BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan memiliki tanggungjawab

dokumen-dokumen yang mirip
pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. ini para pemegang saham. Di tengah persaingan global dunia usaha yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang. antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai sahamnya. Jika nilai sahamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan. pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan


BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahulauan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), tetapi juga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi perokonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dilihat dari harga

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. yang berinteraksi dan bekerja untuk mencapai tujuan (Prastuti, 2014). Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan saat ini juga diiringi dengan ketatnya persaingan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini, perusahaan melakukan persaingan bebas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kesejaterahan pemegang saham (maximization wealth of stakeholder). Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, alasan utama dari didirikannya sebuah perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Adapun cara mengukur tingkat kemakmuran para pemegang saham adalah melalui nilai perusahaan. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan memiliki tanggungjawab dalam menyusun perencanaan mengenai bagaimana cara memaksimalkan nilai perusahaan sehingga perusahaan dapat tetap dipercaya dan diminati oleh para pemegang saham. Salah satu cara untuk memaksimalkan nilai perusahaan adalah melalui profitabilitas perusahaan. Semakin bagus angka yang tercantum pada laporan laba/rugi perusahaan maka semakin bagus pula nilai perusahaan tersebut karena kemakmuran pemegang saham saham terletak pada harga saham perusahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan Nunela dan Islahuddin (2008) dan Rimba (2010) dalam Susanti dan Santoso (2011) bahwa nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Profitabilitas perusahaan yang dalam penelitian ini diproksikan dengan ROE (Return On Equity) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) yaitu laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total modal sendiri (Equity) yang berasal dari modal pemilik, laba 1

2 ditahan dan cadangan lain yang dikumpulkan perusahaan. Laba bersih setelah pajak adalah laba setelah dikurangi pajak dengan laba hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain-lain dan saham penyertaan langsung. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Semakin tinggi ROE menunjukan semakin efisiensi perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih (Andinata, 2010 dalam Jusriani dan Rahardjo, 2013). Berdasarkan berbagai penelitian terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2013) dan Hestinoviana, dkk (2013) menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namum hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti dan Santoso (2011) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah aktivitas dari Corporate Social Resposibility (CSR). Saat ini tanggungjawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan sehingga setiap perusahaan diwajibkan mengungkapkan informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Berbagai tekanan pun muncul, mulai dari kepentingan untuk meningkatkan daya saing, tuntutan untuk menerapkan Corporate

3 Governance, hingga kepentingan stakeholder yang makin meningkat. Oleh karena itu, dunia usaha perlu mencari pola-pola kemitraan (partnership) dengan seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusahaan yang mampu bersaing. Upaya tersebut secara umum disebut sebagai Corporate Social Responsibility. Pentingnya CSR telah diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Rustiarini, 2010). Dengan demikian, CSR merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela. Konsep CSR mulai dikenal sejak awal 1970- an, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk kontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Pemikiran yang melandasi adanya Corporate Social Responsibility (CSR) ini adalah bahwa perusahaan tidak hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang saham (shareholder), tetapi juga memiliki tanggung jawab kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). Pihak-pihak yang berkepentingan dalam sebuah perusahaan adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, supplier dan juga competitor (Rika dan Islahuddin, 2008 dalam Ramadhani dan Hadiprajitno, 2012).

4 Berdasarkan penelitian terdaulu memberikan hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astiari, dkk (2014) dan Rustiarini (2010) yang memberikan konfirmasi empiris bahwa corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2014) menunjukkan bahwa corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan penerapan good corporate governance (GCG) kedalam mekanisme perusahaan. Good corporate governance GCG adalah struktur, proses, budaya, dan sistem untuk menciptakan kondisi operasional yang berhasil bagi suatu organisasi. Tujuan GCG adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan GCG yang baik dapat memberikan perlindungan yang efektif kepada pemegang saham dan kreditor sehingga dapat meyakinkan bahwa mereka akan memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Sehingga perusahaan akan lebih dipercayai oleh para investor (Pratiwi, 2013). Tumirin (2007) dalam Wahyono dan Veronika (2013), menyatakan adanya penerapan GCG akan mempengaruhi tercapainya nilai perusahaan. Perusahaan tentunya harus memastikan kepada para penanam modal bahwa dana yang mereka tanamkan untuk kegiatan pembiayaan, investasi, dan pertumbuhan perusahaan digunakan secara tepat dan seefsien mungkin serta

