MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH



dokumen-dokumen yang mirip
M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN SIDRAP

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU

Daftar Pertanyaan Wawancara

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

Diah Rina K. Seminar Dosen Fakultas Pertanian UMY 21 Mei 2016

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

Oleh: Misran Khaidir Ahmadi Zarwan Aguswarman AN BALAI BESAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa

sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya.

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

M K R P L TABANAN ANTARA SEMANGAT DAN HARAPAN Oleh: I Nyoman Sugama DAN Nyoman Suyasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI ACEH

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

tokoh masyarakat. Estetika dan peningkatan pendapatan rumah tangga menjadi faktor pendorong RT lain untuk mereplikasi model.

SELAYANG PANDANG. KILAS BALIK MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (m-krpl) PROVINSI BENGKULU

LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Mendukung Usaha Diversifikasi Pangan Di Sulawesi Selatan

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN TORAJA UTARA PENDAHULUAN

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

KAJIAN USAHA TANI PEKARANGAN DI KELURAHAN BOBOSAN KABUPATEN BANYUMAS YARD FARM ASSESSMENT IN VILLAGES BOBOSAN DISTRICT BANYUMAS

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

I. PENDAHULUAN. kesehatan, perbaikan ekonomi, penyediaan sandang, serta lapangan kerja. Kegiatan. adalah dengan meningkatkan ketahanan pangan.

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

ANALSIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KOTA PEKANBARU

Lesson Learn. Peningkatan Penerapan Rumah Pangan Lestari dalam Upaya Membentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari

KODE: 26 / /011/E/RDHP/2013 PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROVINSI BENGKULU

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari

1. Desa Bukik gadang. 2. Desa Tumpuak Tangah

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

PANGAN SARI KELOMPOK RUMAH PANGAN LESTARI YANG MENJADI INSPIRASI GUBERNUR BALI

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

Perkembangan dan Manfaat Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Kalimantan Selatan

No. Kode: RDHP /022.E LAPORAN AKHIR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI PROVINSI BENGKULU. Oleh : Umi Pudji Astuti

IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH. Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN PERKOTAAN DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN PANGKEP

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Ciampel

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN BULUKUMBA

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI KOTA YOGYAKARTA

Kata kunci : Peran, perempuan tani, program MKRPL

RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

KONTRIBUSI LAHAN PEKARANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. 1. Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

Kontribusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan terhadap Pemenuhan Gizi Keluarga dan Pengeluaran Pangan Rumah Tangga

Desain dan Instalasi Jaringan Irigasi di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Kayen, Kabupaten Pacitan

TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan untuk membeli pangan sesuai kebutuhan rumah tangga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN WAJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI BENGKULU TA 2012

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS TEKNOLOGI MODEL RUMAH PANGAN LESTARI DI KECAMATAN KUMPEH ULU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DAN PENGEMBANGAN EKONOMI DI PERDESAAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) SI KIB. Soli,loilo Ll* Xak"d hdrmi4&m1{

KERAGAAN HASIL IMPLEMENTASI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN KENDAL (Studi Kasus di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kebupaten Kendal)

Transkripsi:

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) merupakan program yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga. Di Sulawesi Selatan Program M-KRPL telah dikembangkan pada 15 kabupaten. Kabupaten Jeneponto termasuk salah satu daerah pengembangan M-KRPL. Lokasi yang dipilih untuk perkenalan dan pengembangan M-KRPL pada tahap awal adalah di kecamatan Turatea, tepatnya di desa Bonto Matene. dengan melibatkan Kelompok wanita tani (KWT) Sunggu Matene sebagi pelaksana. Lokasi berada sekitar 7 km dari ibukota kabupaten. KWT Sunggu Matene terdiri dari 25 orang anggota dan semua terlibat dalam pelaksanaan program M-KRPL. Luasan pekarangan yang dimiliki bervarisi dengan rata-rata luasan sekitar 2x3 dan 3x4 m. Jenis sayuran yang ditanam dipekarangan sebelum ada program KRPL adalah cabe dan biasanya tanpa pemeliharaan. Setelah ada program KRPL jenis sayuran yang ditanam bertambah antara lain cabai (besar dan kecil), kangkung, bayam, terong, pakcoy, selada, mentimum, dan buah-buahan seperti pepaya serta tanaman obat seperti sereh dan kunyit. Informasi tentang program M-KRPL diterima oleh peserta pada saat sosialisasi baik oleh dinas pertanian setempat dan terutama oleh peneliti dan penyuluh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Semua anggota dari KWT Sunggu Matene dan masyarakat desa Bonto Matane pada umumnya menganggap bahwa program ini sangat baik dan sangat penting terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, mengurangi jumlah pengeluaran dan bahkan berpeluang untuk menambah penghasilan keluarga jika dikembangkan dengan baik. Kegiatan ini juga akan banyak menyita waktu para ibu-ibu rumah tangga sehingga waktu luang yang ada termanfaatkan untuk halhal yang positif bukan sebaliknya.

