MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI

dokumen-dokumen yang mirip
RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

Gelombang Transversal Dan Longitudinal

BBM 7 GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

GELOMBANG. Lampiran I.2

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG

- - GETARAN DAN GELOMBANG

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

Jenis dan Sifat Gelombang

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran

KARAKTERISTIK GELOMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

1. SUMBER BUNYI. Gambar 7

1. SUMBER BUNYI. Gambar 1

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

materi fisika GETARAN,GELOMBANG dan BUNYI

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O

Gelombang Bunyi 8 SMP

GELOMBANG MEKANIK. Gambar anak yang sedang menggetarkan tali. Gambar 1

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK

BAB GELOMBANG MEKANIK. Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari. mekanik.

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Penghasil Gelombang Bunyi. Gelombang. bunyi adalah gelombang. medium. Sebuah

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK

GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI

KELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1

BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA. C. 7,5 m D. 15 m E. 30 m. 01. Persamaan antara getaran dan gelombang

LAMPIRAN 5. Tes uji coba soal Nama : Sekolah : Kelas : Hari/tanggal :

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS

Pemantulan Bunyi gaung gema

GEJALA GELOMBANG. Gelombang mekanik: gelombang yang merambatnya membutuhkan medium. Contohnya: gelombang tali, gelombang suara, gelombang air

Getaran dan Gelombang

2). Besaran Dasar Gelombang Y arah rambat ( v) A P T 0 Q S U. * Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T).f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/t

Fisika Dasar I (FI-321)

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.

EKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)

SMA XII (DUA BELAS) FISIKA GELOMBANG. Jenis jenis gelombang dapat dibedakan: a. Berdasar Arah getar terhadap arah rambatnya:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

Antiremed Kelas 8 Fisika

Getaran, Gelombang dan Bunyi

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

MAKALAH FISIKA STATISTIK

Ditanya : v =? Jawab : v =

LAMPIRAN LAMPIRAN 52

GELOMBANG YUSRON SUGIARTO

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER

INTERFERENSI GELOMBANG

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat

Antiremed Kelas 8 Fisika

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.

Gelombang dan Bunyi BAB 10. A. Getaran B. Gelombang C. Apakah Bunyi Itu? D. Ciri-ciri Fisik Bunyi E. Pemanfaatan Bunyi. Bab 10 Gelombang dan Bunyi 299

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

Soal GGB (Getaran, Gelombang & Bunyi)

Laporan Praktikum Gelombang PERCOBAAN MELDE. Atika Syah Endarti Rofiqoh

Sifat Alami Gelombang

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

PERCOBAAN MELDE TUJUAN PERCOBAAN II. LANDASAN TEORI

Antiremed Kelas 12 Fisika

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2014

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s)

GETARAN Getaran/osilasi: gerak bolak-balik suatu benda pada suatu lintasan yang memiliki satu posisi kesetimbangan

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB XIII GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI

GETARAN DAN GELOMBANG

BAB GEJALA GELOMBANG

Transkripsi:

MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI 1

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI PENGANTAR Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan gerak yang sifatnya berulang-ulang atau bolak-balik. Misalnya aktivitas kita sehari-hari, seperti makan pagi, berangkat ke sekolah, dan kegiatan rutin lainnya selalu berulang setiap hari. Contoh lain, misalnya bandul jam yang berayun, pohon yang berayun tertiup angin, senar alat musik yang bergetar, atau riak air pada kolam. Gerak berulang-ulang atau bolak-balik semacam ini, bila terjadi dalam selang waktu yang tetap dinamakan gerak periodik. Selain itu, bila kita kita melihat tetesan air pada sebuah kolam, kita akan menemukan contoh terbentuknya muka gelombang. Muka gelombang ini merambat dalam arah radial dari pusatnya, yakni dalam hal ini tempat asal tetesan air yang mengenai permukaan air kolam. Untuk memahami lebih lanjut mengenai peristiwa getaran dan gelombang ini, maka pada ringkasan materi ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan konsep getaran dan gelombang serta sifat-sifatnya. Dalam bab ini, akan disajikan tiga kegiatan belajar, yaitu: 1. Kegiatan Belajar 1 : Getaran 2. Kegiatan Belajar 2 : Gelombang 3. Kegiatan Belajar 3 : Bunyi Setelah mempelajari modul ini diharapkan memiliki kompetensi menjelaskan konsep getaran, gelombang, dan bunyi. Secara lebih kusus yaitu : 1. Menjelaskan pengertian getaran. 2. Menjelaskan konsep periode, frekwensi dan amplitudo getaran. 3. Menjelaskan pengertian gelombang dan sifat-sifatnya. 4. Membedakan jenis-jenis gelombang. 5. Menjelaskan fenomena-fenomena dan contoh-contoh dari gelombang 6. Menjelaskan gelombang bunyi dan sifat-sifatnya. 7. Membedakan jenis-jenis bunyi berdasarkan frekwensinya. 8. Menjelaskan pemanfaatan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari. 2

