PENANAMAN NILAI NASIONALISME MELALUI KEGIATAN UPACARA HARI SENIN UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

PENANAMAN KARAKTER KERJA KERAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELUARGA NELAYAN. (Studi Kasus Pada Anak Keluarga Nelayan Dusun Tawang

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

IMPLEMENTASI KARAKTER GOTONG ROYONG DAN PEDULI SOSIAL DALAM KERJA BAKTI MINGGUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA KERAS PADA ANAK PEDAGANG JAMU (STUDI KASUS DI DESA KISMOYOSO KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemuda dan Olahraga (2015 : 1) Lahir bersamaan dengan Proklamasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Identitas Nasional

PROFIL NASIONALISME DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PENANAMAN NILAI NASIONALISME MELALUI KEGIATAN UPACARA HARI SENIN UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER SISWA (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratanguna mencapai Derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun Oleh: AISYAH YAHDI NUR SHOLEHAH A 220100080 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1

2

PENANAMAN NILAI NASIONALISME MELALUI KEGIATAN UPACARA HARI SENIN UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER SISWA (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014) Aisyah Yahdi Nur Sholehah, A220100080, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014 xx+152 (termasuk lampiran). Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan nilai nasionalisme dikalangan siswa, pelaksanaan upacara hari senin, serta kendala dan solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan upacara hari Senin di SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan sumber data kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, dan siswa SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan mencatat dokumen atau arsip. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Metode penelitian menggunakan teknik interaktif. Analisis interaktif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen atau arsip. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Nilai nasionalisme dikalangan siswa ditanamkan dalam kegiatan upacara hari Senin. Siswa mengikuti kegiatan upacara hari Senin dengan sangat hikmat dan mematuhi tata tertib disekolah. Siswa selalu bersatu, sikap persatuan itu dapat tercemin dalam barisan ketika pelaksanaan upacara bendera hari Senin. Siswa berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing. Sikap nasionalisme yang dicerminkan sesuai dengan peran mereka sebagai siswa SMP. Sikap tersebut dapat dilihat pada berbagai perilaku siswa dalam kegiatan upacara hari Senin. Sikap-sikap tersebut yaitu menghormati guru, pahlawan yang telah gugur, dan tata tertib sekolah yang telah ada. 2) Pelaksanaan kegiatan upacara hari Senin sesuai dengan langkah-langkah kegiatan upacara yang telah dibuat sebelumnya. Proses pelaksanaan upacara hari Senin dilakukan dengan langkah-langkah upacara seperti penghormatan kepada bendera, mendengarkan pembacaan UUD 1945, pembacaan Pancasila, hening cipta dan amanat Pembina upacara. 3) Kendala dan solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan upacara hari Senin secara umum karena faktor diskomunikatif dan alam. Diskomunikatif ini adalah komunikasi yang tidak baikan antara siswa dan Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dalam penunjukan petugas upacara. Faktor alam adalah cuaca yang tidak dapat di prediksi. Solusi yang muncul ketika terdapat masalah-masalah atau kendala yang sangat beraneka ragam pihak sekolah berusaha untuk memperbaiki dengan sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya kegiatan upacara hari Senin. Kata kunci: Nasionalisme, Karakter Surakarta, 28 Maret 2014 Penulis, Aisyah Yahdi Nur Sholehah 3

PENDAHULUAN Nilai nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Nasionalisme pancasila pada prinsipnya pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Prinsip nasionalisme pancasila dilandasi nilai-nilai pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Rasa nasionalisme yang tinggi dapat menjadi tali pengikat antara bangsa dengan warga negaranya. Pengaruh era globalisasi sangat rentan terhadap penurunan rasa nasionalisme. Rasa nasionalisme di kalangan pelajar di Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat terlihat ketika banyak warga negara yang lebih membanggakan budaya bangsa lain dan acuh terhadap kekayaan yang menjadi ciri khas bangsa sendiri. Budaya bangsa sering dijadikan makian oleh warga negara sendiri. Selain itu tawuran antara pelajar juga sering terjadi. Keadaan diperparah lagi ketika sosok pemimpin yang tidak dapat dijadikan contoh bagi para generasi muda. Berdasarkan dari kenyataan-kenyataan yang ada pada sekarang ini sangat rentan terjadi disintegrasi bangsa yang dapat menghancurkan negara, sehingga perlu ada penguatan nilai-nilai nasionalisme guna memperkuat dan menyatukan bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme merupakan bagian terpenting yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah merupakan salah lembaga yang dapat digunakan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme kepada generasi muda. Salah satu kegiatan di sekolah yang mampu menumbuhkan rasa 4

