Jaka Tarub & 7 Little Angel (Adaptasi Cerita Rakyat Jawa Tengah Jaka Tarub dan 7 Bidadari )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jaka Tarub & 7 Little Angel (Adaptasi Cerita Rakyat Jawa Tengah Jaka Tarub dan 7 Bidadari )"

Transkripsi

1 Jaka Tarub & 7 Little Angel (Adaptasi Cerita Rakyat Jawa Tengah Jaka Tarub dan 7 Bidadari ) Pemain: 1. Jaka Tarub 2. Bidadari Ungu 3. Bidadari Biru 4. Bidadari Hijau 5. Bidadari Kuning 6. Bidadari Jingga 7. Bidadari Nila 8. Bidadari Merah 9. Ibu Tua (Ibunda Jaka Tarub) 10. Anak-anak Nakal 11. Pohon-pohon 12. Kupu-kupu 13. Bunga-bunga Cantik 14. Penyanyi Cilik Setting: Hutan dan Pedesaan

2 BABAK I. BERTEMU 7 BIDADARI Adegan I Intro : Panggung gelap Ilustrasi Musik : Bunyi petir, suara hujan, suara angin Tata Cahaya : General, Fide in (semakin terang, 50%), blitz. Gun smoke Lagu : - Latar Tempat : Hutan, tepian hutan Tarian : - (Pentas redup, mendung. Angin bertiup menggoyangkan pepohonan yang ada. Sesekali terdengar petir, lalu gelap dan hujan turun dengan lebat. Di tengah cuaca gelap tersebut, muncul seorang anak lelaki kecil sambil berlarian berpayung daun pisang menuju sebatang pohon yang cukup rindang untuk berteduh.) Jaka Tarub : (menyeka air di dahinya). Aduh hujan deras sekali, pasti Ibu : cemas menungguku di rumah. (Petir kembali berkilat) Jaka Tarub : Ibu.Oh, hujan berhentilah Aku janji tidak akan main : terlalu jauh ke dalam hutan ini lagi (Jaka Tarub sangat ketakutan mendengar suara petir, hujan deras membuat tubuhnya basah. Ia pun bersembunyi di balik sebuah batu besar di bawah sebuah pohon rindang.) Adegan II Ilustrasi Musik : Bunyi petir, suara hujan, suara angin menghilang, suara : burung sore terdengar lalu semakin sunyi, sayup-sayup : terdengar musik pengiring tari bedana semakin menguat. : Bunyi air dan riak orang mandi Tata Cahaya : Dominan merah, jingga, Fide in (semakin terang, 60 : 100%), warna pelangi 100%. Lagu : - Latar Tempat : Hutan, tepian hutan

3 Tarian : Bedana (Hujan berhenti, lampu pentas perlahan-lahan menjadi terang. Langit mendung berganti cerah. Dari kaki langit muncul pelangi yang sangat indah memantulkan warnanya.) Jaka Tarub : (dari balik batu besar)..wah indah sekali pelangi itu, belum : pernah aku melihat pelangi seindah itu! (Tiba-Tiba dari arah pelangi muncul tujuh gadis cilik yang cantik dan lincah. Mereka menuruni tangga pelangi dengan riang dan gembira, menuju telaga jernih di tengah hutan tepat di sebelah persembunyian Jaka Tarub berada.) Jaka Tarub : Hei ada orang datang. Kira-kira mereka itu siapa? Aku : harus segera bersembunyi kembali (ke balik batu besar) (Para Bidadari cilik itu bergerak menuruni tangga pelangi. Setelah sampai di tepi telaga jernih mereka pun menarikan tarian gembira.) Bida. Ungu : (selesai menari) Ayo cepat kita harus mandi di telaga jernih : ini! Bida. Jingga : Iya cepat sedikit nanti ketahuan Ayah, kalau kita pergi : meninggalkan kayangan untuk turun ke telaga ini lagi. Bida. Merah : Hei! Nila ayo buka selendangmu! Bida. Nila Semua Semua : Iya, yang lain ayo cepat buka selendang kalian! : Baiklah.(meletakkan selendang di atas batu) : Ayo kita mandi..wihhh asyik! (Para Bidadari cilik itu mandi. Perlahan Jaka Tarub mengintip mereka dan terkejut.) Jaka Tarub : (Berbisik) Wah, betapa cantiknya bidadari-bidadari itu. Ingin rasanya aku punya teman seperti mereka Tetapi bagaimana caranya ya..? (Berfikir) Ehmm..selendang! ya.selendang. Aku harus mengambil selendang salah satu bidadari itu agar dia tak dapat terbang ke pelangi itu lagi dan bisa menjadi kawanku di sini. Betapa membosankan bermain sendirian di hutan ini,

