ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS TERNAK KAMBING DI KOTA KENDARI. Oleh : Rosmawaty 1) dan Harapin Hafid 2) PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA MALLASORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015

III. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

II. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KEAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALINA. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran

ANALISIS COST-BENEFIT

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

OPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2.

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN THE APEL BIRU HILL SAMARINDA ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

EVALUASI KELAYAKAN FINANSIAL AYAM RAS PETELUR PADA CV. BINTANI POULTRY SHOP KENDARI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ANALISIS FINANSIAL USAHA KERAJINAN KALIGRAFI KULIT KAMBING DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur)

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

Ujong Blang village Banda Sakti district of Lhokseumawe

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III KERANGKA PEMIKIRAN

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

Transkripsi:

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS TERNAK KAMBING DI KOTA KENDARI Oleh : Rosmawaty 1) dan Harapin Hafid 2) ABSTRACT The research objectives were to know financial feasibility Analysis of goats husbandry in Kendari city. This research was conducted in Kendari City, from March through April 2009 with samples determined Random Sampling each others 30 persons of stockman. Data were collected from direct of interview and analyzed with analysis of financial feasibility analysis.results of this research were showed that : financial agribusiness of goats was proper to effort in Kendari city. It was based on assessment of investment properly, where discount factor 15% got value of >0 there was Rp. 6.122.128, NBCR>1 there was 2,665 and value of IRR> BI rate was 70,42%. Keywords : Financial Feasibility, agribusiness, goat PENDAHULUAN Kambing adalah ternak ruminansia kecil yang dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kondisi lahan di daerah ini sebagian besar adalah lahan kering marginal, sehingga sangat cocok untuk pengembangan usaha peternakan kambing. Salahsatu daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang cocok untuk pengembangan usaha ternak kambing adalah Kota Kendari. Hal ini didukung oleh luas lahan yang tersedia sebesar 29.587 Ha, dimana untuk lahan perkebunan seluas 4.322 Ha, lahan yang belum diusahakan 3.759 Ha, dan padang rumput yang masih tersedia 619 Ha (BPS Kota Kendari, 2007). Populasi ternak kambing di Kota Kendari dalam lima tahun terakhir terus meningkat yaitu 1.973 ekor pada tahun 2003 meningkat menjadi 3.060 ekor pada tahun 2007. Sementara produksi daging kambing pada periode yang sama meningkat dari 6.425 kg menjadi 11.035 kg. Peningkatan produksi daging kambing tersebut disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap daging 1) Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo 2) Staf Pengajar Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 119

kambing akibat terus bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Kota Kendari. Berdasarkan kondisi tersebut, maka peluang budidaya kambing sebagai usaha yang potensial masih sangat terbuka dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak serta menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan budidaya kambing yang dirancang secara efisien dalam kapasitas skala ekonomi yang menguntungkan. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan kajian mendalam melalui penelitian untuk mengetahui kelayakan finansial agribisnis ternak kambing dalam upaya pengembangan agribisnis ternak kambing. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kota Kendari yakni Kecamatan Abeli dan Kecamatan Kendari dari bulan Maret sampai April 2009. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yang didasarkan atas pertimbangan bahwa Kecamatan Abeli dan Kecamatan Kendari merupakan Kecamatan yang populasi ternak kambing terbanyak di Kota Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak kambing di Kecamatan Abeli dan Kecamatan Kendari yang berjumlah 105 KK. Penentuan sampel dilakukan secara random sampling yakni dengan mengambil secara acak berdasarkan umur usaha ternak kambing 1 tahun sampai 6 tahun masing-masing 5 orang peternak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu : Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden melalui kuesioner dan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Data primer menyangkut : penjualan kambing dan pupuk kandang serta biaya investas (kandang, peralatan dan jumlah ternak) dan biaya operasional (pakan, obat-obatan dan tenaga kerja) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait dengan penelitian ini seperti Dinas Pertanian, peternakan dan kehutanan Kota Kendari, Biro Pusat Statistik dan Lembaga Penelitian yang terkait. Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 120

