BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2010

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 56 SERI E

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

-3- BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

L E M B A R A N D A E R A H PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TERNAK DAERAH

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 6 TAHUN 2011 T E N T A N G POLA PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN KAPUAS

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELUARAN BIBIT SAPI BALI SENTRA TERNAK SOBANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

TENTANG BUPATI BALANGAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PETERNAKAN DAN PENDAFTARAN PETERNAKAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK BUPATI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 10 Tahun : 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENERTIBAN HEWAN TERNAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTRA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 17 TAHUN 2016

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 21 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105/Permentan/PD.300/8/2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK

KETENTUAN PEMELIHARAAN TERNAK BUPATI MAROS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

WALIKOTA SINGKAWANG. PROVINSI KALIMANTAN BARAT.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 35/permentan/OT.140/7/2011 PENGENDALIAN TERNAK RUMINANSIA BETINA PRODUKTIF

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

Menimbang : a. bahwa tata cara pengelolaan hibah dan bantuan sosial

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI MAMASA,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35/Permentan/OT.140/7/2011 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK RUMINANSIA BETINA PRODUKTIF

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENERTIBAN TERNAK DALAM WILAYAH KABUPATEN SABU RAIJUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 10 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR. 15 TAHUN 2007

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN KARTU TERNAK SAPI DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 48/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PEWILAYAHAN SUMBER BIBIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN BANTUAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO.

PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 22

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 06 TAHUN 2007 TENTANG USAHA PETERNAKAN DAN PENERTIBAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 13 TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA,

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

Transkripsi:

SALINAN BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka pengelolaan ternak milik pemerintah daerah dengan sistem penyebaran ternak sebagai upaya peningkatan pendapatan peternak di Kabupaten Polewali Mandar, maka perlu menetapkan kebijakan daerah sebagai pedoman pelaksanaanya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Ternak Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar; : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 105 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422; 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5013); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5619); 1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 tentang Perubahan Nama Kabupaten Polewali Mamasa Menjadi Kabupaten Polewali Mandar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 160); 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Pesyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 8. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2013 Nomor 2); 9. Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2012 tentang Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Polewali Mandar (Berita Daerah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012 Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor 29 Tahun 2012 tentang Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Polewali Mandar (Berita Daerah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2013 Nomor 17); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN TERNAK PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Polewali Mandar. 2. Bupati adalah Bupati Polewali Mandar. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. 4. Dinas adalah SKPD Kabupaten Polewali Mandar yang membidangi sektor Pertanian dan Peternakan. 5. Kepala Dinas adalah Kepala SKPD Kabupaten Polewali Mandar yang membidangi sektor Pertanian dan Peternakan. 2

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 7. Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Ternak adalah suatu Kawasan yang potensial untuk penyebaran dan pengembangan ternak yang ada di Kabupaten Polewali Mandar. 8. Lokasi penyebaran dan pengembangan ternak adalah suatu tempat dari suatu wilayah penyebaran dan pengembangan ternak yang terdiri dari Desa/Kelurahan yang diprioritaskan untuk penyebaran dan pengembangan ternak yang ada di Kabupaten Polewali Mandar. 9. Ternak adalah Hewan peliharaan yang produknya diperuntukkan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian. 10. Peternakan adalah Segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budidaya ternak, panen, pasca panen, pengolahan, Pemasaran, pengusahaannya. 11. Hasil ikutan meliputi kotoran, darah, kulit, tulang, tanduk, urine, jeroan, dan kuku 12. Ternak Pemerintah adalah Ternak yang disebarkan oleh pemerintah kabupaten kepada peternak yang pengadaannya bersumber dari APBD. 13. Kelompok Tani adalah Kumpulan petani/peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi dan sumber daya), dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha kelompok. 14. Pengelolaan adalah kegiatan sejak proses perencanaan, pengadaan, penyebaran, pengembangan, pembinaan, pengembalian dan evaluasi ternak. 15. Peternak adalah perorangan yang tergabung dalam kelompok yang memelihara ternak pemerintah daerah berdasarkan hasil seleksi dan telah menandatangani surat perjanjian kontrak 16. Ternak pokok adalah ternak bibit atau bakalan yang diserahkan kepada peternak yang berasal dari pengadaan baru ataupun yang sudah ada untuk dikembangbiakkan atau digemukkan 17. Ternak redistribusi adalah ternak setoran peternak yang diserahkan kepada peternak baru untuk dikembangbiakkan atau digemukkan. 18. Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi syarat tertentu untuk dikembangbiakkan. 19. Penyebaran ternak pokok yang selanjutnya disebut distribusi adalah penyebaran ternak bibit atau bakalan kepada peternak. 20. Ternak layak bibit adalah ternak yang memenuhi standar teknis sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. 3

