ANALISIS PENGARUH DIMENSI KOMPONEN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA TERHADAP BIAYA PRODUKSI. Teknik Mesin, Universitas Sam Ratulangi Manado 2013



dokumen-dokumen yang mirip
REANALYSIS SIFAT MEKANIS MATERIAL KOMPONEN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS 2 TON

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Produksi pada Proses Drilling

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

B A B I I LANDASAN TEORI

PERENCANAAN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS 2 TON

MESIN PENGADUK ADONAN MAKANAN (RANGKA)

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

By: Yoga & Markus. start

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK PERENCANAAN PENGELASAN PADA MATERIAL BAJA ABSTRACT

ALTERNATIF USULAN PERENCANAAN PROSES PRODUKSI PRODUK PIN PRINTER EPSON (Studi Kasus di Laboratorium SSML)

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT


RANCANG BANGUN ALAT PENGANGKAT DAN PEMINDAH DRUM ( PROSES PEMBUATAN )

RANCANG BANGUN MESIN STRECHING PADA PROSES PENGELASAN

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

Analisis Proses Bisnis. III.1 Tinjauan terhadap Proses Bisnis Saat Ini

RANCANG BANGUN ALAT PEMINDAH DRUM ( PENGUJIAN )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju

RANCANG BAGUN MESIN PENANAM PADI (BAGIAN PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)

PERANCANGAN FIXTURE PROSES GURDI UNTUK PRODUKSI KOMPONEN BRAKE PADS

LAPORAN PENULISAN TUGAS METODE PENELITIAN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TAP DAN SNEI UNTUK BENGKEL MESIN SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN)


RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

SKRIPSI. Oleh : DJUANGGA NOER BRIEZENDA

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

RANCANG BANGUN SIMULASI MOBILE CRANE BEBAN ANGKAT MAKSIMAL 200 G DENGAN GERAKAN MEKANIS DAN SLING (PENGUJIAN)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MEKANISME PENGGERAK PADA TROLLY ELECTRIC CRANE MANUAL

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU PEGANG (FIXTURE) UNTUK PROSES PENGELASAN SAMBUNGAN-T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB I PROSES MANUFAKTUR

PRODUCT DATA MANAGEMENT DALAM KAITAN DENGAN CAD/CAM

Perancangan Perkakas Bantu untuk Pelubangan dan Pemotongan Rangka Atap Baja Ringan

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT

TUGAS AKHIR PEMBUATAN PROTOTYPE ROBOT KABEL 4 AKSIS DENGAN SISTEM PENGENDALI OTOMATIS UNTUK MENGGERAKKAN BEBAN 3 KG DWI CAHYO MARINDHO

(Sumber :

PERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM. Oleh : Siswanto ABSTRACT. Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Baja AISI 4340

OPTIMASI JALAN PAHAT PROSES PEMESINAN CNC LATHE DAN ANALISA BIAYA PRODUKSI PEMBUATAN DEAD CENTER BERBANTUKAN CAD/CAM

PERANCANGAN MANUFAKTUR MESIN PENGADUK MEDIA TANAM JAMUR

I. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

RANCANG BANGUN ALAT PENEPAT UNTUK PENGELASAN PADA PAGAR RANJANG RUMAH SAKIT EKONOMIS DENGAN METODE MEJA PUTAR (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PEMBUATAN