4 tidak punya kawan rasanya tidak menyenangkan. (mengambil selendang Ungu) (Setelah mengambil selendang Jaka Tarub kembali bersembunyi. Tak lama berselang para Bidadari cilik itu pun selesai mandi, dan segera bersiap memakai kembali selendangnya. Semua Bidadari telah mengenakan selendangnya masing-masing kecuali Bidadari Ungu.) Bida. Merah : Bagaimana, semua sudah siap? Ayo kita berangkat! Bida. Ungu : Tunggu tunggu dulu, aku tidak dapat menemukan : selendangku Oh dimana selendangku? Bida. Hijau : Tadi kau letakkan dimana selendangmu? Bida. Ungu : Di sini (menunjuk batu besar). Mengapa sekarang tidak ada? Bida. Biru Semua : Ayo kita bantu mencari, siapa tahu selendang itu diterbangkan : angin ke tempat yang lain! : Ayo! (mencari selendang). (Mereka semua mencari selendang Bidadari Ungu, pergi ke bawah pohon rindang, ke sudut telaga dan berkeliling. Selendang Ungu tetap tak ditemukan) Bida. Ungu : Oh, bagaimana ini aku tidak mungkin kembali ke kayangan : tanpa selendangku. Aku tak mungkin bisa terbang. Bida. Nila : Maafkan kami, Ungu. Kami juga tak mungkin menunggu lebih lama lagi. Cahaya pelangi itu sudah mulai memudar. Sebentar lagi tangga kayangan akan hilang. Kami harus segera kembali, kalau Ayah sampai tahu kita semua akan kena hukuman. Bida. Jingga : Ya, Ungu. Maafkan kami. Kami terpaksa meninggalkanmu sendirian di hutan ini. Kau harus mencari selendangmu sendirian. Bida. Merah : Benar, ayo kita berangkat! Selamat tinggal Ungu. Jaga dirimu baik-baik dan berhati-hatilah.

5 Bida. Ungu : Jangan jangan pergi! Jangan tinggalkan aku sendirian di hutan ini! Tolong jangan tinggalkan aku (menangis). (Enam Bidadari yang mengenakan selendangnya masing-masing segera terbang menuju tangga kayangan. Pergi ke balik pelangi dan meghilang.) Adegan III Ilustrasi Musik : Suasana sedih, suara angin perlahan, suara burung sore terdengar lalu semakin sunyi, sayup-sayup terdengar orang melangkah. Bunyi air Lagu : Lagu sedih Tata Cahaya : General, terang 60%, warna pelangi 100%--hilang. Latar Tempat : Hutan, tepian hutan Tarian : - (Bidadari Ungu sangat sedih, ia duduk di tepi telaga sambil menangis. Lalu terdengar suara nyanyian yang sangat merdu dan mengharukan. Ketika lagu berhenti, Jaka tarub muncul dihadapan Bidadari Ungu.) Jaka Tarub : (pura-pura terkejut) Hei..siapa kamu, sedang apa disini sendirian? Kenapa menangis? Bida. Ungu : Oh? (terkejut). Aku.. aku Bida eh, maksudku aku puteri Ungu (terbata-bata) aku tersesat di hutan ini. Jaka Tarub : Oh, aku Jaka. Jaka Tarub. Aku kebetulan lewat di sini dan melihatmu menangis. Bida. Ungu : Aku takut sekali hutan ini begitu menyeramkan. Jaka Tarub : Di mana rumahmu, nanti kuantarkan kau kembali ke rumahmu! Bida. Ungu : Aku tidak tahu, aku tidak ingat (sedih). Jaka Tarub : Sudah, jangan bersedih lagi, maukah kau jadi temanku. Kita pulang ke rumahku saja, di tepi hutan ini. Di sana pasti ibuku sudah menunggu. Bida. Ungu : Oh, kau baik sekali terima kasih banyak. Aku mau jadi