5 memastikan bahwa manajemen bertindak terbaik untuk kepentingan perusahaan. Penerapan GCG dapat didorong dari dua sisi, yaitu etika dan peraturan. Dorongan dari etika (ethical driven) datang dari kesadaran individu pelaku bisnis untuk menjalankan praktik bisnis yang mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, kepentingan stakeholder dan menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat. Sedangkan dorongan dari peraturan (regulatory driven) memaksa perusahaan untuk patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, 2006 dalam Wahyono dan Veronika, 2013). Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan memberikan kesimpulan yang berbeda-beda tentang pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan, Penelitian yang dilakukan Rustiarini (2010) dan Thohiri (2011) menyimpulkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namum hasil penelitian Pratiwi (2013) menyimpulkan bahwa good corporaet governance tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. ketidaksesuaian hasil penelitian dengan tujuan penerapan prinsip corporate governance yang ditetapkan menteri negara BUMN melalui melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor. KEP 117/M- MBU/2002 (Meryati, 2011), tanggal 01 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN., yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penerapan konsep good corporate governance di Indonesia adalah untuk pengembangan dan peningkatan nilai perusahaan.

6 Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali hubungan Profitabilitas, pengungkapan Corporate Social Responsibility, dan Corporate Governance dengan nilai perusahaan. Adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya menyebabkan isu ini menjadi topik yang penting untuk diteliti. Penelitian mengenai pengaruh pengungkapan faktorfaktor terhadap nilai perusahaan ini telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu, diantaranya yaitu: Rustiarini (2010). Penelitian ini mereplikasi dari penelitian diatas. Dalam penelitian tersebut dibahas tentang Pengaruh Corporate Governance pada hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan yang dilakukan dengan pengamatan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI tahun 2008, yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility, Corporate Governance, dan Nilai Perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini akan menganalisis tentang pengaruh Profitabilitas, pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Corporate

7 Governance (CG) yang diproksikan dengan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Proporsi Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan. Pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013. Sehingga dalam penelitian ini rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 3. Apakah Corporate Governance (CG) yang meliputi Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? C. Tujuan Penelitian sebagai berikut: Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan 1. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. 2. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh Corporate Governance (CG) yang meliputi Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan.

8 D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi manajemen perusahaan, dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemajuan dan kinerja perusahaan melalui nilai perusahaan. 2. Bagi perusahaan sejenis, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pengungkapan Corporatesocial Responsibility di dalam laporan yang disebut Sustainibility Reporting dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial. 3. Bagi investor, akan bisa memilih perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang bagus dengan mempertimbangkan masing-masing aspek yaitu profitabilitas, corporate social responsibility dan corrporate governance sehingga memiliki keputusan yang tepat dalam berinvestasi. 4. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh dari barang dan jasa yang mereka gunakan. 5. Bagi akademis, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi dalam melakukan penelitian yang sama. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian mempunyai maksud untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian. Penelitian ini terbagi

9 dalam lima bab yaitu bab pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab analisis data dan pembahasan, dan bab penutup. BAB I Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori yang melandasi penelitian yaitu tentang agency theory, signaling theory, teori steakholder, prifitabilitas, corporate social resposibility, corporate governance, nilai perusahaan dan yang berkaitan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan serta hipotesis. BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang meliputi objek penelitian, sampel penelitian, variable penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, serta alat analisis yang digunakan. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses penganalisaan data yang meliputi prosedur pemilihan sampel, pengujian asumsi klasik, analisis data dan pembahasan.

10 BAB V Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang diperlukan untuk disampaikan.