BAB I PENDAHULUAN. angka kematian ibu (AKI) danang kakematian BAYI (AKB), sehingga. menetapkannya di antara delapan tujuan yang dituangkan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World. Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara-Negara di dunia memberikan perhatian penting terhadap angka kematian ibu (AKI) danang kakematian BAYI (AKB), sehingga menetapkannya di antara delapan tujuan yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs) (Bapenas, 2010 h;12). Di Indonesia angka kematian ibu (AKI),adalah salah satu masalah kesehatan yang tinggi, hal ini perlu mendapatkan perhatian dengan melaksanakan program perbaikan kesehatan (Ratna handriyani,2012,h;01). Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal, Kelahiran seseorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikan selama 9 bulan. Peran ibu adalah untuk melahirkan bayi, berbagai komplikasi yang ada dalam proses persalinan harus di lakukan penanganan segera (Saefudin,2009,h;100). Periode neonatal adalah periode yang paling rentan akan banyak hal seperti infeksi dan pengaturan tubuhnya terutama pada bayi yang berati ahirnya rendah. Penyebab dari kematian bayi ini adalah kelahiran premature (36,9%), gagalnafas (40,5%), kelainan konginetal (22,6%) ( Dinkes jateng,2008). Manajemen yang baik pada waktu di kandungan, selama persalinan segera sesudah melahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya menghasilkan bayi yang sehat (Saefudin, 2009 h;366). 1

2 Masa Nifas berlangsung dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42hari). Menurut kebijakan nasional kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali yaitu 6-8 jam setelah persalinan, enam hari setelah persalinan, dua minggu setelah persalinan, 6 minggu setelah persalinan. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah-masalah yang terjadi. Bidan memiliki peran yang penting dalam masa ini melalui pendidikan kesehatan, monitoring, dan mendeteksi tanda bahaya masa nifas (Prawirohardjo, 2009 h;256). Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi kemungkinan seseorang menjadi hamil dengan upaya KB (keluarga berencana), mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi dalam kehamilan, persalinan,atau masa nifas dengan melakukan asuhan antenatal dan persalinan bersih dan aman serta mengurangi kemungkinan komplikasi persalinan yang berakhir dengan kematian atau kesakitan melalui Pelayanan Obstetric dan Neonatal EsensialDasar Dan Komprehensif (Prawirohardjo 2010 h; 56). Asuhan yang di berikan termasuk tindakan preventif, pendeteksian keadaan abnormal, pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari gynekologi, keluarga berencana dan

3 asuhan anak. bidan bisa praktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan, atau tempat-tempat pelayanan lainnya. (IBI. 2010; h. 124-125) Berdasarkan data dari dinkes menunjukan pada tahun 2009 kasusnya yang berhasil ditanggani memcapai 33 kasus AKB dan AKI, dan tahun 2010 meningkat menjadi 97 kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi 112. Menunjukan puskesmas di madukara mengalami peningkatan penanganan kasus pada AKB dan AKI setiap tahunnya. Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan Kebidanan Komperhensif Kehamilan, Persalinan, BBL, Nifas dan KB pada Ny. S di puskesmas Madukara I kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat digunakan dalam upaya peningkatan pelayanan asuhan kebidanan komperhensif ibu dan bayi baru lahir untuk menurunkan angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah pada studi kasus ini adalah Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Komprehensif Kehamilan, Persalinan, BBL, Nifasdan KB Pada Ny S umur 25 tahun G1P0A0 di puskesmas Madukara I, Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara. C. Tujuan Penyusunan KTI 1. Tujuan Umum

4 Untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan,ketrampilan dan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan Komperhensif dari Kehamilan, persalinan, BBL, Nifas, dan KB menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney dan pendokumentasian menggunakan SOAP. 2. Tujuan Khusus a. Mampumelakukan pengkajian data pada Ny S dengan Asuhan kebidanan Komperhensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, BBL,Nifas dan KB. b. Mampu menginterpretasikan data serta menemukan diagnose kebidanan,masalah, serta kebutuhan akan tindakan segera pada Ny S dengan Asuhan kebidanan Komperhensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, BBL, Nifas dan KB. c. Mengidentifikasi rencana tindak anasuhan kebidanan pada Ny S dengan Asuhan kebidanan Komperhensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, BBL,Nifas dan KB. d. Menerapkan rencana tindakan asuhan kebidanan dengan pelaksanaan yang diberikan pada Ny S dengan Asuhan kebidanan Komperhensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, BBL,Nifas dan KB. e. Mengevaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan pada Ny S dengan Asuhan kebidanan Komperhensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, BBL,Nifas dan KB. f. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif dengan metode SOAP.

5 D. Manfaat Studi Kasus 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan mendapatkan kasus nyata di lapangan dan dapat memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif. 2. Bagi Profesi Dapat memberikan informasi dan sebagai bahan pertimbangan dan acuan sebelum melaksanakan asuhan kebidanan komperhensif. 3. Bagi Institusi a. BPS Dapat digunakan untuk acuan dalam peningkatan mutu pelayanan asuhan kebidanan komperhensif. b. Pendidikan Dapat menambah referensi dan sebagai acuan bagi pendidikan dalam pemberian bimbingan kepada mahasiswa mengenai asuhan kebidanan komperhensif. E. Pembatasan Studi Kasus 1. Sasaran Pengambilan studi kasus ini adalah Ny S umur 25 tahun G1P0A0 2. Waktu a. Penyusunan proposal dimualai tanggal 07 November 2013 b. Pengambilan kasus dilaksanakan pada tanggal 13 Maret-07 April 2014

6 3. Tempat Di Puskesmas Madukara I Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara F. Metode Pengumpulan Data Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah varney dan pendokumentasian menggunakan SOAP Sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer dan data sekunder. a. Data Primer : 1. Wawancara Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data,dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan dengan orang tersebut (Notoadmojo,2010 h;139). 2. Pemeriksaan Penulis mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik dengan: a. Inspeksi Inspeksi dapat dibagi menjadi inspeksi umum dan inspeksi local Pada inspeksi umum pemeriksa melihat perubahan yang terjadi secara umum,sehingga dapat diperoleh kesan dan keadaan umum pasien. Pada inspeksi lokal,di lihat perubahan-perubahan local sampai sekecil-kecilnya. Untuk bahan pembanding perlu diperhatikan keadaan sisi lainnya (Matondang, 2009 h;19).

7 b. Palpasi Palpasi yakni pemeriksaan dengan meraba,mempergunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada telapak dan jari tangan (Matondang, 2009 h;19). c. Perkusi Perkusi adalah pemeriksaan dengan mengetuk yang menggunakan ujung jari II atau III langsung pada daerah yang diperkusi.tujuan perkusi adalah untuk mengetahui perbedaan suara ketuk sehingga dapat ditentukan batasbatas suatu organ misalnya jantung, paru dan hati atau mengetahui batas massa abnormal di rongga abdomen (Matondang, 2009 h;20). d. Auskultasi Pemeriksaan dengan mempergunakan stetoskop, Dengan cara auskultasi dapat di dengar suara pernapasan, bunyi bising jantung,peristaltic usus, dan aliran darah dalam pembuluh darah (Matondang,2009 h; 22). 3. Observasi Peneliti menggunakan tekhnik pengamatan menggunakan prosedur berencana yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoadmojo, 2010 h;131).

8 b. Data Sekunder : 1. Dokumentasi Penulis menggunakan data status buku KIA pasien, register pasien dan buku laporan persalinan 2. Studi Pustaka Penulis menggunakan buku sebagai acauan referensi dengan kasus yang berkaitan dengan Asuhan Komperhensif dari Kehamilan, Persalinan, BBL, Nifas dan KB. 3. Media elektronik Penulis membuka situs website yang berhubungan dengan studi kasus yang dilakukan. G. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi: BAB I PENDAHULIAN Dalam bab ini terdiri dari atar belakang, perumusan masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, pembatasan kasus, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalambab ini berisi tentang Asuhan Kebidanan Komprehensif dimulai dari kehamilan, persalinan, BBL, Nifas dan KB dengan pendekatan polapikir 7 langkah varney dan pendokumentasian menggunakan metode SOAP. BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang tinjauan kasus bayi Ny S dengan Asuhan kebidanan Komperhensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, BBL, Nifas dan KB, patologis yang diberikan pendekatan 7 langkah varney dan

9 pendokumentasian menggunakan SOAP yang berisi data subjektif, data obyektif, assasment dan planning. BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang masalah dan penatalaksanaan asuhan di lapangan dengan kesenjangan teori. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan kasus dan saran, kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus bayi baru lahir dengan icterus patologis. Sedangkan saran merupakan alternative pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan.