Kadar Lemak (%) = B2 x 100% B1

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Bab III Bahan dan Metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

MATERI DAN METODE. Materi

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Lampiran 1. Tatacara analisis kimia limbah tanaman jagung. Kadar Air (%) = (W1-W2) x 100% W1. Kadar Abu (%) = (C-A) x 100% B

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai Aplikasi Asap Cair dalam Pembuatan Fillet Belut

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

MATERI DAN METODE. Materi

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis 1. Kadar Air ( AOAC, 1995) Penetapan kadar air dilakukan dengan metode oven. Terlebih dahulu Cawan porselin atau aluminium dikeringkan di dalam oven suhu 105 0 C selama 30 menit. Kemudian dinginkan cawan/aluminium dalam desikator dan timbang. Contoh ditimbang sebanyak 2-5 gr, dimasukkan ke dalam cawan/aluminium (B1). Cawan dan contoh dimasukkan ke dalam oven 105 0 C selama 3-5 jam. Setelah itu didinginkan dalam desikator hingga mencapai suhu kamar, kemudian ditimbang (B2) B1 = Berat contoh awal (g) B2 = Berat contoh akhir (g) Kadar Air (%) = B1 B2 x 100% B1 2. Kadar Lemak (SNI 01 2891 1992) Contoh bekas analisis kadar air ditimbang 2-3 gr, dibungkus dengan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Bahan dimasukkan ke dalam soxhlet yang dihubungkan dengan pendingin balik dengan labu lemak yang berisi beberapa butir batu didih dan hot plate. Bahan kemudian diekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksan/petroleuem benzene/petroleum eter/etil eter/kloroform/karbon tetraklorida. Jumlah volume pelarut adalah sampai contoh terendam semuanya. Diekstraksi selama 5-6 jam atau sekitar 60 kali putaran. Contoh hasil ekstraksi diuapkan (diangin-anginkan), dikeringkan dalam oven 105 0 C selama 30 menit, didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan. B1= Berat contoh awal (g) B2= Berat lemak (g) Kadar Lemak (%) = B2 x 100% B1 46

3. Kadar Abu (AOAC, 1995) Cawan porselen dipanaskan terlebih dahulu dalam tanur lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang setelah mencapai berat konstan. Sebanyak 2-3 g contoh ditempatkan di dalam cawan porselen, dimasukkan ke dalam tanur bersuhu 600 C, selama 2 jam atau sampai beratnya tetap. Setelah itu, cawan dan contoh dipindahkan ke dalam desikator untuk didinginkan kemudian ditimbang. A= Berat contoh awal (g) B= Berat contoh akhir (g) Kadar Abu (%) = B x 100% A 4. Kadar Protein (SNI 01 2891 1992) Contoh sebanyak 0,1-0,5 g dimasukkan ke dalam labu kjeldahl 30/100 ml. Ditambahkan 2,5 ml Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) pekat, I gr katalis (1 gr CuSO 4 dan 1,2 gr Na 2 SO 4 dan batu didih). Dididihkan selama 1-1,5 jam atau sampai cairan berwarna hijau jernih lalu didinginkan, sebanyak 5 ml dipindahkan ke dalam alat destilasi, ditambahkan 15 ml larutan NaOH 50%, dibilas dengan aquades. Erlenmeyer berisi 25 ml Asam Klorida (HCl) 0,02 N diletakkan dibawah kondensor, sebelumnya ditambahkan 2-4 tetes indikator Mengsel (campuran metil merah 0,02 % dalam alkohol dan metil biru 0,02% dalam alkohol dengan perbandingan 2:1).Ujung tabung kondensor harus terendam dalam larutan Asam Klorida, dilakukan destilasi sampai sekitar 25 ml destilat dalam erlenmeyer. Ujung kondensor dibilas sedikit dengan air destilata dan biasanya ditampung dalam erlenmeyer. Dititrasi dengan NaOH 0,02 N sampai terjadi perubahan warna hijau menjadi ungu. Protein Kasar (%) = (Y Z)x N x 14 x 16,25 x 100% W Y= ml NaOH titer untuk blanko Z= ml NaOH titer untuk contoh N = Normalitas NaOH W= Berat Contoh (g) 47

