II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pisang merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang semu (pseudostem). Tanaman ini memiliki tinggi bervariasi,

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat cocok diolah menjadi keripik, buah dalam sirup, aneka olahan tradisional,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

PENDAHULUAN. Kondisi tanah di Indonesia yang merupakan negara tropis basah. tahunnya diperlukan penambahan unsur hara yaitu untuk lahan kering sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ;

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom:

TINJAUAN PUSTAKA Botani

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dapat dilihat. pada Gambar 1. Gambar 1. Morfologi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi :

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

Nur Rahmah Fithriyah

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

TINJAUAN PUSTAKA. tidak sempurna. Bagian bawah cakram menjadi tempat tumbuhnya akar-akar

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB II TINJAUNAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dewasa ini, karena sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sawo

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

Transkripsi:

10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Botani dan Morfologi Pisang Tanaman pisang merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir seluruh wilayah Indonesia cocok untuk pertumbuhan tanaman pisang. Tanaman pisang tersebar mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, baik yang dibudidayakan di lahan khusus maupun ditanam tanpa beraturan baik di kebun maupun di halaman. Hampir setiap pekarangan rumah di Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat menghasilkan, dapat berlangsung lama, mudah ditanam dan mudah dipelihara (Suyanti dan Supriyadi, 2008). Menurut Mulyani dan Suprapto (2008), berdasarkan taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi Subdivisi Kelas Suku (famili) Marga (genus) Jenis (spesies) : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Musaceae : Musa : Musa paradisiaca

11 Tanaman pisang telah ada sejak manusia ada. Namun, saat itu masih banyak tanaman pisang yang merupakan tanaman liar yang tidak dibudidayakan. Hal itu karena manusia di awal kebudayaan hanya berperan sebagai pengumpul makanan dari alam (food gathering) tanpa merasa perlu untuk menanam kembali. Namun, pada saat kebudayaan pertanian menetap dimulai, pisang termasuk dalam golongan tanaman yang dipelihara Banyak jenis pisang yang populer, di antaranya pisang Ambon Kuning. Pisang Ambon Kuning memiliki kulit yang berwarna kuning keputihan. Keunggulannya dibandingkan dengan jenis pisang yang lain adalah terletak pada rasa buah yang manis dan beraroma harum. Pisang ini dimakan sebagai buah segar, namun dapat juga diolah menjadi berbagai makanan cemilan seperti, keripik, selai, dan dodol pisang. Menurut Rukmana (1999), tanaman pisang secara umum terdiri dari bagianbagian utama, yaitu: 2.1.1 Akar. Sistem perakaran tanaman pisang keluar (tumbuh) dari bonggol (corm) bagian samping dan bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang. Pertumbuhan akar pada umumnya berkelompok menuju ke arah samping (mendatar) di bawah permukaan tanah, dan ke arah dalam (bawah) mencapai panjang 4 5 m, namun daya jangkau akar hanya menembus sampai kedalaman tanah antara 150 200 cm

12 2.1.2 Batang. Batang pisang dibedakan atas dua macam, yaitu batang asli yang disebut bonggol (corm) dan batang palsu atau batang semu. Bonggol terletak di bawah permukaan tanah dan mempunyai beberapa mata (pink eye) sebagai bakal anakan, dan merupakan tempat melekatnya akar. Batang semu tersusun dari pelepah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh di atas permukaan tanah. 2.1.3 Daun. Bentuk daun pisang umumnya panjang lonjong dengan lebar tidak sama, bagian ujung daun tumpul dan tepinya rata. Letek daun terpencar dan tersusun roset dengan tangkai berukuran relatif panjang dengan helai daun yang mudah robek. 2.1.4 Bunga. Bunga pisang yang disebut jantung atau ontong tumbuh dari ujung batang. Susunan bunga terdiri atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bungabunganya terletak pada ketiak di antara daun pelindung membentuk sisir. Bunga pisang termasuk bunga berumah satu. Letak bunga betina di bagian pangkal, sedangkan bunga jantan di bagian tengah dan bunga sempurna di bagian ujung. 2.1.5 Buah. Buah pisang tersusun dalam tandan. Tiap tandan terdiri atas beberapa sisir, dan tiap sisir terdapat 6 22 buah pisang, atau tergantung dari varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji atau disebut 3n (triploid), kecuali pada pisang batu (klutuk) bersifat diploid 2n. Ukuran buah pisang bervariasi, panjang buahnya

13 antara 15 20 cm. Satu pohon dapat menghasilkan 7 10 sisir dengan jumlah buah 100 150 dengan diameter 2,5 cm 4,5 cm. Daging buah (mesocarpa) tebal dan lunak, kulit buah (epicarpa) yang masih muda berwarna hijau, namun jika sudah tua (matang) berubah menjadi kuning dan strukrturnya tebal sampai tipis. 2.2 Tanaman Pisang Pisang dapat tumbuh di daerah tropik yang hangat dan lembab baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Di sentra-sentra produksi utamanya suhu udara tidak pernah turun sampai di bawah 15 C dengan jangka - waktu yang cukup lama. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27 C, dan suhu maksimumnya 38 C, dengan keasaman tanah (ph) 4,5 7,5. Curah hujan yang dibutuhkan 2000 2500 mm/tahun atau paling tidak 100 mm/bulan dan kelembapan tanahnya jangan kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan, jadi sebagian besar lahan memerlukan pengairan tambahan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Dengan pertumbuhannya yang sangat cepat dan terusmenerus, akan mengakibatkan hasil yang tinggi. Tetapi pada kondisi cuaca berawan atau di bawah naungan ringan, pertumbuhannya akan lambat dan tandan yang terbentuk lebih kecil.

14 Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik. Kesuburan yang tinggi akan sangat menguntungkan dan kandungan bahan organiknya. hendaknya 3% atau lebih (Suyanti dan Supriyadi, 2008). 2. 3 Manfaat dan Kandungan Gizi Buah Pisang Pisang dimanfaatkan baik dalam keadaan mentah, maupun dimasak, atau diolah menurut cara-cara tertentu. Pisang dapat diproses menjadi tepung, kripik, salai, dan dodol pisang. Bagian-bagian vegetatif beserta buah-buah yang tidak termanfaatkan digunakan sebagai pakan ternak. Dalam pengobatan, daun pisang yang masih tergulung digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare, air ini juga digunakan untuk menyetop rontoknya rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti-demam dan memiliki daya pemulihan kembali. Dalam bentuk tepung, pisang digunakan untuk penderita anemia dan rasa letih pada umumnya, serta untuk yang kekurangan gizi. Buah yang belum matang merupakan sebagian dari diet bagi orang yang menderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing manis. Dalam keadaan kering, pisang bersifat antisariawan usus (Nuryadin, 2009).

15 Buah pisang juga banyak kandungan gizinya, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Di dalam 100 g buah pisang kandungan gizi yang dapat kita peroleh disajikan pada Tabal 2. Tabel 2. Kandungan gizi dalam 100 gram pisang Nutrisi Jumlah per 100 gram dapat dimakan Pemenuhan kecukupan/hari (%) Vitamin B6 0,68 mg 34,0 Vitamin C 10, 74 mg 17,9 Kalium 467, 28 mg 13,4 Serat 2.830 mg 11,3 Mangan (Mn) 0,18 mg 9,0 Sumber : Redaksi AgroMedia Pustaka (2009). 2. 4 Bahan Organik Bahan organik adalah bahan alami yang mengandung unsur karbon yang dapat terdekomposisi oleh mikro organisme baik yang berupa sisa-sisa hewan maupun tanaman. Menurut Indranada (1994), bahan organik tidak mutlak dibutuhkan sebagai sumber nutrisi tanaman, tetapi untuk efisiensi nutrisi tanaman, peranannya sangat penting untuk perbaikan sifat fisik tanah. Sumbangan bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman merupakan peranannya dalam mempengarihi sifat fisika, kimia, dan biologis dari tanah. Peranan fisika dalam memperbaiki struktur tanah dan lainnya, peran kimia dalam penyediaan unsur N, P, dan S bagi tanaman, serta peran biologis dalam mempengarihi aktivitas organisme mikroflora dan mikrofauna.