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0 SILABUS MATAKULIAH. toleransi. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PENGUJIAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KOMPONEN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA TERHADAP BIAYA PRODUKSI Yaroso Y Mirino 1), Ir. Fentje Abdul Rauf, MT 2), Rudi Poeng, ST. MT 3) Teknik Mesin, Universitas Sam Ratulangi Manado 2013 ABSTRAK Bagi suatu industri pemesinan adalah mutlak untuk mengetahui beberapa ongkos sebenarnya dalam pembuatan suatu produk/komponen mesin. Dengan mengetahui harga jual produk atau harga penawaran kontrak pembuatan suatu produk (sub-contract parts) maka dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh. Alat angkat yang dipakai pada mobil mengalami perkembangan yang cukup baik, salah satunya alat angkat mobil yang kapasitas 2 ton yang di produksi oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. Alat angkat ini penggunaannya sangat mudah dan efisien dalam membantu pekerjaan, dimana operator dapat melakukan kegiatannya dengan nyaman dan dapat membantu kinerja dalam perawatan atau perbaikan kendaraan mobil. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran waktu pekerjaan, Menganalisis ongkos produksi pembuatan komponen alat angkat kendaraan niaga serta membandingkan harga jua alat angkat yang ada dipasaran dengan alat angkat yang di produksi. Dari hasil analisis yang dilakukan untuk perhitungan harga penjualan alat angkat kendaraan niaga yang di produksi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, adalah Rp 1.388.371 per unit. Hal ini menunjukan bahwa harga yang di peroleh ini masih lebih kecil dari harga satu unit alat angkat jenis triple lift yang ada dipasaran internet, Rp. 1.745.145 per unit. Kata kunci : Ongkos Produksi, Alat Angkat Kendaraan Niaga Abstract In machining industry it is essential to know the cost of the product. By knowing the price of the product the profil could be calculated. Hoisting equipment is very helpful in car maintenance or repair, the purpose of this study is to measure working time, analyze the cost of the production of a 2 ton car hoisting equipment manufactured by students of mechanical Engineering University of Sam Ratulangi. From the results of the analysis, prices lifting equipment sales in the commercial vehicle production Mechanical Engineering student Sam Ratulangi University, is Rp 1,388,371 per unit. This shows that the price obtained is still less than the price of one unit of a triple lift lifting equipment types in the market internet, Rp. 1,745,145 per unit. Keywords: Production Costs, Commercial Vehicle Lift Equipment. 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DASAR TEORI Bagi suatu industri pemesinan adalah mutlak untuk mengetahui beberapa biaya sebenarnya dalam pembuatan suatu produk/komponen mesin. Dengan mengetahui harga jual produk atau harga penawaran kontrak pembuatan suatu produk (sub-contract parts) maka dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh. Dalam kenyataan, penghitungan biaya pembuatan tersebut tidak selalu mudah, tergantung pada ukuran perusahaan, ragam dan kompleksitas produk yang di tanganinya dan struktur penghitungan biaya (akuntansi/cost accounting) yang dianut oleh perusahaan yang bersangkutan. Saat ini, dunia industri otomotif berkembang dengan sangat baik di berbagai bidang, termasuk di bidang kendaraan mobil. Hal ini juga harus terjadi pada industri pembuatan alat angkat mobil. Alat angkat yang dipakai pada mobil mengalami perkembangan yang cukup baik, salah satunya alat angkat mobil yang kapasitas 2 ton yang di produksi oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. Alat angkat ini penggunaannya sangat mudah dan efisien dalam membantu pekerjaan, dimana operator dapat melakukan kegiatannya dengan nyaman dan dapat membantu kinerja dalam perawatan atau perbaikan kendaraan mobil. (Goni dan Manopo, 2012) Berdasarkan hal tersebut, penulisan ini dilatar belakangi adanya keinginan dilakukan analisis biaya produksi (biaya produksi) yang ekonomis untuk memproduksi satu unit alat angkat kendaraan niaga. 2.1 Pengertian sistem produksi. Secara umum, produksi mempunyai bermacam arti misalnya produksi bendabenda industri, produksi perangkat lunak, produksi energi dan sebagainya. Pada pembahasan ini produksi dibatasi pada produksi produk industri. Contoh produk industri misalnya arloji, televisi, video, mobil, mesin perkakas, robot, pesawat terbang, kapal laut dan masih banyak lagi. Produk industri dibuat secara dinamis baik dalam jenis maupun jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berdasarkan hal tersebut diatas, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai suatu benda dengan masukan berupa faktorfaktor produksi, sehingga menjadi suatu produk sebagai keluarannya. Produksi 2

