BAB I PENDAHULUAN. 1 Statistik hotel dan akomodasi di Sumatera Utara, BPS 2007 Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan manusia akan rekreasi dan relaksasi Perkembangan pariwisata di Gunungkidul

BAB I PENDAHULUAN #Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata#

BAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN I.1

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kemajuan dunia pariwisata di berbagai belahan dunia berkembang dengan pesat, seiring dengan usaha dari setiap Negara di dunia untuk memajukan dunia pariwisata juga dengan tingginya kebutuhan dalam bidang pariwisata ini. Bidang pariwisata merupakan salah satu bidang yang dapat mengenalkan nama suatu Negara ke dunia luas selain bidang lainnya seperti bidang ekonomi, bidang pemerintahan, bidang pendidikan, dan lain sebagainya. Bidang pariwisata ini dapat menyangkut berbagai hal, mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, wisata air, wisata bermain dan sebagainya yang tujuannya membuat pengunjung daerah wisata tersebut merasakan suatu sensasi yang berbeda dari kehidupan mereka sehari- hari. Di Indonesia termasuk Sumatera Utara, saat ini pemerintah telah menggalakan berbagai sektor dalam bidang pariwisata melalui program Visit Indonesia yang memberikan kesempatan kepada berbagai daerah untuk menunjukkan kebolehan mereka kepada wisatawan domestik maupun mancanegara. Setiap daerah di Indonesia berlomba- lomba untuk menata daerah wisatanya sehingga dapat menarik para wisatawan. Sumatera Utara sebagai bagian dari Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk menyemarakkan program Visit Indonesia ini. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan di daerah Danau Toba seperti acara tahunan Pesta Danau Toba serta berbagai acara yang dilakukan untuk menarik wisatawan. Selain Danau Toba, juga terdapat berbagai daerah wisata lainnya yang terus menerus memperbaiki diri menjadi lebih baik. Pantai Cermin, Sibolangit, Berastagi dan daerah wisata lainnya berlomba untuk memberikan berbagai fasilitas yang menarik. Peran sektor pariwisata makin penting dalam perekonomian Sumatera Utara, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun kesempatan kerja serta kesempatan berusaha. Pengembangan pariwisata harus dilanjutkan dan ditingkatkan dengan memperluas dan memanfaatkan sumber serta potensi pariwisata di Sumatera Utara sehingga menjadi kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan kerja, serta memperkenalkan identitas dan kebudayaan bangsa. 1 Statistik hotel dan akomodasi di Sumatera Utara, BPS 2007

Kota Medan yang merupakan ibukota Sumatera Utara sendiri sepertinya ketinggalan untuk memperbaiki diri dalam hal wisata dibandingkan wilayah lainnya di Sumatera Utara. Pembangunan perumahan serta ruko yang begitu menjamur menyebabkan pembangunan sektor lainnya menjadi terbengkalai. Padahal sebagai ibukota dan juga sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, seharusnya kota Medan memiliki berbagai tempat wisata yang dapat menarik wisatawan serta penduduk kota Medan sendiri. Medan merupakan salah satu kota yang berada di pulau Sumatera dan merupakan ibu kota dari propinsi Sumatera Utara. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar (265,10 Km 2 ) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3 30' 3 43' Lintang Utara dan 98 35' - 98 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut dan memiliki Sembilan sungai yang melewatinya. 2 Penduduknya memiliki mata pencarian terbesar sebagai pedagang selain juga karena letaknya yang strategis, yaitu di daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka. Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Seringkali, penduduk kota Medan serta wisatawan yang datang merasa kebingungan untuk mencari tempat wisata yang menarik di kota Medan. Kota Medan hanya menawarkan tempat wisata seperti mall, café serta restoran kaki lima, taman kota, serta bangunan tua. Kadangkala tempat wisata yang ditawarkan tidak dirawat dengan baik serta fasilitas yang ditawarkan tidak menarik. Mereka harus berpergian ke luar kota untuk mencari tempat wisata seperti di Berastagi, Danau Toba, Taman Simalem dan lain sebagainya yang harus ditempuh dalam hitungan jam. Tempat wisata yang berhubungan dengan air, seperti kolam renang, taman bermain air, akuarium raksasa seringkali menarik perhatian berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan sifat air yang apabila dilihat, dirasakan serta dinikmati akan memberi kesan tenang dan nyaman sehingga memberikan sensasi yang baru bagi para penikmatnya. Berbagai tempat wisata yang berhubungan dengan air terdapat di Indonesia, seperti pantai Kuta di Bali, Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta, Taman Nasional Bunaken di Manado, serta di Sumatera Utara juga terdapat Pantai Cermin. 2 www.wikipedia.com, diunduh 17 Juni 2010

Di kota Medan sendiri seringkali tempat wisata yang berhubungan dengan air terabaikan, tidak terawat dengan baik sehingga pengunjung tidak merasa tertarik untuk datang ke lokasi wisata tersebut. Seringkali daerah tepi air disalahgunakan oleh masyarakat atau bahkan dialihkan fungsinya menjadi fungsi yang tidak seharusnya. Hal ini disebakan karena ketidaktahuan masyarakat serta kurangnya perhatian pemerintah. Padahal daerah tepi air bisa menjadi salah satu potensi wisata yang cukup baik. Melalui pembahasan di atas, muncullah gagasan yang menjadi pemikiran untuk membuat suatu tempat wisata air yang dapat menampung berbagai kegiatan rekreasi yang didominasi dengan air yang dapat menjadi daya tarik bagi penduduk kota Medan maupun wisatawan yang datang ke kota Medan yaitu Taman Rekreasi Air. Bangunan ini akan memiliki fasilitas- fasilitas yang akan mendukung tempat wisata air ini menjadi menarik seperti fasilitas permainan air, fasilitas pendidikan, tempat makan indoor maupun outdoor serta fasilitas pendukung lainnya yang berhubungan dengan fasilitas rekreasi ini. 1.2 Tujuan Tujuan perencanaan Taman Rekrasi Air ini yaitu membuat suatu tempat wisata yang kebanyakan didominasi oleh air untuk memberikan berbagai macam fasilitas rekreasi yang berhubungan dengan air yang dapat dinikmati berbagai kalangan masyarakat di kota Medan maupun wisatawan domestik maupun asing yang datang ke kota Medan. Membuat tempat rekreasi air terbesar dan pertama di kota Medan Menyediakan tempat rekreasi dengan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan air yang dapat dinikmati berbagai kalangan serta menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap penggunanya. Menjadikan area rekreasi yang dapat menjadi suatu wadah bagi masyarakat untuk dapat saling bersosialisasi satu dengan yang lain Memberikan suatu wadah rekreasi aktif bagi masyarakat yang dapat merangsang pergerakan berbagai anggota tubuh sehingga badan seperti diajak untuk berolahraga namun tidak sadar sepenuhnya Menciptakan suatu area rekreasi yang juga dapat memberikan wawasan bagi para penikmatnya, sehingga tidak hanya bersenang- senang namun juga dapat menambah pengetahuan

Menambah sarana rekreatif dan hiburan untuk mendukung program Visit Indonesia dalam lingkup daerah maupun nasional 1.3 Manfaat Manfaat yang didapat dari perencanaan Taman Rekreasi Air ini adalah : 1.3.1 Bagi pemerintah : Meningkatkan kemampuan daerah pinggiran air untuk berkembang ke arah yang lebih positif Diharapkan dapat membantu perekonomian mikro kawasan dan memberikan sumbangsih terhadap industri Sumatera Utara secara umum dan Medan secara khsusu dalam bidang pariwisata. Sebagai upaya untuk turut serta dalam pengembangan serta pembangunan kota Medan menuju Kota Metropolitan Mengembangkan pencapaian sasaran pembangunan nasional di bidang pariwisata Mengangkat citra kota Medan dalam bidang pariwisata 1.3.2 Bagi Masyarakat Menyediakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitarnya Menyediakan berbagai fasilitas rekreasi sehingga pengunjung bisa merasa nyaman setelah berada di tempat ini Menambah aktivitas baru bagi para penduduk di lingkungan sekitar Memberikan alternatif tempat rekreasi pilihan di kota Medan Mengangkat citra lingkungan sekitar 1.4 Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang dapat dihimpun dalam perencanaan Taman Rekreasi Air ini adalah : 1.4.1 Bangunan Bagaimana merancang suatu tempat wisata yang dapat menyediakan berbagai fasilitas rekreasi, mulai dari fasilitas permainan, fasilitas pendidikan, tempat makan indoor maupun outdoor serta fasilitas pendukung lainnya. Berbagai fasilitas ini ditempatkan dalam satu wadah sehingga diperlukan suatu kecerdasan dalam

merencanakan suatu tempat wisata rekreasi air yang dapat menampung berbagai kegiatan rekreasi. Menciptakan integrasi antar ruang yang ada sehingga menjadi suatu tempat yang menarik, berbagai fasilitas direncanakan dalam bangunana ini. Bagaimana menciptakan suatu kesatuan dari berbagai fasilitas yang ada sehingga menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi dan tidak menimbulkan kesan monton namun setiap area memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung. Pengaturan sirkulasi manusia yang ada dalam area ini yang memiliki berbagai keinginan dalam melakukan kegiatan rekreasi sehingga tidak mengalami disorientasi ruang ketika berjalan dalam area ini. Dalam perencanaan serta perancanagan diusahakan untuk menggabungkan berbagai macam kebutuhan ruang dalam fasilitas yang berbeda sehingga menarik untuk dijalani. Bagaimana merancang pengolahan tapak dengan massa bangunan agar terlihat selaras dan serasi dengan tema Arsitektur Hijau, sehingga keberadaannya kelak dapat member kontribusi dan nilai lebih bagi lingkungan sekitar sehingga mampu menumbuhkan bidang pariwisata di kota Medan. 1.4.2 Lingkungan Pemilihan lokasi taman rekreasi yang tidak menjadi batu sandungan bagi lingkungan sekitarnya yang disebabkan berbagai hal, misal ketidakseusaian dengan RUTRK Kota Medan, kepemilikan lahan yang bermasalah dan sebagainya. Menciptakan suatu taman rekreasi yang kondusif dengan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya menjadi bangunan yang berdiri sendiri namun juga ramah terhadap lingkungan sekitar. Meningkatkan potensi air sungai di lingkungan sekitar, bukan untuk mengotori tapi untuk memanfaatkan dan mengolah air sungai menjadi lebih baik. Menciptakan suatu area rekreasi yang dapat menarik agar masyarakat mau untuk masuk ke dalam tanpa menciptakan kesan enggan dan bosan. Meningkatkan citra dan potensi lingkungan sekitar sebagai kontribusi dari sebuah faslitas hiburan yang bersifat rekreasi dan edukatif terhadap lingkungan sekitarnya.

1.4.3 Struktur Bagaimana merencakan struktur bangunan yang tepat dan tanggap terhadap cuaca, iklim dan topografi setempat tanpa mengurangi estetika serta fungsi utama dari suatu bangunan. Menciptakan area rekreasi yang menggabungkan antara indoor dan outdoor tanpa membuat pengunjung merasa tidak nyaman di dalam bangunan tersebut. 1.5 Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam perencanaan serta perancangan proyek ini adalah : Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih di kawasan yang cukup strategis dimana terdapat berbagai kegiatan permukiman, perdagangan yang berkembang pesat sehingga memungkin tempat wisata ini dapat ramai dikunjungi oleh penduduk sekitar maupun masyarakat lainnya sehingga tidak menjadi bangunan mati. Survey, survey langsung ke lokasi untuk mendapatkan data akurat mengenai keberadaan lokasi dan kegiatan apa saja yang terjadi pada lokasi tersebut serta survey literature sebagai penambah data mengenai lokasi dan daerah sekitarnya. Wawancara, wawancara dilakukan dengan pihak yang berhubungan dengan lokasi serta hal- hal yang berhubungan dengan bidang rekreasi serta pariwisata mulai dari peruntukkan lahan, jenis rekreasi, fasilitas rekreasi dan sebagainya. Studi literatur, mengenai berbagai macam fasilitas rekreasi yang akan disediakan, bentuk bangunan yang berhubungan dengan fasilitas yang ada, dan sebagainya. Analisa, berbagai analisa dilakukan yang mendukung mengenai perencanaan dan perancangan bangunan, seperti analisa fisik dan analisa non fisik. Laporan, penyusunan laporan mengenai Taman Rekreasi Air yang berisi mengenai berbagai data yang berhubungan dengan Taman Rekreasi Air ini. 1.6 Batasan Masalah Banyaknya masalah yang akan timbul dalam proses perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Air ini maka diperlukan batasan masalah sehingga tidak melenceng dari garis yang ada. Adapun batasan perencanaan dan perancangan proyek ini adalah bangunan sebagai wadah rekreasi yang berhubungan dengan air serta fasilitas pendukung lainnya.

Lingkup perencanaan dan perancangan proyek ini adalah perencanaan sarana rekreasi yang berhubungan dengan air yang meliputi fasilitas permainan, fasilitas pendidikan, tempat makan indoor dan outdoor serta fasilitas pendukung lainnya. Kompleksitas ruang yang dibutuhkan dalam bangunan ini membutuhkan analisa yang mendalam mengenai sirkulasi, program ruang, serta jenis kegiatan dalam bangunan tersebut sehingga tercipta suatu bentuk bangunan yang menarik, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan menghasilkan banyak keuntungan baik bagi pengguna maupun pengelola. Perencanaan daerah tepi sungai yang baik sehingga daerah tepi sungai menjadi daerah yang lebih menarik. Sekarang ini, di Indonesia dan khususnya di kota Medan, sungai seperti menjadi sesuatu yang buruk, dibelakangi oleh bangunan, menjadi tempat sampah. Seharusnya, sungai menjadi salah satu potensi wisata yang cukup menarik. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di sungai, seperti bermain perahu, memancing atau sekadar bersantai di pinggir sungai sambil menikmati keindahan alam. Pemilihan sistem struktur juga tidak luput dari perhatian akan perencanaan serta perancangan proyek ini. Sistem struktur yang kuat namun tidak terkesan berat untuk menampung berbagai macam fasilitas rekreasi tetapi tidak menimbulkan kesan takut kepada pengunjung tempat wisata ini. Pemilihan sistem struktur bentang lebar yang efisien yang dapat menahan beban serta menghasilkan bentukan desain yang modern menjadi salah satu pilihan struktur yang dapat dipertimbangkan dalam perencanaan serta perancangan proyek ini. 1.7 Asumsi Dengan pertimbangan bahwa kasus proyek ini bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, yaitu : Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat edukasi dan rekreasi. Perkembangan kebutuhan akan dunia rekreasi di Indonesia semakin meningkat, sehingga diperlukan fasilitas rekreasi yang baru yang dapat menampung kebutuhan masyarakat. Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukkan lahan sesuai dengan RUTRK Kota Medan sebagai kawasan rekreasi.

Kondisi perekonomian di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara diasumsikan berada dalam kondisi normal sehingga dapat mendukung keberadaan proyek ini. 1.8 Metodologi Pembahasan Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan- bahan yang terkait, baik dari buku, majalah, internet ataupun koran yang membahas tentang kasus dan tema sejenis, profil kota Medan, serta data- data lainnya yang mendukung proses perencanaan serta perancangan. Studi Lapangan Dilakukan untuk pengumpulan data- data dan informasi menyangkut tentang lokasi sehingga mengetahui secara langsung bagaimana keadaan sebenarnya di lapangan. Studi Analisa Analisa data dan permasalahan berupa data fisik dan non fisik menyangkut tentang analisa lokasi (view, matahari, orientasi dan sebagainya), analisa non fisik (kebutuhan ruang, jenis aktifitas) serta kesinambungan antara proyek dengan tema yang diambil.

1.9 Kerangka Berfikir Taman Rekreasi Air Tema Arsitektur Hijau - LATAR BELAKANG - TUJUAN - MANFAAT - PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN MASALAH STUDI LOKASI Ukuran dan kondisi site Kondisi sekitar lokasi Peraturan pemerintah PENGUMPULAN DATA Studi literatur Wawancara Survey ke lokasi ANALISA Analisa fisik : analisa matahari, lokasi, orientasi, view, pencapaian, peraturan pemerintah Analisa non fisik : analisa kebutuhan ruangan analisa aktifitas analisa hubungan antar ruang KONSEP PERANCANGAN DESAIN SKEMATIK DESAIN AKHIR

1.10 Sistematika Penulisan Laporan BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang kasus proyek berupa faktor- faktor yang mempengaruhi perlunya dibangun Taman Rekreasi Air, maksud dan tujuan, perumusan masalah, pendekatan masalah, batasan masalah, serta asumsi- asumsi yang dianggap perlu. BAB II DESKRIPSI PROYEK Berisikan tinjauan umum maupun tinjauan khusus mengenai proyek yang akan dilaksanakan seperti beberapa teori yang menyangkut tentang tempat rekreasi yang dapat membantu proses perencanaan dan perancangan, posisi site, kondisi, potensi yang ada serta ketentuan dan peraturan lainnya. BAB III ELABORASI TEMA Berisikan berbagai landasan teoritis serta kajian tentang tema dan pengertiannya, intepretasi tema ke dalam proyek yang akan dilaksanakan beserta studi banding yang sesuai dengan tema. BAB IV ANALISA Berisikan pembahasan mengenai masalah- masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya secara terperinci berdasarkan fakta dan standard yang ada. Pembahasan berupa tinjauan analisis tentang pengguna, aktifitas, kebutuhan dan standar ruang, program ruang dan organisasi ruang yang ada dan analisis keadaan lingkungan tentang lokasi, kondisi tanah, potensi lahan sebagai kasus proyek, kontrol fisik, sirkulasi dan pencapaian, orientasi dan pemandangan. BAB V KONSEP PERANCANGAN Berisikan tentang konsep dasar dan konsep lanjutan tentang tapak, konsep bangunan yang direncanakan, konsep struktur, konsep sirkulasi dan berbagai konsep lainnya yang mendukung proses perencanaan serta perancangan proyek. BAB VI HASIL PERANCANGAN Berisikan gambar kerja yang merupakan hasil akhir dari semua analisa, data dan konsep perancangan yang telah dibahas pada BAB I sampai BAB V. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literature selama proses perencanaan dan perancangan proyek ini.