KOMPLEMEN DAN SITOKIN Engla Merizka, M.Biomed
KOMPLEMEN Mediator dalam reaksi antigen antibodi Terdiri dari 20 protein berbeda Dibentuk dalam sel hati dan sel sistem retikuloendotel misalnya limfosit dan monosit Dalam keadaan normal, komponen komplemen dalam keadaan inaktif dan dinyatakan dengan huruf C diikuti dengan angka, misalnya C1, C2, C3 dst sd C9. Subkomponen misalnya C1q, C1r dst
Pada reaksi komplemen setiap komponen diaktivasi berurutan terjadi reaksi berupa cascade Komponen komplemen aktif diberi tanda bar atau garis di atas huruf masing-masing Sedangkan fragmen komplemen yang terbentuk akibat pemecahan enzimatik diberi tanda huruf di belakang angka yang menunjukkan komponen komplemen bersangkutan misalnya C3a, C3b, dst
Komponen komplemen dapat berinteraksi satu dengan yang lain dan juga dengan antibodi maupun membran sel Akibat interaksi terjadi serangkaian aktivitas biologi yang berakhir dengan lisis sel atau timbul reaksi inflamasi atau aktivasi sel efektor atau memacu respons imun humoral lain.
Aktivasi Komplemen Dirangsang oleh berbagai substansi Melalui 2 jalur 1. Jalur klasik Diaktivasi oleh kompleks antigen-antibodi atau agregat imunoglobulin baik yang larut maupun yang melekat pada permukaan sel contoh IgG1, IgG2, IgG3 dan IgM. 2. Jalur alternatif atau jalur properdin Dapat terjadi tanpa diawali terbentuknya kompleks antigenantibodi. Reaksi dapat terjadi bila ada C3b yang melekat pada permukaan sel yang mungkin berasal dari reaksi antara C3 dengan faktor B, enzim sist fibrinolitik atau enzim jaringan lain.
JALUR KLASIK Aktivasi tjd melalui pengikatan C1q dgn salah satu bag fragmen Fc dari IgG atau IgM. Reaksi disusul dengan aktivasi proenzim C1r menjadi enzim protease aktif dan dapat memecah C1s C1s = enzim aktif merombak C4 menjadi C4a dan C4b. (C4b melekat pada membran sel, C4a dilepaskan) C2 yang melekat pada C4b dirombak menjadi C2a dan C2b. (C2a tetap melekat pad C4b kompleks C4b2a = classic C3-convertase; C2b dilepaskan)
JALUR KLASIK C3-konvertase merombak C3 menjadi C3a dan C3b. C3a = anafilatoksin C3b = melekat pada permukaan sel dan mengikat C5. C5 dirombak menjadi C5a anafilatoksin dan C5b inti dari MAC
JALUR ALTERNATIF C3 bereaksi dengan faktor B dan faktor D membentuk C3bBb yang mampu memecah C3 lebih lanjut. Proses ini lebih ditingkatkan dengan properdin yang memperlambat disosiasi/pelepasan faktor Bb.
Kedua jalur bertemu pada pertengahan sistem komplemen selanjutnya kedua jalur reaksi mulai dari aktivasi C5 hingga C9 sama. Fase terakhir juga dapat diaktivasi oleh enzim nonkomplemen atau enzim selular tanpa didahului aktivasi komponen komplemen sebelumnya, mis plasmin (enzim fibrinolitik) dapat mengaktifkan komplemen langsung pada C3 atau C5.
Kompleks C4b2a3b, C3bBb atau enzim-enzim tertentu merombak C5 (mis plasmin) merombak C5 C5a dan C5b. C5b mengikat C6 dan C7 kompleks trimolekuler C5b67 melekat pada permukaan sel (perlekatan dihambat oleh protein-s). Kompleks C5b67 mengikat C8 kompleks C5b678 (sudah mulai merusak sel) mengikat C9 kompleks C5b6789 (C5b-9 atau MAC = Membrane Attack Complex) MAC menembus membran sel dan merusak lapisan lipid dan fosfolipid pada membran sekitar MAC lubanglubang lisis sel.
SISTEM PENGENDALIAN KOMPLEMEN C1 inhibitor (C1 esterase inhibitor) = menghambat C1 maupun plasmin, kalikrein, faktor XII dan XI. Faktor I = merusak C3b baik yang bebas maupun yang melekat pada permukaan sel sehingga tidak berfungsi. Faktor H = mengikat C3b dan membantu faktor I shg perusakan C3b lebih efektif. C4-binding protein mengikat C4b sehingga mempermudah perusakan C4b oleh faktor I Inaktivator anafilatoksin (C3a, C4a, C5a)
SISTEM PENGENDALIAN KOMPLEMEN Melalui 2 mekanisme dasar : 1. Decay acceleration Disosiasi kompleks konvertase ditingkatkan 2. Co-factor dependent proteolisis contoh : faktor I