Oleh: FITRIA HARINI A

dokumen-dokumen yang mirip
ENDAH NENI MASTUTI A

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SRI HARYANI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi.

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sangat diperlukan guna mencapai tujuan pembelajaran. Namun,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang, baik dalam ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ANDIK SUMAWAN A.

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lapangan selama ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran masih

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter manusia. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang tentang. dan negara. Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Istikomah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu Negara maka Negara tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu bangsa. Selain karena pendidikan dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restalina Nainggolan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

I. PENDAHULUAN. (2012:5) guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu memudahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di

BAB I PENDAHULUAN. nasional dalam bab II pasal 3 tentang aturan tentang pendidikan nasional di sebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan evaluasi diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha mengembangkan dan membina potensi. sumberdaya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Winkel (dalam Darsono dkk., 2000) mengungkapkan pengertian

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dewasa akan mempengaruhi kehidupan masing-masing. keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan untuk dirinya sendiri maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013, hlm Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh Suharyanto NIM S

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TPS (THINK- PAIR- SHARE) PADA SISWA KELAS VIII D SEMESTER II SMP N 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008 / 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Oleh: FITRIA HARINI A 420 050 044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai makna sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa (Syaiful, 2003). Meningkatkan mutu pendidikan menuntut kerja keras berbagai pihak. Mulai dari tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan akhir yaitu sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga peserta didik perlu dipersiapkan sejak dini. Keberhasilan suatu pendidikan terkait dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar (Ngalim Purwanto, 1995). Sebagai seorang guru sangat perlu memahami perkembangan peserta didik, yang meliputi : perkembangan fisik, perkembangan sosio emosional dan bermuara pada perkembangan intelektual. Perkembangan fisik sosio emosional mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental atau perkembangan kognitif siswa. Perkembangan tersebut sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga

mampu meningkatkan proses dan hasil belajar yang diinginkan (Depdiknas, 2005). Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi penidikan. Oleh karena itu, guru didalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif dan siswa juga dituntut adanya semangat dan dorongan. Kegiatan belajar mengajar yang bersifat sains penggunaan metode konvensional pada saat pembelajaran berlangsung, tidak relevan untuk mencapai kompetensi dua ranah (kognitif dan afektif). Hal ini dikarenakan metode konvensional hanya dapat mengembangkan ranah kognitif saja, sedangkan afektif dan pskomotor tidak tercapai. Salah satu pelajaran sains yang tidak relevan menggunakan metode konvensional adalah Biologi. Biologi merupakan mata pelajaran sains yang mempelajari tentang kehidupan. Pembelajaran yang tepat untuk biologi adalah pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung baik menggunakan eksperimen maupun observasi atau yang lainnya, sehingga data yang didapatkan benar-benar valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Pembelajaran sains menuntut seorang siswa harus dapat menggunakan metode-metode ilmiah yaitu menggali pengetahuan melalui penyelidikan atau penelitian, mengkomunikasikan pengetahuannya kepada orang lain menggunakan keterampilan berfikir, dan menggunakan sikap ilmiah.

Proses belajar mengajar selalu terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa dari hasil observasi diketahui bahwa proses pembelajaran Biologi kelas VIII D semester II SMP N 2 Kartasura Tahun ajaran 2008/2009, ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu : 1). Lingkungan sekolah yang terletak diperkotaan sehingga suasana belajar kurang kondusif. 2). Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran. 3). Siswa tidak mempunyai kemauan dalam mengikuti pembelajaran Biologi. 4). Kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya pendidikan khususnya bidang studi Biologi. Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan suatu modal pembelajaran siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda. Penyelesaian tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pembelajaran langsung. Disamping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa yang tidak dapat ditemukan dimetode konvensional. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar serta panduan penyusunan kurikulum yang terdiri dari tujuan

pendidikan, tingkat satuan penididikan, struktur dan muatan KTSP. Kalender pendidikan dan silabus dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian standar ditetapkan dengan permendiknas No. 22 Tahun 2006 dan standar kompetensi lulusan ditetapkan dengan permendiknas No. 23 Tahun 2006. KTSP ini disebutkan bahwa pembelajaran Biologi harus ditekankan pada pembelajaran pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah untuk memahami konsepkonsep dan mampu memecahkan masalah (Nurhamid Hadi Prajitro, 2006). KTSP merupakan pengembangan kurikulum dilakukan oleh Guru, Kepala sekolah serta Komite sekolah dan Dewan pendidikan. Badan ini merupakan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga kependidikan, perwakilan orang tua peserta didikan, dan tokoh masyarakat. Lembaga tersebut yang menetapkan segala kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikan yang berlaku (E. Mulyasa, 2007). Keberhasilan suatu pembelajaran selalu berkaitan dengan pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, untuk itu guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran. Sesungguhnya tidak ada metode pembelajaran yang sempurna sebab setiap metode pembelajaran yang digunakan selalu mempunyai kelebihan atau kelemahan oleh karena itu dalam pembelajaran digunakan berbagai metode, sesuai materi yang diajarkan. Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi

siswa untuk bekerja sama, menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan teman sebaya yang membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ideide yang terdapat didalam materi tertentu. Proses belajar mengajar menutut siswa agar lebih aktif selama mengikuti kegiatan pembelajaran, untuk itu pendidik dianjurkan menggunakan kombinasi metode mengajar setiap kali mengajar, agar tercipta kondisi belajar aktif. Metode mengajar harus sesuai dengan kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan (Nana Sudjana, 2000). PTK (Penelitian Tindakan Kelas) merupakan suatu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul dikelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit untuk dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari lamunan peneliti. Guru atau siswa dapat melihat secara langsung bagaimana siswa berinteraksi selama proses pembelajaran melalui PTK. Penilaian seorang Guru terhadap siswa dapat berlangsung secara reflektif melalui PTK, yaitu dengan cara menganalisi, mensintasis terhadap apa yang telah dilakukan dikelas. Hal tersebut berarti dengan melakukan PTK pendidik dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006). Menurut Depdiknas (2005), metode pembelajaran kooperatif ada lima yaitu : 1. Students Teams Achievement (STAD) 2. Teams games Tournaments (TGT) 3. Jigsaw 4. Think Pair share (TPS) 5. Numbered Head Together (NHT).

Model TPS ( Think-Pair-Share) merupakan jenis metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dimasukan sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu didalam kelompok kecil (2-6 anggota) dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individual. TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, membantu satu sama lain. Berdasarkan uraian diatas, maka diadakan penelitian yang berjudul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TPS (THINK-PAIR- SHARE) PADA SISWA KELAS VIII D SEMETER II SMP 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksukan untuk mempermudah arah dan maksud penelitian, untuk itu penulis membatasi masalah sebagai barikut: 1. Subjek penelitian : Siswa kelas VIIID semester II SMP N 2 Kartasura Sukoharjo Tahun ajaran 2008 / 2009 2. Objek penelitian : Pembelajaran kooperatif model TPS (Think-Pair-Share) 3. Materi pokok : Struktur dan fungsi organ tumbuhan 4. Parameter yang digunakan adalah hasil belajar, yaitu hasil akhir dari suatu proses belajar mengajar dapat ditunjukan dengan dua bentuk aspek yaitu kognitif dan afaktif

C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah peningkatan hasil belajar Biologi pada siswa kelas VIIID Semester II dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model TPS (Think- Pair-Share) dismp N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2008/2009. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi dengan pembelajaran kooperatif model TPS (Think-Pair-Share) pada siswa kelas VIII D Semester II SMP N2 Kartasura Tahun Ajaran 2008 / 2009. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan : 1. Informasi mengenai alternatif dalam menggunakan metode pembelajaran selain metode konvensional. 2. Memberi gambaran mengenai penggunaan metode pembelajaran kooperatif model TPS sebagai metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif. 3. Masukan sebagai bahan pertimbangan bagi Guru untuk meningkatkan hasil hasil belajar Biologi siswa.