Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Muhammadiyah Malang



dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (Guru) di. SMK Muhammadiyah Kartasura telah berjalan dengan baik walaupun belum

LAPORAN SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UIN SUMATERA UTARA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dibutuhkan etos kerja dalam diri karyawan karena etos kerja

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

B A B I P E N D A H U L U A N

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PEMENSIUNAN. Imam Gunawan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PROFIL ORGANISASI. atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan

:1. a dan b perlu menetapkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang tentang Pegawai Non-PNS Universitas Negeri Malang.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jalan JenderalSudirman No. 1 TELP S A M A R I N D A

PEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian

PROSEDUR PENGEMBANGAN SDM SPMI - UBD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

STRATEGI PELAYANAN PRIMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

Biro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Nopember 2017

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

Kebijakan. Mekanisme. Pelaksanaan

1. Pengembangan karir merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya. UNINUS khususnya pada jabatan struktural selama ini belum berjalan dengan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. UPN Veteran.

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

BAB II PROFIL INSTANSI. luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

profesional, bersih dan berwibawa.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Rencana Strategis UM Lampung 2010). Sejak didirikannya. semuanya mengetahui keberadaan UM Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

LIA YULIANA, M.Pd FIP, UNY

Transkripsi:

Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Muhammadiyah Malang Oleh: Drs. Mursidi, MM (Pembantu Rektor II UMM) I. Pengembangan Dosen Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan lembaga Pendidikan Tinggi. Program pengembangan Sumberdaya Manusia harus menjadi unsur paling penting dalam pengembangan sebuah lembaga. Citra akademis suatu lembaga Pendidikan Tinggi akan sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia yang ada didalamnya, beserta karya karya keilmuan yang dihasilkan sebagai sumbangan untuk masyarakat maupun pengembangan bidang ilmu masing masing. Pengembangan sumberdaya manusia, khususnya karir dan prestasi, perlu direncanakan secara sistematis, selaras dengan perjalanan institusi yang sesuai dengan prestasi dan minat individual, serta memperhatikan peluang peluang yang ada dalam lingkungan dan bidang ilmu masing masing. Kenyataan menunjukkan bahwa pengembangan karir dan prestasi jarang direncanakan secara sistematis, sehingga seringkali hanya berkembang secara acak dan konsekuensinya pengembangan karir dan prestasi sering tidak menempatkan sumberdaya manusia sesuai dengan kemampuannya. Akhirnya tujuan lembaga maupun individu sulit atau bahkan tidak dapat tercapai. Dalam proses mancapai tujuan organisasi diperlukan standart pengukuran keberhasilan yang harus dicapai baik oleh sumberdaya manusia secara individu maupun organisasi secara keseluruhan. Dosen sebagai salah satu komponen sumberdaya manusia dalam lembaga pendidikan tinggi perlu diarahkan untuk mencapai tujuan tujuannya. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran kinerja dosen yang secara umum mencakup aspek kualitatif maupun kuantitatif. 1. Tahap tahap pengembangan karir dan pembinaan Riset terakhir menunjukkan bahwa karir melalui suatu rangkaian tahap yang relatif dapat diperediksi, dimulai dari ekplorasi dan investigasi awal terhadap kesempatan karir dan diakhiri dengan pensiun. Adapun tahapannya sebagai berikut : a. Karir awal

Di awal memasuki suatu organisasi, sebagai dosen muda mencoba untuk mendapatkan gambaran realistis mengenai organisasi tersebut dan mencari pilihan yang sesuai dengan keahlian dan minatnya Jalur pembinaan (on the job trining) : (a). Training Proses Belajar Mengajar (PBM) (b).magang pada dosen senior (c). Evaluasi PBM oleh penyelia b. Karir pertengahan Setelah menyelesaikan karir awal, dosen muda selanjutnya bergerak menuju k edalam suatu periode stabilitas, menjadi semakin kelihatan, menerima tingkat tanggungjawab yang lebih tinggi dan menerapkan suatu rencana karir yang lebih berjangka panjang. Kemampanan dan promosi seringkali menadai tahap ini. Agar proses ini berjalan lancar diperlukan pembinaan sebagi berikut : Jalur Pembinaan (off the job training) : (a). Melatih dan mengembangkan dosen yang lebih muda (b). Memantapkan dan meningkatkan kompetensi dosen melalui; Seminar, kursus, training, worshop dll. (c). Memberi penugasan dengan tanggung jawab yang lebih besar melalui jalur struktural (d). Pengembangan secara mandiri (menjadei expert) melalui jalur keilmuan (e). Menjadi konsultan di di bidang keahlian yang dipilih. c. Karir akhir Pada akhirnya dosen senior mulai melepaskan diri dari kerja dan bersiap siap untuk pensiun. Agar proses perjalanan karir akhir bermanfaat maka perlu dilakukan pembinaan sebagai berikut: Jalur pembinaan : (a). Memberi peran sebagai staf ahli (b). Pengkaderan (c). Membina dosen yang senior (d). Transformasi keilmuan pada masyarakat dan pemeriontah (e). Rencana pendukung:

