PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar**

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANDUNGREJOSARI 3

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGARUH PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III DESAIN PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

BAB III METODE PENELITIAN

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IV SD N WEDING 3 DEMAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

ABSTRAK Kata kunci :

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

*Mariana **Hayati *Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning *Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Tesis. Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD

EFEKTIVITAS MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI VIRUS DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret 23 Dosen Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Transkripsi:

Vol. 5, No. 2 (2018) 241-249 PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Pengaruh Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Penjumlahan Pecahan Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya email: shantinur29@gmail.com Abstract This research is based on the results of the study conducted by researchers in the field, with the reasons still found some problems that occur in the learning of mathematics in the classroom, especially the fractional materials such as students are still difficult in understanding and applying how to calculate, still not understand the concept of addition of fractions, Active in digging his own knowledge. This has an impact on student learning outcomes. The problem can be solved by using the Numbered Heads Together (NHT) learning model. The purpose of this study was to determine the effect of before and after using the Numbered Heads Together (NHT) model of student learning outcomes in the fractional addition material in grade IV SDN 2 Cibunigeulis Bungursari District Tasikmalaya City. The sample of this research is class IV A as experiment class with the number of students 18 people and class IV B as control class with student number 18 people. The research design used in this research is quasy experimental design with non-equivalent control group design. Data collection techniques are performed using test techniques. Data processing using Microsoft Excel 2007 and SPSS 16.0. From the results of processing and data analysis of differences in student learning outcomes using conventional learning model, with student learning outcomes using the model Numbered Heads Together (NHT). Evident from Posttest results in experiment class higher or better than control class. It can be concluded that student learning outcomes using the Numbered Heads Together (NHT) model in SD Negeri 2 Cibunigeulis affects the learning outcomes in the fractional addition material. Keywords: Numbered Head Together, Result of Learning. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dilapangan, dengan alasan masih dijumpai beberapa masalah yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas, khususunya materi pecahan diantaranya siswa masih kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan cara menghitung, masih belum memahami konsep penjumlahan pecahan, siswa kurang aktif dalam menggali pengetahuannya sendiri. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa, Permasalahan tersebt dapat diatasi dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV SDN 2 Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 18 orang dan kelas IV B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 18 orang. Dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental design dengan jenis non-equivalent control group design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik tes. Pengolahan data menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Dari hasil pengolahan dan analisis data mengenai perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensial, dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT). Terbukti dari hasil Posttest di kelas eksperimen lebih tinggi atau lebih baik dari kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) di SD Negeri 2 Cibunigeulis berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi penjumlahan pecahan. Kata Kunci: Model Numbered Heads Together (NHT), Hasil Belajar Siswa. PENDAHULUAN Bower and Hilgard (dalam Hernawan, 2007, Belajar dan pembelajaran memiliki konsep yang berbeda namun berkaitan. hlm. 2) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai usaha memperoleh

242 mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan Menurut Hernawan (2007, hlm. 3) bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Matematika adalah salah satu pelajaran yang mempunyai peranan penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai siswa. Matematika juga dapat melatih siswa dalam berfikir kritis, kreatif untuk menjalankan pikirannya, karena pikiran siswa SD berbeda dengan orang dewasa. Menurut James dan James (dalam Suwangsih, 2010, hlm. 4) bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Cibunigeulis 2 pada tanggal 3 Desember 2016. Permasalahan yang dihadapi adalah siswa dalam belajar matematika masih kurang memahami pelajaran matematika khususnya materi pecahan. Siswa kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan cara menghitung penjumlahan yang penyebut berbeda. Siswa masih belum bisa memahami konsep penjumlahan pecahan penyebut berbeda. Masalah lainnya diantaranya aktivitas belajar siswa masih kurang, siswa kurang aktif dalam menggali pengetahuannya sendiri. Selain itu, proses belajar mengajar masih bersifat individual dan kurang melakukan kegiatan belajar mengajar secara berkelompok, sehingga kerjasama antar siswa kurang terjalin. Hal itu menyebabkan kemampuan siswa kurang berkembang sehingga hasil belajar siswa masih kurang. Agar beberapa kesulitan kegiatan pembelajaran di atas dapat diatasi, maka harus diterapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan, sehingga dapat membantu siswa yang mengalami masalah. Salah satunya dengan cara belajar berkelompok. Joyce (dalam Trianto, 2009, hlm. 22) menyatakan model pembelajaran mengarahkan kita kedalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga atujuan pembelajaran tercapai. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika perlu di padukan dengan berbagai model. Model yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah model cooperative learning. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) menurut Setiti (2011, hlm. 25) Numbered Heads Together (NHT)

243 atau penomoran berpikir adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Dari studi literatur yang dilakukan, penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) cocok untuk diterapkan. Melalui model pembelajaran NHT siswa diberi kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru dengan siswa lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada materi penjumlahan pecahan yang akan dilaksanakan di kelas IV. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperimental. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2016, hlm. 107) Model penelitian Quasi Eksperimen Non equivalen control group design dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan : O 1 X O 2 O 3 O 4 Gambar 1 Desain Penelitian X = Perlakuan terhadap kelas eksperimen O 1 = PreTest (tes awal) kelas eksperimen O 2 = PostTest ( tes akhir ) kelas eksperimen O 3 = PreTest ( tes awal) kelas kontrol O 4 = PostTest (tes akhir) kelas kontrol Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Cibunigeulis Kota Tasikmalaya dengan teknik sampel yang digunakal adalah teknik sampel jenuh. Sampel berjumlah 36 siswa dengan rincian 18 siswa kelas IV-A sebagai kelompok eksperimen dan 18 siswa kelas IV- B sebagai kelompok kontrol. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes. Adapun instrumen dalam penelitin ini adalah soal tes berupa pilihan ganda yang pada pelaksanaannya dilakukan dua kali, yaitu pretest dan posttest di kelas kontol dan kelas eksperimen. Data hasil pretest dan posttest diolah dengan menggunakan data statistika. Untuk mempermudah data diproses peneliti menggunaan bantuan Microsoft Excel 2007 dan program SPSS. 16.0 for windows.

244 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan menggunakan model numbered head together dan tanpa menggunakan model numbered head together, sehingga dapat diketahui model numbered head together berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan. a. Analisis data kelas kontrol Dari hasil penelitian tingkat penguasaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika mengenai materi penjumlahan pecahan pada kelas kontrol sebelum pembelajaran, dilihat dari hasil pretest tidak ada yang berada pada kategori sangat rendah, tetapi ada 11 (61%) siswa yang mendapat kategori rendah, 5 (28%) siswa yang mendapat kategori sedang, 1 (6%) siswa yang berkategori tinggi dan 1 ( 6 %) siswa yang mendapat kategori sangat tinggi. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pretest siswa dari kelas kontrol adalah 4,44 dengan kriteria sedang. Sedangkan nilai ratarata dari hasil posttest siswa dari kelas kontrol 6,44 dengan kriteria tinggi. Kemudian dilihat dari normal gain rataratanya yaitu 0,36 dengan kriteria tidak efektif. analisis inferensial pada kelas kontrol Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pada teknik Shapiro-wilk nilai signifikan uji normalitas untuk pretest adalah 0,004. Sedangkan nilai signifikansi uji normalitas untuk posttest adalah 0,005. Nilai signifikansi pada pretest < 0,05 maka H0 ditolak, artinya data pretest berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Sedangkan nilai signifikan pada posttest < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya data posttest berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Sedangkan nilai signifikan pada posttest < 0,05 atau lebih kecil dari α. Maka H0 ditolak, artinya data posttest berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Perbedaan rata rata pretest daan posttest pada kelas kontrol dengan menggunakan uji Mann- Whitney U diperoleh nilai signifikan (sig 2- tailed ) untuk uji T-Test adalah 0,000. Karena nilai dari sig < α atau kurang dari 0,05 H 0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan rata-rata nilai posttest pada pembelajaran kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran di kelas kontrol dilihat dari hasil pretest dan posttest mengalami perubahan hasil belajar siswa yang signifikan.

245 b. Analisis data kelas eksperimen Dari hasil penelitian bahwa tingkat penguasaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika mengenai materi penjumlahan pecahan pada kelas eksperimen sebelum pembelajaran, dilihat dari hasil pretest tidak ada yang berada pada kategori sangat rendah, tetapi ada 14 (78 %) siswa yang mendapat kategori rendah, 3 (17 %) siswa yang mendapat kategori sedang, 1 (6%) siswa yang berkategori tinggi dan tidak ada siswa yang mendapat kategori sangat tinggi. Setelah dilaksanakannya proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT) dan kemudian dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pretest siswa dari kelas eksperimen adalah 3,5 dengan kriteria rendah. Sedangkan nilai rata-rata dari hasil posttest siswa dari kelas eksperimen 8,1 dengan kriteria sangat tinggi. Kemudian dilihat dari normal gain rata-ratanya yaitu 0,71 dengan kriteria cukup efektif. adapun analisis inferensial uji normalitas pada kelas eksperimen dengan skor dari nilai signifikan uji normalitas untuk pretest adalah 0,073. Sedangkan nilai signifikan pada posttest adalah 0,002. Nilai signifikan pada pretest < 0,05 atau lebih kecil dari dari α. Dengan demikian H0 ditolak artinya data pretest berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Sedangkan nilai signifikan pada posttest < 0,05 atau lebih kecil dari α. Maka H0 ditolak, artinya data posttest berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Karena dalam uji normalitas nilai signifikan pretest dan posttest tidak normal atau di tolak, maka data tersebut tidak dilakukan uji homogenitas. Uji perbedaan rata-rata kelas eksperimen dengan hasil uji perbedaan rata-rata pretest dan posttest di kelas eksperimen menggunakan uji Mann-Whitney U diperoleh nilai signifikan (sig 2- tailed ) untuk uji T-Test adalah 0,000. Karena nilai dari sig < α atau kurang dari 0,05 H 0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan rata-rata nilai posttest pada pembelajaran kelas eksperimen. Maka dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran di kelas eksperimen dilihat dari hasil pretest dan posttest mengalami perubahan hasil belajar siswa yang signifikan. Dilihat dari segi kualitas pembelajaran yang dilihat dari rata-rata normal gain pada hasil pretest dan posttest kelas eksperimen mencapai 0,71 dengan kriteria cukup efektif atau mempunyai kategori yang tinggi dari kelas kontrol.

246 c. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen Dari hasil penelitian rata-rata pretest kelas kontrol adalah 4,4 tergolong kategori rendah, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 3,5 tergolong kategori rendah. Kemudian nilai rata-rata posttest kelas kontrol 6,4 tergolong kategori tinggi, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 8,1 tergolong kategori sangat tinggi. Selanjutnya melihat rata-rata normal gain pada kelas kontrol mendapatkan nilai 0,36 tergolong kategori tidak efektif, sedangkan normal gain pada kelas eksperimen mendapatkan nilai 0,71 tergolong kategori tinggi atau cukup efektif. Analisis inferensial perbedaan pretest, posttest, dan normal gain antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen untuk mengetahui ada tidaaknya pengaruh. Dari perhitungan uji normalitas N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan bahwa nilai signifikan N-Gain kelas kontrol adalah 0,131 dan kelas eksperimen adalah 0,397. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05, sehingga berdasarkan kriteria pengujian diterima artinya normal gain kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal. seteah dilakukan uji normalitas selanjutnya uji homogenitas dengan kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. 0,05 maka H 0 diterima dan jika nilai sig. < 0,05 maka Ha ditolak. Maka hasil dari uji levene statistic normal gain kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai yang signifikasi 0,115. Dengan demikian nilai uji homogenitas perhitungan dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan H0 diterima maka dan Ha ditolak, artinya data normal gain dari kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari data yang berdistribusi normal dan homogen karena data > 0,05. Normal gain kelas kontrol dan kelas eksperimen merupakan data yang berasal dari varian yang sama. Adapun uji perbedaan rata-rata normal gain nya. bahwa hasil uji perbedaan rata-rata Normal gain dengan menggunakan independen sampel test pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen diperoleh sig. (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05, maka nilai signifikasi menunjukan H 0 ditolak atau Ha diterima. Artinya ada perbedaan rata-rata data normal gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan demikian, terdapat perbedaan atau perubahan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ini menunjukan bahwa sebagian besar pembelajaran menggunakan model Numbered Head Together lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dikelas kontrol yang tanpa menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Pembahasan hasil penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengujikan sola di kelas V SDN 2

247 Cibunigeulis untuk melihat validitas, relibilitas, daya pembeda, dan daya kesukaran pada soal yang akan di ujikan. Soal yang diujikan di kelas V sebanyak 15 soal pilihan ganda yang terkait kedalam pelajaran matematika tentang penjumlahan pecahan. Setelah soal diujikan di kelas V sebanyak 25 siswa, maka diperoleh 11 soal yang memenuhi validitas dan reliabilitas hanya dalam validitas dan reliabilitas ada 1 soal yang validitas tapi tidak reliabilitas. Maka ada 10 soal ini yang akan menjadi soal pretest dan soal posttest yang akan diujikan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pembelajaran tanpa menggunakan Numbered Head Together yang dilaksanakan di kelas IVB di SDN 2 Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya di kelas IV B yang berjumlah 18 orang siswa. Rata-rata nilai pretest adalah 4,4 dengan kategori sedang. Kemudian nilai rata-rata posttest adalah 6,4 dengan kategori tinggi. Hal ini membuktikan bahwa terjadi perubahan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika tetapi perubahannya hanya sedikit yang dilihat dari nilai pretest dan posttest. Dalam uji perbedaan rata-rata antara pretest dan posttest yang menggunakan uji Mann-Whitney U dapat diketahui bahwa nilai signifikan (sig 2- tailed ) untuk uji T-Test adalah 0,000. Karena nilai dari sig < α atau kurang dari 0,05 H 0 ditolak dan Ha diterima. Pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together yang dilaksanakan di kelas IV A di SDN 2 Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya di kelas IV A yang berjumlah 18 orang siswa. Rata-rata nilai pretest adalah 3,5 dengan kategori rendah. Kemudian nilai rata-rata posttest adalah 8,1 dengan kategori sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa terjadi perubahan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika yang dilihat dari nilai pretest dan posttest. Selanjutnya, nilai rata-rata Normal Gain adalah 0,71 dengan kategori kualitas hasil belajar Cukup efektif. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika mengenai materi penjumlahan pecahan hasil belajar posttest siswa lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar pretest siswa. Dalam uji perbedaan rata-rata antara pretest dan posttest yang menggunakan uji Mann- Whitney U dapat diketahui bahwa nilai signifikan (sig 2- tailed ) untuk uji T-Test adalah 0,000. Karena nilai dari sig < α atau kurang dari 0,05 H 0 ditolak dan Ha diterima. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Numbered Head Together yang di lakukan di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan hasil di kelas

248 eksperimen. Model inisangat berpengaruh pada hasil belajar siswa, karena siswa lebih semangat dengan adanya model pembelajaran yang dilakukan. Uji rata-rata dengan signifikasi 0,05. Kriteria pengujiannya jika nilai Sig. (2-tailed) 0,05 maka H 0 diterima dan jika nilai Sig. (2- tailed ) < 0,05 maka H 0 ditolak. Hasil uji perbedaan rata-rata menunjukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata normal gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Karena rata-rata Normal gain kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata NormalGain kontrol maka peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi. Dengan begitu, pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together pada kelas eksperimen lebih baik daripada tidak menggunakan model pada kelas kontrol. SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Hasil belajar siswa mengenai materi penjumlahan pecahan di kelas IV B SD Negeri 2 Cibunigeulis tanpa menggunakan model pembelajaran numbered head together (NHT) berada pada kategori rendah. Dan hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata pretest dan posttest, menunjukan bahwa hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran mengalami pengaruh atau perubahan. Namun apabila melihat rata-rata nilai normal gain berada pada kategori rendah dengan nilai rata-rata 0,36. 2. Hasil belajar siswa mengenai materi penjumlahan pecahan di kelas IV A SD Negeri 2 Cibunigeulis dengan menggunakan model numbered head together (NHT) berada kategori sangat tinggi seteleh pembelajaran yang menggunakan model NHT. Dan hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata pretest dan posttest, menunjukan bahwa hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran mengalami perubahan sangat tinggi. Rata-rata nilai normal gain pada pembelajaran matematika yang menggunakan model numbered head together berada pada kategori tinggi dengan nilai 0,71. 3. Pengaruh model numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan berada pada kategori tinggi. Hal ini terbukti dari hasil uji perhitungan rata-rata normal gain pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang menghasilkan nilai 0,000 atau <0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya pembelajaran antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat

249 perbedaan rata-rata normal gainnya.dapat dibuktikan juga dari kategori peningkatan kualitas hasil belajar, yaitu kelas kontrol berada pada kategori rendah sedangkan kelas eksperimen berada padaa kategori tinggi. Dengan melihat adanya perbedaan normal gain antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, menunjukan bahwa peningkatan hasil belajara siswa di kelas yang menggunakan model NHT atau di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan model numbered head together (NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan di SD Negeri 2 Cibunigeulis. DAFTAR PUSTAKA Hernawan, Asep Herry, dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2010). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Badung: Alfabeta Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresift. Jakarta: Kencana Interest Matematika. (2015). Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Tasikmalaya