21. Ternak majir adalah ternak bibit jantan/betina yang alat reproduksinya tidak dapat berfungsi dan dinyatakan majir oleh petugas berwenang. 22. Harga patokan penjualan ternak tidak layak bibit adalah harga per ekor ternak yang ditetapkan oleh tim teknis dan peternak mengacu harga pasar setempat. 23. Penggemukan ternak adalah pemeliharaan ternak jantan dan/atau betina yang tidak layak bibit dilakukan untuk menambah berat badan ternak menjadi berat yang ideal untuk dijual dan/atau dipotong. 24. Harga Pokok adalah harga yang ditentukan oleh tim teknis dan peternak dengan mengacu pada harga pasar setempat. 25. Unit Pelaksana Teknis Daerah Breeding Center yang selanjutnya disingkat UPTD Breeding Center adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada SKPD Kabupaten Polewali Mandar yang membidangi sektor Pertanian dan Peternakan. 26. Pembibitan adalah pembibitan ternak melalui perkawinan lain ras atau satu ras untuk meningkatkan produktivitas ternak bibit. 27. Perguliran adalah usaha untuk meningkatkan keberlanjutan usaha ternak berupa ternak pokok, bibit dan atau bakalan ternak kepada kelompok tani berdasarkan rekomendasi Dinas. 28. Tim Teknis adalah petugas yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas. 29. Ternak Breeding Center ternak yang dikelola dan dikembangbiakkan oleh Breeding Center. 30. Sistem intensif adalah pemeliharaan ternak yang dilakukan dengan mengandangkan ternak 31. Sistem semi intensif adalah pemeliharaan ternak dengan mengandangkan di malam hari dan dilepas pada siang hari. 32. Naskah Perjanjian Hibah Daerah selanjutnya disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah antara Pemerintah Daerah dengan penerima hibah. 33. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. 34. Ternak Hibah adalah ternak yang diserahkan pemerintah daerah kepada kelompok peternak. 35. Agroklimat adalah kondisi cuaca atau iklim yang sesuai dengan lingkungan ternak. 36. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan yang selanjutnya disingkat TNP2K adalah tim yang bertugas untuk melakukan pendataan rumah tangga miskin yang ditandai dengan pemberian kartu perlindungan sosial (KPS), kartu indonesia pintar (KIP) dan kartu indonesia sehat (KIS). 4

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud dibuatnya Peraturan Bupati ini sebagai pedoman pengelolaan bantuan ternak milik Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah dan yang dikelola oleh UPTD Breeding Center. (2) Tujuan Pengelolaan Ternak Pemerintah Daerah adalah untuk pengembangan tata kelola peternakan seperti pengembangan, pemerataan, peningkatan populasi, peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan peternak. BAB III TERNAK HIBAH Bagian Kesatu Pengadaan, Sistem Penyebaran, dan Pegembangan Ternak Hibah Pasal 3 (1) Spesifikasi pengadaan ternak hibah mengacu kepada pengadaan ternak pokok sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas (2) Semua spesifikasi pengadaan ternak pokok di Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas. Pasal 4 (1) Penyebaran dan pengembangan ternak hibah diserahkan dalam bentuk hibah kepada kelompok tani. (2) Seleksi calon penerima hibah untuk masing-masing wilayah dilakukan oleh Tim Teknis. (3) Calon penerima hibah yang memenuhi syarat ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (4) Ketentuan penyebaran dan pengembangan ternak hibah yang diterima oleh kelompok tani penerima hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Dinas. Bagian Kedua Lokasi dan Syarat Penyebaran dan Pengambangan Pasal 5 (1) Lokasi Penyebaran dan Pengembangan ternak berada dalam wilayah Penyebaran dan pengembangan ternak pemerintah daerah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Daerah. (2) Syarat penetapan lokasi Penyebaran dan Pengembangan ternak berdasarkan Petunjuk tehnis yang ditetapkan oleh kepala Dinas. (3) Penetapan Lokasi Penyebaran dan Pengembangan ternak ditetapkan oleh Kepala Dinas atau usul Tim Teknis. 5

