BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. yang lebih serius yaitu pernikahan. Hubungan ini dapat terbina melalui proses komunikasi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa dewasa awal telah melewati

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kanak-kanak, relasi dengan orangtua sangat menentukan pola attachment dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

PROSES TERBENTUKNYA INTIMATE RELATIONSHIP DAN UPAYA MENGELOLA KONFLIK DALAM HUBUNGAN PACARAN

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam sejarah manusia, belum. ditemukan seorang manusia yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa ini telah melewati masa remaja

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana ponsel dapat terhubung dengan internet sehingga kita dapat mengakses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan psikologis individu. Pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

Tyas Mustiking Prameswari. Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran individu lain tersebut bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. individu saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain. Hubungan

MAINTENANCE RELATIONSHIP DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL AYAH DAN ANAK YANG BERLAINAN TEMPAT TINGGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pacaran telah menjadi sebuah gaya hidup atau life style bagi

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari )

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga hubungan romantis dengan pasangan romantis (romantic partner) seperti

KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan orang lain yang meliputi interaksi di lingkungan. sekitarnya. Salah satu bentuk hubungan yang sering terjalin dan

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu tugas perkembangan seorang individu adalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya, terutama kebutuhan interpersonal dan emosional. Selain bertumbuh secara

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan membutuhkan interaksi dengan sesama. Ketergantungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Relationship Maintenance Dalam Commited Romantic Relationship Pasangan Suami Istri yang Menjalani Commuter Marriage

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGALAMAN PEKERJA PEMANDU KARAOKE DALAM MENGUPDATE STATUS DI FACEBOOK SEBAGAI HUBUNGAN ANTARPRIBADI DAN KOMUNIKASI PRIBADI DENGAN PELANGGAN.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang melaju sangat pesat dan persaingan global

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERLU, SOSIALISASI PACARAN SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang menuntut manusia untuk berpikir dan berperilaku selaras dengan

ABSTRACT INTERPERSONAL COMMUNICATION STRATEGY FOR MAINTAINING POST- VIOLENCE RELATIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. dengan wanita yang bertujuan untuk membangun kehidupan rumah tangga

SAAT TERJADI KONFLIK

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan romantis. Hubungan romantis (romantic relationship) yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di

LAMPIRAN A SKALA UJI COBA A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

LAMPIRAN Pedoman Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak dapat hidup tanpa berelasi dengan

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan

MAINTENANCE RELATIONSHIP DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri di lingkungan sosialnya. Seorang individu akan selalu berusaha

KETERTARIKAN ANTAR PRIBADI

TAHAPAN HUBUNGAN MENUJU PERNIKAHAN (COMMITED ROMANTIC RELATIONSHIP) PADA ETNIS ARAB DI KAMPUNG ARAB AMPEL, SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB II PROFIL INFORMAN

Transkripsi:

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL Setelah mendeskripsikan hasil penelitian mengenai proses komunikasi informan untuk mempertahankan hubungan berpacaran secara deskriptif tekstural dan deskriptif struktural, pada bab ini akan menjelaskan sintesis makna tekstural dan struktural sesuai dengan pengalaman ketiga pasang informan yang menjalin hubungan berpacaran. Hubungan berpacaran merupakan suatu hubungan awal untuk menuju ke tahap hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan. Hubungan ini dapat terbina melalui proses komunikasi yang terus berkembang ke arah yang lebih intim. Komunikasi yang terjalin menjadi suatu penentu apakah hubungan antar individu dapat berlanjut ke tahap selanjutnya atau tidak. Hubungan yang diawali dengan komunikasi antar individu akan berlanjut jka mereka yang terlibat mengalami kecocokan serta membuka diri untuk berbagi informasi. Hubungan berpacaran merupakan salah satu bentuk dari komunikasi antar pribadi yang terjalin melalui dijalin oleh mereka melalui beberapa tahap yaitu, tahap perkenalan, tahap penjajagan, tahap penggiatan, tahap pengikatan dan yang terakhir yaitu tahap kebersamaan (Suranto, 2011: 42). Pada setiap tahap dalam suatu hubungan, komunikasi memainkan peran yang berbeda. Selama tahapan awal, komunikasi ditujukan untuk mengenal orang lain hingga mencipatakan hubungan yang harmonis untuk dijalani sebagai hubungan romantis. Dalam perjalanan hubungan berpacaran, konflik acapkali terjadi. Pengelolaan serta penyelesaian konflik menjadi peran penting agar setiap pasangan dapat menjaga kualitas hu bungan serta mempertahankan hubungan mereka. Hubungan sebagai teman sejak memasuki usia remaja awal belum cukup bagi pasangan pertama untuk dapat memahami sikap satu sama lain. Keduanya masih harus melalui tahap

