Jurnal Penelitian dan Penalaran

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI 1 WONOMULYO.

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen (preexperimental).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa

Ilham Baharuddin Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Abstrak

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KODAMA DALAM MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS. Herlina Ahmad * ABSTRACT

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUKAMAJU

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS IX MTSN 4 BANDA ACEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Nurhidayah*, Usman Mulbar, Asdar ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

Jurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PERBANDINGAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

EFFECT OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING WITH CONTEXTUAL APPROACH TO ACTIVITY AND RESULTS OF BIOLOGY CLASS LEARNING IPA VII SMP NEGERI 1 SIBULUE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Utari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Perserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Edu Elektrika Journal

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Rini Astuti*, Maria Erna**, Abdullah*** No.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PRANITASARI ANDINI

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Sri Sugianti Guru SDN Wilayah 1 Tanralili Kab. Maros

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

PENDAHULUAN Kurikulum merupakan salah satu perangkat pendidikan yang berisi perencanaan pembelajaran. Kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 754 Jurnal Penelitian dan Penalaran Submitted: Mei 2017, Accepted: Juni 2017, Publisher: Agustus 2017 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 11 MAKASSAR Nur Rahmah Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Makassar alkawarisfuture@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol dengan desain penelitian One Pretest and post-test design. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 sebanyak 33 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes untuk melihat hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung serta angket respons siswa untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran melalui penerapan model koperatif tipe Make a Match. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Skor rata-rata tes awal (pretest) hasil belajar matematika siswa adalah 33,00 dan berada pada kategori sangat rendah dengan standar deviasi 11,26 dimana skor terendah yang diperoleh adalah 26 dan skor tertinggi 64 dari skor ideal 100. (2) Skor rata-rata tes akhir (posttest) hasil belajar matematika siswa adalah 84,36 dengan standar deviasi 9,69 dimana skor terendah yang diperoleh adalah 67 dan skor tertinggi 100 dari skor ideal 100. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa 30 siswa atau 90,90% telah mencapai ketuntasan individu dan ini berarti bahwa ketuntasan secara klasikal telah tercapai. (3) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dimana nilai rata-rata gain ternormalisasi yaitu 0,74 dan umumnya berada pada kategori tinggi. (4) Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa yaitu 75,32% dan sudah memenuhi indikator. (5) Rata-rata keterlaksanaan pembelajaran yaitu 3,82 dan ini berada pada kategori terlaksana sangat baik. (6) Angket respons siswa menunjukkan bahwa respons siswa terhadap pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match cenderung positif yaitu 87%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar. Kata Kunci : Efektivitas, Kooperatif Tipe Make a Match, Pembelajaran Kooperatif ABSTRACT This study aims to determine the effectiveness of learning mathematics through the model of cooperative learning type Make a Match on students class XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar academic year 2016/2017. This type of research is a pre-experiment research involving one class as an experimental class without any control class with One Pre-test and post-test design. The sample in this research is class XI IPA 1 of 33 people consisting of 15 men and 18 women. The study was conducted for 6 meetings. Instrument in this research is test to see student learning result, observation sheet to observe student activity during learning progress, observation sheet of learning implementation at the time of study and also questionnaire of student response to know

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 755 student response to learning through applying of model make-match type co-operative. The results showed that: (1) The average score of pretest of students' mathematics learning outcome was 33.00 and was in very low category with standard deviation of 11.26 where the lowest score obtained was 26 and the highest score 64 of the score ideal 100. (2) The mean score of the final test (posttest) of the students' mathematics learning is 84.36 with the standard deviation of 9.69 where the lowest score obtained is 67 and the highest score 100 of ideal score 100. From these results it is found that 30 students or 90.90% have achieved individual mastery and this means that the mastery has been classically achieved. (3) Increased student learning outcomes after applied model of cooperative type learning Make a Match where the average value of normalized gain is 0.74 and generally in the high category. (4) The average percentage of students' activity frequency is 75.32% and already meets the indicator. (5) The average of learning activity is 3.82 and it is in very well done category. (6) Questionnaire of student response indicates that student's response to learning mathematics through cooperative type model of Make a Match tends to be positive that is 87%. From the results of this study can be concluded that the model of cooperative learning type Make a Match effectively applied in mathematics learning in students of class XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar. Keywords: Effectiveness, Cooperative Type Make a Match, Cooperative Learning PENDAHULUAN Guru adalah tenaga kependidikan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar mengajar yang dirancang dan dijalankan secara profesional oleh guru. Pendidikan bertujuan membantu manusia menemukan hakikat kemanusiaannya sehingga mampu menyadari potensi yang ia miliki sebagai makhluk yang berpikir. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMA Negeri 11 Makassar, pada tanggal 29 Juli 2016, didapatkan informasi hasil belajar matematika pada ulangan MID Semester 1 pada tahun pelajaran 2015/2016 nilai rata-rata Siswa masih di bawah KKM yang telah ditentukan yakni 75. Ini diakibatkan karena kurangnya minat dan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengefektifkan proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Penerapan model ini diharapkan dapat membuat siswa terlibat langsung dalam menjawab soal yang disampaikan melalui kartu dan kreativitas belajar siswa dapat