6 temanmu. Apakah kau tidak punya teman yang lain? Jaka Tarub : Tidak, aku hanya tinggal bersama ibuku saja. Selama bertahun-tahun aku tidak punya teman yang bisa kuajak bermain. Bida. Ungu : Oh, begitu. Kalau begitu kita sama. Aku juga tidak punya kawan di hutan ini. Jaka Tarub : Ayo..kita pulang ke rumahku sekarang. Bida. Ungu : Baiklah. (Mereka berjalan menuju kiri panggung dan masuk.) Adegan IV Ilustrasi Musik : Suara orang berjalan di serasah, bunyi burung, bunyi serangga. Tata Cahaya : Remang (50%) Lagu : - Latar Tempat : Rumah Gubuk Jaka Tarub, Tepi hutan Tarian : - (Panggung perlahan-lahan berubah menuju suasana pedesaan. Suara seruling merdu terdengar. Burung-burung pulang ke sarang sambil berkicau. Hari sudah mulai gelap. Jaka Tarub dan Bidadari Ungu tiba di sebuah gubuk kecil di pinggir hutan. Di gubuk itu sudah menanti perempuan tua yang tak lain adalah Ibunda Jaka Tarub.) Jaka Tarub : Ibu, aku pulang! Ibu! Ibu Tua : (dari dalam) Masuklah, Nak! Dari mana saja kau, nak. Ibu sudah menunggumu dari tadi. Hujan deras yang turun tadi benar-benar membuat Ibu cemas! Jaka Tarub : Maafkan aku, Ibu. Tadi aku mengejar kelinci dan tanpa terasa aku telah masuk terlalu jauh ke dalam hutan. Ketika aku hendak pulang hujan turun dengan derasnya, jadi terpaksa harus berteduh dahulu di bawah pohon rindang. (menggandeng Bidadari Ungu) Ibu, aku membawa seorang teman. Ia tersesat di tengah hutan di dekat telaga. Bolehkah ia

7 tinggal di sini bersama kita? Ibu Tua : Ya Tuhan, Siapa kamu? Dimana rumahmu? Orang tuamu pasti cemas sekali mencarimu, Nak. Bida. Ungu : Namaku Ungu, Ibu. Aku tersesat dan tak tahu jalan pulang. Aku tidak ingat semuanya. Ibu Tua : Oh, baiklah. Kau boleh tinggal di sini dulu. Nanti Ibu akan bertanya-tanya ke kota siapa tahu ada orang tua yang kehilangan anaknya dan itu mungkin dirimu. Sekarang istirahatlah dulu. Bida. Ungu : Terima kasih, bu. (Hari mulai gelap dan malam pun tiba. Suara jangkrik dan binatang hutan menemani tidur malam Bidadari Ungu, Jaka Tarub dan Ibunya. Ketika semua orang sudah tertidur Jaka Tarub mengeluarkan selendang Ungu yang dicurinya dari balik pakaian. Kemudian selendang itu disembunyikannya di balik tumpukan padi di dalam lumbung padi milik ibunya.) Jaka Tarub : (menuju lumbung) Lebih baik kusembunyikan saja selendang ini di sini, supaya Bidadari Ungu tidak dapat menemukannya. Dengan begitu ia akan tetap menjadi temanku dan tinggal bersamaku di bumi selamanya. (Jaka Tarub mengendap-endap menuju lumbung, berjalan dengan sangat hatihati) Jaka Tarub : (menyembunyikan selendang) Nah, selesai sudah. Aku harus kembali ke dalam rumah. Agar Ibu dan Bidadari tidak tahu perbuatan nakalku ini. (Jaka Tarub kembali ke dalam rumah dan melanjutkan tidurnya) Ilustrasi Musik : Suara burung malam, serangga, katak, lolong srigala Tata Cahaya : Remang, Fide out (semakin redup, : 100%--black out) Lagu : Nina bobo (seruling) Latar Tempat : Rumah Gubuk Jaka Tarub Tarian : -

8 BABAK II. PUNYA TEMAN Adegan I Ilustrasi Musik Tata Cahaya Lagu Latar Tempat Tarian : Kokok ayam, suasana riang, suara pagi, burung berkicau, suara anak-anak tertawa, suara kaki berlari, suara gaduh anak-anak berkelahi) : Fide in (semakin terang 100%), General : Lagu tentang suasana pagi : Pedesaan : Bunga-bunga Suasana pagi, angin semilir, lampu pentas perlahan-lahan terang. Kokok ayam jantan terdengar, diiringi suara burung berkicau riang. Tampak Jaka Tarub dan Bidadari Ungu sedang bermain sambil bernyanyi (Lagu Tentang Pagi Cerah), dan bunga-bunga cantik menari di halaman rumahnya. Bunga : (setelah menari) Selamat pagi, Jaka? Siapa gadis cantik yang bersamamu itu? Jaka Tarub : Selamat pagi Bunga-Bunga temanku! Ini puteri Ungu sahabatku, dan sekarang juga akan menjadi sahabat kalian. Bida Ungu : Halo semua, namaku Ungu. Wah, kalian ternyata bunga kecil yang cantik sekali! Bunga : Terima kasih, Ungu. (Tiba-Tiba masuk beberapa anak-anak membawa jaring penangkap Kupu- Kupu, sambil tertawa) Anak I Anak II Bida. Anak III : Hai lihat ada bunga sedang mekar. Kita petik Yok! : Ya, benar!...ayo..kawan-kawan! : Jangan!..Jangan kalian petik bunga cantik ini. Kalian tak punya rasa kasihan ya. Bunga-Bunga ini juga ingin menikmati pagi cerah seperti kita! : Hei, jangan ikut campur urusan kami!

9 Anak IV : Hei lihat di atas sana juga ada Kupu-Kupu! Kita tangkap Yok. Kembangkan jaringnya! Jaka Tarub : Jangan, kasihan mereka! Bida. Ungu : Kalian benar-benar anak-anak nakal! Kupu-Kupu larilah sejauh mungkin! Selamatkan dirimu! (Terjadi kejar-kejaran antara anak-anak nakal dan Kupu-Kupu. Kemudian Kupu-Kupu terbang menjauh.) Anak I Anak II : Yah, tidak kena! Ini semua gara-gara kalian berdua. Awas kalian. : Ya, kalian harus di beri pelajaran! Ayo teman-teman kita kepung mereka. (Terjadi perkelahian antara rombongan Anak-Anak nakal dan Jaka Tarub. Di tengah perkelahian tersebut Bidadari Ungu memanggil Kupu-Kupu temannya.) Adegan II Ilustrasi Musik : Suasana riang, suara kaki berlari, suara gaduh anak-anak berkelahi) Tata Cahaya : General (100%) Lagu : - Latar Tempat : Pedesaan Tarian : Kupu-kupu (Masuk rombongan kupu-kupu dan mengurung anak-anak nakal tersebut sambil menari.) Kupu-Kupu : (setelah menari) Bagaimana kalian masih belum kapok juga? Masih ingin nakal dan membuat kekacauan lagi di hutan ini? Anak-Anak : Tidak..kami berjanji tidak nakal lagi..! Tetapi maukah kalian menjadi teman kami? Ungu + Jaka : Tentu saja kami mau!

10 Jaka Tarub : Aku tak pernah punya kawan selama ini, tentu saja aku sangat ingin punya teman seperti kalian. Anak-Anak : Terima kasih Jaka, terima kasih Ungu. Jaka + Ungu : Ayo kita bermain lagi. (Mereka semua memainkan permainan Ular Naga dengan riang gembira.)

11 BABAK III. KEMBALI KE KHAYANGAN Adegan I Ilustrasi Musik : Suara angin, bunyi alu, seruling, suara burung sesekali Tata Cahaya : General 100% Lagu : - Latar Tempat : Pedesaan Tarian : - (Pentas kosong. Pohon-pohon bergerak ke kiri dan ke kanan, daun-daun berterbangan tertiup angin yang semilir. Seruling terdengar melantunkan musik yang merdu. Masuk Ibu Tua membawa alu penumbuk padi.) Ibu Tua : Jaka, tolong bantu ibu. Jaka Tarub : (dari dalam) Iya, sebentar Bu! (masuk) Ada apa, Bu? Ibu Tua : Tolong bantu Ibu menumbuk padi ini, Nak. Persediaan padi kita di lumbung sudah semakin menipis. Sebentar lagi musim hujan. Kita harus rajin bekerja agar punya persedian makanan yang cukup saat musim hujan dating nanti. Jaka Tarub : Jaka akan membantu, Ibu. Ibu tenang saja dan jangan cemas ya. Ibu Tua : Sudah berapa lama, Ungu tinggal dengan kita. Lama sekali rasanya. Ibu kasihan dengan kedua orang tuanya, pasti mereka sangat khawatir dengan puterinya yang hilang. Jaka Tarub : Ibu jangan takut seperti itu. Lagi pula lebih baik Ungu di sini. Supaya Jaka punya teman bermain, Bu. Ibu Tua : Bagaimana dengan teman-temanmu dari desa itu Jaka? Mereka masih sering kemari untuk bermain denganmu? Jaka Tarub : Masih, Bu. Mereka teman-teman yang baik. (Masuk Bidadari Ungu.)

12 Bida. Ungu : Maukah kau kalau kubantu? Jaka Tarub : Dengan senang hati, terima kasih Ungu. Bida. Ungu : Baiklah, apa yang harus kukerjakan sekarang. Jaka Tarub : Bisa tolong ambilkan padi-padi yang ada di lumbung untuk kutumbuk agar menjadi beras. Bida. Ungu : Ya, baiklah. Tunggu sebentar. (Jaka Tarub masih menumbuk padi. Bidadari Ungu masuk ke dalam lumbung padi dan mengambil padi.) Adegan II Ilustrasi Musik : Suara angin, bunyi alu, seruling, suara burung sesekali, suasana tegang Tata Cahaya : General 100%--meredup, Gun smoke Lagu : Lagu sedih (perpisahan) Latar Tempat : Pedesaan Tarian : - Bida. Ungu : Nah, ini dia padi yang kucari. Akan kuambil sedikit demi sedikit. (Bidadari Ungu mengambil sedikit demi sedikit persedian padi Ibu Tua, lalu membawanya kepada Jaka Tarub untuk ditumbuk agar menjadi beras. Ketika ia masuk ke dalam lumbung untuk yang ketiga kalinya ia sangat terkejut.) Bida. Ungu : (terkejut) Hai, itukan selendang ungu milikku. (memeriksa) Oh, untung tidak rusak sedikit pun. Aku harus segera memakainya dan kembali kekayangan. Akhirnya aku bias bertemu dengan ayah dan ibuku kembali. Terima kasih Tuhan. (Bidadari Ungu keluar dari lumbung padi sambil mengenakan selendang ungu miliknya.) Jaka Tarub : (terkejut) Di di dimana kau temukan selendang itu?

13 Bida. Ungu : Kau jahat sekali telah menyembunyikan selendangku selama ini, Jaka! Jaka Tarub : Maafkan aku, Ungu. Aku tidak bermaksud seperti itu padamu. Aku hanya ingin punya teman. Dengan menyembunyikan selendangmu pasti kau tak bisa kembali ke kayangan dan bisa tinggal bersamaku. Lalu kau bisa menjadi temanku. Bida. Ungu : Tapi aku tak bisa tinggal lebih lama lagi di sini! Aku bukan manusia seperti dirimu. Manusia harus berteman dengan manusia juga. Jaka Tarub : Jangan pergi, Ungu. Jangan tinggalkan kami. Bida. Ungu : Maafkan aku, teman. Aku harus pergi! Selamat tinggal Ibu, selamat tinggal Jaka! Jaka Tarub : Jangan pergi, Ungu! Jangan tinggalkan aku! (Tiba-tiba petir berbunyi, langit mendung, hujan gerimis turun, pelangi muncul. Muncul 6 bidadari di kaki langit. Panggung dipenuhi asap putih, 6 bidadari mengiringi kepergian Bidadari Ungu menuju kayangan.) Suara : Selamat tinggal Jaka. Maafkan aku, aku tak bisa tinggal lebih lama lagi. Kau sudah memiliki banyak teman yang lain selain diriku. Jagalah teman-temanmu. Jangan pernah kau sakiti temanmu, dan jadilah anak yang berbakti kepada orang tuamu. Ilustrasi Musik : Bunyi petir, suara hujan, suara angin. Tata Cahaya : Blitz General, Fide out (semakin redup, 50%) black out,. Gun smoke Lagu : Lagu sedih (perpisahan) Latar Tempat : Hutan, tepian hutan Tarian : - TAMAT

14

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

cinta lingkungan pelajaran 3

cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan berarti sayang kepada sesama tumbuhan hewan manusia harus memelihara tumbuhan alam hewan semua adalah ciptaan tuhan apakah kamu cinta lingkungan cinta lingkungan

Lebih terperinci

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Negeri Peri Di Tengah Hutan Negeri Peri Di Tengah Hutan EXT. Desa Terpencil. Pagi Hari Disebuah desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu, yang bernama. Ia senang sekali bermain ditepi hutan. Namun ibunya sebenarnya melarangnya.

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

Artikel Bahasa Indonesia

Artikel Bahasa Indonesia Artikel Bahasa Indonesia Dalam buku berjudul Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III Semester 2 yang diterbitkan Erlangga terdapat standar kompetensi membaca, memahami teks dengan membaca intensif

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

JUDUL :JAKA NGIYUB. SFX : suara angin (live) dan selanjutnya musik karawitan yang mengiringi tari bidadari yang turun ke bumi

JUDUL :JAKA NGIYUB. SFX : suara angin (live) dan selanjutnya musik karawitan yang mengiringi tari bidadari yang turun ke bumi Nama : Halilul Rahman Kelas : S1SI5F NIM : 08.12.3133 JUDUL :JAKA NGIYUB ADEGAN 1 SFX : Musik masuk panggung (karawitan) Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub memikul kayu dan meletakkannya. Kemudian membasuh mukanya

Lebih terperinci

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya. Siang itu panas sekali. Matahari bersinar garang. Tapi hal itu tidak terlalu dirasakan oleh Kancil. Dia sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pohon yang rindang. Tiba-tiba saja mimpi indahnya terputus.

