1 Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi, klasifikasi, dan fungsi lipid. dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh 12.

Dislipidemia. Ema Rachmawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.

BAB I PENDAHULUAN. timbul dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol total, kadar low density

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

Marianne, S.Si., M.Si., Apt.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PEMBAHASAN. Distribusi jenis kelamin pada penelitian ini laki-laki lebih banyak daripada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab. kematian terbanyak di dunia, dengan 7,4 juta kematian

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

BAB I PENDAHULUAN. (sedentary lifestyle) dan kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Salah

METABOLISME LIPID. Ani Retno Prijanti. FKUI 3 September 2008

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

I. PENDAHULUAN. (Mendis et al, 2011). Berdasarkan data The World Health Organization. mencapai 23,3 juta pada tahun 2030 (Hardjojo, 2012; WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama morbiditas dan konstributor utama kematian di negara maju maupun negara berkembang. Salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia. 1 Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low-density Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol High-density Lipoprotein (HDL) serum. Kadar kolesterol-ldl serum yang tinggi dan kolesterol-hdl yang rendah dapat menyebabkan Penyakit Kardioldldvaskular (PKV). 2 Penyakit kardiovaskular biasanya terjadi karena komplikasi aterosklerosis. Berbagai studi telah dilakukan guna mencari faktor risiko terjadinya aterosklerosis seperti faktor usia, genetik, dislipidemia, merokok, diabetes melitus hingga inflamasi. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2013 yang dilakukan secara berkala oleh Departemen Kesehatan menunjukkan penyakit kardiovaskular memberi konstribusi sebesar 19,8% dari seluruh penyebab kematian pada tahun 1993 dan meningkat menjadi 26,4% pada tahun 2001. 3 Data dari American Heart Association tahun 2014 memperlihatkan pervalensi dari berat badan berlebih dan obesitas pada populasi di Amerika adalah 154,7 juta orang yang berarti 68,2% dari populasi di Amerika Serikat yang berusia lebih dari 20 tahun. Populasi dengan kadar kolesterol 240 mg/dl diperkirakan 31,9 juta orang (13,8%) dari populasi. Di Indonesia, berdasarkan data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (RIKESDAS) tahun 2013 memperlihatkan terdapat 35,9% dari penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun dengan kadar kolesterol serum abnormal (berdasarkan NCEP ATP III tahun 2001, dengan kadar kolesterol-ldl serum 200 mg/dl) yang mana perempuan lebih banyak dari laki-laki dan perkotaan lebih banyak daripada di pedesaan. Data RIKESDAS tahun 2013 juga menunjukkan 15,9% populasi yang berusia 15 tahun 1

2 mempunyai proporsi LDL yang sangat tinggi ( 190 mg/dl), dan 11,9% dengan kadar trigliserida yang sangat tinggi ( 500 mg/dl). 4 Pengobatan dislipidemia pada umumnya menggunakan obat golongan statin. Statin adalah 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reductase inhibitor. Statin menghambat laju pembentukan kolesterol dengan mengkonversi HMG-KoA reduktase menjadi asam mevalonat. Akibatnya terjadi penurunan kadar kolesterol intraseluler yang menyebabkan meningkatnya reseptor LDL sehingga meningkatkan clearance LDL-C dan menurunkan konsentrasi plasma kolesterol-ldl serum. 5 Efek samping statin berupa kardiomiopati dan rhabdomiolisis. Efek samping tersebut membuat masyarakat lebih memilih menggunakan bahan-bahan alami yang ada di alam. 5 Bahan alami banyak mengandung zat gizi dan zat aktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Bahan alami yang mudah didapatkan di masyarakat seperti sayur-sayuran, tumbuhan obat, dan herbal. Bawang merah merupakan suatu bahan alami yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat sering menggunakan buah dari bawang merah, sedangkan kulitnya dibuang. Kulit bawang merah mempunyai manfaat yang tak kalah penting. 5 Penelitian Hapsoh dan Yaya Hasanah tahun 2011 menggunakan kulit bawang merah (Allium Cepa L.) sebagai antiinflamasi. Dari hasil penelitian tersebut kulit bawang merah (Allium Cepa L.) diketahui mengandung senyawa flavonoid sebagai penangkal radikal bebas dan sering digunakan sebagai obat untuk mengobati dislipidemia. 5 (Hapsoh dan Yaya Hasanah. 2011) Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium Cepa L.) terhadap kadar kolesterol-ldl serum tikus jantan galur wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Peneliti bermaksud untuk meneliti apakah ekstrak etanol kulit bawang merah menurunkan kadar kolesterol-ldl serum dan memiliki efek yang setara dengan simvastatin pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.

3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut : Apakah ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium Cepa L.) menurunkan kadar kolesterol-ldl serum pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Apakah esktrak kulit bawang merah (Allium Cepa L.) memiliki efek yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol-ldl serum pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjadikan kulit bawang merah (Allium Cepa L.) sebagai terapi komplemen untuk menurunkan kadar kolesterol- LDL serum pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium Cepa L.) dalam menurunkan kadar kolesterol-ldl serum dan perbandingan efeknya dengan simvastatin pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai manfaat kulit bawang merah (Allium Cepa L.) terhadap penurunan kadar kolesterol-ldl serum dan sebagai acuan bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai efek kulit bawang merah (Allium Cepa L.) sebagai bahan suportif yang berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol-ldl serum dan

4 memiliki efek yang lebih minimal dibandingkan dengan obat-obatan penurun kadar kolesterol. 1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran Biosintesis kolesterol melalui 5 tahapan, yaitu tahap pertama sintesis mevalonat dari asetil KoA, tahap kedua pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat dan terjadi pengeluaran CO₂, tahap ketiga isoprenoid membentuk skualen, tahap keempat pembentukan rantai siklik skualen sehingga terbentuk steroid induk, lanosterol, tahap kelima pembentukan kolesterol dari lanosterol. 6 Semua karbon pada asam lemak yang terdapat dalam kolesterol disediakan oleh acetyle coenzyme (CoA) dan nicotinamide adenine dinucleotide phospate (NADPH). Sintesis kolesterol dimulai dari 2 molekul asetil KoA mengalami kondensasi menjadi asetoasetil KoA oleh enzim HMG KoA reduktase dibentuk menjadi 3-hidroksi-metil-glutaril KoA (HMG KoA). HMG KoA mengalami rhmg KoA reduktase menjadi mevalonat dan dikonversi menjadi 5- phyrophosphomevalonate dekarboksilasi menjadi Isopene phyrophospate (IPP). Molekul kedua IPP kondensasi dengan GPP menjadi 15-farnesyl pyrophosphate (FPP). Dua kombinasi molekul FPP melepaskan pyrophosphate dan reduksi menjadi 30 senyawa skualene, dikonversi menjadi sterol lanosterol dan menjadi kolesterol. 7 Lipoprotein adalah makromolekul spheris kompleks lipid dan protein spesifik (apolipoprotein). Partikel-partikel lipoprotein termasuk kilomikron, very-lowdensity lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Metabolisme lipoprotein terjadi melalui tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, endogen dan jalur reverse cholesterol transport. Mulai dari makanan dicerna dalam bentuk trigliserida dan kolesterol menjadi lipoprotein dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL) dan ditransfer ke HDL

5 membentuk kilomikron remnant. Trigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati akan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL adalah Apo B-100. VLDL akan mengalami hidrolisis dan menjadi LDL oleh enzim lipoprotein lipase (LPL). Sisa dari IDL yang tidak mengalami endositosis akan dipecah menjadi LDL. 7 Apolipoprotein berhubungan dengan partikel lipoprotein yang mempunyai berbagai fungsi, seperti mengenali reseptor permukaan sel dan sebagai aktivator atau koenzim dari enzim yang termasuk dalam metabolisme lipoprotein. Apo B- 100 merupakan protein utama dari LDL yang disintesis di hepar dan berfungsi sebagai mediator LDL ke hati dan jaringan steroidogenik. 7 Kulit bawang merah (Allium Cepa L.) merupakan salah satu bahan yang bermanfaat karena mengandung flavonoid dalam bentuk kuersetin, saponin, dan polifenol. Peranan kuarsetin dalam menurunkan kadar kolesterol melalui beberapa mekanisme, antara lain dengan menghambat aktivitas enzim HMG Koa reduktase yang berperan dalam sintesis kolesterol (Juzwiak et al., 2005) serta menghambat Apo- B 100 dalam sel, mencegah terjadinya proses oksidasi LDL atau kolesterol dengan cara menangkap radikal bebas (Vercruysse, 2005), serta meningkatkan enzim P450 sitokrom yang terlibat dalam metabolisme kolesterol, dimana kolesterol digunakan untuk membentuk ke asam empedu yang selanjutnya akan disekresikan melalui feses. (Juzwiak et al., 2005) 8 Saponin membentuk ikatan kompleks yang tidak larut dengan kolesterol yang berasal dari makanan dan berikatan dengan asam empedu sehingga meningkatkan metabolisme lemak serta ekskresinya melalui feses. Polifenol dapat menurunkan LDL karena polifenol mempunyai aktivitas antioksidan tinggi untuk mencegah adanya radikal bebas dalam tubuh dengan meningkatkan aktivitas enzim 7 -hydroksilase yang berperan dalam biosistesis asam empedu dan merangsang perubahan kolesterol menjadi asam empedu yang menyebabkan eksresi kolesterol dalam tubuh. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka kulit bawang merah berefek menurunkan kadar kolesterol LDL.

6 1.5.2 Hipotesis Penelitian Ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) menurunkan kadar kolesterol- LDL serum pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) memiliki efek yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol-ldl serum pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.