Penemu Indonesia Berbagai Keunggulan Kapal Pelat Datar Wilayah Nusantara yang begitu luas dengan kekayaan alam laut nan berlimpah, menjadi peluang besar bagi pengembangan industri maritim, khususnya perikanan. Armada kapal penangkap ikan yang murah, namun tetap berkualitas pun menjadi kebutuhan utama. Empat mahasiswa dari Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) berhasil menjawab permasalahan tersebut. Mereka mengembangkan kapal pelat datar. Selain inovatif, kapal lebih murah, ergonomis, dan berkualitas. Inovasi kapal pelat datar itu pertama di Indonesia yang menggunakan pelat datar sebagai konstruksi lambung kapal. Konsepnya adalah menghindarkan bentuk kurva atau lengkung pada lambung kapal pada saat proses fabrikasi. Dengan kata lain, menyederhanakan proses konstruksi, sehingga proses fabrikasinya juga lebih cepat. Jika pembuatan kapal pada umumnya harus melalui proses pembendingan, maka pada kapal pelat datar itu ditiadakan. Dengan teknologi itu, biaya pembuatan kapal akan lebih murah jika dibanding dengan kapal streamline. Selisih harganya bisa mencapai 30 persen. Misalnya harga kapal pada umumnya Rp 100 juta, maka untuk kapal pelat datar hanya Rp 70 juta, ungkap Adi Lingson, anggota tim pembuatan kapal pelat datar kepada Majalah Sains Indonesia beberapa waktu lalu. Selain itu, bentuk konstruksi kapal pelat datar menjadikan kapal itu bisa dibangun di workshop sederhana di mana pun di seluruh Indonesia tanpa harus dibangun di suatu galangan kapal khusus. Selama ada mesin pemotong, las, dan pengecatan, kapal bisa dibangun di mana pun. Hal inilah akan memudahkan kami membangun kapal di seluruh pelosok wilayah di Indonesia, kata Adi. 2 MAJALAH SAINS INDONESIA September 2012 - vol 9
Penemu Indonesia Keunggulan lain, seandainya terjadi kerusakan seperti pelat pecah, mudah memperbaiki. Pelat yang pecah dipotong kemudian diganti dengan yang baru. Perbaikan bisa dikerjakan pemilik kapal sendiri tanpa bantuan tenaga ahli kapal. Teknologi itu diharapkan menjadi solusi terhadap mahalnya harga kapal saat ini dan menjadi alternatif kapal wisata dan nelayan di Indonesia. Teknologi ini belum pernah dikembangkan oleh siapa pun dan hanya dimiliki Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UI. Adi Lingson: Konsep kapal pelat datar adalah menghindarkan bentuk kurva atau lambung kapal. Foto-foto: Slamet W. Juara Pertama Riset kapal pelat datar ini awalnya diperkenalkan dosen teknik perkapalan UI bernama Hadi Tresno Wibowo. Dalam perkembangannya, mahasiswa Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UI yang beranggotakan Muhammad Faisal, Adi Lingson, M Primadya Putra, dan Sanlaruska Fathernas pun mulai tertarik dan fokus untuk mengembangkannya. Waktu itu sempat terpikirkan, teknologi ini jika dikembangkan akan mempunyai manfaat yang besar. Karena itulah, saya bersama teman-teman berinisiatif menjadikannya sebagai model usaha. Akhirnya kami pun sepakat membentuk tim pada September 2011, ujar Adi. Berawal dari pemikiran itu mereka mulai mengembangkan riset tersebut menjadi peluang usaha. Berbagai cara mereka lakukan, mulai dengan pendekatan hingga menyebarkan proposal ke beberapa instansi pemerintah maupun perusahaan. Penamaan Juragan Kapal hanya sebagai penanda agar mudah diingat. Kami berharap begitu masyarakat membutuhkan kapal langsung mengingat juragan kapal, kata Adi. Meski baru mulai dikembangkan, mereka telah berhasil menciptakan tiga kapal pelat datar. Dua di antaranya untuk operasional di danau, yaitu kapal resque boat dan pembersih sampah, satu lagi untuk kapal nelayan di Balongan, Cirebon. Sederhana dan stabilitasnya bagus itulah yang diinginkan oleh nelayan. Adi menambahkan, target pengguna kapal pelat datar adalah nelayan dan wisata. Kami melihat nelayan dan wisata menjadi potensi yang paling besar dan bisa dikembangkan di Indonesia. Selain itu, kami juga menginginkan semua nelayan di Indonesia mempunyai kapal. Dengan harapan mereka bisa lebih sejahtera, ia menambahkan. Soal daya dan kecepatan kapal tidak terlalu banyak perbedaan. Berdasarkan penelitian kami, untuk kecepatan sampai 14 knot hambatannya tidak terlalu signifikan. Jika dibandingkan dengan kapal yang berbentuk lengkung hampir tidak ada bedanya, ia menegaskan. Kerja keras tim Juragan Kapal akhirnya membuahkan hasil. Karya mereka berhasil menyabet gelar juara pertama Technopreneurship Pemuda tahun 2012 yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi. Asisten Deputi Iptek Industri Kecil Menengah Kementerian Ristek, Santosa Yudo, dalam suatu kesempatan mengatakan tidak mudah menghasilkan technopreneur muda. Selain harus punya latar belakang teknologi, mereka juga harus punya pengetahuan tentang kewirausahaan. Karena itulah, proses seleksi kompetisi technopreneurship pemuda difokuskan pada anak muda yang punya ide kreatif untuk kemudian diarahkan menjadi wirausahawan melalui kerja sama yang dijalin Kementerian Ristek dengan Universitas Ciputra. Program technopreneurship pemuda itu menurut Santosa harus merata ke seluruh Indonesia dan di seluruh koridor ekonomi MP3EI, mulai Sumatera sampai Papua. Tujuannya agar tumbuh pemahaman mengenai potensi unggulan daerah masing-masing kemudian memiliki ide dan kapasitas untuk diwujudkan dalam enterpreneurship. Kita ingin membangun generasi pemuda yang mempunyai idealisme dan kapasitas untuk membuat perubahan yang apabila disentuh dengan kemampuan teknologi dan difasilitasi, ide-ide mereka itu bisa inovatif dan digunakan di tengahtengah kita, ujar Santosa. Slamet Widayadi September 2012 - vol 9 MAJALAH SAINS INDONESIA 2
Keunggulan Daerah nexttriptourism.com 2 MAJALAH SAINS INDONESIA September 2012 - vol 9