Bagian Ketiga Jenis Ternak Yang Disebarkan dan Dikembangkan Pasal 6 Jenis ternak yang disebarkan dan dikembangkan Kepada dan Oleh Kelompok tani dapat berupa sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, unggas atau aneka ternak yang berfotensi untuk dikembangkan. Pasal 7 Jenis dan Jumlah ternak yang akan dikembangkan disesuaikan dengan Kondisi agroklimat dan kantor wilayah serta kemampuan peternak dalam memelihara ternak sebagai ternak unggulan di lokasi yang bersangkutan. Pasal 8 (1) Ternak diserahkan Kepada Kelompok Tani dalam bentuk paket. (2) Paket Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa ternak betina, ternak jantan, gabungan ternak jantan dan betina, ternak ruminansia dan non ruminansia selain unggas. (3) Ternak ruminansia dan non ruminansia selain unggas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam satu paket minimal 2 (dua) ekor. Bagian Keempat Kelompok Tani Pasal 9 (1) Kelompok Tani beranggotakan minimal 15 (lima belas) orang peternak yang diantaranya minimal 4 (empat) orang peternak yang dikategorikan berpenghasilan rendah berdasarkan data TNP2K. (2) Pembentukan Kelompok Tani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 10 Hak dan Kewajiban Kelompok Tani diatur dalam Petunjuk Teknis dan dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah. BAB IV TERNAK UPTD BREEDING CENTER Bagian Kesatu Pengadaan dan Penganggaran Pasal 11 Pengadaan Ternak UPTD Breeding Center bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. 6

Pasal 12 Penganggaran pengelolaan UPTD Breeding Centre bersumber dari APBD Kabupaten. Bagian Kedua Pengeloalaan Pasal 13 (1) Pengelolaan UPTD Breeding Centre meliputi Pembibitan, Pengemukan, dan Pengelolaan Hasil Ikutan. (2) Hasil Penjualan dari UPTD Breeding Center menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah. BAB V PENGHAPUSAN TERNAK PEMERINTAH DAERAH Pasal 14 (1) Ternak Pemerintah Daerah yang dapat dihapus dari asset daerah apabila mati, terpaksa dipotong, hilang, dan mati atau hilang akibat bencana alam. (2) Ternak yang mati, terpaksa dipotong, hilang dan mati atau hilang akbibat bencana alam dituangkan dalam berita acara. (3) Keputusan penghapusan ternak Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati atas usul Kepala Dinas. (4) Ketentuan mengenai tata cara penghapusan ternak Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penyebaran dan pengembangan ternak Pemerintah. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Kepala Dinas. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Ternak Pemerintah di Kabupaten Polewali Mandar dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. 7

(2) Surat Perjanjian yang sudah ada dan sedang berjalan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku lagi. (3) Ternak yang telah diserahkan kepada Kelompok tani sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan dihibahkan dan selanjutnya mengikuti aturan ketentuan ternak hibah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini. (4) Segala penghasilan yang selama ini diterima oleh UPTD Breeding Centre, sebelumnya diberlakukannya Peraturan Bupati ini disetor ke Kas Daerah. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Polewali Mandar. Ditetapkan di Polewali pada tanggal 12 Juli 2016 BUPATI POLEWALI MANDAR, Diundangkan di Polewali pada tanggal 13 Juli 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR, ttd ANDI IBRAHIM MASDAR ttd ISMAIL AM BERITA DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2016 NOMOR 19. Salinan Sesuai Dengan Aslinya Polewali 13 Juli 2016 an. KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, Kasubag. Peraturan Perundang- Undangan dan Dokumentasi Hukum, SURAHMAN AKBAR, S.STP Pangkat : Penata TK. I NIP : 19831017 200212 1 001 8