sebagai suatu sistem diperlihatkan pada gambar 2.1. (Martawirya, 2002) material/benda kerja, termasuk produk yang dihasilkan, dan informasi produksi. Informasi produksi antara lain meliputi, perencanaan proses, desain produk/gambar teknik, perencanaan operasi, kontrol operasi, manajemen produksi, manajemen kualitas, dan operasi pengerjaan. 2.1.1 Struktur Dasar Sistem Produksi Gambar 2.1 Input-output sistem produksi (Martawirya, 2002) Nilai tambah ini sebagian berupa keuntungan perusahaan, sedangkan sebagian lainnya berupa keuntungan yang dinikmati masyarakat, yang dapat menunjang kesejahteraan sosial. Tugas utama pengelola produksi adalah menaikan nilai tambah tersebut setinggi mungkin dengan cara membuat produk sesuai dengan fungsi, dengan waktu produksi secepat mungkin dan dengan biaya produksi semurah mungkin. Agar dapat berproduksi produk yang bermacam-macam secara ekonomis dan efisien, perlu pengoptimalan dalam pengendalian seluruh elemen produksi. Elemen produksi tersebut meliputi peralatan produksi (mesin produksi, perkakas potong, perkakas bantu), manusia/operator, Supplier Components Material Struktur dasar sistem produksi diperlihatkan pada gambar 2.2. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa sistem produksi terdiri dari sub-sub sistem perencanaan produk, pemrosesan informasi teknik, pemrosesan informasi manajemen, pengendali produksi dan proses produksi. Berikut ini akan diberikan penjelasan lebih rinci bagi tiap sub sistem dan arti penamaan sub sistem tersebut. (Martawirya, 2002). Computer Aided Design Management Computer Aided Production Management Computer Aided Product Planning Production Control Computer Aided Product Design Computer Aided Production Planning Forming Machining Assembly Inspection Reception Database Production Process Transportation Storage Shipment Gambar 2.2 Struktur sistem produksi (Martawirya, 2002) Customer Product 3

Perencanaan produksi berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang produk yang akan dibuat, menyangkut jenis dan jumlahnya serta sifat khusus yang harus dimiliki produk. Agar jenis produk yang akan dibuat dapat ditentukan, sebelumnya harus dilakukan perkiraan akan kebutuhan, analisis pasar, dan keinginan konsumen, setelah itu dilakukan analisis tentang kemampuan modal perusahaan serta kemampuan teknologi perusahaan. 2.2 Alat Angkat Kendaraan Niaga yang Diproduksi Ditinjau dari segi kondtruksinya, alat angkat kendaraan cukup banyak jenisnya termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dibahas pada penulisan ini adalah alat angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan (niaga). Alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang akan di produksi, mudah digunakan karena mudah menggesernya kearah posisi yang diinginkan, disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman, akan tetapi digerakkan secara manual. Alat angkat tersebut, komponen-komponennya dibuat dari besi besi staf dengan proses penyambungan menggunakan las listrik. Dapat berjalan dan berputar diatas empat roda, terdapat sebuah dongkrak botol yang dapat digerakan secara manual oleh operator menggunakan tuas penggerak. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik alat angkat kendaraan. (Goni, 2012) Gambar 2.3 Alat angkat yang akan di produksi (Goni, 2012) Kompnen-komponen utama alat angkat tersebut adalah: 1. Rangka atas Gambar 2.4 Komponen rangka atas (Goni, 2012) 1 2 3 4 5 6 7 2. Lengan angkat Gambar 2.5 Komponen lengan angkat (Goni, 2012) 4