16 Menurut Murbandono (2001), bahan organik yang telah terdekomposisi sempurna berperan untuk: (1) memperbesar daya ikat tanah yang berpasir (memperbaiki struktur tanah berpasir) sehingga tanah tidak terlalu berderai; (2) memperbaiki struktur tanah liat atau berlempung sehingga tanah yang semula berat akan menjadi ringan; (3) memperbesar kemampuan tanah menampung air sehingga tanah akan menyediakan air lebih banyak bagi tanaman; (4) memperbaiki drainase dan atau tata udara tanah (terutama tanah yang berat) sehingga kandungan air mencukupi dan suhu tanah lebih stabil; (5) meningkatkan pengaruh positif dari pupuk buatan (bahan organik menjadi penyeimbang dila pupuk buatan membawa efek yang negatif); (6) mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara sehingga tanah menjadi lebih perkasa tidak mudah larut oleh air pengairan atau curah hujan; 2.5 Bahan Organik Kotoran Ayam Kotoran ayam adalah campuran kotoran padat dengan kotoran cairnya. Umumnya kandungan unsur hara pada urine lebih tinggi daripada kotoran padat. Kotoran ayam juga lebih cepat mengalami dekomposisi daripada jenis pupuk kandang lain. Kotoran ayam yang masih baru (bau) mempunyai perbandingan karbon dan nitrogen rendah sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk melakukan proses penguraian (Sutedjo, 2008). Kualitas pupuk kandang tergantung dari jenis ternak; jenis pakan ternak; usia ternak; cara pemeliharaan / penyimpanan pupuk;

17 serta perbandingan antara kotoran, jerami, sisa pakan, dan urine ternak (Suhardi, 1983). Menurut hasil penelitian Endriani (2006), respon tanaman lidah buaya berbeda di antara jenis pupuk kandang. Perbedaan itu diduga berkaitan dengan kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang dan tanah dan tingkat kematangan pupuk kandang. Hasil analisis tanah awal menunjukkan bahwa terdapat kandungan hara C, N, P, K, Ca dan Mg (Tabel 3). Tabel 3. Kandungan unsur hara pada beberapa jenis pupuk kandang. Jenis Pupuk Kandang C % N % P mg/100g K me/100g Ca me/100g Mg me/100g Ayam 13,51 1,17 4,93 1,40 14,58 0,81 Kambing 12,76 0,80 0,63 1,06 1,30 0,47 Kascing 12,17 1,23 0,96 0,37 1,28 0,30 Pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam termasuk jenis pupuk dingin, yaitu yang penguraian oleh jasad renik berjalan lambat dan tidak terbentuk panas. Pupuk kandang ayam mengandung ± 1,0% nitrogen; 0,8% fospor; 0,4% kalium; serta 55% air (Lingga, 1999) Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari alam yaitu sisa-sisa organisme hidup baik makro maupun mikro yang dibutuhkan oleh tanaman supaya dapat tumbuh dengan subur. Pupuk organik terbagi menjadi dua, yaitu pupuk organik padat dan cair. Pupuk organik cair adalah larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari pupuk cair adalah dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman (Hadisuwito, 2008).

