BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang terjadi saat menstruasi. Dysmenorrhea disebabkan karena terjadi kontraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah sebuah periode transisi dari dari kanak-kanak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa. tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).

2015 PERBED AAN TINGKAT D ISMENORE PAD A AKTIVITAS RINGAN, SED ANG, D AN BERAT ATLET WANITA KBB

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibanding anak laki-laki, dengan menstruasi awal (menarche) (Winkjosastro, 2007).

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. namun diduga kuat faktor hormon merupakan faktor yang paling dominan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

BAB I PENDAHULUAN. meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha (Badziad,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. fisik terjadinya kematangan alat reproduksi, salah satunya adalah datangnya

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan

Perkembangan Sepanjang Hayat

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

I. PENDAHULUAN. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis manusia yang mencoba

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat Kesehatan dapat tercapai secara optimal karena terdapat peran dari berbagai pihak, termasuk diri sendiri dan peran penting dari tenaga kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Dari sekian banyak tenaga kesehatan yang ada di Indonesia adalah fisioterapi. Fisioterapi merupakan bagian dari ilmu kesehatan, dimana objek ilmu fisioterapi adalah fenomena kesehatan manusia atau fenomena sehat-sakit manusia. Secara lebih utuh, batang tubuh ilmu fisioterapi dapat dikonstruksi dari berbagai ilmu-ilmu kesehatan (health science) yang telah ada. Termasuk pula dalam hal mendidik, memotivasi, memberi dukungan dan nasehat kepada mereka dalam upaya pencegahan (preventif) terhadap menurunnya kemampuan fungsional dan mempertinggi derajat kesehatan (promosi) dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang tinggi (Samba, 2007). 1

2 Konsentrasi Pemerintah dalam bidang pelayanan kesehatan diantaranya adalah pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan tersebut kesehatan reproduksi menjadi salah satu aspek materi komunikasi, informasi dan edukasi bagi para remaja. Hal-hal yang berkaitan dengan tahap perkembangan masa remaja adalah pubertas, dimana salah satu cirinya adalah kematangan organ seksual, khususnya remaja wanita adalah menstruasi atau haid. Perubahan biologis yang terjadi pada remaja wanita usia 10-16 tahun diantaranya adalah mengalami haid. Secara medis, haid merupakan proses alami yang dialami wanita, yaitu terjadinya proses pendarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Pada umumnya wanita merasakan keluhan berupa nyeri atau kram perut menjelang haid yang dapat berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai sehari sebelum mulai haid. Nyeri perut saat haid/ dismenorea yang dirasakan setiap wanita berbeda-beda, ada yang sedikit terganggu namun ada pula yang sangat terganggu hingga tidak dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dan membuatnya harus istirahat bahkan terpaksa absen dari sekolah/ pekerjaan. Dismenorea didefinisikan sebagai nyeri uterus yang bersifat siklus yang terjadi sebelum atau selama menstruasi (Andriyani, 2013). Dalam Islam seseorang wanita yang sudah mendapatkan menstruasi atau haid maka berarti dia sudah dikatakan baligh. Baligh merupakan istilah dalam Hukum Islam yang menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan.

3 Baligh diambil dari kata bahasa Arab yang secara bahasa memiliki arti sampai, maksudnya adalah telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan (al-bulgh ialah al-wushul wa al-idrak). Sedangkan menurut makna terminologis, al-bulugh adalah habisnya masa kanak-kanak. Seseorang dapat dikatakan baligh apabila mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta telah mencapai usia 15 tahun ke atas dan atau sudah mengalami mimpi basah bagi laki-laki telah mencapai usia 9 tahun ke atas dan atau sudah mengalami menstruasi bagi perempuan (Salamah, 2017). Masalah haid dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 22 yang artinya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang Haid, katakanlah haid adalah kotoran. Oleh sebab itu jauhilah olehmu perempuan yang sedang haid dan janganlah kamu sekalian mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka kembali pada tempat yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu sekalian, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. Al-Baqarah ayat 22). Nyeri pada dismenorea terkait dengan sejumlah tanda dan gejala lain seperti sakit kepala, diare, anoreksia, mual dan muntah. Dismenorea primer menyebabkan intoleransi aktivitas dan pada nyeri yang parah dapat mengakibatkan ketidakhadiran di tempat kerja atau sekolah, sehingga menyebabkan berkurangnya hasil kerja dan perhatian di kelas (Aziato et al, 2014). Penyebab dismenorea primer sampai saat ini masih belum jelas, tetapi

