3. Komite Kebijakan Risiko bertanggungjawab langsung kepada Komisaris.

dokumen-dokumen yang mirip
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE MANAJEMEN RISIKO

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

KOMITE AUDIT CHARTER

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA KSEI DAN KOMITE ANGGARAN KSEI

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi

Komposisi dan Profil Anggota Komite Audit

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Transkripsi:

SK KOMISARIS NO.SK.03/DK/IV/2014 ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) COMMITTEE CHARTER (PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN RISIKO) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) I. Visi dan misi 1. Visi Komite kebijakan Risiko adalah menjadi organ pendukung Komisaris yang professional dan efektif di bidang kebijakan risiko 2. Misi Komite Kebijakan Risiko adalah menjadi organ pendukung Komisaris yang mampu menilai bahwa semua potensi risiko yang dihadapi Perusahaan sudah diidentifikasi, dianalisis, dievaluasi, serta dimitigasi dampaknya oleh manajemen sehingga tidak menghambat pencapaian tujuan strategis Perusahaan II. Kedudukan dan tanggung jawab 1. Kedudukan Komite Kebijakan Risiko merupakan organ pendukun gkomisaris di bidang kebijakan risiko yang dalam menjalankan fungsi, tugas dan wewenangnya wajib berpedoman pada Piagam Komite Kebijakan Risiko. 2. Komite Kebijakan Risiko bersifat independen baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam penyampaian laporan. 3. Komite Kebijakan Risiko bertanggungjawab langsung kepada Komisaris. III. Fungsi Membantu Komisaris dalam: 1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi para pemangku kepentingan dengan melakukan kegiatan pemantauan kebijakan risiko secara efektif. 2. Meningkatkan pengelolaan Perusahaan secara professional, transparan, efektif, dan efisien. 3. Meningkatkan kepatuhan organ Perusahaan dan seluruh jajarannya terhadap peraturan prundang-undangan dan ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dengan jalan memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oelh Direksi serta menilai toleransi risiko yang diambil oelh Direksi. IV. Tugas 1. Tugas Komite Kebijakan Risiko secara umum adalah membantu Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun Direksi serta menilai toleransi risiko yang ditentukan Direksi.

2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Komite Kebijakan Risiko melakukan kegiatan: a. Pengkajian mengenai kebijakan strategi, dan sistem manajemen risiko yang ditetapkan Perusahaan, termasuk pengendalian intern perusahaan; b. Evaluasi terhadap kebijakan, strategi dan sistem manajemen risiko termasuk berbagai model pengukuran risiko, serta memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan lebih lanjut; c. Pemantauan kesesuaian berbagai kebijakan, strategi dan sistem manajemen risiko dengan pelaksanaannya d. Mengidentifikasi berbagai potensi risiko yang dihadapi Perusahaan, melakukan analisis dan evaluasi, serta mitigasi dampak risiko e. Koordinasi implementasi dan pengawasan efektivitas masing-masing komponen Enterprise Risk Management (ERM) f. Pengukuran efektivitas masing-masing komponen ERM yang diterapkan Perusahaan. g. Lain-lain yang ditentuakn oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Pelaksanaan kegiatan Komite Kebijakan Risiko di atas, dijabarkan ke dalam bentuk laporan kepada Komisaris untuk: a. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi dan mengkaji ulang secara berkala atas kebijakan manajemen risiko dan memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi atau persetujuan atas kebijakan manajemen risiko; b. Membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji dan melakukan evaluasi pertanggungjawaban Direksi yang berkaitan dengan hubungan bisnis atau kegiatan usaha yang harus mendapat rekomendasi atau persetujuan Dewan Komisaris; c. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi dan melakukan analisis atas setiap usulan Direksi yang terkait dengan kerjasama investasi, penyertaan modal, pendirian perusahaan patungan, pendirian anak perusahaan, pelepasan aset perusahaan, dan kegiatan lain perusahaan untuk mendapatkan rekomendasi atau persetujuan Dewan Komisaris; d. Membentu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi dan mengkaji Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Bisnis Perusahaan, dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan untuk mendapat rekomendasi atau persetujuan Dewan Komisaris;

