v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =



dokumen-dokumen yang mirip
(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

SOAL DINAMIKA ROTASI

FISIKA XI SMA 3

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Uji Kompetensi Semester 1

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2017

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

FIsika DINAMIKA ROTASI

Pilihlah jawaban yang paling benar!

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

Pembahasan OSP Fisika Tahun 2018 Oleh Ahmad Basyir Najwan

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

MAKALAH MOMEN INERSIA

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Bab VI Dinamika Rotasi

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

JAWABAN Fisika OSK 2013

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

Theory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah.

SOAL TEST SELEKSI OSN 2006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 120 MENIT

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

SOAL TRY OUT FISIKA 2

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a

Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Antiremed Kelas 10 FISIKA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROPINSI

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

GERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

UJIAN NASIONAL FISIKA PROGRAM IPA

Antiremed Kelas 11 Fisika

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

Kumpulan soal-soal level seleksi provinsi: solusi:

Soal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011)

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

Transkripsi:

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. ω adalah kecepatan sudut bola A terhadap sumbunya (sebenarnya v dapat juga ditulis sebagai v = d θ dt ( + r), tetapi hubungan ini tidak akan kita gunakan). Hukum kekekalan energi, mg( + r) = mg( + r) cos θ + 1 mv + 1 Iω Dengan menggunakan I = 5 mr, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω = 10g ( + r ) 17r 1.151. Sebuah silinder pejal homogen berjari-jari menggelinding tanpa slip pada suatu bidang datar yang dihubungkan dengan suatu bidang miring dengan sudut miring α. Hitung kecepatan maksimum selinder agar selinder α dapat menuju bidang miring tanpa melompat! Kekekalan energi: 1 m + 1 Iω + mg = 1 mv' + 1 Iω' + mg cos α v Karena silinder menggelinding tanpa tergelincir, maka = ω dan v' = ω'. Sekarang perhatikan gerak melingkar selinder ketika sedang berbelok ke bidang miring. mg cos α N = mv ' Selinder tidak akan meloncat selama N 0. mg cos α mv ' Selanjutnya dari persamaan-persamaan yang ada akan kita peroleh: 1 3 g ( 7 cosα 4) max = 1 3 g ( 7 cosα 4) Q P 1.15. Sebuah hoop (cincin) berjari-jari menggelinding di atas bidang datar tanpa slip. Di dalam hoop itu terdapat sebuah benda A. Ketika benda A berada pada posisi terendah, kecepatan pusat massa hoop. Berapakah nilai agar hoop tidak melompat-lompat? Anggap massa hoop sama dengan massa benda A. Pada posisi terendah (titik P) energi total sistem: 88 E P = (E k + E P ) benda + (E k + E P ) hoop = 0 + 0 + 1 m + 1 Iω 0 + mg

v' mg N mg N' v' Note: energi kinetik benda A pada posisi ini adalah nol karena kecepatan di titik ini ω 0 = 0 (hoop bergerak tanpa slip sehingga = ω 0 ). Di titik tertinggi (Q): E Q = (E k + E P ) benda + (E k + E P ) hoop = 1 m v ' b + mg + 1 mv' + 1 Iω' + mg dengan v' b = v + ω = ω (kecepatan benda A di titik Q). Selanjutnya karena E P = E Q, kita akan peroleh = 3v + g Di titik tertinggi: benda A dapat dianggap sesaat bergerak melingkar dengan jari-jari dengan pusat lingkaran di titik P. N + mg = m v Q N + mg = mv ' Pada saat benda A di titik tertinggi, pusat massa hoop dapat dianggap bergerak melingkar dengan jari-jari. N + N' mg = mv ' Hoop akan bergerak tanpa melompat jika N 0. Dari persamaan-persamaan di atas kita akan peroleh: g 6g 8g m/ m/ 1.153. Tentukan energi kinetik ban berjalan suatu traktor bermassa m bila traktor bergerak dengan kecepatan v! Massa bagian atas m/ dan massa bagian bawah m/. Karena roda traktor berputar tanpa slip dengan kecepatan v, maka kecepatan bagian atas ban v dan kecepatan pada bagian bawah nol. Jadi energi kinetik ban adalah: E k = 1 ( m ) (v) + 0 = mv 1.154. Sebuah bola pejal bermassa m dan jari-jari r berotasi tanpa slip terhadap suatu sumbu mendatar OA. Dalam proses ini pusat massa bola bergerak dengan kecepatan v sepanjang suatu lingkaran berjari-jari. Hitung energi kinetik bola! 89