4 beberapa teori menyebutkan bahwa aktifitas fisik, status gizi, asupan zat gizi, dan karakteristik menstruasi berhubungan dengan dismenor primer. Menurut Mahvash et al., (2012), melakukan aktifitas fisik secara teratur dapat mengurangi gejala dismenorea primer. Sedangkan, menurut Ju et al,. (2015), sejumlah lemak tubuh berperan penting dalam pemeliharaan siklus ovulasi normal sehingga terlalu banyak dan sedikit lemak akan mempengaruhi kesehatan reproduksi. Penelitian Mohapatra (2016) dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research tentang hubungan antara indeks massa tubuh dan dismenor serta implikasinya terhadap aktifitas sehari-hari pada 200 orang mahasiswi kedokteran di departemen Fisiologi IMS&Sum Hospital, SOA University, Odisha, India, menunjukan bahwa ada hubungan positif antara dismenorea pada remaja dengan indeks massa tubuh rendah. Selain itu, dismenorea memiliki efek negatif pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan. Ini adalah penyebab utama ketidakhadiran sekolah dan perguruan tinggi. Penelitian lainnya, yaitu tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorea primer pada remaja oleh Sakinah (2016), dengan tujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorea primer pada remaja. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah cross sectional study dengan jumlah subjek sebanyak 85 orang. Subjek dalam penelitian adalah siswi kelas X dan XI SMA Kornita Bogor. Salah satu hasilnya menunjukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang

5 ringan belum menjadi faktor penghambat kejadian dismenorea primer, namun sudah berpeluang menghambat kejadian dismenorea primer sebesar 31.2% dibandingkan dengan tingkat aktifitas fisik sedang. Hasil ini diduga disebabkan oleh kehomogenan data dalam penelitian tersebut, sebagian besar (69.4%) subjek penelitian memiliki tingkat aktifitas fisik yang tergolong ringan. Disamping hal tersebut, beberapa variabel diantaranya adalah status gizi, karakteristik menstruasi, dan tingkat kecukupan zat gizi dapat berpeluang mempengaruhi dan meningkatkan kejadian dismenorea. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2017) tentang hubungan tingkat stress dengan kejadian dismenorea pada Mahasiswa DIV Kebidanan Semester VIII Universitas Aisyiyah Yogyakarta, hasilnya bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswi. Menurut Dadang Hawari (2010) dalam Fitriana (2017), beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya stress, salah satunya adalah faktor psikologi, faktor ini berhubungan dengan keadaan psikis individu berupa frustasi, adanya konflik, tekanan dan krisis, sehingga apabila seseorang yang sudah membuat kesal atau telah terjadi konflik akan merasa sulit untuk tenang. Maka kondisi tersebut akan memicu ketidakstabilan hormon didalam tubuh penderita stres, sehingga berpengaruh terhadap siklus menstruasi. Melihat dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

6 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu, 1. Apakah ada hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen? 2. Apakah ada hubungan antara aktifitas fisik dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen? 3. Apakah ada hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen? C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 2. Menganalisis hubungan antara aktifitas fisik dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 3. Menganalisis hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan derajat nyeri dismenorea primer pada siswi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat umum dan secara khusus, bagi mahasiswa bidang kesehatan terkait batang tubuh ilmu

7 fisioterapi, salah satunya adalah fisioterapi kesehatan wanita, khususnya adalah gambaran mengenai indeks massa tubuh (IMT) serta aktifitas fisik pada siswi SMA dan hubungannya dengan derajat nyeri dismenorea primer. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi: a. Wanita (khususnya remaja putri) Setelah diketahui faktor-faktor penyebab dismenorea primer diharapkan mampu melakukan pencegahan terhadap faktor pencetus terjadinya nyeri yang berat ketika mengalami menstruasi serta penanganan yang tepat dan mandiri jika terjadi dismenorea primer. b. Peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.