18 2. 6 Bahan Organik Limbah Media Tanam Jamur Tiram (Baglog) Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang budidaya jamur tiram, baik dalam skala industri rumahan maupun dalam skala pabrik yang besar biasanya menghasilkan produk sampingan (limbah) yang apabila dikelola dengan baik dapat bermanfaat, baik untuk manusia maupun ternak. Limbah tersebut dapat di olah (didekomposisi) dengan cara tertentu untuk menghasilkan bahan organik (kompos) yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Perusahaan yang bergerak di bidang budidaya jamur tiram biasanya menghasilkan limbah berupa baglog yang tidak terpakai lagi, baik yang terkontaminasi oleh jamur yang lain, maupun baglog yang sudah tidak dapat digunakan untuk media tanam kembali (Prihmantoro, 2007). Oleh karena itu untuk pemanfaatan limbah ini dapat dicobakan sebagai campuran media tanam pada penanaman pisang. 2.7 Pupuk Organik Cair Salah satu jenis pupuk organik cair yang merupakan pupuk hayati majemuk cair yaitu dengan merek dagang Bio-Extrim. Manfaat dari pupuk hayati Bio-Extrim adalah memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kadar unsur hara makro dan mikro secara alami, menghasilkan fitohormon atau zat perangsang tumbuh berbahan organik dengan proses alami, memacu percepatan proses keluarnya akar, pertumbuhan, pembungaan, dan pembuahan, menekan biaya produksi, meningkatkan hasil produksi, menjaga kelestarian lahan, dan hasil produksi lebih sehat untuk dikonsumsi.

19 Kandungan mikroorganisme yang ada dalam Bio-Ekstrim adalah sebagai berikut: 1. Rhizobium sp : 7,2 x 10 5 Cuf/ml 2. Azospirillum sp : 2,4 x 10 8 Cuf/ml 3. Azotobacter sp : 3,2 x 10 8 Cuf/ml 4. Bakteri pelarut fosfat : 4,0 x 10 7 Cuf/ml 5. Pseudomonas sp : 5,0 x 10 6 Cuf/ml 6. Bacillus sp : 2,7 x 10 5 Cuf/ml 7. Salmonella : 0 Mpn/ml 8. E. colli : 0 Mpn/ml 9. Patogenitas : negatif 10. N = 885 ppm; P = 1.390 ppm; K = 1.085 ppm; Ca = 445 ppm, dan ph 5 7. (Bioekxrim, 2009). Unsur fospat (P) adalah unsur esensial kedua setelah N yang berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Ketersediaan fospat dalam tanah jarang yang melebihi 0,01 % dari total P. Sebagian besar fospat terikat oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Tanah dengan kandungan organik rendah seperti banyak terdapat di Indonesia kandungan fospat dalam organik berfariasi dari 20 80%. Maka diperlukan organisme tambahan untuk membantu mengurai fospat yang ada dalam koloid tanah yang dapat menyediakan populasi mikroba penambat N dan pelarut P & K yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara menambah jumlah populasi mikroba penambat N, pelarut P, K dan unsur hara lainnya sehingga dapat meningkatkan

20 kadar unsur hara makro dan mikro secara alami yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dan lingkungan (Bioextrim, 2009). Banyak unsur hara makro fosfat dan kalium yang susah larut sehingga tidak bisa diserap oleh tanaman untuk dimanfaatkan dalam pertumbuhannya. Ada beberapa mikroba yang mampu melarutkan fosfat dan kalium, seperti mikroba pelarut fosfat dan pelarut kalium seperti Pseudomonas sp dan Bacillus sp. Mikroba-mikroba tersebut merupakan sumber nitrogen, fosfat, dan kalium. Mikroba dalam jumlah yang banyak mampu menghasilkan hormon alami, seperti Auksin, Sitokinin, Giberellin, Etilen, dan Asam Absisat. Hormon ini sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk memacu keluarnya akar, memacu pertumbuhan vegetatif, dan memacu pembungaan serta pembuahan. Mikroba dalam jumlah banyak terbukti bisa menjadi pestisida organik (Sutanto, 2002).