(1). Pentingnya penilaian kinerja, motivasi peningkatan prestasi akademis dan sistem pemantauan karir (2). Pentingnya diskripsi tugas dan evaluasi kinerja dalam sistem pengembangan sumber daya manusia (3). Pentingnya sistem dan menkanisme pengembangan karir dan prestasi akademik dalam konteks pengembangan institusi (4). Identifikasi dan arah pengembangan institusi serta pengemabngan bidang ilmu (5). Pengidentifikasi kelemahan dan penggalian potensi individu dalam pengembangan karir dan prestasi akademik (6). Pentingnya teknik mendorong perilaku dan membangkitkan motivasi dalam pengembangan karir dan prestasi akademik (7). Penilaian atau evaluasi kinerja per jalur karir (f). Research (1). Individu; dapat dilakukan masing masing dosen sesuai dengan bidang dan keahliannya (2). Kolektif; bekerjasama dengan Fakultas lain dilingkungan UMM maupun di luar UMM (g). Kaderisasi Dalam perjalan karir seorang dosen harus didukung lingkungan yang kondusif agar lebih berpengalaman dan lebih matang. Dengan demikian perlu di kondisikan pemberian kesempatan kepada yang bersangkutan untuk berperan memimpin II. Karyawan Perkembangan UMM semakin hari menunjukkan perkembangan yang pesat, yang berdampak pada dua hal, yakni dampak positif dan negatif. Dampak posistif dari perkembangan tersebut diantaranya adalah meningkatnya kualitas SDM baik secara kuntitatif maupun kualitatif, semakin terjaminnya kualitas hidup dan ketersedian sarana prasarana yang semakin memadai. Namun demikian dampak negatif sebagai tantangan yang harus kita ubah menjadi peluang diantaranya adalah semakin beratnya beban pembiayaan, semakin tingginya tuntutan akan kualitas pelayanan baik internal maupun eksternal khsusnya bidang administrasi dan melemahnya tingkat komitmen. Dampak negatif tersebut muncul dan tumbuh sebagai bagian yang wajar terjadi, yang dapat disebabkan oleh : 1). Melemahnya daya kreatifitas

2). Lemahnya kontrol pimpinan Fakultas/Unit, yakni terlalu teleran terhadap ketidak disiplinan Pegawai 3). Melemahnya disiplin dan etos kerja dengan sikap acuh, saling menunggu dan mengagntungkan tugas pada rekan kerja serta melemahnya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaannya. 4). Masih tingginya tingkat keluhan terhadap unit unit pelayanan 5). Bergesernya orientasi baik karyawan maupun dosen dalam pengabdian kepada Universitas yang berkaitan dengan system kompensasi dan karir. 6). Khusus yang berkaitan dengan karir karyawan hingga saat ini masih terbatas hanya pada posisi Kepala bagian (Kabag) dan hingga saat ini baru ada 4 (empat) orang, yakni g. Kabag Umum Kampus I, II dan Kabag. Umum Kampus III, serta 2 orang Kabag di lingkungan Biro Keuangan. 7). Melemahnya rasa ikut memilki (self belonging) karyawan dan dosen terhadap seluruh aset Universitas. 8). Belum melembaganya kerangka pengembangan (kompetensi) SDM, dll Kondisi tersebut harus segera mendapatkan perhatian secara intensif dengan membangun dan melembagakan kerangka (mekanisme) kerja kepegawaian, yang meliputi perencanaan kepegawaian, pengembangan SDM, pembinaan karir, sistem kompensasi, sistem promosi, mutasi dan PHK yang mengarah pada peningkatan kinerja. Tujuan 1). Jangka Panjang Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai adalah terwujudnya profesionalisme SDM UMM dalam rangka implementasi nilai nilai ke Islaman. 2). Jangka Menengah (a). Dimilikinya kompetensi standar bagi terselenggaranya proses belajar mengajar yang berbasis pada pelayanan prima (b). Terbangunnya budaya kerja yang mengutamakan nilai nilai professionalisme yang berbasis pada prestasi kerja individu dan sekaligus dalam kelompok kerja. (c). Terbangunnya system penghargaan terhadap yang berorientasi pada prestasi kerja yang meningkatkan kepuasan kerja secara lahir dan batin.