V. Wewenang e. Membantu Dewan Komisaris dalam memonitor risiko-risiko utama yang dihadapi Perusahaan dan memastikan bahwa Direksi telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko-risiko tersebut; f. Melakukan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris dalam rangka perbaikan dan pengembangan kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan; g. Melakukan tugas-tugas lainnya yan gdiberikan oleh Dewan Komisaris. 1. Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Kebijakan Risiko dalam lingkup tanggung jawabnya untuk mencari dan mendapatkan data dan informasi yang diperlukan secara legal dan etis baik dari pihak internal maupun eksternal Perusahaan. 2. Komite Kebijakan Risiko berdasarkan persetujuan Komisaris dapat memperoleh masukan atau rekomendasi dari kalangan professional eksternal yan gberkaitan dengan tugasnya. VI. Hubungan Kerja Agar pelaksanaan tugasnya dapat berjalan efektif, Komite Kebijakan Risiko membangun hubungan kerja, dengan: 1. Biro Enterprise Risk Management (ERM) a. Strategi perusahaan dan tujuan yang ingin dicapai b. Risiko-risiko utama perusahaan yang telah diidentifikasi oleh Biro ERM, baik yan gbersifat inheren maupun operasional. Risiko-risiko tersebut tercermin dalam kejadian atau potensi kejadian yang berpengarus negative terhadap tercapainya tujuan strategis c. Jenis-jenis potensi risiko dikelompokkan antara lain ke dalam: Risiko Keuangan, termasuk risiko investasi Risiko operasional Risiko strategis Risiko teknologi Risiko peraturan dan perundang-undangan Risk appetite yang ditetapkan Direksi pada setiap jenis risiko yang ada

d. Pertemuan dengan Biro ERM dilakuakn 3 (tiga) bulan sekali, dan dapat dilaksanakan bersama-sama dengan Komite Audit 2. Satuan Pengawasan Intern (SPI) Tujuan hubungan kerja dengan SPI khususnya adalah untuk: a. Memperoleh informasi dan mendiskusikan mengenai kecukupan sistem pengendalian intern dan temuan-temuan signifikan yang berpotensi menimbulkan risiko. b. Pertemuan dengan Satuan Pengawasan Intern minimal dilakukan 6 (enam) bulan sekali dan dapat dilaksanakan bersama-sama dengan Komite Audit. 3. Divisi Akuntansi Tujuan hubungan kerja dengan Divisi Akuntansi adalah untuk: a. Memperoleh informasi dan mendiskusikan tentang potensi risiko salah saji akuntansi dan potensi risiko akuntansi lainnya yang dipandang perlu. b. Pertemuan dengan Divisi Akuntansi dilaksanakan minimal 6 (enam) bulan sekali, dan dapat dilaksanakan bersama-sama dengan Komite Audit. 4. Divisi Investasi Tujuan hubungan kerja dengan Divisi Investasi khususnya adalah untuk: a. Memperoleh informasi dan mendiskusikan tentang potensi risiko kerugian investasi, khususnya mengenai rencana dan pelaksanaan investasi. b. Potensi kerugian atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang premi (piutang macet) juga dibahas dalam pertemuan ini. c. Pertemuan dengan Divisi Investasi dilaksanakan minmal 6 (enam) bulan sekali, dan dapat dilaksanakan bersama-sama dengan Komite Audit. 5. Biro Pengadaan Belanja Modal Tujuan hubungan kerja dengan Biro Pengadaan Belanja Modal adalah untuk: a. Memperoleh informasi dan mendiskusikan tentang potensi risiko terjadinya penyimpangan dalam proses pengadaan belanja modal dan/atau pelepasan aset tetap. b. Pertemuan dengan Biro Pengadaan Belanja Modal dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali.

6. Divisi Teknologi Informasi Peran Divisi Teknologi Informasi (TI) sangat erat kaitannya dengan proses pengendalian intern, karena Divisi TI memiliki peran yang besar untuk menutup peluang terjadinya risiko melalui sistem. Tujuan hubungan kerja dengan Divisi Teknologi Informasi adalah untuk: a. Mendiskusikan risiko yang telah diidentifikasi dan peluang untuk menutupnya. b. Memperoleh informasi dan mendiskusikannya mengenai sistem dan prosedur pengolahan data yang ada dan peluang penyempurnaann. c. Pertemuan dengan Divisi Teknologi Informasi dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali. 7. Unit-unit organisasi lainnya Jika dipandang perlu untuk memperoleh informasi dan mendiskusikan berbagai potensi risiko yang terkait dengan kegiatan suatu unit tertentu dalam perusahaan, maka Komite Kebijakan Risiko dapat melaksanakan minimal 6 (enam) bulan sekali. 8. Direksi VII. Keanggotaan Sebagai organ yang dibentuk oleh Komisaris, hubungan antara Direksi dengan Komite Kebijakan Risiko dilakukan melalui Komisaris. 1. Susunan kenaggotaan Komite Kebijakan Risiko terdiri atas seorang Ketua merangka[ anggota dan 2 (dua) orang anggota 2. Ketua dan Anggota Komite Kebijakan Risiko diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 3. Ketua Komite Kebijakan Risiko adalah anggota Komisaris 4. Anggota Komite Kebijakan Risiko berasal dari pihak di luar Perusahaan uan gmemiliki kemampuan, pengalaman, kualifikasi serta kapasitas lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas. 5. Anggota Komite Kebijakan Risiko yang merupakan anggota Komisaris berhenti dengan sendirinya apabila masa jabatannya sebagai anggota Komisaris berakhir. 6. Dalam hal terdapat kekosongan jabatan Ketua Komite Kebijakan Risiko maka kedudukannya diganti oleh anggota Komisaris leinnya yang ditetapkan dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak terjadi kekosongan jabatan tersebut.

7. Komite Kebijakan Risiko bekerja secara kolegial professional, efektif dan efisien dengan mengutamakan musyawarah mufakat dalam proses pengambilan keputusan. VIII. Rapat 8. Komite Kebijakan Risiko memperoleh penugasan dari dan bertanggung jawab kepada Komisaris. 9. Masa jabatan anggota Komite Kebijakan Risiko yang bukan merupakan anggota Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang kembali untuk 1 (satu) kali sleama 2 (dua) thaun masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 10. Anggota Komite Kebijakan Risiko wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. 11. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, Komite Kebijakan Risiko dibantu oleh Sekretaris Komite Kebijakan Risiko yang dirangkap oleh Sekretaris Komisaris. 1. Komite Kebijakan Risiko menyelenggarakan rapat sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan. 2. Anggota Komite Kebijakan Risiko wajib hadir dalam setiap rapat. 3. Dalam setiap rapat, jika dipandang perlu dapan mengundang pihak lain seperti Kepala Biro ERM, Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi SPI, Kepala Divisi/Biro terkait lainnya, dan Auditor eksternal. IX. Remunerasi 1. Besarnya honorarium untuk anggotan Komite Kebijakan Risiko yang bukan anggota Komisaris ditetapkan oleh Komisaris dengan memperhatikan kemampuan perusahaan, setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama, dan tidak diperkenankan menerima penghasilan lain selain honorarium tersebtu. 2. Ketuan Komite Kebijakan Risiko yang merupakan Komisaris Independen tidak diberikan penghasilan tambahan selain penghasilan sebagai anggota Komisaris. 3. Anggaran Komite Kebijakan Risiko disusun dengan memperhatikan Rencana Kerja Komite Kebijakan Risiko dan prioritas kegiatan yang dilakukan sesuai kemampuan perusahaan dan aspek kewajaran. X. Pelaporan Komite Kebijakan Risiko wajib menyampaikan kepada Komisaris mengenai: 1. Rencana Kerja Komite Kebijakan Risiko

2. Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan kepada Komisaris 3. Rencana Kerja dan Laporan Komite Kebijakan Risiko sebagaimana dimaksud pada butir 1 dan 2 ditandatangani oleh Ketua dan anggota Komite Kebijakan Risiko. XI. Kode etik 1. Anggota Komite Kebijakan Risiko dalam menjalankan tugasnya berkomitmen untuk memberikan kemampuan terbaik, dengan senantiasa menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan serta menjunjung tinggi profesionalisme. 2. Anggota Komite Kebijakan Risiko bekerja dengan mengutamakan integritas, obyektivitas, kejujuran, serta berkomitmen tinggi demi kemajuan perusahaan dan terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik.