Semua pasang mata yang berada di koridor sebuah Rumah Sakit besar di Seoul, tampak menatap penuh rasa ingin tahu pada pasien yang tengah dibawa dengan menggunakan ranjang beroda oleh beberapa perawat. Dilihat dari apa yang menimpanya, pasien itu terlihat sekarat, jas hitamnya telah ternoda dengan darah, begitu juga wajahnya yang penuh dengan luka memar. Bukti ia masih dapat bernafas adalah terlihat dari pergerakkan lemah jari-jari tangan kanannya. Ruangan demi ruangan terlewati hingga akhirnya pasien itu dibawa ke ruangan UGD. Tak lama setelah pasien itu dibawa masuk kedalam ruangan UGD, muncul seorang pria setengah baya yang wajahnya dipenuhi oleh luka memar juga keadaan yang begitu berantakkan. Pria itu bernama Choi So Ill, ia merupakan kepala pelayan di keluarga Cho. So Ill menatap nanar pintu UGD kemudian mengepalkan kedua tangannya, Seharusnya aku dapat menjaga Tuan muda dengan baik, Bila aku bergerak cepat mungkin Tuan muda takkan seperti ini. So Ill menatap langit-langit Rumah sakit dengan raut wajah penuh penyesalan dan rasa bersalah, seakan-akan seseorang berada disana seraya menatap kecewa dirinya. Maafkan saya, Tuan Cho Hyung Sil. Lanjutnya. Sebagai kepala pelayan ia begitu dipercaya oleh Cho Hyung Sil untuk selalu menjaga putra semata wayangnya, Cho Kyuhyun yang juga sudah ia anggap
sebagai putranya sendiri. Hyung Sil memberikan kepercayaan itu bukan tanpa alasan, melainkan karena ia sudah bekerja pada saat Hyung Sil masih remaja, dan ia juga begitu pandai melakukan beberapa bela diri. Selama 27 tahun baru kali ini ia merasa dirinya gagal untuk menjaga Cho Kyuhyun maupun keluarga Cho yang lain. Pria itu duduk di salah satu kursi yang tersedia disana, seraya mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Sore tadi Hyung Sil mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahun pernikahannya dengan istrinya, namun tak diduga, sekelompok orang berpakaian hitam dengan memakai penutup wajah membantai seluruh orang yang berada di pesta. Dengan membabi buta mereka melepaskan timah panas juga beberapa pukulan benda tumpul pada seluruh orang, tak terkecuali Kyuhyun. So Ill selamat karena ia dapat menghindar dari tembakan pelaku, walaupun sebelumnya ia terkena pukulan keras di pinggangnya dan dari peristiwa ini, ia hanya dapat menyelamatkan Kyuhyun yang sekarat. Sekelompok orang-orang itu meninggalkan rumah keluarga Cho setelah Polisi datang, dan setelah itu tak lama mobil Ambulan datang. Tanpa membuang waktu ia segera keluar dari kediaman keluarga Cho, dan betapa terkejutnya ia begitu tahu keadaan penjaga yang menjaga rumah, mati dengan begitu menggenaskan. Dirinya sangat merasa bersalah ketika melihat Kyuhyun, pria itu berkali-kali menggumam tak jelas, nafasnya juga terengah-engah. Bagaimana bila 2
Kyuhyun tersadar nanti, bila ia mengetahui kedua orangtuanya telah tewas dengan mengenaskan, pasti ia akan sangat terpukul. So Ill belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya bila nanti Kyuhyun tersadar. Entah mengapa, So Ill merasa yakin bila ada orang dalam yang berkaitan dengan pembantaian ini. Karena penjagaan di rumah keluarga Cho sangat ketat, dan juga memiliki para penjaga yang tak bisa diremehkan, namun entah mengapa para penjaga itu dengan mudah dilumpuhkan. So Ill memijat pelipisnya, merasa benar-benar bingung dengan masalah ini. Saat ini yang harus ia lakukan adalah berdoa pada Tuhan agar keadaan Kyuhyun pulih. Saat pandangan mata So Ill mengarah kearah lorong, ia melihat seorang wanita cantik bersurai hitam panjang, tengah menghampirinya dengan wajah berurai airmata. Ahjussi, bagaimana keadaan Kyuhyun? Wanita yang bekerja di Badan Intelijen Negara milik Korea Selatan NIS- itu bertanya lirih padanya. Ia adalah kekasih Kyuhyun, hubungan keduanya sudah berjalan selama tiga tahun. So Ill menatap iba pada wanita itu, pasti ia langsung datang kemari setelah mendengar kabar Kyuhyun darinya, keadaannya juga sangat berantakkan, dua kancing atas kemeja-nya terbuka, untung saja ia memakai kaos putih sebagai 3
dalaman. Kedua pandangan So Ill juga tak luput dari kedua lutut berbalut jeans-nya kotor. Ahjussi, kumohon katakan bagaimana keadaan Kyuhyun? Yoona wanita itu- terus mendesak. Bingung, So Ill benar-benar bingung ingin menjawab apa, yang bisa ia lakukan hanya menundukkan kepalanya lemah. Melihat reaksi So Ill, tanpa dikomando lagi liquid-liquid bening itu semakin mengalir deras. Apa benar-benar parah? Tanya-nya lirih. Entah, Tuan muda tengah ditangani oleh Dokter sekarang. So Ill akhirnya menjawab. Yoona menatap So Ill dengan kedua mata-nya yang berkaca-kaca, Bagaimana keadaan kedua orangtuanya? Semua tewas, kecuali saya dan Tuan muda. Jawab So Ill. Ya Tuhan. Yoona bergumam lirih di sela-sela air mata yang turun dari kedua pelupuk matanya. Saat saya temukan, Tuan muda keadaannya sekarat. Yoona tak bersuara lagi, tanpa sadar tubuhnya jatuh terduduk di lantai, kedua tangannya tampak memeluk dirinya sendiri. Tatapan matanya terlihat kosong, pikirannya seakan-akan tengah berkelana entah kemana. Ia tak menyangka bila sesuatu yang buruk terjadi pada Kyuhyun, dirinya yang saat itu berada di sebuah café bersama rekan-rekannya begitu terkejut 4
ketika So Ill menghubunginya, mengabarkan apa yang tengah menimpa Kyuhyun. Tubuhnya terasa sangat lemas, kedua kakinya seperti tak berfungsi untuk menahan tubuhnya, dan saat itu juga air mata mengalir dari kedua pelupuk matanya, ia tak peduli bagaimana orang-orang yang menatapnya aneh. Yang ia pedulikan hanya Kyuhyun, ia ingin cepat tahu bagaimana keadaan Kyuhyun. So Ill hanya mengabari bila Kyuhyun dibawa ke Rumah sakit, tanpa menjelaskan bagaimana keadannya. Ingin rasanya ia bertemu dengan Kyuhyun, menumpahkan semua tangisannya di hadapan pria itu bahwa ia begitu cemas, ia benar-benar takut kehilangan Kyuhyun. So Ill menatap Yoona, kemudian menghela nafas berat, Kau itu seorang Agen Profesional Yoona-ssi, seharusnya kau tegar. Bukannya meratap dan menangis seperti ini. Tak ada sahutan sama sekali, pria yang rambutnya mulai ditumbuhi uban itu menghela nafas kembali. Ia sangat tahu bagaimana perasaan Yoona, dan ia juga merasakan hal itu. Semua akan baik-baik saja, kita doakan saja yang terbaik untuk Tuan muda, Yoona-ssi. Ucap So Ill, berusaha untuk menghibur Yoona, tapi tampaknya tak berdampak apa-apa bagi wanita itu, karena Yoona tetap pada dunia nya sendiri. Skip Time Five hours later 5
Kepalanya terasa sangat pening, seluruh tubuhnya juga terasa kaku. Kyuhyun terlihat berusaha untuk membuka kedua matanya juga menggerakan seluruh tubuhnya, namun apa daya, tenaganya menghilang. Di alam bawah sadarnya, ia hanya merasakan kegelapan dan juga kesunyian. Tak ada apapun, seluruhnya kosong, ia hanya dapat mendengar suara tembakan yang berdesing berkali-kali serta suara teriakan atau rintihan yang terasa berdengung di kedua telinganya. Walaupun ia bukanlah sosok penakut atau pengecut, tapi entah mengapa suara-suara itu membuat tubuhnya bergetar ketakutan, perasaan yang baru ia rasakan. Belum hilang rasa ketakutannya, mendadak kedua orangtuanya muncul dengan tubuh penuh dengan lubang peluru. Kyuhyun tersenyum miris. Ya, dirinya amat sangat tahu bila kedua orangtuanya telah tewas, walaupun ia tak tahu bagaimana proses terjadi pembunuhan pada kedua orangtuanya saat itu karena dirinya jatuh tak sadarkan diri. Yang ia tahu ketika sadar adalah melihat tubuh kedua orangtuanya sudah tak bernyawa seperti tamu-tamu yang lain. Appa...eomma. Jeongmal mianhe... Kyuhyun menitikkan air mata di alam bawah sadarnya, tak siap dengan kenyataan bila kedua orangtuanya tewas, dan ia tak dapat berbuat apa-apa saat itu. Mengakibatkan ia kehilangan seseorang yang berharga baginya. Berharga? 6
7