5. Kadar Karbohidrat total (By Difference) Kadar karbohidrat total dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar Karbohidrat (%) = 100% - (A+B+C+D) Dimana: A = Kadar air B = Kadar Abu C = Kadar Protein D = Kadar Lemak 6. Pengukuran ph (AOAC, 1995) Sebelum digunakan untuk mengukur ph, terlebih dahulu ph meter dikalibrasi dengan menggunakan larutan buffer ph 4 atau 7. Setelah ph meter selesai dikalibrasi sampel diukur. Elektroda dibilas dengan aquades dan dikeringkan dengan kertas tissue. Elektroda dicelupkan pada larutan sampel, elektroda dibiarkan tercelup beberapa saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil dan catat ph sampel. Sebelumnya Sampel diambil sebanyak 10 g kemudian dilarutkan dalam 100 ml aguades, lalu sampel diukur ph nya menggunakan ph meter. 7. Total asam (AOAC, 1995) Total asam ditentukan dengan cara titrasi. Bahan ditimbang 5 g, setelah itu dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml, kemudian ditepatkan sampai tanda tera dengan menambah air suling. Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan kapas dan filtrat yang diperolah sebanyak 25 ml dititrasi dengan larutan NaOH 0,01 N dengan menggunakan indikator phenolphtahlein sehingga terbentuk warna merah muda pada akhir titrasi. Perhitungan : Total asam (g/100g) = ml NaOH x N x 64 x P x 100 Y x 1000 48

Dimana : N = normalitas NaOH yang telah distandarisasi Y = bobot sampel (g) P = faktor pengenceran 64 = ekuivalensi asam sitrat 8. Warna (Sistem hunter) Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan alat colortex dengan spesifikasi colorimetry IV Version 4.0. Nilai yang terbaca pada alat antara lain L, a dan b. Tingkat kecerahan dapat dilihat dari nilai L. Intensitas warna ditunjukkan melalui nilai chroma dan warna sampel ditunjukkan dengan niali 0 Hue yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : C = (a 2 + b 2 ) 0 H = tan -1 (b/a) C = Chroma, menunjukkan intensitas warna sampel 0 H = 0 Hue, menunjukkan warna sampel L = Tingkat kecerahan a = Merupakan warna campuran merah hijau b = Merupakan warna campuran kuning biru 49

Lampiran 2. Kadar air selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan plastik polypropilen dan gelas jar PP (%) JAR (%) Perlakuan Waktu Pengamatan (Hari) 1 5 9 12 16 19 25 26 30 33 41 70 71 25 U1 27,28 31,44 32,00 28,23 30,06 28,03 27,29 31,58 31,72 30,58 27,79 30,80 31,47 U2 26,39 30,53 31,29 30,01 28,66 30,99 27,70 32,56 31,45 33,46 31,30 28,98 29,17 35 U1 27,28 30,64 29,20 27,16 28,21 30,10 27,30 27,13 27,88 30,06 27,54 27,80 32,26 U2 26,39 28,53 25,17 31,95 28,70 27,34 27,15 27,09 27,05 31,32 34,84 28,20 32,90 45 U1 27,28 29,89 26,71 26,59 27,17 30,29 31,04 27,22 30,79 26,14 30,72 28,15 29,42 U2 26,39 31,44 27,37 24,15 26,81 32,07 30,20 27,21 26,05 26,04 30,48 31,28 28,62 25 U1 27,28 27,79 27,58 28,16 27,52 37,49 33,49 30,68 29,32 29,71 31,33 31,52 31,83 U2 26,39 29,40 26,17 28,43 29,56 29,45 26,03 30,80 31,96 30,92 33,12 32,16 31,41 35 U1 27,28 28,83 30,18 30,80 33,71 35,12 31,68 27,90 31,55 32,15 31,03 26,38 26,63 U2 26,39 29,89 31,82 30,85 34,65 36,80 31,91 31,80 31,96 32,77 24,50 27,28 27,44 45 U1 27,28 27,39 27,34 33,56 34,56 34,73 30,58 33,18 29,00 29,52 29,59 29,24 32,14 U2 26,39 36,61 27,13 30,17 33,82 33,12 30,63 31,12 33,51 31,19 30,84 31,29 34,99 50

Lampiran 3. Total asam selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan plastik polypropilen dan gelas jar PP (%) JAR (%) Perlakuan Waktu Pengamatan (Hari) 1 5 9 12 16 19 25 26 30 33 41 70 71 25 U1 1,03 0,90 1,03 0,92 0,97 0,92 1,12 1,19 0,99 0,99 1,10 0,97 1,03 U2 1,05 1,05 0,92 0,92 0,99 0,92 0,99 0,92 0,92 0,92 0,84 0,97 0,90 35 U1 1,03 0,84 0,90 1,05 0,97 1,06 1,12 1,06 1,05 1,06 0,97 0,97 1,03 U2 1,05 1,05 1,05 1,05 1,06 0,92 0,99 0,99 0,99 0,99 0,97 1,03 0,97 45 U1 1,03 0,90 0,97 1,05 1,03 0,99 1,05 1,19 1,19 1,19 1,10 1,10 1,03 U2 1,05 0,99 1,06 1,05 1,05 1,05 0,92 0,99 0,99 0,92 0,90 1,03 0,97 25 U1 1,03 1,16 0,97 0,98 0,97 1,06 1,06 1,05 1,05 1,12 1,03 0,90 0,97 U2 1,05 0,99 1,05 1,05 1,12 1,06 0,99 0,92 0,99 0,92 0,84 1,03 0,90 35 U1 1,03 0,97 0,97 0,86 0,90 0,92 1,12 1,19 1,06 1,12 0,97 1,03 1,03 U2 1,05 0,99 1,05 0,92 0,99 0,99 0,92 0,92 0,92 0,86 0,84 0,97 0,97 45 U1 1,03 1,03 0,97 0,98 0,84 0,99 0,99 1,12 1,05 1,05 1,03 1,03 1,03 U2 1,05 1,05 1,06 0,92 0,92 1,05 0,92 0,99 0,92 0,92 0,97 1,03 0,97 51

Lampiran 4. ph selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan plastik polypropilen dan gelas jar PP (%) JAR (%) Perlakuan Waktu Pengamatan (Hari) 1 5 9 12 16 19 25 26 30 33 41 70 71 25 U1 3,24 3,22 3,44 3,44 3,41 3,53 3,40 3,46 3,23 3,30 3,23 3,59 3,68 U2 3,52 3,26 3,44 3,40 3,61 3,43 3,50 3,45 3,25 3,62 3,25 2,99 3,66 35 U1 3,24 3,29 3,47 3,37 3,39 3,40 3,42 3,44 3,27 3,36 3,27 3,62 3,40 U2 3,52 3,28 3,44 3,38 3,35 3,39 3,43 3,36 3,31 3,37 3,31 3,59 3,41 45 U1 3,24 3,27 3,46 3,31 3,34 3,34 3,40 3,41 3,20 3,26 3,20 3,58 3,45 U2 3,52 3,33 3,47 3,34 3,36 3,38 3,36 3,33 3,22 3,20 3,22 3,64 3,35 25 U1 3,24 3,30 3,41 3,34 3,41 3,38 3,43 3,39 3,35 3,36 3,35 3,48 3,58 U2 3,52 3,40 3,45 3,30 3,40 3,43 3,48 3,37 3,32 3,28 3,32 3,45 3,55 35 U1 3,24 3,30 3,45 3,32 3,48 3,50 3,45 3,40 3,41 3,32 3,41 3,40 3,60 U2 3,52 3,32 3,40 3,30 3,33 3,35 3,50 3,45 3,32 3,37 3,32 3,43 3,65 45 U1 3,24 3,33 3,48 3,28 3,45 3,35 3,60 3,38 3,35 3,20 3,35 3,39 3,55 U2 3,52 3,32 3,34 3,31 3,35 3,43 3,48 3,42 3,40 3,33 3,40 3,41 3,60 52

Lampiran 5. Warna selai nanas selama penyimpanan pada kemasan plastik polypropilen dan gelas jar PP JAR Perlakuan Waktu Pengamatan(Hari) 1 14 35 71 25 L 56,37 54,07 48,60 45,90 A 20,69 18,70 24,70 28,80 B 12,48 12,08 11,10 10,70 C(chroma) 24,16 22,26 27,10 30,7 H( hue) 31,10 32,87 24,30 20,4 35 L 56,37 53,31 41,00 40,70 A 20,69 23,36 27,10 29,90 B 12,48 11,95 9,82 9,77 C(chroma) 24,16 26,24 28,80 31,40 H( hue) 24,16 27,09 19,90 18,10 45 L 56,37 44,96 35,00 34,90 A 20,69 27,86 30,20 32,10 B 12,48 10,51 8,80 5,46 C(chroma) 24,16 29,78 31,50 32,60 H( hue) 24,16 20,67 16,20 9,65 25 L 56,37 52,61 52,00 50,40 A 20,69 22,94 22,70 26,30 B 12,48 11,44 11,70 11,80 C(chroma) 24,16 25,63 25,60 28,90 H( hue) 24,16 23,48 27,30 27,30 35 L 56,37 51,37 40,60 41,60 A 20,69 24,52 31,50 31,40 B 12,48 11,62 9,75 9,93 C(chroma) 24,16 27,13 32,90 33,00 H( hue) 24,16 25,35 17,20 17,50 45 L 56,37 48,01 36,50 36,70 A 20,69 26,85 31,20 31,30 B 12,48 11,04 9,05 9,09 C(chroma) 24,16 29,03 32,50 32,60 H( hue) 24,16 22,34 16,20 16,20 53