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja Perempuan itu berjalan di antara gerimis dan licinnya jalan kampung. Bagian bawah kainnya sudah basah terkena percikan. Ia menenteng sendalnya di tangan kirinya sementara

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar Oleh: Astari Ulfa Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar terang di langit. Bintang-bintang juga tampak kerlipnya, walaupun samar, kalah oleh cahaya rembulan. Malam ini penduduk Negeri Zaira

Lebih terperinci

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu. Sahabat Terbaik Hari Minggu pagi yang cerah ini seharusnya adalah waktu yang menyenangkan untuk olahraga bersama sahabat terdekat. Sayangnya, hari ini Femii sedang tidak enak badan, perut dan punggungnya

Lebih terperinci

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Budi Mulyanto. Hati Bicara Budi Mulyanto Hati Bicara Hati Bicara Copyright 2014, Budi Mulyanto Pertama kali diterbitkan dengan teknologi Print on Demand secara self-publishing oleh NulisBuku, Januari 2014 ILP Center Lt. 3-01, Pasar

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Di Pantai Pasir Putih

Di Pantai Pasir Putih Di Pantai Pasir Putih Menjelang musim panas di pantai, ombak tiada lelah mengempas pesisir. Langit biru menghiasi cakrawala. Burung-burung camar berterbangan di atas air. Sedang angin laut yang berembus

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

1. Aku Ingin ke Bandung

1. Aku Ingin ke Bandung 1. Aku Ingin ke Bandung Malam ini terasa berbeda, apa yang aku dengar terasa bagaikan bisikan dari masa lalu yang tak akan pernah mendatangi kehidupanku. Aku ingin ke Bandung hatiku berbisik pelan tapi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa 1 MORIENDO FADE IN: EXT. TEPI PANTAI - SIANG Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa CUT TO Butiran-butiran tersebut berubah menjadi dedaunan

Lebih terperinci

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan SAJAK USIA Hari berulang, tanggal kembali Tahun berubah, usia bertambah Aku tak tahu ke mana arah langkah Dalam angan-angan semuanya indah Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku

Lebih terperinci

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA MINGKIAJA HANYA KAMU BAB 1 AMANDA Hanya dengan memandangi fhotomu membuat hatiku damai, tetapi hanya sebatas itu yang dapat aku lakukan. Saat ini dirimu menjadi milik lelaki lain, lelaki yang sebenarnya

Lebih terperinci

Indonesian Beginners

Indonesian Beginners 2010 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text MALE: MALE: MALE: Ayo, Bapak! Saya akan terlambat! Sebentar, Dinah. Kamu harus ganti

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

AD Rintiwi. El Principe. The Missing Person. Adrintiwi Press

AD Rintiwi. El Principe. The Missing Person. Adrintiwi Press AD Rintiwi El Principe The Missing Person Adrintiwi Press El Príncipe The Missing Person Oleh: AD Rintiwi Copyright 2012 by AD Rintiwi Penerbit AD Rintiwi Press adrintiwi.wordpress.com akai.gingercake@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 6 Persahabatan M e n u U t a m a Peta Konsep Persahabatan dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Membaca teks

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Ruang Rinduku. Part 1: 1 Ruang Rinduku saat mentari hilang terganti langit malam hingga pagi datang menyambut kembali kehidupan, maka saat itulah hati ini merindukan sosokmu, canda tawamu, dan senyumanmu. Part 1: 1 hai selamat

Lebih terperinci

Capung Merah yang Sombong

Capung Merah yang Sombong Capung Merah yang Sombong 1 Di pagi yang cerah, seekor capung merah hinggap di sebatang ilalang dan berjemur.sayapnya berkilau ditimpa sinar matahari. kwook..kwook selamat pagi capung merah sapa katak

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. SAHABAT PERTAMA Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. Lisha ayo cepat mandinya! Nanti kamu terlambat lho! kata mama dari bawah. Akhirnya Lisha turun dari lantai

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS... PENGESAHAN TIM PENGUJI TESIS... TRANSLITERASI...

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS... PENGESAHAN TIM PENGUJI TESIS... TRANSLITERASI... xiii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS... PENGESAHAN TIM PENGUJI TESIS... TRANSLITERASI... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema bab 1 tema aku dan keluargaku lingkunganku bilangan namaku bayu rumahku di jalan pemuda nomor 1 aku sangat sayang kepada ayah dan ibu saudaraku 2 orang kakakku bernama salfa adikku bernama gagah aku juga

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Kukatakan kepadamu, seseorang yang

Kukatakan kepadamu, seseorang yang Lelaki dan Payung Kukatakan kepadamu, seseorang yang kurindukan. Aku masih mencari jejakmu dengan penuh harap. Di mana kau bersembunyi. Aku masih memegang ucapanmu, bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu,