Kegiatan ini menurut para ibu anggota KWT sangat mudah untuk di adopsi karena pada dasarnya tidak membutuhkan keahlian khusus hanya butuh kemauan dan keuletan dalam memelihara tanaman. Beberapa ibu rumah tangga di luar anggota KWT pelaksana telah mengadopsi dan mulai memanfaatkan pekarangan dengan mengambil bibit sayuran dari Kebun Bibit Desa (KBD). Dari segi ekonomi rata-ratap penghasilan rumah tangga peserta KWT kurang dari 1 juta perbulan, sementara pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sayuran berkisar 100-300 ribu per bulan. Dengan adanya program KRPL menurut ibu rumah tangga pelaksana sangat bermanfaat karena dapat memenuhi kebutuhan sayuran tanpa harus membeli, bahkan kadang ada yang lebih tapi untuk saat ini belum bisa dijual oleh karena belum adanya mitra atau pedagang yang datang mengambil, disamping itu produksi sayuran yang dipanen juga belum banyak jumlahnya sehingga ibu rumah tangga merasa enggan untuk membawanya ke pasar. Melalui program KRPL para ibu rumah tangga bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga sekitar 100-200 ribu perbulan. Beberapa permasalahan yang ditemui pada pelaksanaan KRPL di kabupaten Jeneponto antara lain : 1) Masih kurangnya kesadaran anggota KWT pelaksana program. Hal ini terlihat dari masih tingginya ketergantungan para anggota akan bantuan bibit dan sarana produksi lainnya. Para ibu rumah tangga masih sangat tergantung pada bantuan bibit, rak dan saprodi lainnya belum ada kesadaran untuk mengadakan sendiri, selain itu pemeliharaan tanaman yang sudah ada masih dilakukan seadanya. 2) Manajemen KWT yang masih belum bagus. Diperlukan penataan dan pengadaan sarana untuk kelembagaan kelompok. 3) Masih rendahnya pengetahuan ibu rumah tangga anggota KWT dalam hal budidaya sayuran. Para ibu rumah tangga menyarankan untuk sering dilakukan pertemuan dengan penyuluh dan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. 4) Masih kurangnya perhatian dari dinas pertanian setempat. 5) Tidak adanya mitra atau pihak luar untuk kerjasama seperti untuk pengadaan bibit dan saprodi lainnya serta terutama untuk pemasaran. Menurut ibu rumah tangga pelaksana program mereka akan lebih bersemangat dan termotivasi untuk bekerja jika ada yang mendampingi terutama dalam hal pemasaran.

Secara umum pelaksanaan KRPL di kabupaten Jeneponto masih memerlukan banyak perbaikan dan perlu dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah setempat sehingga tujuan dari Model KRPL seperti yang ditetapkan oleh Kementeria Pertanian dapat dicapai. Tujuan pengembangan Model KRPL adalah: (1) Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari; (2) Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos; (3) Mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan; dan (4) Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkat kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri. Berdasar tujuan tersebut, sasaran yang ingin dicapai dari Model KRPL ini adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera (Kementerian Pertanian, 2011).

Sosialisasi MKRPL Bulan Maret, 2012 Penjelasan Teknis di KBD April, 2012 Pembibitan Berbagai macam tanaman sayuran di KBD April, 2012 Bibit Tanaman sayuran Tomat dan penjelasan cara pembbitan

Tanaman Bawang Merah Tanaman Kangkung Pekarangan masyarakat Pertanaman diatas saluran