55 Dongeng Fantastis Dunia Oleh Dini W. Tamam Ilustrator Novel Variuz R PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Daftar Isi 1. Katak Hijau yang Nakal... 1 2. Wasiat Sang Ayah... 4 3. Misha dan Penyihir Jahat... 7 4. Si Topi Ajaib... 10 5. Bambi... 13 6. Singa Bermata Merah... 16 7. Padi Berbuah Emas... 19 8. Harry, Si Kuda Bangsawan... 22 9. Kue Jahe Ajaib... 26 10. Putri Tikus... 29 11. Petani dan Boggrat... 33 12. Ulat Pemberani Di Rumah Kelinci... 36 13. Kisah Anak Laki-Laki dan Biolanya... 39 14. Kasur Ajaib... 42 15. Warna Cantik Burung Kolibri... 46 16. Legenda Situ Bagendit... 49 17. Tubuh Belang Zebra... 52 18. Raja dan Seorang Ahli Memuji... 55 19. Mengapa Nanas Punya Seratus Mata... 58 20. Legenda Terbentuknya Pulau Timor... 61 21. Pembuat Tembikar dan Anak Lelakinya... 64 22. Mengapa Burung Murai Dadanya Merah?... 67 23. Asal Mula Air Laut Menjadi Asin... 70 24. Kisah Dua Sahabat... 73 25. Asal Mula Kota Singapura... 76 26. Kakek Tua dan Seekor Keledai... 80 27. Si Kepala Tebal... 83
KATAK HIJAU YANG NAKAL KOREA (Diceritakan Kembali oleh Dini W. Tamam) Dahulu kala, ada seekor katak hijau yang nakal tinggal di tepi sebuah kolam bersama ibunya. Ia tidak pernah mematuhi perintah ibunya. Segala cara sudah dilakukan ibunya, tapi tak sedikitpun merubah sifat anaknya. Ia tetap keras kepala, dan tidak mau mendengarkan nasihat ibunya. Anakku, ibu minta tolong padamu. Bawakan ibu seekor belalang hijau. Namun, Katak Hijau membawakan belalang cokelat. Anakku, pergilah ke gunung. Tapi Katak Hijau justru pergi ke sungai. Anakku, bagaimana agar perilakumu berubah? tanya Ibu Katak dengan sangat sedih. Katak Hijau justru tertawa terbahak-bahak. Anakku, mengapa kamu tidak seperti anak lain yang menuruti nasihat orang tuanya? Katak Hijau malah pergi bermain dan meninggalkan ibunya. Tak berapa lama kemudian, hujan turun sangat deras. Alih-alih berteduh dan pulang, Katak Hijau justru bermain hujan seraya berteriak. Creeekk... sambil tertawa terbahak-bahak. Ibunya yang mendengar suara Katak Hijau, kembali mengelus dada. Anaknya tidak bersuara seperti anak katak lainnya. Padahal Ibu Katak sudah mengajarkan Katak Hijau bersuara dengan benar. Ibu Katak kembali menasihati anaknya. Anakku, kau sudah cukup dewasa. Bisakah kau bersuara seperti katak dewasa lainnya. Begini caranya... Kaegul... Kaegul... Ayo, coba anakku!. Creeekk... Creeekk..., Katak Hijau tidak menuruti lagi apa yang dikatakan ibunya. Melihat anaknya tak kunjung berubah dan masih tetap nakal, membuat Ibu Katak jatuh sakit. Ibu Katak yang merasa hidupnya tidak lama lagi, berpesan pada anaknya. Anakku, jika Ibu tiada. Tolong kuburkan ibu di pinggir sungai. Jangan kuburkan ibu di gunung. Ibunya sengaja 1
mengatakan yang sebaliknya. Sebab, jika ia mengatakan yang sebenarnya, Katak Hijau justru akan melakukan kebalikannya. Ibunya ingin anaknya menguburnya di gunung. Tidak lama kemudian, Ibu Katak menghembuskan nafas yang terakhir. Katak Hijau sedih bukan kepalang. Ia pun menyesali perbuatannya, karena selama ibunya hidup, ia selalu membantah apa yang dikatakan ibunya. Kali ini aku harus menuruti perintah Ibuku, sebab ini adalah perintah terakhirnya. pikir Katak Hijau. Katak Hijau pun mengubur ibunya di tepi sungai. Meski sebenarnya ia tahu bahwa katak sebaiknya dikubur di gunung, namun demi menuruti perintah ibunya, Katak Hijau mengubur ibunya di pinggir sungai. Katak Hijau tidak bisa tidur, karena terus menerus menjaga kuburan ibunya. Terlebih saat hujan deras, ia takut kubur ibunya hanyut tersapu air sungai yang kerap meluap. Kaegul... Kaegul... Kaegul... Jangan hanyutkan kuburan ibuku. Kaegul... Kageul... Katak terus-menerus bersuara ketika hujan turun. Itulah sebabnya, hingga kini katak selalu bersuara saat hujan turun. Pesan Moral Membantah orangtua sama dengan menyakiti mereka, dan itu akan menimbulkan penyesalan besar dikemudian hari. Fakta Unik Negara Korea 1. Korea berasal dari kata Goryeo. Goryeo artinya tinggi dan bersih. 2. Korea Utara dan Korea Selatan menggunakan bahasa Hangul dalam lisan maupun tulisan. Bahasa Hangul terdiri dari 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal. Alfabetnya dapat dikombinasikan dengan beragam suku kata. Di Korea, Bahasa Hangul dianggap sebagai salah satu sistem penulisan ilmiah standar. 2