3. Rangka bawah Gambar 2.10 Komponen roller whell (Goni, 2012) 2.4 Komponen Biaya Produksi Gambar 2.6 Komponen rangka bawah (Goni, 2012) 4. Lengan penyangga dongkrak Gambar 2.7 Komponen lengan penyangga dongkrak (Goni, 2012) 5. Bushing Gambar 2.8 Komponen bushing (Goni, 2012) 6. Dongkrak botol kapasitas 2 ton Bagi suatu industri pemesinan adalah mutlak untuk mengetahui beberapa biaya sebenarnya dalam pembuatan suatu produk/komponen mesin. Dengan mengetahui harga jual produk atau harga penawaran kontrak pembuatan suatu produk (sub-contract parts) maka dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh. Dalam kenyataan, penghitungan biaya pembuatan tersebut tidak selalu mudah, tergantung pada ukuran perusahaan, ragam dan kompleksitas produk yang di tanganinya dan struktur penghitungan biaya (akuntansi/cost accounting) yang dianut oleh perusahaan yang bersangkutan. Diagram alir biaya dasar, merupakan ilustrasi penentuan biaya produksi per unit produk, seperti diperlihatkan pada gambar 2.11. Gambar 2.9 Komponen dongkrak (Data) Internal storage C M (Delay) "activated delay"effecting total time for processing: t ml, t ml+1...... Delay (Delay) botol (Goni, 2012) Cost C plan C M Cp Cp Cp Cu C r C set Cfix C pr n t 7. Roller whell. (Document) Sequentlal access storage C M C Mo C MI Direct access storage C m Ce C m t m C e /N 5

Gambar 2.11 Diagram Alir Biaya Dasar(Rochim, 2001) Biaya suatu produk ditentukan oleh biaya material (bahan dasar), biaya produksi dan biaya administrasi / persiapan / perencanan produksi yang mungkin terdiri atas gabungan beberapa langkah proses pembuatan sebagaimana rumus berikut: (Rochim, 2001) di mana: C u C C C (Rp/produk) M plan...(2.1) C M = biaya bahan dasar p (Rp/produk). biaya administrasi / persiapan / perencanan termasuk produksi biaya perancangan produk atau biaya lisensi yang dihitung per satuan produk (Rp/produk). C p = biaya satu proses dalam suatu urutan produksi yang harus dijalani (Rp/produk). C plan = biaya administrasi / persiapan / perencanan produksi termasuk biaya perancangan produk atau biaya lisensi yang dihitung per satuan produk (Rp/produk). METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penulisan ini dilakukan di Laboratorium Manufaktur Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. Dan waktu pelaksanaan mulai 20 Oktober sampai 20 Desember 2012. 3.2 Bahan dan Peralatan Bahan dan peralatan penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, adalah alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang di produksi oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara sistematis dan struktur pelaksanaannya dengan prosedur penelitian seperti pada gambar 3.1. Sumber data yang diperolah dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder serta asumsi yang digunakan. Data yang diperoleh langsung dari hasil proses produksi alat angkat 6

kendaraan niaga kapasitas 2 ton, yaitu mengukur waktu pekerjaan. Data yang diperlukan untuk menentukan biaya pemesinan dari biaya produksi proses produksi alat angkat kendaraan niaga. Data tersebut diperoleh dari pasaran dan internet, melipu harga dasar material dan harga mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan alat tersebut. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari perencanaan alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton oleh mahasiswa Hiskia Goni, yaitu berupa gambar teknik. Data yang bersumber dari kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari buku-buku literartur dan bahan perkuliahan yang berhubungan dengan penulisan ini. 1. Data Primer Tidak Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian Pembuatan komponen rangka atas o Proses Pemotongan: Dilakukan pemotongan besi staf 40x40x3 mm dengan panjang 375 mm berjumlah empat bilah siku dan dengan panjang 240 mm berjumlah empat bilah siku. Proses pemotongan menggunakan gurinda tangan potong. Mulai Tahap Persiapan Alat Angkat Kendaraan Niaga Pengambilan Data Waktu Pengerjaan Komponen Analisis biaya Produksi Harga Jual Perbandingan Harga Ya Selesai Biaya Lainnya Harga Pasaran o Proses pengelasan: Besi staf yang telah dipotong menjadi bilah siku yang panjangnya 375 mm dilakukan pengelasan menjadi besi U sebagai landasan berjumlah dua buah. Panjang 240 mm dilakukan pengelasan 7

