen untuk membuat keputusan pembelian barang : produk maupun jasa, diperkuat dengan adanya gap research dari hasil penelitian terdahulu yang menunjukan hasil yang tidak signifikan. Untuk itu peneliti mencoba untuk melakukan kembali penelitian dengan subjek dan wilayah penelitian yang berbeda. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Citra Merek, Kualitas Pelayanan, Dan Harga Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Go-Jek Di ITC BSD. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan oleh penulis sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Jek di ITC BSD? 2. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Jek di ITC BSD? 3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Jek di ITC BSD? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Jek di ITC BSD. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Jek di ITC BSD.

7 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga berpengaruh terhadap keputusan penggunaan jasa Go-Jek di ITC BSD. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen pemasaran. Dan juga penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak manajemen perusahaan transportasi konvensional dan online khususnya dalam bidang pemasaran untuk mengetahui tanggapan tentang citra merek, kualitas layanan, dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen akan barang : produk maupun jasa. Selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran bermanfaat bagi perusahaan dalam mengevaluasi atau memperbaiki kinerjanya sehingga dapat dijadikan sebagai masukan untuk memahami dan memenuhi keperluan konsumen.