Metode Analisis Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis berdasarkan analisis berikut : Keuntungan Usaha untuk kelayakan finansial dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Net Present Value () adalah nilai sekarang dari selisih antara total benefit dan total cost pada discount rate tertentu selama jangka waktu umur proyek (Padangaran, 2008) diformulasikan sebagai berikut : B C n t t t t0 (1 i) Keterangan : B t C t t i n = Net Present Value = Benefit pada tahun ke t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun t = Tahun berlakunya Investasi = Tingkat bunga yang berlaku = Umur ekonomis Dengan kriteria sebagai berikut : Jika > 0 berarti investasi layak atau menguntungkan Jika < 0 berarti investasi tidak layak atau merugikan Jika = 0 berarti investasi tersebut pulang pokok b. Net Benefit Cost Ratio (NBCR) Net Benefit Cost Ratio angka yang menunjukkan besarnya keuntungan bersih yang diperoleh dari setiap satu rupiah yang diinvestasikan (Padangaran, 2008), dengan rumus sebagai berikut : NBCR ( ) ( ) Dengan kriteria sebagai berikut : Jika NBCR > 1 berarti investasi layak Jika NBCR < 1 berarti investasi rugi Jika NBCR = 1 berarti investasi pulang pokok Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 121

c. Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan persentase keuntungan yang diperoleh dari investasi setiap tahun selama umur proyek (Padangaran, 2008), dengan rumus sebgai berikut : IRR Df Keterangan : ( Df Df Df = Discount factor Dengan kriteria sebagai berikut : Jika IRR > bunga bank berarti investasi layak Jika IRR < bunga bank berarti investasi rugi Jika IRR = bunga bank berarti pulang pokok ) HASIL DAN PEMBAHASAN Cash Flow Usaha Ternak Kambing Cash Flow merupakan aliran dana dari penerimaan (cash inflow) dengan biaya (cash outflow). Cash flow tahunan usaha ternak kambing yang dilakukan peternak responden di Kota Kendari disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukan bahwa cash inflow usaha ternak kambing responden mengalami peningkatan dari tahun ke-1 sampai tahun ke-6 yakni dari Rp 136.000 menjadi Rp 8.308.000. Hal tersebut disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah kambing dan pupuk kandang yang dijual peternak responden. Sementara untuk cash outflow juga mengalami peningkatan dari tahun ke-1 sebesar Rp 1.097.350 menjadi Rp 2.248.700 pada tahun ke-6. Hal tersebut disebabkan oleh terjadinya peningkatan penggunaan pakan (hijauan unggul) dan obat-obatan. Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 122

Tabel 1. Cash Flow Usaha Ternak Kambing Responden di Kota Kendari Tahun ke-1 Sampai Tahun ke-6 Uraian Tahun Usaha 0 1 2 3 4 5 6 A. Cash Inflow Penjualan - 0 1.890.000 3.760.000 5.330.000 6.340.000 7.720.000 Kambing Penjualan - 136.000 254.000 280.000 386.000 564.000 588.000 Pupuk Kandang Jumlah 136.000 2.144.000 4.040.000 5.716.000 6.904.000 8.308.000 B. Cash Outflow Biaya 2.841.200 Investasi Biaya - 1.097.350 1.350.900 1.387.300 1.448.100 2.011.900 2.141.300 Operasional - 12.000 12.000 ember sekopang - 34.000 Uraian loyang Tahun Usaha 0 1 2 3 4 5 6-12.400 12.400-28.400 cangkul - 20.000 parang - 22.000 sabit - 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 sapu lidi Jumlah 2.841.2 1.097.350 1.353.900 1.414.700 1.451.100 2.039.300 2.248.700 00 C. Net Cash Flow (A B) (2.841. 200) (961.350) 790.100 2.625.300 4.264.900 4.864.700 6.059.300 - Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 123

- Penilaian Investasi Kriteria yang digunakan pada penilaian kelayakan investasi usaha ternak kambing yang dilakukan peternak di Kota Kendari adalah Net Present Value () atau nilai penerimaan bersih, Net Benefit Cost Ratio (NBCR) atau perbandingan bersih penerimaan dan biaya, serta Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat kemampuan pengembalian modal yang diinvestasikan. Hasil analisis data disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kriteria Kelayakan Investasi Usaha Ternak Kambing di Kota Kendari No Kriteria Nilai 1 6.123.128 2 NBCR 2,67 3 IRR 70,42% a. Net Present Value () Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Net Present Value () pada discount factor 15% adalah sebesar Rp 6.122.128. Nilai tersebut menunjukan bahwa pada akhir tahun ke-6 setelah usaha ternak kambing melakukan proses produksi selama 6 tahun, maka penerimaan bersih sekarang yang akan diterima peternak adalah sebesar Rp 6.122.128. Berdasarkan kriteria Net Present Value () bahwa apabila bernilai positif, maka usaha layak untuk dilanjutkan sebab menguntungkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ternak kambing yang dilakukan peternak responden di Kota Kendari layak untuk dilanjutkan karena nilai yang diperoleh positif atau lebih besar dari nol (0) yang bearti bahwa usaha tersebut menguntungkan. b. Net Benefit Cost Ratio (NBCR) Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Net Benefit Cost Ratio (NBCR) sebesar Rp 2,67. Nilai tersebut menunjukan bahwa setiap pengeluaran satu rupiah (Rp 1) biaya akan diperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 2,67. Berdasarkan kriteria Net Benefit Cost Ratio (NBCR) bahwa apabila nilai NBCR > 1 maka usaha layak untuk dilanjutkan, dengan demikian maka usaha ternak kambing yang dilakukan peternak di Kota Kendari layak untuk dilanjutkan karena nilai Net Benefit Cost Ratio (NBCR) yang diperoleh lebih besar dari satu (1) yaitu sebesar 2,67. Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 124

c. Internal Rate of Return (IRR) Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 70,42%. Nilai tersebut menunjukan bahwa tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan oleh peternak responden dalam mengusahakan ternak kambing adalah sampai pada tingkat bunga 70,42%. Berdasarkan kriteria Internal Rate of Return (IRR) bahwa apabila IRR > suku bunga kredit bank yang berlaku, maka usaha layak untuk dilanjutkan karena usaha mampu mengembalikan imbalan dari sejumlah modal yang diinvestasikan dan mendapat sejumlah keuntungan, sehingga berdasarkan kriteria tersebut maka usaha ternak kambing yang dilakukan peternak responden di Kota Kendari untuk dilanjutkan karena tingkat pengembalian modal yang diperoleh sebesar 70,42% lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku yaitu sebesar 8% per tahun. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Agribisnis ternak kambing di Kota Kendari secara finansial layak untuk diusahakan. Hal tersebut didasarkan pada hasil penilaian kelayakan investasi, dimana pada discount factor (DF) 15% diperoleh nilai > 0 yakni sebesar Rp 6.122.128, NBCR > 1 yakni sebesar 2,665 dan nilai IRR > tingkat suku bunga bank yakni sebesar 70,42%. Saran Berdasarkan hasil analisis finansial, dapat disarankan kepada peternak kambing untuk meningkatkan populasi ternak sehingga mampu meningkatkan pendapatan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, 2007, Kota Kendari Dalam Angka. Kendari Cahyono, 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius. Yogyakarta. Djamin, Z. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 125

Hadisapoetra, 1993. Biaya dan pendapatan Usahatani. Yogyakarta. Fakultas Pertanian UGM. Kadariah, 1986. Evaluasi Proyek. Analisis Ekonomis. Jakarta. LPFE-UI Kamaluddin, R. 1998. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Bina Aksara. Jakarta. Kartasapoetra G., 1987. Marketing Produk Pertanian dan Industri. Rineka Cipta. Jakarta. Kotler P., 2007. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, implementasi dan pengendalian. LPFE UI. Jakarta. Lipsey, R.G;P.O. Steiner dan D.o. Purvis, 1988. Ilmu Ekonomi. Bina Aksara. Jakarta. Padangaran, 2008. Manajemen Proyek Pertanian. PPS Unhalu. Kendari Soekartawi, 2001. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Umar H, 2005. Studi Kelayakan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Buletin Sosek, Edisi No 25 Tahun Ke 13 September 2011, ISSN 1410 4466 126