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 756 lebih meningkat, serta menciptakan penelitian dengan judul Efektifitas suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, yang terdiri dari 4 sampai 6 orang secara heterogen. Pembelajaran dengan model ini lebih efektif karena siswa tidak akan merasa canggung bertanya dan mengeluarkan pendapatnya tentang suatu materi atau konsep karena mereka belajar dengan teman sebayanya. Beberapa hasil temuan terkait penerapan metode Make a Match menunjukkan bahwa metode ini dapat memupuk kerjasama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mengocokkan kartu yang ada di tangan siswa, proses pembelajaran ini lebih menarik dan tampak sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran dan keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis termotivasi melakukan Pembelajaran Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe Make a Match pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan pretest pada kelas eksperimen dan posttest pada kelas eksperimen setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, ini dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 1. Bagan Rancangan Penelitian Pretest Perlakuan Posttest O1 X O2 Keterangan: O1 : Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen di awal penelitian X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

mengenai nilai rata- ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 757 O2 : Tes akhir yang diberikan rata, nilai maksimum, nilai minimum pada kelas eksperimen dan standar deviasi. Teknik pengambilan satuan eksperimen yang digunakan adalah Probability Sampling yaitu Simple Randown Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Dalam prakteknya dari 10 kelas yang ada di SMA Negeri 11 Makassar, diambil satu kelas tingkat kelas XI untuk dijadikan satuan eksperimen. Kelas yang terpilih menjadi satuan eksperimen adalah XI IPA 1. Perlakuan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif. Sedangkan perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar, guru bidang studi matematika maupun dari pegawai tata usaha SMA Negeri 11 Makassar. Secara umum prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Data mengenai hasil belajar matematika siswa digambarkan Tabel 2. Kategorisasi hasil belajar No. Skor Kategori 1 0 <65 Sangat Rendah 2 65 <75 Rendah 3 75 <85 Sedang 4 85 <95 Tinggi 5 95 100 Sangat Tinggi Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 75 sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80%. Ketuntasan belajar klasikal = banyaknya siswa dengan skor 75 jumlah seluruh siswa 100 Tabel 3. Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Kategorisasi Skor Ketuntasan Belajar 0 x < 75 Tidak tuntas 75 x 100 Tuntas Untuk menghitung rata-rata persentase setiap aspek aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut:

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 758 Ta teknik observasi atau pengamatan, Pta 100% T dan teknik pemberian angket. Teknik Keterangan: analisis data yang dipergunakan Pta : Persentase aktivitas siswa untuk setiap pertemuan dalam penelitian ini adalah teknik Ta : Banyaknya siswa yang memberikan respon setiap aktivitas tertentu setiap pertemuan T : Banyaknya siswa Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yang digunakan. Aspek respon siswa menyangkut tentang pelaksanaan pembelajaran, suasana kelas, minat mengikuti pembelajaran berikutnya, cara-cara guru mengajar dan saransaran. Persentase respon siswa dapat dihitung dengan rumus: P = f x 100% N analisis statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial. Tabel 4. Kategori Aspek Respon Siswa No. Skor Rata-Rata Kategori 1 1,0 1,4 Negatif 2 1,5 2,4 Cenderung Negatif 3 2,5 3,4 Cenderung Positif 4 3,5 4,0 Positif HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. a. Analisis Statistik Deskriptif 1. Deskripsi Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Keterangan : P : Persentase respon siswa yang menjawab senang, menarik, atau ya f : Banyaknya siswa yang menjawab senang, menarik, atau ya. N : Banyaknya siswa yang mengisi angket. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara teknik tes, Data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diambil dari hasil pengamatan yang dilakukan selama empat kali pertemuan. Adapun hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai ratarata pada pertemuan pertama sebesar 3,71 atau berada pada kategori sangat baik, skor rata-

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 759 rata pada pertemuan kedua menggunakan model sebesar 3,79 atau berada pada kategori sangat baik, skor ratarata pada pertemuan ketiga sebesar 4,00 atau berada pada kategori sangat baik dan pada pertemuan keempat, skor rataratanya sebesar 3,79 atau berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya, apabila skor rata-rata mulai dari pertemuan I sampai IV diakumulasikan maka diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,82. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada interval 3,5 4 yang berkategori sangat baik sehingga kemampuan guru matematika dalam mengelola pembelajaran menggunakan dengan model kooperatif tipe Make a Match dapat dikatakan efektif. 2. Hasil Belajar a) Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) Hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar sebelum proses pembelajaran dengan kooperatif tipe Make a Match diperoleh skor ratarata siswa yaitu 43,12 dan dari 33 siswa tidak ada yang mencapai nilai KKM. Ratarata nilai siswa berada pada rentang 0 x < 65 atau termasuk dalam kategori sangat rendah. b) Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment) Hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar setelah proses pembelajaran menggunakan dengan model kooperatif tipe Make a Match diperoleh skor ratarata siswa yaitu 84,36 dan dari 33 siswa, sebanyak 30 siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM dan 3 siswa belum mencapai nilai KKM. Rata-rata nilai siswa paling banyak berada pada interval 75 x < 85 dan tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai pada interval 0 x < 65. Data distribusi dan persentase

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 760 skor hasil belajar perlakuan dapat dilihat pada matematika siswa sebelum dan setelah diberikan tabel 6. Tabel 6. Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA 1 Setelah Diberikan Perlakuan No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) Pretest Posttest Pretest Posttest 1 0 x < 65 Sangat Rendah 33 0 100 0 2 65 x < 75 Rendah 0 3 0 9,1 3 75 x < 85 Sedang 0 13 0 39,39 4 85 x < 95 Tinggi 0 12 0 36,36 5 95 x 100 Sangat Tinggi 0 5 0 15,15 Jumlah 33 33 100 100 3. Deskripsi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Lembar pengamatan dibuat untuk memperoleh salah satu jenis data pendukung kriteria keefektifan pembelajaran. Instrumen ini memuat petunjuk dan tujuh indikator aktivitas siswa. Pengamatan dilaksanakan dengan cara observer mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama empat kali pertemuan. Data yang diperoleh dari instrumen tersebut dirangkum pada setiap akhir pertemuan. Hasil pengamatan diperoleh sebagai berikut: 1. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru ataupun teman pada pertemuan ke-2 sebanyak 26 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 31 siswa, pertemuan ke-4 sebanyak 33 siswa dan pertemuan ke-5 sebanyak 33 siswa dengan rata-rata persentase 94,18%. 2. Terlibat aktif dalam kerja kelompok menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan memasangkan soal dan jawaban Make a Match pada pertemuan ke- 2 sebanyak 28 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 31 siswa, pertemuan ke-4 sebanyak 33 siswa dan

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 761 pertemuan ke-5 sebanyak 33 sebanyak 3 siswa dan siswa dengan rata-rata persentase 94,69%. 3. Siswa tampil mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai dengan nomor yang dipanggil pada pertemuan ke-2 sebanyak 8 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 8 siswa, pertemuan ke-4 sebanyak 8 siswa dan pertemuan ke-5 sebanyak 9 siswa dengan rata-rata persentase 25%. 4. Siswa yang aktif mengerjakan tugapada pertemuan ke-2 sebanyak 30 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 31, pertemuan ke- 4 sebanyak 33 dan pertemuan ke-5 sebanyak 33 siswa dengan rata-rata persentase 96,21%. 5. Siswa melakukan kegiatan diluar dari proses belajar mengajar seperti bermain, menggangu teman, dan lainlain pada pertemuan ke-2 sebanyak 8 siswa, pertemuan ke-3 sebanyak 5 siswa, pertemuan ke-4 pertemuan ke-5 sebanyak 3 siswa dengan rata-rata persentase 14,39 %. Karena itu, rata-rata persentase aktivitas aktif siswa melalui penerapan model kooperatif tipe Make a Match adalah 75,32%. 4. Deskripsi Respons Siswa terhadap Pembelajaran Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan Match diperoleh melalui pemberian angket respon siswa yang selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase siswa yang merespon positif pembelajaran matematika dengan model Make a Match sebesar 87%. b. Analisis Statistik Inferensial Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, dan sebelum melakukan pengujian hipotesis statistik

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 762 terlebih dahulu dilakukan uji peningkatan hasil belajar normalitas sebagai uji prasyarat. Berdasarkan hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS versi 20 diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Hasil analisis skor ratarata untuk pretest dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov, menunjukkan bahwa nilai Pvalue > α yaitu 0,200 > 0,05 dan skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue > α yaitu 0,099> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor pretest dan posttest berdistribusi normal. Karena syarat normalitas terpenuhi maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. 2. Uji Gain Hasil pengolaan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil normalized gain atau rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Make a Match adalah 0,74. Hal ini berarti g 0,70, itu artinya matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar setelah diterapkan Match umumnya berada pada kategori tinggi. 3. Pengujian Hipotesis Hipotesis statistik diuji dengan menggunakan uji-t satu sampel (one sample t-test), dimana sebelumnya diadakan pengujian prasyarat hipotesis yang hasilnya data berdistribusi Selanjutnya, hipotesis berikut: normal. mengujian yang dirumuskan H 0 μ B 0 Melawan H1: μ B > 0 Dimana : μ B = μ 2 μ 1 μ 1 = parameter skor rata rata hasil tes sebelum pembelajaran (pretest). μ 2 = parameter skor rata rata hasil tes setelah pembelajaran (posttest). Karena p-value < α yaitu (0,000) < (0,05) maka

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 763 H 0 ditolak. Hal ini berarti teman kelompoknya dalam mencari bahwa hasil belajar matematika siswa meningkat setelah diajar melalui model kooperatif tipe Make a Match. Pembahasan Hasil analisis data hasil belajar siswa sebelum diterapkan pembelajaran matematika melalui Match menunjukkan bahwa tidak ada siswa dari jumlah keseluruhan 33 siswa atau 0% siswa yang mencapai ketuntasan individu (mendapat skor prestasi minimal 75), dengan kata lain hasil belajar siswa sebelum diterapkan model kooperatif tipe Make a Match umumnya masih tergolong sangat rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Kemudian, setelah diterapkan model kooperatif tipe Make a Match diperoleh sebanyak 30 siswa dari jumlah keseluruhan 33 siswa mencapai ketuntasan individu. Keberhasilan yang dicapai tercipta karena siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar melalui kegiatan berpikir, berbicara, berdiskusi atau bekerjasama dengan solusi dari persoalan yang diberikan maupun dalam menulis atau merumuskan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan. Hasil yang sama ditunjukkan dari rata-rata frekuensi aktivitas siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yaitu 75,32%, yang meningkat setiap pertemuan. Adapun dari aspek respon siswa diperoleh rata-rata keseluruhan persentase respon siswa sebesar 87% atau tergolong positif. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t one sample test dengan sebelumnya melakukan Normalized gain pada data pretest dan data posttest telah diperoleh nilai P = 0,000 < 0,05 = α, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika setelah diterapkan model kooperatif tipe Make a Match pada pembelajaran matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar dengan nilai gainnya lebih dari 0,30. Secara inferensial diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) sebesar 0,74. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan dalam pembelajaran matematika setelah

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 764 diterapkan tipe Make a 11 Makassar setelah diterapkan Match. Hasil analisis deskriptif dan inferensial yang diperoleh, ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian teori sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Kooperatif Tipe Make a Match efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka diambil kesimpulan bahwa: 1. Rata-rata hasil belajar matematika materi statistika yang dicapai siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar sebelum diterapkan Match umumnya termasuk kategori sangat rendah. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 33 siswa, 0% yang tuntas hasil belajarnya (mencapai skor minimal 75). 2. Rata-rata hasil belajar matematika materi statistika yang dicapai siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Match adalah 84,36% dengan standar deviasi 9,69 dan umumnya termasuk kategori tinggi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 33 siswa, terdapat 30 orang 90,90% yang tuntas hasil belajarnya (mencapai skor minimal 75). 3. Rata-rata gain ternormalisasi atau normalized gain pada hasil belajar siswa adalah 0,74. Nilai gain tersebut berada pada interval g 0,74 sehingga peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan Match pada pembelajaran matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar umumnya termasuk kategori sedang. 4. Hasil analisis deskriptif dan uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika melalui Match lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa sebelum penerapan model kooperatif tipe Make a Match. Karena itu, terjadi

ISSN 2355-3766 Volume 4 Nomor 2 765 peningkatan hasil belajar SARAN matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar setelah diterapkan model kooperatif tipe Make a Match dengan nilai gainnya lebih dari 0,30. 5. Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa meningkat setiap pertemuan dengan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yaitu 75,32%, dengan indikator keberhasilan aktivitas siswa mencapai kriteria aktif. 6. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diperoleh nilai rata-rata 3,82 dengan kriteria sangat baik. 7. Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar mendapat respon dengan rata-rata persentase 87%. Hal ini tergolong respon positif sebagaimana standar yang telah ditentukan yaitu 75%. 8. Ketiga indikator efektivitas telah terpenuhi sehingga model kooperatif tipe Make a Match efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pihak sekolah diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam proses pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran matematika pada pokok bahasan statistika sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. 2. Keberhasilan peneliti yang menerapkan model kooperatif tipe Make a Match hanya pada materi statistika sehingga diharapkan pada peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan Match agar menerapkannya pada materi yang lain sehingga dapat diketahui materi yang cocok dengan model kooperatif tipe Make a Match. DAFTAR PUSTAKA Emzir. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.