KEGIATAN BELAJAR 1 GETARAN Suatu ketika mungkin kita pernah dibuat kaget dengan sebuah benda yang tiba-tiba bergetar di saku kita. Ternyata saat itu kita mendapatkan pesan pendek melalui telepon seluler, yang memang sebelumnya kita set agar hanya bergetar (tanpa berdering). Sering kali kita juga memperhatikan pepohonan yang bergoyang ketika terkena hembusan angin, atau mungkin melihat sebuah tiang bendera yang bergoyang-goyang ketika tertiup angin. Contoh lain yang barangkali agaknya kurang lazim adalah peristiwa berputarnya jarum jam dinding. Umumnya kita tidak menyadari bahwa peristiwa tersebut hanya beberapa dari sekian banyak contoh analogi terjadinya suatu getaran. Kemudian timbul pertanyaan; sesungguhnya apa yang dimaksud dengan getaran? A. Peristiwa Getaran Sebagaimana kita ketahui, bahwa sebuah benda akan bergerak bila mendapatkan tarikan atau dorongan, atau dengan kata lain bila diberi gaya. Tentunya gerak benda ini bergantung pada gaya dan arah gaya itu sendiri. Diantara sejumlah gerak benda yang dapat kita amati, ada benda yang geraknya secara bolak-balik. Gerak benda yang bergerak bolak-balik semacam ini biasanya dinamakan berosilasi. Biasanya gerak osilasi terjadi di sekitar titik kesetimbangan, yaitu titik awal dimulainya gerak bolak-balik. Osilasi benda dapat berlangsung secara periodik ataupun tidak periodik. Gerak osilasi secara periodik yang melalui titik kesetimbangan dinamakan getaran. Perhatikanlah gerak osilasi pada bandul dibawah. Gambar 1. Osilasi sebuah bandul Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas 3

Bila kita amati, bandul jam antik tersebut akan bergerak dari kiri ke tengah kemudian ke kanan dan kembali ke tengah kemudian ke kiri dan seterusnya. Gerakan ayunan dari tengah ke kanan atau ke kiri dinamakan simpangan. Ujung posisi bandul paling kanan atau paling kiri (atau dinamakan juga simpangan terjauh) dinamakan amplitudo. Gambar 2. Osilasi sebuah ayunan Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas Contoh kasus lainnya, seorang anak yang sedang bermain ayunan juga merupakan salah satu contoh getaran. Dalam hal ini, anak tersebut melakukan gerak bolak-balik melalui titik pusat yang dinamakan titik kesetimbangan. Secara sederhana digambarkan seperti gerakan bandul dibawah ini Perhatikan gambar dibawah ini! Gambar 3. Osilasi banndul Analisis banyaknya getaran pada bandul adalah: a. Satu getaran; gerak bolak balik dari 1 2 1 3 1 atau 2 1 3 1 2 atau 3 1 2 1 3. b. Setengah getaran = gerak dari 1 2 1 atau 2 1 3 atau 3 1 2

Besaran-besaran yang terkait dengan getaran antara lain: 1. Amplitudo (A) Gerakan bandul dari titik kesetimbangan ke kiri atau ke kanan dinamakan simpangan, yaitu gerakan bandul dari titik O ke titik C. Sedangkan gerakan bandul dari titik kesetimbangan ke titik terluar dinamakan simpangan maksimum atau amplitudo, yaitu gerakan bandul dari titik O ke titik A atau ke titik B. Amplitudo biasanya dinyatakan dalam satuan panjang, yaitu meter. Coba Anda tunjukkan kembali pada gambar 2 di atas, mana yang dimaksud dengan amplitudo dan mana yang dimaksud dengan simpangan? 2. Periode (T) Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran dinamakan periode. Pada gambar 2 periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk melakukan gerakan dari A ke O kemudian ke B kemudian ke O dan kembali ke A (A-O-B-O-A), atau gerakan dari O ke B kemudian kembali ke O kemudian ke A dan kemudian kembali ke O (O-B-O-A-O). Periode dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu sekon atau detik. 3. Frekwensi (f) Frekwensi menyatakan banyaknya getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu (satu detik). Frekwensi dinyatakan dalam hertz (Hz), dimana 1 Hz = 1/s (1/detik). B. Periode dan frekuensi getaran Setiap benda yang bergetar selalu memiliki frekuensi dan periode getar. Periode adalah waktu yang di perlukan benda untuk melakukan satu kali getaran.periode dinyatakan dalam satuan sekon. Frekuensi adalah jumlah getaran dalam satu sekon. Satuan frekuensi adalah hertz (Hz). Periode dan Frekuensi dapat dinyatakan dalam persamaan matematika serta hubungannya sebagai berikut : Satuan frekuensi: 1. 1 Hertz = 10-3 kilo Hertz 2. 1 KHz = 10 3 Hz 3. 1 Hz = 10-3 KHz 4. 1 MHz = 10 6 Hz 5. 1 Hz = 10-6 Mega Hertz 6. 1 Hz = 10-6 MHz

a. Periode getaran: Periode gataran 0,1 sekon artinya: untuk menempuh satu kali getaran membutuhkan waktu 0,1 sekon. - Maka banyaknya getaran dalam satu sekon = 0,1 = 10 kali getaran. - Maka frekuensinya: 0,1 = 10 Hz Periode getaran 2 sekon artinya: untuk menempuh satu kali getaran membutuhkan waktu 2 sekon. - Maka banyaknya getaran dalam satu sekon = 2 = 0,5 kali getaran. - Maka frekuensinya: 2 = 0,5 Hz b. Frekuensi getaran: a. Frekuensi getaran 400 Hz artinya: banyaknya getaran dalam 1 sekon adalah 400 kali getaran. Maka periodenya (T) = 4001 sekon = 0,0025 sekon b. frekuensi getaran 20 Hz artinya: banyaknya getaran dalam 1 sekon adalah 20 kali getaran. Maka periodenya (T) = 201 sekon = 0,05 sekon 6

KEGIATAN BELAJAR 2 GELOMBANG Pada Kegiatan Belajar 1 kita telah membicarakan peristiwa terjadinya getaran dari contoh-contoh analogi di sekitar kita, dan kita telah mendefinisikan suatu getaran, dimana getaran hanya terjadi bolak-balik di sekitar titik kesetimbangannya. Kita juga telah membahas besaranbesaran yang muncul dalam sebuah getaran, seperti amplitudo, frekwensi, dan periode. Bagaimana hubungan antara perubahan amplitudo suatu getaran terhadap periode getarnya juga telah dibicarakan pada Kegiatan Belajar 1. Pertanyaannya sekarang adalah; apakah getaran itu dapat menjalar atau merambat? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita lanjutkan pembahasan kita dengan hal yang lebih umum: gelombang. A. Definisi Gelombang Pernahkah Anda melihat sekelompok anak yang sedang bermain lompat tali? Permainan ini biasanya sering dimainkan oleh anak-anak perempuan, meskipun terkadang add satu atau dua orang anak laki-laki yang ikut bermain. Bayangkan dua orang anak yang sedang memegang ujung-ujung tali (biasanya terbuat dari untaian karet gelang), kemudian salah satu diantaranya mencoba menggetarkan tali tersebut. Apa yang akan terjadi? Ternyata bila kita perhatikan, ada sesuatu yang bergerak dan merambat di sepanjang tali tersebut Gambar 4. Siswa menggetarkan ujung tali Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas 7

Gelombang pada tali memerlukan medium dalam perambatannya, yaitu tali itu sendiri. Setiap gelombang memerlukan medium dalam perambatannya. Akan tetapi, ada suatu gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium. Coba Anda sebutkan contoh gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya? Untuk memahami lebih lanjut mengenai peristiwa gelombang, mari kita tinjau salah satu media perambatan gelombang, yaitu seutas tali. Ketika sebuah tali digetarkan secara berulangulang atau periodik, maka gelombang akan bergerak merambat di sepanjang tali tersebut yang arahnya menjauhi sumber getarnya. Apakah talinya ikut bergerak? Sekilas mungkin nampaknya tali ikut bergerak, tetapi sesungguhnya diam. Lalu, apa yang bergerak, sehingga gelombang dapat bergerak? Gelombang membawa energi. Ingat kembali bahwa gelombang pada tali berasal dari gangguan atau usikan ketika tali digerakkan atau digetarkan. Kita tahu bahwa setiap benda yang bergerak selalu mempunyai energi. Energi ini diteruskan melalui medium tali di sepanjang tali. B. Macam-macam gelombang menurut zat perantaranya a. Macam-macam gelombang menurut arah rambat dan arah getarannya 1. Gelombang transversal : gelombang yang arah rambatanya tegak lurus terhadap arah getaranya. Gelombang transversal berbentuk bukit gelombang dan lembah gelombang yang merambat. Contoh gelombang pada tali, permukaan air dan gelombang cahaya. Gambar gelombang transversal : Panjang gelombang pada gelombang transversal adalah panjang suatu gelombang yang terdiri dari satu bukit dan satu lembah gelombang. Panjang gelombang di lambangkan dengan lamda ( )dan satuanya adalah meter.

2. Gelombang longitudinal : gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya. Gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan renggangan. Contohnya gelombang bunyi. Gambar gelombang longitudinal : Panjang gelombang longitudinal adalah panjang satu gelombang yang terdiri dari satu rapatan dan satu renggangan. b. Macam-macam gelombang menurut amplitudo dan fasenya 1. Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombang. 2. Gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang. c. Macam-macam gelombang medium perantaranya 1. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik. 2. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio. C. Besaran besaran dalam gelombang Periode gelombang (T) yaitu waktu yang di prlukan untuk menempuh satu gelombang,satuanya adalah sekon (s) Frekuensi gelombang((f) yaitu jumlah gelombang yang terbentuk dalam satu detik,satuanya adalah Hz (hertz) Cepat rambat gelombang (v) yaitu jarak yang di tempuh gelombang dalam waktu satu detik, satuanya adalah meter/detik (m/s) Hubungan antara pajang gelombang,periode,frekuensi, dan cepat rambat gelomabang. Rumus dasar gelombang adalah : Keterangan : v = cepat rambat gelombang (m/s) λ = panjang gelombang (m) T = periode (s)

D. Sifat-sifat gelombang 1. Dipantulkan (Refleksi) Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2. Dibiaskan (refraksi) Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena melalui medium yang berbeda kerapatannya. 3. Dipadukan (interferensi) Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan frekuensi dan beda fase saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada 2, yaitu konstruktif (saling menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan). Interferensi Konstruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang sama, sedangkan interferensi destruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang berlawanan. 4. Dibelokkan/disebarkan (Difraksi) Difraksi gelombang adalah pembelokkan/penyebaran gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Geja difraksi akan semakin tampak jelas apabila celah yang dilewati semakin sempit. 5. Dispersi Gelombang Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium. Dispersi tidak akan terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui udara atau ruang hampa. Medium yang dapat mempertahankan bentuk gelombang tersebut disebut medium nondispersi. 6. Dispolarisasi (diserap arah getarnya) Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga hanya tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang transversal, karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan sebaliknya, akan terserap jika arah gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi.