nasionalisme yaitu pelaksanaan upacara bendera. Hal ini dikarenakan di dalam proses pelaksanaan upacara bendera terdapat bagian-bagian yang dinilai mampu menumbuhkan semangat nasionalisme, misalnya menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks pancasila dan UUD 1945. Pelaksanaan kegiatan upacara bendera yang biasa dilaksanakan setiap hari Senin diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menumbuhkan nilai nasionalisme kepada siswa, sehingga tercipta karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang dalam falsafah Pancasila. Upacara dijadikan sebagai solusi untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan pelajar. Makna dari upacara sendiri adalah segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesediaan dipimpin dan membina kekompakan serta kerjasama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara. Selain itu, makna upacara yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Pelaksanaan kegiatan upacara bendera dapat diharapan siswa belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama. Kemudian siswa dapat belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya. Siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama, dan siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, menjaga peninggalan nenek moyang kita. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik. Adapun maksud dan tujuan upacara bendera yaitu sebagai wadah bagi pelajar SD, SMP, SMA atau sederajat dalam menanamkan semangat nasionalisme dan patriotisme, sikap cinta tanah air dan bangsa, menumbuhkan sikap jasmani yang tegas dan tangkas, disiplin diri, sikap saling hormat menghormati kepada yang lebih dewasa atau sesama baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, 5

serta meningkatkan pengetahuan-pangetahuan di dalam hal baris berbaris dan tata upcara bendera. Melalui kegiatan upacara bendera dapat membentuk suatu karakter serta jati diri seseorang. KAJIAN TEORI 1. Kajian mengenai karakter Menurut Hidayatullah (2010:13), karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan keperibadian khusus yang menjadi pendorong atau penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain. 2. Kajian mengenai Penanaman Nilai Nasionalisme Menurut Budiyono (2007:68), nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Konsep mengenai nasionalisme menurut Subadi (2010:53), yaitu nasionalisme adalah faham pendirian dan sekaligus keyakinan suatu bangsa dimana mereka merasa dalam satu ikatan kesatuan dan persatuan sebagai suatu bangsa baik ke luar maupun ke dalam. 3. Kajian Mengenai Kegiatan Upacara pada Hari Senin Menurut Halim (2011), kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri atas sekumpulan tindakan. Menurut Dedet (2013), upacara adalah Suatu adat atau kebiasaan yang diadakan secara rutin menurut waktu dan tempat, peristiwa atau keperluan tertentu. 4. Kajian Mengenai Siswa Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia (2013), siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. 6

5. Kajian Mengenai Penanaman Nilai Nasionalisme Melalui Kegiatan Upacara Hari Senin untuk Memperkuat Karakter Siswa Kajian Mengenai Penanaman Nilai Nasionalisme melalui kegiatan upacara hari senin adalah penanaman nilai nasionalisme kemudian dikembangkan melalui kegiatan upacara.penanaman nilai nasionalisme akan mengembangkan kreativitas peserta didik untuk melakukan kajian-kajian berbagai peristiwa, untuk kemudian dipahami dan diintegrasikan kepada masing-masing individu sehingga melahirkan contoh untuk bersikap dan bertindak yang berpijak dan disiplin sehingga akan membentuk suatu karakter siswa yang telah dikembangkan di sekolah. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Secara keseluruan semua kegiatan dilakukan selama kurang lebih 4 bulan, yaitu sejak bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena analisis datanya non-statistik dan mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang biasa disebut dengan narasumber. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interaktif, dengan bentuk studi kasus. Subjek-subjek penelitian ini terdiri dari: 1. Kepala sekolah SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Seluruh siswa SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Objek penelitian dalam penelitian ini meliputi sikap-sikap yang mencerminkan nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara hari Senin pada siswa SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan tiga sumber data yaitu narasumber atau informan, tempat atau aktivitas, dan arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan mencatat dokumen atau arsip. Instrument penelitian yang 7

digunakan adalah instrumen kisi-kisi wawancara atau pedoman wawancara, kisikisi observasi atau lembar pengamatan, dan dokumen. Keabsahan data dengan menggunakan dua trianggulasi yaitu trianggulasi teknik pengumpulan data dan sumber data. Analisis data menggunakan teori analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Nilai nasionalisme di kalangan siswa selama ini dapat diawali melalui kegiatan upacara hari Senin. Siswa mengikuti kegiatan upacara hari Senin dengan sangat hitmat dan mematuhi tata tertib disekolah, meskipun masih ada siswa yang melanggar tata tertib yang ada. Siswa selalu bersatu, sikap persatuan itu dapat tercemin dalam barisan ketika pelaksanaan upacara bendera hari Senin. Siswa berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing. Sikap nasionalisme yang dicerminkan sesuai dengan peran mereka sebagai siswa SMP. Sikap tersebut dapat dilihat pada berbagai perilaku siswa dalam kegiatan upacara hari Senin. Sikap-sikap tersebut yaitu menghormati guru, pahlawan yang telah gugur, dan tata tertib sekolah yang telah ada. 2. Pelaksanaan kegiatan upacara hari Senin selama ini dapat ditunjukan dalam berbagai langkah-langkah kegiatan dan perilaku siswa yang dicerminkan ketika pelaksanaan upacara. Secara umum siswa mematuhi tata tertib yang telah ada, siswa selalui berbaris sesuai dengan barisannya masing-masing. Rasa hormat siswa diaplikasikan melalui sikap patuh siswa terhadap perintah dari guru. Siswa selalu dalam segala hal yang diintruksikan ketika upacara seperti berbaris, dilarang ramai dan lain sebagainya. Siswa selalu hitmat dalam mengikuti kegiatan upacara hari Senin. Penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur dapat melalui kegiatan upacara. Penghormatan tersebut dapat ditanamkan melalui kegiatan upacara. Langkah-langkah upacara yang ada yaitu: mendengarkan petugas membacakan Undang-undang Dasar 1945, menyayikan lagu indonesia raya, hening cipta, membaca pancasila, dan hormat ketika sang merah putih dikibarkan. Siswa selalu hitmat dalam mengikuti kegiatan upacara hari Senin. 8

3. Kendala dan solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan upacara hari Senin pelaksanaan upacara hari Senin banyak menghadapi kendala-kendala. Kendala atau masalah yang terjadi secara umum karena faktor diskomunikatif dan alam. Solusi yang muncul ketika terdapat masalah-masalah atau kendala-kendala sangat beraneka ragam. Berkaitan dengan faktor diskomunikasi pihak sekolah berusaha untuk memperbaikinya dengan sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya kegiatan upacara bendera hari Senin. Mengenai faktor alam sangat sulit dicarikan solusinya. SIMPULAN 1. Nilai nasionalisme di kalangan siswa selama ini diawali melalui kegiatan upacara hari Senin. Siswa mengikuti kegiatan upacara hari Senin dengan sangat hikmat dan mematuhi tata tertib disekolah, meskipun masih ada siswa yyang melanggar tata tertib sekolah. Siswa berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing. Sikap nasionalisme yang dicerminkan sesuai dengan peran mereka sebagai siswa SMP. Sikap-sikap tersebut yaitu menghormati guru, pahlawan yang telah gugur, dan tata tertib sekolah yang telah ada. 2. Pelaksanaan kegiatan upacara hari Senin selama ini dapat ditunjukan dalam berbagai langkah-langkah kegiatan yang dicerminkan ketika pelaksanaan upacara. Siswa selalu berbaris sesuai dengan barisannya masing-masing. Rasa hormat siswa diaplikasikan melalui sikap patuh siswa terhadap perintah dari guru. Penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur dapat melalui kegiatan upacara.. Langkah-langkah upacara yaitu: mendengarkan petugas membacakan Undang-undang Dasar 1945, menyayikan lagu Indonesia raya, hening cipta, membaca pancasila, dan hormat ketika sang merah putih dikibarkan. 3. Kendala dan solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan upacara hari Senin Kendala atau masalah yang terjadi secara umum karena faktor diskomunikatif dan alam.. Berkaitan dengan faktor diskomunikasi pihak sekolah berusaha untuk memperbaikinya dengan sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya kegiatan upacara bendera hari Senin. Mengenai faktor alam sangat sulit dicarikan solusinya. 9

DAFTAR PUSTAKA Budiyono, Kabul. 2007. Nilai-nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa. Bandung: Alfabeta. Halim. 2011. Pengertian Kegiatan. (http://www.lepank.com/2012/08/ penger tiankegiatan-menurut-beberapa.html). Diakses Kamis, 23 januari 2013 Pukul 23.30 WIB. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Hutauruk, M. 1983. Azas-azas Ilmu Negara. Jakarta: Erlangga. Wikipedia. 2012. Pengembamgan Nilai-nilai Karakter Dalam Upacara Bendera (http://www.tuanguru.com/2012/11/nilai-karakter-dalam-upacara-bendera.- html). Diakses kamis, 23 januari 2013 pukul 23.15 WIB. Zelth, Dedet. 2013. Upacara Bendera Untuk Meningkatkan Nasionalisme (http://dedetzelth.blogspot.com/2013/05/upacara-bendera-untuk-meningkatkan.html). Diakses Kamis, 23 januari 2013 Pukul 23.23 WIB. 10