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan

Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan Dihutan yang jauh dinegri sana hiduplah seorang Peri hutan. Dia sangat periang, setiap hari dia bernyanyi dan menari bersama binatang-binatang hutan. Suaranya yang

Lebih terperinci

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang pemuda bernama abid berjalan memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

Ulat Si Pencemburu Ulung

Ulat Si Pencemburu Ulung 0 Ulat Si Pencemburu Ulung Oleh: Kiki. A Di sebuah hutan tampak seekor kupu-kupu, ia terbang dengan sayap indahnya. Terdapat garis putih, hijau di sayap hitamnya. Ia hinggap di beberapa pohon yang daunnya

Lebih terperinci

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef Diterbitkan oleh merdekata merdekata@gmail.com Agustus, 2013 Desain & Tata Letak: @kreatifikaz 2 Ucapan terima kasih: Kepada-Mu, segala puji. Kepada

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba

Lebih terperinci

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang) Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang) Diterjemahkan oleh : Ani Anipah & Fauziah Maulida Ulfah DONGENG JEPANG Dongeng terdapat di berbagai Negara. Dongeng merupakan cerita dimulainya

Lebih terperinci

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN KUNCUP MAWAR Galuh Ajeng Puspita 09.11.3239 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011 JUDUL NASKAH Kuncup Mawar Neona Written By Galuh Ajeng P. Cp: Galuh Ajeng P. STMIK AMIKOM Yogyakart

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Untuk cover buku menggunakan hard cover yang dilapisi kertas dengan laminating doff untuk memberikan kesan lembut dan ramah bagi pembacanya.

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

NYANYIAN UNTUK BIDADARI

NYANYIAN UNTUK BIDADARI NYANYIAN UNTUK BIDADARI Alkisah, di sebuah negara di utara, hiduplah seorang pemuda baik hati yang bekerja sebagai pembuat patung dari kayu. Walau masih muda, tapi rambut hitam pemuda itu sudah dihiasi

Lebih terperinci

Kita akan pergi untuk madu. Ayo, Beruang Kecil! Kita akan pergi untuk madu dan aku tahu ke mana.

Kita akan pergi untuk madu. Ayo, Beruang Kecil! Kita akan pergi untuk madu dan aku tahu ke mana. Perburuan Madu Yang Besar Kita telah memakan madu kita. Kita telah memakan banyak. Sekarang kita tidak punya madu lagi di dalam pot madu kita. Pergilah dan dapatkan madu. Pergilah dan dapatkan lagi. Pergilah

Lebih terperinci

JISA AFTA KITAB SEMILIR

JISA AFTA KITAB SEMILIR JISA AFTA KITAB SEMILIR Penerbit KS @ 2016 KITAB SEMILIR Oleh: Jisa Afta Copyright 2016 by Jisa Afta Penerbit KS @ 2016 Website : www.kitabsemilir.com Facebook : www.facebook.com/kitabsemilirrrr/ Twitter

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini. Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini. Bab 1 Surat bakti Adinda, Untuk Volonyia Adere di kota seberang. Kamu lihat bunga kita, yang sama-sama kita tanam di depan rumah. Dia

Lebih terperinci

Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu.. Tema dari puisi tersebut adalah.

Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu.. Tema dari puisi tersebut adalah. 1. Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu.. Tema dari puisi tersebut adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal

Lebih terperinci

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 5 Pengalamanku M e n u U t a m a Peta Konsep Pengalamanku dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Menanggapi

Lebih terperinci

SAMPEL IMBUHAN. Imbuhan Awalan cakap = bercakap Adik Min sudah boleh bercakap. ber. me (me, men, mem, meng, menge)

SAMPEL IMBUHAN. Imbuhan Awalan cakap = bercakap Adik Min sudah boleh bercakap. ber. me (me, men, mem, meng, menge) IMBUHAN Kata imbuhan ada pelbagai jenis. membentuk perkataan baru daripada kata dasar ber me (me, men, mem, meng, menge) di pe ter an kan me kan Imbuhan Awalan cakap = bercakap Adik Min sudah boleh bercakap.