O ω A ω m,r Disini ada dua gerak rotasi: gerak rotasi bola terhadap sumbu OA (dengan kecepatan sudut ω') dan gerak rotasi pusat massa bola terhadap sumbu vertikal yang melalui O (dengan kecepatan sudut ω). Karena bola berotasi tanpa slip maka v = ω = ω r. Energi kinetik Bola: E k = 1 Iω + 1 I ω dalam hal ini: I = 5 mr dan I = I + m. dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: E k = 7 10 mv r 1 + 7 f B A mg 1.155. Suatu kubus homogen bersisi a bergerak dalam bidang datar yang kasar. Balok kemudian berhenti setelah menempuh jarak tertentu. Koefisien gesekan balok dengan bidang datar µ. Jelaskan hilangnya momentum sudut kubus relatif terhadap sumbu yang tegak lurus gerakan kubus dan terletak pada alas kubus! Tentukan jarak antara titik tangkap N gaya gravitasi dan gaya Normal! Perhatikan gambar dibawah! Momentum sudut terhadap garis AB adalah mv( 1 a). Karena v berkurang akibat gesekan maka momentum sudut ini akan berkurang juga. Ketika v menjadi 0 momentum sudutnya juga nol. Selama gerakan, balok tidak terputar. Hal ini disebabkan karena torsi akibat gaya gesekan dikalahkan oleh torsi akibat gaya Normal (titik tangkap gaya normal tidak terletak segaris lagi dengan gaya gravitasi). Jika jarak kedua titik tangkap ini adalah x, maka torsi terhadap titik O: Nx ( 1 a )f Karena f = µn, maka: x = 1 µa. A 1.156. Sebuah batang AB yang massanya M dan panjangnya l berputar bebas terhadap suatu sumbu vertikal yang melalui A dengan kecepatan sudut ω 0 dalam bidang datar. Sebuah benda kecil bermassa m bergerak B sepanjang batang dari titik A. Hitung kecepatan benda v' relatif terhadap batang pada saat benda mencapai ujung B! Karena tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem maka momentum sistem kekal. Kekekalan momentum sudut: Iω 0 = (I + ml )ω 90

Kekekalan energi: 1 Iω 0 = 1 (I + ml )ω + 1 mv' Momen inersia batang: I = 1 3 Ml Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: v' = ω 0 l 3m 1 + M A 1.157. Sebuah pelat (keping) bujursangkar homogen dengan sisi l dan massa M dapat berputar bebas terhadap sumbu vertikal yang melalui salah satu sisi pelat. Sebuah bola kecil bermassa m bergerak dengan kecepatan v tegak lurus pelat membentur pusat massa pelat secara elastik. Hitung: (a) kecepatan bola v' setelah tumbukan; (b) gaya resultan yang diterima oleh pelat (arah horizontal)! (a) Kekekalan momentum sudut (terhadap sisi A): = mv ( l ) + Iω mv l Kekekalan energi kinetik (tumbukannya elastik) 1 mv = 1 mv' + 1 Iω Dari persamaan di atas kita peroleh: (I = 1 3 Ml ) v' = 3 m 4 M ( 3m + 4M ) v (b) Setelah tumbukan, pelat berputar dengan gaya sentripetal. Dan gaya inilah yang ditanyakan. Jadi, gaya pada pelat: F = Mωl, F = 8Mv 4M l 1 + 3m 91

u A 1.158. Sebuah batang bermassa M dan panjangnya l digantungkan pada titik A. Sebutir peluru bermassa m menumbuk ujung batang bawah, sehingga batang berayun sebesar θ. Anggap m M, tentukan: (a) kecepatan peluru! (b) perubahan momentum sistem; apa yang menyebabkan perubahan momentum ini? (c) pada jarak berapakah dari titik A, peluru harus menumbuk batang agar momentum sistem kekal? (a) Anggap setelah tumbukan peluru masuk dalam batang dan sistem (batang + peluru) berayun dengan kecepatan sudut ω. Kekekalan momentum sudut: dengan mul = Iω I = ( Ml + ml ) 3 Ketika sistem mencapai sudut θ, energi kinetik yang diterima peluru telah diubah menjadi energi potensial. E P = E k Mg l (1 cos θ) + mgl(1 cos θ) = 1 Iω Dari persamaan tersebut kita peroleh: gl 1 1 + M m + sin θ = 1 mu M 3 + m 3 gl u M m sin θ (b) Momentum linear sistem setelah tumbukan: Karena M m, maka mu P = M + m P = 3 mu Perubahan momentum linear sistem: P = P P M 3 + m P = M sin ( θ ) 1 6 gl (c) Untuk P = 0, maka peluru harus menumbuk batang pada jarak x = l 3 (silahkan buktikan!) 9

A F 1.159. Sebuah cakram homogen bermassa M dan berjari-jari terletak pada bidang datar. Sebuah benda massa m diletakkan di sisi cakram. Benda dihubungkan dengan seutas tali yang dilewatkan ke lubang A dipusat massa cakram. Sistem mula-mula berputar dengan kecepatan sudut ω 0, kemudian gaya F diberikan pada ujung tali sehingga benda perlahanlahan bergerak menuju pusat massa cakram. Abaikan gesekan, hitung: (a) kecepatan sudut sistem ketika benda telah mencapai lubang A! (b) usaha yang dilakukan F! (a) Gaya yang bekerja arahnya ke arah pusat (dalam hal ini tidak ada torsi yang bekerja), sehingga momentum sudut kekal: (I 1 + I )ω 0 = I 1 ω dimana I 1 = 1 M dan I = m menyatakan momen inersia cakram dan benda. Dari persamaan di atas kita peroleh: ω = M + m M ω 0 (b) Usaha yang dilakukan oleh gaya F sama dengan perubahan energi kinetik sistem: W = 1 I 1 ω 1 (I 1 + I )ω 0 W = 1 mω 0 m 1 + M 1.160. Dua cakram (disk) berotasi masing masing terhadap sumbunya. Momen inersia kedua disk relatif terhadap sumbu ini I 1 dan I, dan kecepatan sudutnya ω 1 dan ω. Disk 1 kemudian dijatuhkan ke disk, selanjutnya kedua disk berputar bersama (akibat gesekan). Tentukan: (a) kecepatan sudut disk setelah stabil; (b) usaha yang dilakukan oleh gaya gesek! (a) Momentum sudut kekal (karena tidak ada torsi luar) (I 1 + I )ω = I 1 ω 1 + I ω ω = I 1ω1 + I ω I + I 1 93

x z y (b) Usaha yang dilakukan gaya gesekan adalah perubahan energi kinetik. Jadi, W gesekan = E k E k W f = 1 (I 1 + I )ω 1 I 1 ω 1 1 I 1 ω W f = - 1 II 1 I + I 1 (ω 1 ω ) 1.161. Pada sebuah bidang datar terdapat sebuah disk kecil (massa m) dan sebuah batang homogen panjang l (massa M). Disk bergerak tegak lurus batang dan menumbuk ujung batang secara elastik dengan kecepatan v. Tentukan kecepatan disk dan kecepatan sudut batang setelah tumbukan jika M = ηm! Berapa nilai η agar kecepatan disk setelah tumbukan sama dengan nol? Bagaimana agar disk berbalik arah! Dalam sistem ini karena batang bebas maka momentum linear kekal (bandingkan dengan soal 1.159 dimana batang dipaksa berputar). mv = mv + MV dimana v' dan V adalah kecepatan bola dan batang setelah tumbukan. Kekekalan momentum sudut (terhadap pusat massa): dengan I = Ml 1 Kekekalan energi: mv l = mv'l + Iω 1 mv = 1 mv' + 1 MV + 1 Iω Dari persamaan persamaan di atas kita peroleh: v' = v ( 4 η ) ( 4 + η ) ω = 1v l ( 4 + η ) Disk akan berhenti bila: v = 0, dari persamaan di atas kita peroleh: η = 4. Disk akan berbalik arahnya bila v' negatif, yaitu, η > 4. 1.16. Sebuah roda sepeda dihubungkan dengan sebuah as yang disambungkan dengan sebuah batang yang mudah berputar (lihat gambar). oda sepeda kemudian diputar terhadap porosnya (sumbu x) dengan kecepatan sudut ω 0. Terjadi suatu keanehan, yaitu roda sekarang berputar juga terhadap sumbu z. Hitung kecepatan sudut roda tersebut terhadap sumbu z! Anggap jari-jari roda dan massa roda M. Momen inersia roda I. Jarak pusat massa roda dengan sumbu z adalah d. 94

x x L Mg L φ d Mg θ z L φ L' θ z d τ τ y y Gaya berat roda mengakibatkan torsi yang arahnya arah sumbu y (gunakan aturan tangan kanan). Adanya torsi ini mengakibatkan terjadi perubahan momentum sudut, semula arah momentum sudut pada sumbu x, sekarang menyimpang sedikit menuju arah sumbu y. Besar perubahan momentum sudut (lihat gambar) L = L φ (anggap L = L') Karena τ = L t maka, τ = L φ ( t ) = Lω P ω P adalah kecepatan sudut terhadap sumbu z. Jadi: ω P = τ L = Mgd Iω 0 Catatan: Gerak roda berotasi terhadap sumbu z ini dinamakan gerak presesi. ω P dinamakan kecepatan sudut presesi. 1.163. Sebuah gasing berputar terhadap suatu sumbu yang membentuk sudut θ dengan sumbu z. Hitung kecepatan sudut presesi gasing jika massa gasing M, jarak pusat massa gasing dengan pusat koordinat d kecepatan sudut gasing ω dan momen inersia gasing terhadap sumbunya I! Gaya berat gasing menyebabkan timbulnya torsi pada arah sumbu y. Torsi ini akan menyebabkan terjadinya perubahan momentum sudut. Besarnya perubahan momentum sudut adalah: L = L sin θ φ. Karena torsi adalah laju perubahan momentum sudut maka: = L sin θ τ = L t φ t L sin θ φ Jadi: ω P = τ L sinθ = Mgd Iω 1 1.164. Sebuah giroskop, berupa disk homogen berjari-jari berada pada ujung batang yang panjangnya l yang dihubungkan dengan batang vertikal. Keseluruhan sistem diletakkan didalam sebuah lift yang sedang bergerak ke atas dengan percepatan konstan a 0. Giroskop berputar dengan kecepatan sudut ω. Abaikan gesekan dan massa batang, hitung kecepatan sudut presesi dari giroskop ini! Soal ini mirip dengan soal no. 16 hanya saja percepatan gravitasinya diganti dari g menjadi g + a 0 (silahkan diskusikan, mengapa begitu) 95

Kecepatan sudut presesinya adalah: note: gunakan I = 1 M ω P = ( g + a0 ) l ω 1.165. Sebuah gasing dengan massa m dan momen inersia I (terhadap sumbunya) berotasi dengan kecepatan sudut ω terhadap sumbunya. Ujung bawahnya diletakkan pada sebuah balok yang bergerak mendatar dengan percepatan a 0. Jarak antara ujung bawah ke pusat massa d. Hitung kecepatan sudut presesinya! Soal ini mirip dengan soal 1.163 hanya saja percepatan 0 1 (silahkan diskusikan gravitasinya diganti dari g menjadi g + a ini!). Jadi kecepatan sudutnya adalah: 0 1 ω P = m g + a d Iω 96