3). Jangka Pendek (a). Tercapainya pemahaman yang menyeluruh terhadap visi dan misi UMM oleh karyawan disemua tingkatan (b). Dipahaminya kerangka penilaian prestasi kerja (c). Meningkatnya disiplin, gairah dan kepuasan kerja (d). Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja (e). Menurunkan tingkat keluhan baik internal maupun eksternal dan khususnya dalam pelayanan kepada mahsiswa. Pengembangan Karyawan Jumlah pegawai di UMM hingga saat ini tercatat berjumlah 412 orang Dosen, yang terdiri dari 138 orang DPK, 275 orang Yayasan dan 44 orang Kontrak (LC, AKPER dan FT). Sementara itu jumlah Karyawan 388 orang, yang terdiri dari 268 orang tetap dan 120 orang Kontrak. Jumlah Karyawan pada Unit unit secara keseluruhan berjumlah 227 orang yang tersebar pada 43 Unit kerja. Khusus untuk Biro Administrasi Umum secara keseluruhan (Bagian Kepegawaian, Keamanan dan Bagian Umum) berjumlah sekitar 102 orang. Akan tetapi secara kualitas dengan beban kerja yang harus dikerjakan terasa masih kurang khusunya untuk karyawan yang mempunyai kualifikasi yang dibutuhkan. Karyawan di BAU terlihat sangat besar, tetapi dari jumlah tersebut 52 orang diantaranya adalah anggota Satpam dan 47 orang di bagian umum dengan 27 orang tenaga kebersihan. Kosentrasi pegawai masih ada dibagian umum dan UPT Perpustakaan. Sementara itu tuntutan untuk memberikan pelayanan prima kepada setiap civitas akademika (mahasiswa) dituntut tersedianya SDM yang memiliki kompetensi dasar yang prima, maka adanya konsentrasi seperti yang ada saat ini perlu diadakan pengkayaan (pengembangan) kompetensi dengan memberikan pelatihan kepada setiap SDM. Dengan telah terbangunnya Sistem informasi terkomputasi (SIA dan DL), maka khususnya untuk pegawai yang ada di Perpustakaan dan di Bagian Umum dapat di alihkan ke Unit lain yang beban pekerjaanya dirasakan overload seperti di Fakultas dan lembaga. Pengembangan SDM diarahkan pada peningkatan kompetensi dasar pegawai sesuai dengan tuntutan dan perkembangan lingkungan baik internal maupun eksternal. Kompetensi dasar tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi dan selalu meningkatkan daya saing dan daya kembang universitas. Daya saing dimaksud adalah pada

peningkatan kualitas baik output (alumni) maupun pelayanan (internal dan eksternal). Khusus yang berkaitan dengan pelayanan, kompetensi dasar dimaksud adalah : 1). Menetapkan standart pelayanan minimum (SPM) tiap Fakultas dan Unit yang menjamin adanya kecepatan dan kepastian prosedur (persyaratan). Sampai saat ini hanya beberapa unit saja yang sudah mempunyai SPM. 2). Meningkatkan pemahaman akan pentingnya sikap menghargai, sopan santun dalam bertutur kata, ramah dan selalu tersenyum dalam setiap memberikan pelayanan. 3). Terdapatnya mekanisme keluhan (claim) baik dari mahasiswa, atasan maupun rekan sekerja. Mekanisme keluhan diarahkan pada adanya jaminan penyelesaian atas permasalahan yang timbul dalam kerangka hubungan kerja. Sistem Karir Salah satu strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai (administratif / karyawan) adalah dengan memberikan kejelasan dan kepastian pada jalur karir. Karir disatu sisi adalah pengakuan yang diberikan oleh Universitas terhadap kinerja pegawai dan disisi lain merupakan jaminan social dan finansial bagi individu pegawai. Karir merupakan bagian dari harapan yang dimiliki oleh setiap pegawai pada jenjang yang sudah disediakan, yang dapat dijadikan sebagai alat memotivasi bagi peningkatan kinerja dan sebaliknya bila harapannya terlalu jauh, maka akan timbul kekecewaan yang selanjutnya akan memunculkan sikap acuh terhadap pekerjaan. Jalur karir (career path) bagi pegawai (Administratif) diharapkan dapat mencapai tingkat tertinggi untuk jabatan/pekerjaan administratif yakni Kepala Biro. Kondisi yang ada saat ini jabatan tertinggi yang dijabat oleh Karyawan masih Kepala bagian. Sistem Kompensasi Pada masa awal UMM sampai tahun 1993 sistem kompensasi (Gaji Pokok dan Tunjangan) masih didasarkan pada kemampuan keuangan UMM dan lebih banyak muatan keikhlasan seluruh pegawai untuk mengabdi. Semangat hidup Hidupi Muhammadiyah dan jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah menjadikan UMM mampu tumbuh dan berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu Universitas terbesar di kawasan Malang bahkan Jawa Timur. Namun seiring dengan perkembangan dan prinsip pengelolaan SDM yang menjamin peningkatan kinerja, maka mulai tahun 1996 hingga saat ini Sistem Kompensasi pegawai disamakan dengan standar PNS. Meskipun saat ini ada perbedaan Gaji PNS dengan Gaji Pegawai

UMM, namun perbedaan itu tidak banyak. Kebijakan penyesuaian gaji baru pada bulan Juni 2003 belum sepenuhnya sama dengan gaji PNS, semata mata demi tetap menjamin kelangsungan UMM dimasa yang akan datang. Namun demikian seiring dengan perkembangan yang terjadi, tuntutan untuk penyesuaian pendapatan minimal sama dengan gaji PNS masih menjadi tuntutan yang harus direspon secara bijak. Bahkan bila UMM secara konstan berkembang tidak menutup kemungkinan untuk memberikan kompensasi lebih baik dari gaji PNS. Tidak hanya gaji yang harus disikapi dengan bijak, namun beberapa jaminan sosial seperti jaminan Pensiun, Perumahan, Pengobatan dan fasilitas kompensasi lainnya masih menjadi tuntutan yang cukup tinggi dari Pegawai. Sistem Promosi dan Mutasi Tujuan utama promosi dan mutasi adalah untuk menjaga dan menjamin peningkatan performa/kinerja lembaga secara parsial dan sekaligus secara keseluruhan. Sisitem Promosi dan Mutasi yang berlaku hingga kini untuk Pimpinan Fakultas dan Jurusan berdasarkan pada mekanisme pilihan Senat Fakultas dan Rapat Dosen Jurusan. Sedangkan untuk penentuan Pimpinan Unit/ lembaga masih menjadi kewenangan Pimpinan Universitas dengan sangat memperhatikan masukan dari Senat niversitas dan berbagai pihak. Namun demikian tuntutan kedepan sistem promosi dan mutasi harus didasari oleh kompetensi dasar calon pimpinan yang mekanismenya dapat dilakukan secara terbuka dan demokratis. Bahkan untuk jabatan tertentu bila dirasa perlu dapat dilakukan dengan proses rekruitmen khusus (melalui Fit & Proper Test) di hadapan Senat/Komisi yang ditunjuk oleh Pimpinan Universitas. Pada prinsipnya, dasar keadilan bagi semua pegawai untuk menduduki jabatan dalam meknisme rekruitmen secara transparan harus dirumuskan tegas dan jelas. Pada tahap awal maka untuk jabatan Kepala Urusan (Kaur) pada prinsipnya sudah dapat dimulai pada awal tahun 2004 dengan materi test Kemampuan dasar Menejerial, Kepemimpinan dan AIK. Sistem Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Sistem PHK pada garis besarnya ada dua cara, yakni PHK karena Pensiun dan karena sebab tertentu. PHK karena pensiun adalah PHK yang dilakukan bagi pegawai yang sudah lewat masa usia kerja, untuk pegawai adminisratif rata rata pada usia 55 tahun. Sementara untuk Dosen Golongan IV (Lektor, Lektor Kepala & Guru Besar) pada usia 65 tahun dan Dosen dengan Golongan III (Tenaga Pengajar & Asisten Ahli) pada usia 60 tahun.

PHK dengan sebab tertentu adalah PHK bagi pegawai yang diberhentikan sesuai dengan Peraturan Universitas nomor 001 tahun 2002, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat yakni karena : 1). Meninggal dunia 2). Permintaan sendiri 3). Adanya penyederhanaan / perampingan organisasi 4). Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai pegawai 5). Melanggar sumpah/ janji pegawai 6). Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap baik karena melakukan tindak pidana maupun penyalahgunaan jabatan. 7). Melakukan pelanggaran disiplin pegawai.