Lebih terperinci

Tujuh Kebaikan Dido Lebah di Negeri Kesedihan

Tujuh Kebaikan Dido Lebah di Negeri Kesedihan Tujuh Kebaikan Dido Lebah di Negeri Kesedihan Disusun oleh : Heru Kurniawan Mulasih Tary ISBN : 978-602-98476-1-1 2012 Penerbit Jl. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. 0274-889836; 0274-889398

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan 8 Hemat Energi Bertelepon dan bermain drama hampir sama. Dalam dua kegiatan tersebut terdapat percakapan. Tahukah kamu bagaimana berbicara di telepon? Apa pula yang dinamakan drama itu? Belajar Apa di

Lebih terperinci

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1 Sinar yang Hilang Pagi ini, aku siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ada pelajaran Kesenian hari ini. Aku senang sekali, sebab di pelajaran Kesenian nanti, aku pasti disuruh menyanyi di depan kelas. Dari

Lebih terperinci

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? (Novel Best Seller by Agnes Davonar) Bila semua teman-temanku bernyanyi, aku hanya bisa terdiam. Aku tidak pernah tau harus bagaimana mengatakan pada dunia bertapa aku sangat

Lebih terperinci

Gema, mangapa engkau keluar siang hari begini? Bukankah seharusnya kamu istirahat?

Gema, mangapa engkau keluar siang hari begini? Bukankah seharusnya kamu istirahat? RUMAH GEMA Pada suatu pagi Nur memetik pisang di kebunnya yang terletakdi tepi hutan. Di kejauhan dia dapat mendengar suara gergaji mesin. Tiba-tiba seekor terbang melewatinya. Gema, mangapa engkau keluar

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan Pada suatu waktu, zaman dahulu kala, Bodhisattva terlahir sebagai raja dari kawanan angsa. Ia adalah pemimpin sekelompok besar hewan dan tinggal

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa Insan Di Bawah Cahaya Ilahi Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa Empat Puluh Tahun Berbuat Dosa Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita l-hasan meriwayatkan, bahawa

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119 pelajaran 9 energi benda yang bergerak butuh energi benda yang bunyi butuh energi benda yang bersinar butuh energi energi diperlukan dalam hidup tahukah kamu apa itu energi energi 119 energi menulis puisi

Lebih terperinci

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam Eckhow Adrian Ian Ilustrasi dan Warna

Lebih terperinci

BUKU AKTIVITAS. Mari Bermain Bersama Kumbi

BUKU AKTIVITAS. Mari Bermain Bersama Kumbi BUKU AKTIVITAS Mari Bermain Bersama Kumbi Hai, teman-teman! Masih ingat kami dari seri Tunas Integritas? Aku Kumbi, sahabat ANAK JUJUR. Kami tinggal di negeri Kumbinesia. Yuk, bertualang bersama kami!

Lebih terperinci

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Oleh: Yasser A. Amiruddin LAKADAUNG Oleh: Yasser A. Amiruddin Dari balik kaca mobil yang melintas Ku melihat hamparan padi yang menguning Memandang kenangan lepas Mengingat kampung halaman yang lama ditinggal, Lakadaung Lakadaung

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Karya Kreatif Tanah Air Beta Mulyanissa 1 Hapsari Athaya Mulyanissa Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Tanah Air Beta adalah novel yang dibuat berdasarkan film

Lebih terperinci

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh

Lebih terperinci

Berlari. Nurlaeli Umar

Berlari. Nurlaeli Umar Berlari Masih melipat kenang didekap waktu Saat kau menyapaku lalu terbang Senja katamu sebelum menghilang di balik awan Sisakan gumpal makin bertambah di sesak dada Menanti itu jika pasti kembali Mulutku

Lebih terperinci

Mari Bermain Bersama Kumbi

Mari Bermain Bersama Kumbi BUKU AKTIVITAS Mari Bermain Bersama Kumbi Ayo bermain dan berkreasi bersama Kumbi, Bimo, Osyi, Tupi, dan Ayi di Kumbinesia. Siapkan pensil, kertas, gunting, lem, selotip, dan alat pewarna. Ikuti petunjuknya,

Lebih terperinci

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto Musim Semi Merah Dyaz Afryanto 2 Dyaz Afryan *** Musim Semi Merah Oleh: Dyaz Afryanto Copyright 2015 by Dyaz Afryanto Penerbit Nulisbuku.com Desain Sampul : Alf Sukatmo ( @Be_Illustrated ) Diterbitkan

Lebih terperinci

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO PESAN UNTUK SANG ANAK By AGUS BUDI SANTOSO STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Budi_91@rocketmail.com DI SEBUAH DESA KECIL Di sebuah desa kecil ada sebuah keluarga kecil sederhana yang memiliki seorang anak yang bernama

Lebih terperinci

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang kehidupan. Alkisah, terlihat seorang lelaki berdiri di dekat

Lebih terperinci

Amati gambar di bawah dengan teliti!

Amati gambar di bawah dengan teliti! Ayo mengenal kewajiban yang sama di sekolah! Setiap hari Dayu pergi ke sekolah. Dayu belajar dengan teman-teman. Semua siswa belajar dengan tanggung jawab. Mereka memiliki kewajiban yang sama di sekolah.

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci