BAB III METODE PENELITIAN. lain dengan kondisi yang terkendalikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Gorontalo,

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

3 Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan kondisi yang terkendalikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental sesungguhnya (true eksperimental). Ciri khas dari penelitian ini yaitu menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding dengan kelompok yang diberi perlakuan. Penelitian ini menggunakan design penelitian Posttest Only Control Group Design. Pengukuran dilakukan setelah perlakuan pada penelitian. Skema penelitiannya adalah sebagai berikut: Kelompok kontrol K0 O1 R Kelompok eksperimental K1 O2 K2 O3 K3 O4 Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 35

36 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Biomedik untuk analisa jumlah koloni bakteri dan Laboratorium Kimia untuk pembuatan kitosan dan analisa kadar air. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan mei 2018. 3.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fillet daging ayam yang didapat dari Rumah Potong Ayam (RPA) di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 3.3.2 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling. Menurut Sugiyono (2015) dikatakan simple yang berarti sederhana, sehingga pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan dalam populasi tersebut. Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus. Hasilnya didapatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 unit penelitian. Satu kontrol sampel dan tiga sampel fillet daging ayam yang diberi perlakuan konsentrasi kitosan dengan enam kali ulangan. Perhitungan cara menetukan jumlah ulangan adalah sebagai berikut: (t-1) (r-1) 15 Keterangan: (4-1) (r-1) 15 r = replikasi 4r-4-r+1 15 t = treatment (perlakuan)

37 3r-3 15 n= jumlah sampel (perlakuan) r 18/3 r 6 n = t. r = 4. 6 = 24 sampel 3.3.3 Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fillet daging ayam sebanyak 24 sampel. Fillet daging ayam yang digunakan ukurannya distandarisasikan sebesar 2 cm x 2 cm. 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Jenis Variabel 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu konsentasi kitosan cangkang udang vaname (Litopaneaus vannamei). 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu jumlah koloni bakteri (Total Plate Count) dan kadar air pada fillet daging ayam broiler.

38 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah lama perendaman fillet daging ayam selama 3 menit dan penyimpanan dalam suhu ruang selama 6 jam. 3.4.2 Definisi Operasional Variabel 1. Kitosan pada penelitian ini didapatkan dari ekstraksi cangkang udang vaname dengan tiga tahapan yaitu demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. 2. Konsentrasi merupakan angka banding volume zat terlarut terdapat volume zat pelarut. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 1%, 1,5%, 2% berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni, Khaeruni, & Hartini, 2014). 3. Angka Lempeng Total adalah uji yang menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa pengamatan koloni yang dapat dilihat berupa angka dalam koloni (cfu) per ml/g (Purlianto, 2015). Penelitian ini menggunakan metode hitung cawan dan dihitung dengan menggunakan alat colony counter. 4. Kadar air merupakan air yang terkandung dalam bahan pangan baik dalam keadaan basah maupun dalam keadaan kering. Penelitian ini menggunakan metode oven dan dihitung dengan mencari selisih berat sampel dan cawan sebelum dikeringkan dan sesudah dikeringkan. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Persiapan Penelitian Tahapan yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

39 3.5.1.1 Alat dan Bahan Pembuatan Kitosan Cangkang Udang Vaname Alat 1. Blender 1 buah 2. Beaker glass 500ml 1 buah 3. Beaker glass 250ml 1 buah 4. Beaker glass 100ml 1 buah 5. Timbangan analitik 1 buah 6. Oven 1 buah 7. Ayakan 100 mesh 1 buah 8. Pipet tetes 10 buah 9. Nampan 1 buah 10. Kain saring 0,5 m 11. ph meter 1 buah 12. Magnetik stearer 1 buah 13. Gelas ukur 1 buah 14. Kompor listrik 1 buah Bahan 1. Serbuk Cangkang Udang (kering) 50 gram 2. NaOH 3,5% 20 ml 3. Aquades 1000 ml 4. HCL 1 N 62 ml 5. NaOH 50% 250 ml

40 6. Asam Asetat 1% 100 ml 3.5.1.2 Alat dan Bahan untuk Pembuatan Fillet Daging Ayam Broiler Alat 1. Pisau 1 buah 2. Penggaris 1 buah Bahan 1. Fillet daging ayam 1000 gram 2. Plastik wrap 1 buah 3.5.1.3 Alat dan Bahan untuk TPC (total plate count) Alat 1. Cawan Petri 24 buah 2. Spidol 2 buah 3. Spuit (suntikan) 250 buah 4. LAF 1 buah 5. Autoclave 1 buah 6. Inkubator 1 buah 7. Timbangan analitik 1 buah 8. Colony counter 1 buah 9. Bunsen 1 buah 10. Kompor 1 buah 11. Beaker glass 600 ml 5 buah 12. Gelar ukur 100 ml 2 buah 13. Erlenmeyer 50 ml 3 buah

41 14. Rak tabung reaksi 10 buah 15. Magnetik stirer 1 buah 16. Tabung Reaksi 150 buah 17. Batang pengaduk 1 buah Bahan 1. Aquadest steril 500 ml 2. Alkohol 70% 50 ml 3. Karet Gelang 250 buah 4. Alumunium foil 1 pack 5. Plastik wrap 1 pack 6. Kertas label 1 lembar 7. Media PCA 7,2 gram 8. Tisu 2 gulung 3.5.1.4 Alat dan Bahan untuk Analisa Kadar Air Alat 1. Oven 1 buah 2. Cawan porselin 24 buah 3. Desikator 1 buah 4. Timbangan 1 buah Bahan 1. Fillet daging ayam 1000 gram

42 3.5.2 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 sampel dengan 6 kali pengulangan. Adapun perlakuan yang diberikan sebagai berikut: Konsentrasi larutan kitosan (%): K0= Konsentrasi Kitosan 0% (kontrol) K1= konsentrasi kitosan 1% K2= konsentrasi kitosan 1,5% K3= konsentrasi kitosan 2% Banyak ulangan: UI = ulangan 1 UII= ulangan 2 UIII= ulangan 3 UIV= ulangan 4 Uv= ulangan 5 UVI= ulangan 6 K 1U II K 0U III K 2U I K 2U IV K 3U I K 1U V K 0U VI K 0U II K 2U II K 3U IV K 1U III K 2U V K 0U I K 1U I K 3U II K 3U III K 2U VI K 3U V K 1U IV K 0U IV K 3U VI K 2U III K 0U V K 1U VI Gambar 3.2 Denah Rancangan Acak Lengkap

43 3.5.3 Pelaksanaan dan Alur Penelitian 3.5.3.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah pelaksanaan penelitian kitosan cangkang udang vaname sebagai antimikroba alami pada fillet daging ayam broiler terdiri dari beberapa tahapan antara lain yaitu: 1. Pembuatan Kitosan Cangkang Udang Vaname Pada pembuatan kitosan cangkang udang vaname diawali dengan mengumpulkan cangkang udang vaname yang berasal dari limbah PT. Bumi Menara Internusa yang beralamat di Jalan Pahlawan Nomer 1-3 Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Pembuatan kitosan ini dengan menggunakan metode ekstraksi yang dapat dilihat pada gambar 3.3 Cangkang udang vaname Tepung cangkang Dikeringkan Dihaluskan Diayak Deproteinase NaOH 3,5% perbandingan 1:10 (b/v) Dipanaskan pada suhu 65 0 C 2 jam Pendinginan, penyaringan, pencucian Pengeringan 65 0 C 24 jam Demineralisasi HCl 1 N perbandingan 1:15 (b/v) Dipanaskan pada suhu 100 0 C 1 jam Pendinginan, penyaringan, pencucian Pengeringan 65 0 C 24 jam Kitin Kitosan Deasetilasi NaOH 50% perbandingan 1:10 (b/v) Dipanaskan pada suhu 100 0 C 2 jam Pendinginan, penyaringan, pencucian Pengeringan pada suhu 110 0 C 6jam Gambar 3.3 Bagan Pembuatan Kitosan

44 Tahapan pembuatan kitosan dengan metode ekstrasi antara lain sebagai berikut: a. Proses pembuatan kitosan diawali dengan mencuci bersih cangkang udang vaname menggunakan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2 hari atau dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 80 0 C selama 24 jam. Setelah kering, cangkang udang di haluskan dan diayak menggunakan ayakan 100 mesh. Hasil ayakan (bubuk cangkang udang vaname) diproses melalui beberapa tahapan yaitu deproteinase, demineralisasi, dan deasetilasi. b. Deproteinase dilakukan untuk menghilangkan protein dengan cara menambahkan NaOH konsentrasi 3,5% dengan perbandingan 1:10 (b/v) pada cangkang udang vaname yang telah dihaluskan, setelah itu dipanaskan dengan kompor listrik pada suhu 65 0 C sambil mengaduk dengan magnetic stirer selama 2 jam. Kemudian mendinginkan agar mudah dilakukan penyaringan sehingga didapatkan suatu padatan, setelah itu dilakukan pencucian dan dikeringkan pada suhu 65 0 C selama 24 jam. c. Demineralisasi dilakukan untuk menghilangkan mineral dengan cara mencampurkan bubuk cangkang udang vaname dengan HCl 1 N dengan perbandingan 1:15 (b/v), setelah itu dipanaskan menggunakan kompor listrik dan mengaduknya dengan magnetic stirer pada suhu 100 0 C selama 1 jam. Larutan yang terbentuk kemudian didinginkan agar mudah dilakukan penyaringan sehingga didapatkan padatan. Padatan dicuci dengan air sampai ph netral, kemudian dikeringkan pada suhu 65 0 C selama 24 jam.

45 d. Deasetilasi dilakukan untuk menghilangkan gugus asetil dengan cara menambahkan NaOH konsentrasi 50% dengan perbandingan 1:10 (b/v) kemudian memanaskannya menggunakan kompor listrik pada suhu 100 0 C sambil mengaduknya dengan magnetic stirer selama 1 jam. Larutan yang terbentuk kemudian didinginkan untuk memudahkan dilakukan penyaringan. Penyaringan dilakukan menggunakan kertas saring Whatman Nomer 42, setelah itu dilakukan pencucian hingga diperoleh ph netral. Setelah itu dilakukan pengeringan pada suhu 110 0 C selama 6 jam dan dilakukan penggerusan sampai didapatkan bubuk kitosan. 2. Pembuatan Konsentrasi Kitosan Cangkang Udang Vaname a. Perhitungan Konsentrasi Kitosan Cangkang Udang Vaname Pembuatan konsentrasi kitosan cangkang udang vaname dilakukan dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1) Konsentrasi 1% = 1 x 30 = 0,3 gram 100 2) Konsentrasi 1,5% = 1,5 x 30 = 0,45 gram 100 3) Konsentrasi 2% = 2 x 30 = 0,6 gram 100 b. Pelarutan Kitosan Menggunakan Asam Asetat Konsentrasi kitosan yang telah didapatkan dari perhitungan diatas dilarutkan dengan menggunakan asam asetat 1%. 1) Konsentrasi 1% = 0,3 gram kitosan + 30 ml asam asetat 1% 2) Konsentrasi 1,5% = 0,45 gram kitosan + 30 ml asam asetat 1% 3) Konsetrasi 2%= 0,6 gram kitosan + 30 ml asam asetat 1%

46 3. Pembuatan Fillet Daging Ayam Broiler a. Tahap persiapan Tahap persiapan diawali dengan membeli fillet daging ayam sebanyak 1000 gram di Rumah Potong Ayam (RPA) di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Fillet daging ayam di generalisasikan ukurannya menjadi 2cmx2cm sebanyak 24 potong fillet daging ayam untuk 4 perlakuan. Setiap perlakuan menggunakan 6 potong fillet daging ayam. b. Tahap perendaman Fillet daging ayam untuk setiap perlakuan direndam menggunakan larutan kitosan selama 3 menit, kecuali untuk fillet daging ayam tanpa perlakuan konsentrasi perendaman. Menurut Anggraeni (2012) perendaman 3 menit merupakan waktu yang optimal karena tidak merusak penampakan, tekstur, dan bau. Setiap fillet daging ayam yang sudah direndam ditiriskan dan disimpan. c. Tahap penyimpanan Fillet daging ayam yang sudah direndam dan ditiriskan, kemudian disimpan dalam mika pada suhu ruang selama 6 jam dengan keadaan terbuka. 4. Analisa Kandungan Total Bakteri dengan menggunakan TPC (Total Plate Count) Metode Hitungan Cawan a. Perhitungan Pembuatan Plate Count Agar Gram PCA = = jumlah cawan petri 15 ml standart 100 24 cawan 15 ml 20 100 = 7,2 gram

47 b. Tahapan Pengenceran Pengenceran dilakukan pada tingkat pengenceran 10-1 sampai dengan 10-6. Tahapannya antara lain sebagai berikut: 1) Sampel fillet daging ayam ditumbuk kemudian ditimbang sebesar 1 gram, menambahkan aquadest steril 9 ml dan diaduk hingga homogen, sehingga dihasilkan suatu suspensi yang berupa ekstrak fillet daging ayam. Pada tahapan ini diperoleh suspensi dengan pengenceran 10-1. 2) Pengenceran 10-2 dilakukan di dalam Lamina Air Flow yaitu dengan cara mengambil suspensi dari tingkat pengenceran 10-1 sebanyak 1 ml dengan sped, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi 9 ml aquadest steril, kocok agar suspensi tersebut menjadi homogen. 3) Selanjutnya dilakukan prosedur yang sama untuk pengenceran 10-1 sampai dengan 10-6 untuk selanjutnya perhitungan jumlah koloni bakteri. c. Tahapan Inokulasi dan Inkubasi 1) Mengencerkan 3 tabung PCA dalam air yang mendidih. 2) Medinginkan agar selama 5 sampai 10 menit dan menuangkan ke dalam cawan petri serta dibiarkan agar membeku. 3) Mengambil 0,1 ml dari setiap suspensi hasil pengenceran dengan sped yang berbeda. 4) Meratakan suspensi di atas permukaan lempengan agar menggunakan alat penyebar. 5) Membalik cawan petri dan media diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam.

48 6) Menghitung koloni dengan menggunakan colony counter. 7) Menentukan jumlah koloni dengan metode SPC. 5. Analisa Kandungan Kadar Air Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Kadar air sampel ditentukan pada berat sebelum dan sesudah dikeringkan. Cawan kosong dikeringkan menggunakan oven selama 5 jam atau sampai berat konstan pada suhu 105 0 C. Langkah selanjutnya cawan didinginkan menggunakan desikator selama 30 menit, lalu cawan ditimbang. Sampel sebanyak 2 gram ditimbang dan diletakkan kedalam cawan. Langkah selanjutnya cawan yang berisi sampel dipanaskan menggunakan oven pada suhu 105 0 C-110 0 C selama 3-4 jam dan kemudian cawan didinginkan didalam desikator selama 30 menit dan selanjutnya ditimbang kembali. Perhitungan kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Kadar air (%) = B: berat sampel awal (gram) B1 B2 B B1: berat (sampel+cawan) sebelum dikeringkan B2: berat (sampel+cawan) sesudah dikeringkan 100 %

49 3.5.3.2 Alur Penelitian Pembuatan kitosan dengan konsentrasi 1%, 1,5%, dan 2% Fillet daging ayam dipotong dengan ukuran 2cmx2cm Membedakan kelompok kontrol dan kelompok Kelompok kontrol (kitosan 0%) Kelompok eksperimen (kitosan 1%, 1,5%, 2%) Perendaman kitosan dengan fillet daging ayam selama 3 menit Penyimpanan selama 6 jam Pengamatan jumlah koloni bakteri dan kadar air Analisis data Kesimpulan Hasil dimanfaatkan sebagai sumber belajar Gambar 3.4 Bagan Alur Penelitian 3.6 Metode Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui uji laboratorium. Data tentang analisa jumlah koloni bakteri atau TPC menggunakan metode tuang atau

50 penuangan untuk menghitung jumlah koloni per gram sampel dan kadar air menggunakan metode oven untuk menghitung kadar air per dua gram sampel. Perhitungan jumlah koloni bakteri menggunakan alat coloni counter, sedangkan perhitungan kadar air menggunakan rumus yang telah ditentukan. 3.6.2 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pengamatan jumlah koloni bakteri pada fillet daging ayam dan kadar air daging ayam. Tabel 3.1 Pengamatan jumlah koloni bakteri dan kadar air Perlakuan K0 K1 K2 K3 Jumlah Jumlah Koloni Bakteri dan Kadar Air Penyimpanan 6 jam Ulangan 1 2 3 4 5 6 Jumlah Ratarata 3.7 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh adalah data jumlah koloni bakteri dan kadar air fillet daging ayam. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu jalur (One Way Anova) dengan tingkat ketelitian 0,05 untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi kitosan cangkang udang vaname terhadap jumlah koloni bakteri dan kadar air fillet daging ayam. Setelah hasil dinyatakan signifikan dengan hasil uji mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 maka dilanjutkan uji Duncan untuk mencari perlakuan terbaik dalam menghambat jumlah koloni bakteri dan

51 menurunkan kadar air. Sebelum data dilakukan uji hipotesis, maka data diuji terlebih dahulu dengan Kolmogorof-Smirnov dan Levene Test untuk mengetahui kenormalan dan kehomogenan data. Apabila data didapat tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka dilakukan uji statistik non parametrik dengan uji Kruskal- Wallis. Uji Kruskal-Wallis merupakan sebagai alternatif apabila uji ANOVA satu jalur (One Way Anova) tidak dapat dilakukan karena data tidak berdistribusi normal.