menjadi besi U sebagai penguat berjumlah dua buah. o Proses gurdi: Landasan besi U tersebut dilakukan pengeboran berdiameter 14 mm pada kedua ujungnya dengan menggunakan mesin gurdi. Dua buah landasan dan dua buah penguat tersebut disatukan dengan pengelasan menjadi rangka atas. Pembuatan komponen lengan angkat o Proses Pemotongan: Dilakukan pemotongan besi staf 40x40x3 mm dengan panjang 420 mm berjumlah delapan bilah siku dan dengan panjang 240 mm berjumlah empat bilah siku. Proses pemotongan menggunakan gurinda tangan potong. o Proses pengelasan: Besi staf yang telah dipotong menjadi bilah siku yang panjangnya 420 mm dilakukan pengelasan menjadi lengan segi empat berjumlah empat buah. Panjang 240 mm dilakukan pengelasan menjadi penguat segi empat berjumlah dua buah. o Proses gurdi: Lengan segi empat tersebut dilakukan pengeboran berdiameter 14 mm pada kedua ujungnya untuk lengan bagian depan. Sedangkan untuk lengan bagian belakang dilakukan pengeboran berdiameter 14 mm berjumlah tiga diameter. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin gurdi. Empat buah lengan segi empat dan dua buah penguat segi empat tersebut disatukan dengan pengelasan menjadi lengan angkat bagian depan dan bagian belakang. Pembuatan komponen rangka bawah o Proses Pemotongan: Dilakukan pemotongan besi staf 50x50x6 mm dengan panjang 843 mm sebagai rangka alur berjumlah empat bilah siku dan dengan panjang 420 mm sebagai penguat berjumlah dua bilah siku. Proses pemotongan 8

menggunakan gurinda tangan potong. o Proses gurdi: Rangka alur tersebut dilakukan pengeboran berdiameter 14 mm berjumlah tiga diameter dengan menggunakan mesin gurdi. o Proses pengelasan: Empat buah rangka alur dan dua penguat tersebut disatukan dengan pengelasan menjadi rangka bawah. Pembuatan komponen lengan penyangga dongkrak o Proses Pemotongan: Dilakukan pemotongan besi staf 30x30x3 mm dengan panjang 190 mm berjumlah dua bilah siku dan dengan panjang 250 mm berjumlah dua bilah siku. Proses pemotongan menggunakan gurinda tangan potong. o Proses gurdi: Besi staf yang telah dipotong menjadi bilah siku yang panjangnya 250 mm sebagai tiang lengan dilakukan pengeboran berdiameter 14 mm pada salah satu ujungnya. o Proses pengelasan: Besi staf yang telah dipotong menjadi bilah siku yang panjangnya 190 mm sebagai penyangga dilakukan pengelasan menjadi besi U. Kemudian tiang lengan dan penyangga tersebut disatukan dengan pengelasan menjadi lengan penyangga dongkrak. Pembuatan komponen bushing o Proses pemotongan: Besi bulat berdiameter 25 mm dipotong dengan menggunakan gurinda tangan sepanjang 30 mm berjumlah dua buah. o Proses gurdi: Besi bulat berdiameter 25 mm panjang 30 mm tersebut dilakukan pengeboran berdiameter 14 mm, sehingga menjadi bushing. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang didapatkan dari penelitian analisis pengaruh dimensi komponen alat angkat kendaraan niaga terhadap biaya produksi, adalah sebagai berikut: 1. Alat angkat yang diproduksi dapat digunakan untuk mengangkat kendaraan dengan berat maksimum 9

2 ton yang dikatagorikan sebagai kendaraan niaga. 2. Alat angkat ini merupakan produksi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. 3. Alat angkat yang diproduksi tersebut terdapat 5 (lima) komponen utama yang dibuat di laboratorium Manufaktur Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi. Dengan menggunakan mesin dan peralatan yang ada. 4. Material atau bahan yang digunakan adalah pada umumnya menggunakan besi staf berukuran 40x40x3 mm dan 50x50x6 mm yang banyak dijumpai dipasaran umum. 5. Hasil Pembuatan alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang dilakukan dapat didukementasikan, seperti ditunjukkan pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Alat angkat kendaraan niaga hasil dokumentasi 4.2 Hasil Pengolahan Data Dari pengolahan data analisis pengaruh dimensi komponen alat angkat kendaraan niaga terhadap biaya produksi, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Waktu pengerjaan proses produksi komponen alat angkat kendaraan niaga, dilakukan pengukuran langsung dalam proses pembuatan. Total waktu pengerjaan, diperoleh 94,567 menit. 4.3 Pembahasan Dalam analisis pengaruh dimensi komponen alat angkat kendaraan niaga terhadap biaya produksi, pembahasannya sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, diperoleh biaya suatu alat angkat kendaraan niaga yang di produksi, sebesar Rp 1.024.181 per unit. Hal ini belum termasuk biaya-biaya lainnya untuk mendapatkan harga jual dari alat angkat kendaraan niaga yang dimaksud. 2. Dari hasil perhitungan biaya lain, didapatkpajak pertambahan nilai 10

(PPN =Rp.102.418 Keuntungan pendapatan =Rp 261.772 per unit 3. Penjualan dari alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang di produksi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, dengan harga terendah yaitu: Rp 1.388.371 per unit. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang diperoleh ini, masih lebih kecil dari harga satu unit alat angkat kendaraan jenis triple liftt dari pasaran internet sebesar Rp Rp. 1.745.145 per unit (Lampiran 1). Dengan demikian menunjukan bahwa hasil produksi alat angkat kendaraan yang di buat oleh mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi lebih murah dibandingkan dengan harga yang ada dipasaran internet. 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis pengaruh dimensi komponen alat angkat kendaraan niaga terhadap biaya produksi, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengukuran waktu pekerjaan pada setiap pembuatan komponen alat angkat kendaraan niaga, diperoleh total waktu 94,567 menit. 2. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, diperoleh biaya suatu alat angkat kendaraan niaga yang di produksi, sebesar Rp 1.024.181 per unit. 3. Ditambahkan dengan biaya-biaya lain yang berpengaruh terhadapa harga jual, maka diperoleh harga jual alat angkat kendaraan niaga kapasitas 2 ton yang diproduksi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, yaitu harga terendah yaitu: Rp 1.388.371 per unit. 4. Setelah dilakukan perbandingan dengan harga satu unit alat angkat kendaraan jenis triple liftt dari pasaran internet sebesar Rp Rp. 1.745.145 per unit (Lampiran 1). Hal ini menunjukan bahwa hasil produksi alat angkat kendaraan yang di buat oleh mahasiswa tersebut memenuhi faktor ekonomis. 5.2 Saran Analisis pengaruh dimensi komponen alat angkat kendaraan niaga terhadap biaya produksi belum maksimal. Saran yang diberikan adalah: 1. Perlu dilakukan perhitungan biaya produksi unit mesin teknologi tepat guna lainnya agar diperoleh perbandingan simulasi perencanaan biaya produksi yang lebih baik. 2. Hasil waktu pengerjaan lebih akurat dapat dilakukan analisis tersendiri, 11

sehingga akan didapatkan optimasi pembuatan alat angkat yang optimal. 3. Diharapkan ada pengembangan permodelan dan pembuatan perangat lunak dari perhitungan ini, agar mampu untuk melakukan perencanaan biaya produk kerja lainnya. DAFTAR PUSTAKA Goni, H. 2012. Perencanaan Alat Angkat Kendaraan Niaga Kapasitas 2 Ton, Konsep Skripsi Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, Manado. Manopo, R. 2012. Proses Produksi Alat Angkat Kendaraan Niaga Kapasitas 2 Ton, Konsep Skripsi Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, Manado. Martawirya, Y. 2002. Modul Perencanaan Produksi, Laboratorium Teknik Produksi Mesin Institut Teknologi Bandung. Rochim, T. 2001. Analisis Biaya Produksi, Laboratorium Teknik Produksi Mesin Institut Teknologi Bandung. 12

13