penjajagan serta tahap penggiatan agar hubungan yang dijalin semakin intim hingga akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan berpacaran. Pendekatan serta adaptasi sikap diantara mereka selama 6 bulan ternyata masih belum membuat keduanya saling mengerti dan memahami satu sama lain. Hal tersebut tampak ketika konflik acapkali muncul dalam hubungan mereka. Adanya sikap egois serta posesif seperti selalu ingin diberi kabar serta memaksa untuk bertemu secara langsung acapkali menimbulkan konflik yang berakibat putus komunikasi selama berhari hari. Namun, upaya upaya untuk menyelesaikan konflik telah dilakukan oleh mereka. Salah satu dari pasangan pertama harus mengalah dan meminta maaf dengan cara merayu agar pasangannya tidak memendam amarah. Walaupun penyelesaian konflik yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat berdiskusi secara baik baik. Selain melakukan upaya agar konflik yang sedang terjadi dapat terselesaikan dengan cara yang tepat, keduanya telah melakukan upaya agar hubungan yang mereka jalin selama 3 tahun ini dapat bertahan hingga ke tahap pernikahan. Keduanya saling menjaga kualitas hubungan agar tetap stabil dengan cara terbuka satu sama lain dan mencoba mengingatkan hal hal yang perlu dihindari agar konflik tidak terjadi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Littlejohn dan Foss (2009 : 840) bahwa pemeliharaan hubungan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu positivity, openess, assurance, sharing tasks, social networks, joint activities, mediated communication, avoidance, antisocial, dan humor. Pemeliharaan hubungan perlu dilakukan untuk menjaga hubungan agar tetap stabil serta meningkatkan kualitas hubungan untuk menuju ke tahap yang lebih intim. Ketiga pasangan dapat dipastikan telah melakukan upaya upaya pemeliharaan hubungan sebagaimana yang dijelaskan dalam relatinal maintenance theory. Namun, upaya yang dilakukan oleh ketiga pasangan berbeda beda.

Pada pasangan kedua, proses pendekatan yang dilakukan untuk menuju hubungan berpacaran membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama dua setengah tahun. Tahap perkenalan tidak dilalui oleh pasangan kedua karena keduanya sudah menjalin hubungan sebagai teman satu kelas. Status yang hanya sebatas teman tidak membuat mereka langsung muncul ketertarikan untuk saling mengenal lebih intim. Keduanya telah melalui tahap penjajagan, penggiatan, hingga penggiatan untuk menciptakan hubungan yang akrab lebih dari sekedar teman. Adanya ketergantungan serta kecocokan diantara mereka membuat pasangan kedua memutuskan untuk saling berkomitmen menjalin hubungan berpacaran yang serius. Selama melakukan proses pendekatan benar benar dilakukan oleh keduanya untuk saling memahami sikap satu sama lain. Mulai dari kesenangan, kebiasaan, serta sikap sikap yang sebelumnya belum pernah mereka tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang dijalin selama tujuh tahun ini justru tidak kerap memunculkan konflik. Keduanya mengutamakan kepercayaan pada masing masing individu, sehingga sikap saling menghargai dan memahami tercipta pada pasangan kedua. Konflik terkadang muncul sewaktu waktu ketika keinginan salah satu dari mereka untk bertemu secara langsung. Namun, upaya untuk menyelesaikan konflik telah dilakukan secara tepat. Dimana, keduanya saling memahami kesibukan masing masing sehingga tidak menjadikan hal tersebut sebagai konflik yang berarti. Selain melakukan upaya penyelesaian konflik, mereka yang sudah saling berkomitmen juga melakukan upaya upaya untuk mempertahankan hubungan. Oleh karena itu, konflik jarang terjadi pada pasangan kedua karena mereka saling berupaya untuk menjaga kualitas hubungan dengan cara melakukan hal hal untuk menyenangkan pasangannya dengan tujuan menghindari rasa jenuh dalam hubungan mereka. Dari awal hubungan yang mereka jalin, keduanya sudah saling berupaya untuk

menghindari hal hal yang dapat memicu konflik diantara mereka. Sehingga hubungan pada pasangan kedua ini dapat terjalin dengan stabil. Hubungan pada pasangan ketiga diawal dengan proses perkenalan yang dilanjutkan pendekatan melalui tahap penjajagan, penggiatan, serta pengikatan. Proses perkenalan yang cukup singkat membuat keduanya belum saling mengenal sikap satu sama lain secara intim. Hal tersebut dijelaskan dalam temuan penelitian bahwa sering terjadi kekerasan secara fisik ketika konflik terjadi. Sikap saling mengerti dan memikirkan perasaan satu sama lain tidak nampak pada pasangan ketiga ini sehingga keduanya sering mengalami konflik yang berujung pada kekerasan fisik. Konflik pada pasangan ketiga cukup berat karena melibatkan fisik ketika konflik sedang terjadi. Namun, keduanya tetap berupaya melakukan penyelesaian konflik untuk mempertahankan hubungan dan mengembalikan hubungan menjadi harmonis kembali. Walaupun penyelesaian konflik yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama, keduanya dapat berupaya menyelesaikannya dengan saling memberi nasihat untuk instrospeksi diri agar kekerasan fisik tidak terjadi lagi serta masalah masalah sepele tidak berlarut larut lama untuk menjadi masalah yang besar. Walaupun kekerasan fisik tampak pada pasangan ketiga, mereka melakukan upaya untuk mempertahankan hubunga agar tidak berakhir pada pemutusan hubungan dengan cara selalu memberikan jaminan atas komitmen yang sudah dibentuk serta berusaha selalu terbuka ketika terjadi pketidaknyamanan di antara keduanya. Hubungan berpacaran merupakan salah satu bentuk dari komunikasi antarpribadi. Dimana hubungan ini ditandai dengan adanya ketertarikan yang muncul dari perasaan suka sehingga mereka yang terlibat saling ingin berbagi segala hal baik itu bersifat pribadi atau tidak. Hubungan berpacaran juga merupakan proses dua individu yang berada dalam tahap pencarian kecocokan untuk menuju ke hubungan yang lebih serius yakni keluarga dengan ikatan

pernikahan. Hubungan berpacaran (romantical relationship) seharusnya menjadi hubungan yang membahagiakan, saling berbagi, saling menyayangi, saling melengkapi kekurangan masingmasing karena dapat menjalani komitmen sebelum ke jenjang komitmen yang lebih serius. Dalam bukunya, Julia T. Wood menjelaskan bagaimana idealnya romantic relationship dilakukan yaitu terlibat dalam perspektif ganda dan dapat mengelola konflik dengan cara yang efektif. Perspektif ganda yang dimaksud adalah bahwa ketika kita berpacaran, kedua belah pihak harus saling mengerti, mengenali, memahami serta memikirkan perasaan satu sama lain, tidak boleh jika hanya berpatokan atas pemikiran dan kepentingan pribadi lalu mengesampingkan pasangan. Pengelolaan konflik yang tepat juga diperlukan untuk menciptakan romantic relationship yang ideal. Hubungan berpacaran membutuhkan manajemen konflik yang efektif karena dua hal, pertama, ikatan romantic relationship yang tidak memiliki kemampuan mengelola konflik dengan baik diantara kedua belah pihak akan menimbulkan masalah yang tidak kunjung dapat diselesaikan, akibatnya akan berujung dengan pemutusan hubungan. Kedua, mengelola konflik dalam hubungan berpacaran itu penting karena jika konflik semakin menjadi akan timbul kekerasan dalam pacaran atau bahkan pelecehan. Ketiga pasangan telah melakukan tahap tahap untuk menuju hubungan yang romantis walaupun tidak semua tahap telah mereka lalui. Upaya untuk mempertahankan hubungan juga telah dilakukan oleh ketiga pasangan dengan tepat sehingga hubungan yang mereka jalin dari awal masih dapat bertahan hingga sekarang.