KEGIATAN BELAJAR 3 BUNYI Pada Kegiatan Belajar sebelumnya kita telah banyak membicarakan peristiwa getaran; bagaimana proses terjadinya getaran, amplitudo getaran, frekwensi getaran, dan periode getaran, hingga proses penjalarannya yang berbentuk gelombang, jenis-jenis gelombang, frekwensi gelombang, periode gelombang, amplitudo gelombang, hingga kecepatan gelombang. Pada umumnya, setiap benda yang bergetar akan menunjukkan suatu fenomena fisika: bunyi. Didalam Kegiatan Belajar 3 ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai konsep bunyi, baik itu proses terjadinya bunyi hingga parameter-parameter lainnya yang terkait dengan bunyi. BUNYI A. Definisi Bunyi Setiap hari kita tidak pernah terlepas dari apa yang dinamakan suara atau bunyi. Bunyi gesekan daun yang tertiup angin, kucing yang mengeong, suara-suara orang yang sedang berbincang-bincang, kendaraan yang lalu-lalang, suara alunan musik, benda yang jatuh ke tanah, burung berkicau, gong yang dipukul, gitar yang dipetik, ataupun suara-suara lain yang saling bersahutan satu sama lain. Suara atau bunyi diterima oleh salah satu panacindera kita yakni telinga. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah, bagaimana suara atau bunyi itu dihasilkan, dan bagaimana kita dapat mendengar suara atau bunyi? Bunyi atau suara dapat didengar karena adanya tiga hal. 1. Pertama, adanya sumber bunyi. sumber bunyi dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Contoh paling sederhana untuk mengobservasi bunyi adalah bunyi yang ditimbulkan dari karet gelang yang dipetik. Ketika sebuah karet gelang (yang telah dipotong) kita regangakan dan kita petik, maka karet gelang tersebut akan bergetar dan menghasilkan bunyi. Semakin kuat regangannya, suara lengkingannya akan semakin tinggi. Seseorang yang sedang memukul gendang menyebabkan selaput gendang itu bergetar dan menghasilkan bunyi. 2. Kedua, adanya penerima bunyi. Penerima bunyi yang dimaksud disini adalah telinga kita. Telinga manusia mampu mendengarkan bunyi pada rentang 16 Hz hingga 20.000 Hz.

kemudian menekan (menggetarkan) udara di sekitarnya, sehingga tekanan udara tersebut ada yang masuk ke dalam telinga kita sehingga gendang telinga kita ikut bergetar. Getaran yang timbul pada gendang telinga ini diubah menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke otak kita, untuk kemudian diproses di dalam otak sehingga kita bisa merasakan adanya bunyi. 3. Ketiga, adanya medium perantara. Bunyi, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, merupakan salah satu contoh gelombang mekanik. Oleh karena itu, gelombang bunyi akan merambat, hanya bila ada medium perambatannya. Tanpa adanya medium perambatan, bunyi tidak dapat merambat. Medium perambatan yang paling umum adalah udara. Kita dapat berbincang-bincang dengan siapapun karena bunyi atau suara kita merambat melalui udara di sekitar kita hingga sampai di telinga lawan bicara kita. Kita tahu bahwa di luar angkasa (misalnya di bulan) tidak ada udara. Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada disekitarnya. Dengan demikian, syarat terjadinya bunyi adalah adanya benda yang bergetar. Perambatan bunyi memerlukan medium. Kita dapat mendengar bunyi jika ada medium yang dapat merambatkan bunyi. Bunyi memiliki sifat : 1. Merupakan gelombang longitudinal 2. Tidak bisa merambat pada ruang hampa 3. Kecepatan rambatnya dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya (padat, cair, gas). Paling cepat pada medium yang kerapatannya tinggi. 4. Dapat mengalami resonansi dan pemantulan. B. Cepat Rambat Bunyi Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat bunyi jauh lebih kecil dibandingkan denga cepat rambat cahaya. Bahkan sekarang orang telah mampu membuat pesawat yang dapat terbang beberapa kali daripada cepat rambat bunyi. Cepat rambat bunyi sering dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s), s = jarak sumber ke pengamat (m),

λ = panjang gelombang (m) Bunyi dapat mengalami resonansi. Apa itu resonansi? Pengertian resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain, karena frekuensinya sama. Bunyi dapat mengalami pemantulan, proses pemantulan bunyi dimanfaatkan pada : Penentuan cepat rambat bunyi Pendeteksian cacat dan retak pada pipa logam Survei geofisika Pengukuran ketebalan pelat logam Pengukuran kedalaman tempat. C. Jenis-Jenis Bunyi Jenis-jenis bunyi berdasarkan besar frekuensinya 1. Bunyi infrasonik: yaitu bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz, dan dapat didengar oleh anjing, jangkrik, angsa, dan kuda. 2. Bunyi audiosonik, yaitu bunyi yang frekuensinya berada antra 20 Hz-20.000 Hz dan dapat didengar manusia. 3. Bunyi untrasonik, yaitu bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz, dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba. Jenis-jenis bunyi berdasarkan sifat frekuensinya 1. Nada, yaitu bunyi yang frekuensinya beraturan. 2. Desah, yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur. 3. Gaung atau kerdam, yaitu bunyi pantul yang sebagian datang bersamaan dengan bunyi asli, sehingga menggangu bunyi asli. 4. Gema yaitu, bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli, sehingga memperkuat bunyi asli. D. Perambatan Bunyi Ketika kita mendengarkan suatu bunyi, sesungguhnya bunyi itu merambat dari sumber bunyi hingga ke telinga kita melalui udara. Proses yang terjadi mirip dengan getaran yang terjadi pada pegas ketika diberikan gangguan yang linier dengan arah rambatnya. Bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi menimbulkan terbentuknya rapatan dan renggangan partikel di udara. Apa yang terjadi bila tidak ada udara? Kita tahu bahwa di permukaan bulan tidak ada atmosfer, sehingga tidak ada medium untuk perambatan bunyi. Oleh karena itu, ketika ada seseorang di permukaan bulan yang berbicara, orang lain yang ada di tempat yang sama tidak dapat mendengarkan suara orang yang berbicara itu, karena bunyi tidak dapat merambat di ruang angkasa. Ingat bahwa bunyi hanya dapat merambat bila ada medium untuk perambatannya. Apakah bunyi hanya dapat merambat di udara? Mungkin Anda peranah melihat ada seseorang

mendengarkan bunyi kereta api yang akan lewat dengan menempelkan telinganya pada rel kereta api, bahkan ketika suara kereta api masih belum terdengar. Bunyi juga ternyata dapat merambat pada zat cair. Ketika ada seseorang yang memukulmukulkan dua buah batu pada sebuah sisi kolam renang, orang yang lain dapat mendengarkan bunyi benturan batu tersebut pada sisi kolam renang yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair, yakni air kolam renang. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui udara, zat cair atau zat padat. Pada umumnya bunyi merambat lebih cepat pada zat cair dibandingkan dengan pada udara, dan bunyi merambat lebih cepat pada zat padat dibandingkan dengan pada zat cair. Oleh karenanya, suara kereta api yang akan lewat tadi dapat didengar melalui rel kereta api, walaupun suaranya sendiri belum terdengar, karena suara merambat lebih cepat pada logam rel kereta dibandingkan melalui udara. Pada akhirnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa cepat rambat bunyi bergantung pada medium terjadinya perambatan bunyi. Tabel 1. berikut menggambarkan beberapa medium perambatan bunyi serta cepat rambat bunyi pada medium tersebut. Tabel 1. Cepat rambat bunyi pada medium tertentu. Medium perambatan bunyi Cepat rambat bunyi (m/s) Udara (0 C) 331 Udara (100 C) 386 Air (25 C) 1490 Air laut (25 C) 1530 Aluminium 5100 Tembaga 3560 Besi 5130 Timah 1320

DAFTAR PUSTAKA Pratiwi, P.R. dkk. (2008). CTL Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas. Serway, R.A & John W. Jewett. (2004). Physics for Scientists and Engineers. Thomson Brooks/Cole. Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Tim SEQIP. (2003). Buku IPA Guru Kelas 4. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas (2016). BBM 7 Gelombang Bunyi. Diakses pada URL : http://file.upi.edu