Lampiran 6. Perhitungan laju penurunan kecerahan (L) selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan plastik polypropilen PP Hari 25 35 45 1 56,37 56,37 56,37 14 54,07 53,31 44,96 35 48,59 40,96 35,04 71 45,94 40,66 34,94 slope -0,1514-0,2367-0,2815 intercep 55,82 54,98 51,34 correl -0,96-0,88-0,85 Suhu k lnk 1/T 25 0,1514-1,89 0,0034 35 0,2367-1,44 0,0032 45 0,2815-1,27 0,0031 slope -2951 intercept 8,055 correl -0,97 (E/R) ln ko ko k t Bulan -2951 8,05 3150 0,16 135,80 4,53 0,22 98,48 3,28 0,29 72,86 2,43 54

Lampiran 7. Perhitungan laju penurunan kecerahan (L) selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan gelas jar JAR Hari 25 35 45 1 56,37 56,37 56,37 14 52,61 51,37 48,01 35 52,04 40,56 36,50 71 50,35 41,60 36,71 Slope -0,0730-0,2125-0,2710 intercep 55,05 53,90 52,59 correl -0,88-0,85-0,86 Suhu k lnk 1/T 25 0,0730-2,62 0,0034 35 0,2125-1,55 0,0032 45 0,2710-1,31 0,0031 slope -6254 intercep 18,50 correl -0,95 (E/R) lnko ko k t Bulan -6254 18,50 1,1E+08 0,08 258,67 8,62 0,16 130,86 4,36 0,31 69,103 2,30 55

Lampiran 8. Perhitungan laju peningkatan kadar air selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan gelas jar Hari JAR 25 35 45 1 26,83 26,83 26,83 5 28,60 29,36 32,00 9 26,87 31,00 27,23 12 28,29 30,83 31,87 16 28,54 34,18 34,19 19 33,47 35,96 33,92 25 29,76 31,80 30,61 26 30,74 29,85 32,15 30 30,64 31,76 31,25 33 30,32 32,46 30,36 41 32,22 27,76 30,21 70 31,84 26,83 30,26 71 31,62 27,04 33,56 Slope 0,0686 0,0828 0,0913 Intercep 27,80 28,13 27,76 Correl 0,854 0,843 0,854 Suhu a k lnk 1/T 25 0,0686 0,0686-2,680 0,0034 35 0,0828 0,0828-2,492 0,0032 45 0,0913 0,0913-2,393 0,0031 slope -1362,8 intercep 1,9062 correl -0,987 (-E/R) lnko ko k t Bulan -1362,8 1,9062 6,7275 0,0695 117,55 3,92 0,0806 101,33 3,38 0,0926 88,171 2,94 56

Lampiran 9. Perhitungan laju peningkatan kadar air selai nanas selama penyimpanan dalam kemasan plastik polypropilen Hari PP 25 35 45 1 26,83 26,83 26,83 5 30,99 29,59 30,66 9 31,65 27,19 27,04 12 29,12 29,55 25,37 16 29,36 28,45 26,99 19 29,51 28,72 31,18 25 27,49 27,22 30,62 26 32,07 27,11 27,22 30 31,58 27,46 28,42 33 32,02 30,69 26,09 41 29,54 31,19 30,60 70 29,89 28,00 29,71 71 30,32 32,58 29,02 Slope 0,0775 0,0881 0,0930 Intercep 27,57 26,32 25,58 Correl 0,751 0,837 0,780 Suhu a k lnk 1/T 25 0,0775 0,078-2,557 0,0034 35 0,0881 0,088-2,430 0,0032 45 0,0930 0,093-2,375 0,0031 slope -866,1 intercep 0,3603 correl -0,979 (-E/R) lnko ko k t Bulan -866,14 0,3603 1,434 0,078 104,20 3,47 0,086 94,80 3,16 0,094 86,77 2,89 57