BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods) dengan desain embedded experimental model. Penelitian campuran merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kulitatif dengan penelitian kuantitatif (Creswell, 2014). Sementara itu, desain embedded experimental model merupakan desain penelitian campuraan yang melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif dalam sebuah desain eksperimental (studi kuantitatif) seperti true experiment atau quasi experiment (Creswell, 2006). Tujuan dari desain ini adalah mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif secara simultan, namun satu data berfungsi sebagai pendukung jenis data lainnya (Creswell, 2006). Lebih lanjut Creswell (2006) menjelaskan bahwa prioritas dari desain embedded experimental model dibangun secara kuantitatif (studi eksperimental) sedangkan perangkat data kualitatif tunduk (taat) dalam studi eksperimental tersebut. Kedua jenis data, baik kualitatif maupun kuantitatif dikumpulkan dalam desain embedded experimental model untuk menjawab pertanyaan penelitian yang membutuhkan jenis data yang berbeda. Secara lengkap skema desain embedded experimental model yang diadaptasi dari Creswell (2006) disajikan pada Gambar 3.1. Kualitatif Analisis kebutuhan Perancangan dan pembuatan media Kuantitatif Pretest pengubah pemahaman konsep Simuvirtual-ILD Kuantitatif Posttest pengubah pemahaman konsep Interpretasi berdasarkan hasil secara kuantitatif dan kualitatif Kualitatif Selama uji implementasi Gambar 3.1 Desain penelitian embedded experimental 29
30 Alasan pemilihan metode dan desain penelitan tersebut adalah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian untuk mengembangkan sebuah media simulasi virtual dalam pembelajaran fisika yang dapat merubah konsepsi siswa pada materi perambatan gelombang bunyi. Oleh karena itu, langkahlangkah penelitian ini yang diadaptasi dari Creswell (2014), yakni: (1) mengumpulkan data kualitatif dan menganalisisnya (analisis kebutuhan), (2) menggunakan analisis tersebut untuk mengembangkan media simulasi virtual (perancangan dan pembuatan), dan (3) menerapkan media simulasi virtual yang telah dikembangkan pada siswa (uji implementasi produk). B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada salah satu MTs Negeri di Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 37 orang siswa. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara purposive sampling. Dasar pertimbangan pemilihan sampel sebanyak 37 orang tersebut adalah siswasiswa tersebut mengalami miskonsepsi pada materi perambatan gelombang bunyi. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap perancangan dan pembuatan, dan (3) tahap uji implementasi produk. 1. Tahap Analisis Kebutuhan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu: a. Studi pendahuluan berupa studi literatur terhadap jurnal dan laporan penelitian mengenai miskonsepsi gelombang bunyi, simulasi virtual, dan materi pelajaran IPA tentang gelombang bunyi di MTs kelas VIII. b. Analisis ketersediaan media simulasi virtual pada konsep gelombang bunyi.
31 c. Analisis kebutuhan media yang merepresentasikan konsep tampilan mikroskopis sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan tentang gelombang bunyi. d. Penyusunan instrumen penelitian, validasi instrumen, uji coba, dan perbaikan. 2. Tahap Perancangan dan Pembuatan ini yaitu: Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan dan pembuatan a. Penyusunan draf awal produk, pada tahap ini dilakukan pembuatan rancangan draf awal produk yang akan dikembangkan dengan cara membuat storyboard dan flowchart. Pembuatan storyboard dan flowchart dengan merujuk kepada karakteristik media simulasi virtual yang dikembangkan materi perambatan gelombang bunyi. b. Pengembangan draf produk atau pembuatan produk media simulasi virtual pada materi perambatan gelombang bunyi dengan merujuk kepada storyboard dan flowchart yang telah disusun. c. Validasi media oleh pakar secara teknis dan konten materi. d. Evaluasi dan perbaikan media. 3. Tahap uji implementasi produk Untuk melihat impak media simulasi virtual perambatan gelombang bunyi terhadap pengubahan konsepsi siswa, maka media tersebut diuji-cobakan dalam pembelajaran pada materi perambatan gelombang bunyi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pre-eksperimental dengan desain one-group pre-test posttest design. Desain penelitian one-group pre-test post-test design ditunjukkan pada Gambar 3.2 Pretest Treatment Posttest O X O Gambar 3.2. Desain penelitian one-group pre-test post-test design (Sugiyono, 2013) Keterangan :
32 O : tes diagnostik dengan three tier test pada materi gelombang bunyi, X : Perlakuan (treatment), yaitu penerapan model pembelajaran ILD berbantuan media simulasi virtual pada pembelajaran fisika berorientasi perubahan konsepsi. Ada pun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap uji implementasi produk ini, yaitu: a. Pretest menggunakan three tier test pada konsep gelombang bunyi. b. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media simulasi virtual dengan model ILD. c. Posttest menggunakan three tier test dan skala sikap. d. Pengolahan data hasil penelitian. Pengolahan ini menggunakan teknik pengolahan data gain yang dinormalisasi. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. Data pretest dan posttest dianalisis guna menjawab pertanyaan penelitian. e. Menarik kesimpulan. Setelah data dianalisis kemudian didapat jawaban atas pertanyaan penelitian. D. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu: (1) lembar validasi keterbacaan media secara konten materi; (2) lembar validasi penilaian keterbacaan media secara teknis; (3) tes pengubahan konsepsi, dan (4) lembar skala sikap. Berikut ini diuraian secara rinci masing-masing instrumen. 1. Lembar Validasi Media Secara Konten Materi Validasi keterbacaan media secara konten materi dilakukan oleh pakar yang ahli di bidang konten materi fisika, khususnya pada konsep gelombang bunyi. Tujuan validasi adalah untuk mengevaluasi kualitas keterbacaan dan kesesuian media simulasi virtualyangdikembangkan dari aspek konten materi. 2. Lembar Validasi Penilaian Media Secara Teknis
33 Validasi media pembelajaran dari aspek teknis dilakukan oleh pakar yang ahli dibidang media. Tujuan validasi adalah untuk mengevaluasi kualitas media simulasi virtual yang dikembangkan dari aspek keterbacaan media secara teknis 3. Tes Pengubahan Konsepsi Tes diagnostik ini diberikan sebanyak dua kali yaitu pada awal pembelajaran (pretest) dan pada akhir pembelajaran (posttest) pada tahap uji implementasi media. Tes yang digunakan three tier test pada pretest dan posttest ini merupakan instrumen tes yang sama. Tingkat penurunan miskonsepsi dianalisis menggunakan data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest. 4. Skala Sikap Siswa Angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti (Susanti, 2010). Sejalan dengan hal tersebut, Sukmadinata (2012) pun menyatakan angket ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Responden dalam instrumen ini adalah siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala sikap. Skala sikap adalah angket yang disusun sedemikian rupa sehingga responden diminta memilih satu jawaban yang sesuai dengan pilihan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, angket berupa skala sikap respon siswa bertujuan untuk memeroleh informasi mengenai tanggapan siswa terhadap pelaksanaan praktikum dengan menggunakan media simulasi virtual yang dikembangkan dan tanggapan siswa mengenai ketertarikan mempelajari materi perambatan gelombang bunyi. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes dan non tes. Teknik pengumpulan data non tes berupa validasi media secara teknis dan konten materi. Sedangakan teknik tes berupa tes diagnostik terhadap
34 pemahaman konsep siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1. Teknik pengumpuln data No Jenis Data Teknik 1 Validasi Media Lembar validitas 2 Validasi media secara teknis. 3 Keadaan konsepsi siswa pada materi gelombang bunyi sebelum dan sesudah uji implementasi media 4 Respon siswa terhadap media Lembar validitas Tes tertulis di awal dan akhir pembelajaran Lembar Skala sikap di akhir pembelajaran Sumber data Ahli konten materi fisika Ahli media Instrumen Lembar Validasi Media Secara Konten Materi Lembar Validasi Media Secara Konten Teknis siswa Tes pemahaman konsep three tier test Siswa Skala sikap siswa F. Analisis Data Penelitian Analisis data dalam penelitian metode campuran sangat berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi yang dipilih pada penelitian ini adalah strategi eksploratoris sekuensial. Analisis ini bisa dilakukan berdasarkan pendekatan kuantitatif (analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial) dan data kualitatif (deskripsi dan analisis teks atau gambar secara tematik), atau antara dua pendekatan ini (Creswell, 2014). Analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk menjawab keempat pertanyaan penelitian sebelumnya. 1. Analisis Data Kualitatif Strategi eksploratoris sekuensial lebih memperioritaskan penerapan metode kualitatif. Perolehan data dan hasil kuantitatif digunakan untuk membantu menafsirkan penemuan-penemuan kualitatif (Creswell, 2014), sehingga pada pertanyaan penelitian yang pertama analisis data menggunakan
35 metode kualitatif. Metode tersebut diwujudkan dalam langkah-langkah berikut ini: (1) analisis jurnal dan penelitian terkait pemahaman siswa pada materi perambatan gelombang bunyi; (2) analisis dan studi kepustakaan mengenai miskonsepsi konsep siswa; (3) analisis standar isi mata pelajaran IPA SMP/MTs, (4) studi kepustakaan mengenai simulasi virtual dan ketersediannya. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka diperoleh rumusan karakteristik media simulasi virtual pada pembelajaran fisika yang berorientasi pengubah pemahaman konsep sebagai pedoman dalam merancang dan mengembangkan media simulasi virtual pada tahap berikutnya. Pada tahap berikutnya yakni tahap perancangan dan pembuatan media berdasarkan analisis data kualitatif tahap pertama diperoleh data validitas media dari keterbacaan materi dan teknis. Data validitas ini dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan media simulasi virtual yang valid secara konten dan teknis yang disesuaikan dengan karakteristik media simulasi virtual berorientasi pengubahan konsepsi. Hasil analisis pada tahap ini memperkuat analisis tahap pertama dan menjadi syarat untuk melanjutkan penelitian pada tahap berikutnya. Sementara itu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang keempat, digunakan analisis kualitatif dari hasil temuan selama implementasi media simulasi virtual yang dikembangkan. 2. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuntitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua dan ketigapada tahap uji implementasi media simulasi virtual yang dikembangkan dengan mengolah three tier test. a. Pengolahan Data Konsepsi Untuk instrumen konsepsi yang berupa tes tiga bertingkat (three-tier test) diambil dari hasil pretest dan posttest siswa. Penilaian konsistensi konsepsi diperoleh dengan memadukan penilaian three-tier test dengan penilaian konsistensi yang diadopsi dari Nieminen.dkk (2010). Secara lebih lengkapnya kedua penilaian ini dijelaskan pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.
36 Tabel 3.2. Kriteria Hasil Pemahaman Konsep Three-Tier Test Tipe Jawaban Jawaban Alasan Tingkat Keyakinan Kategori Benar Benar Yakin Pengetahuan ilmiah Benar Benar Tidak yakin Lack of Knowledge Benar Salah Tidak yakin Salah Benar Tidak yakin Salah Salah Tidak yakin Salah Benar Yakin Error Benar Salah Yakin Miskonsepsi Salah Salah Yakin (Kaltakci dan Ali, 2015) b. Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi Untuk setiap tahapan uji coba, diadakan evaluasi untuk mengetahui penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi dan peningkatan pemahaman konsep setelah mengikuti kegiatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan gain yang dinormalisasi. Gain yang dinormalisasi yaitu dengan mengukur gain nilai siswa sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. dengan persamaan gain yang dinormalisasi Hake berikut. M = M pre M post M pre M id (3.2) Keterangan : M = Penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi Mpost = Jumlah siswa yang miskonsepsi setelah treatment Mpre = Jumlah siswa yang miskonsepsi sebelum treatment Mid = jumlah miskonsepsi ideal Perumusan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi di atas dibuat berdasarkan adaptasi dari nilai gain yang dinormalisasi Hake (1999). Interpretasi terhadap nilai penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi dipaparkan pada Tabel 3.5 yang juga merupakan adaptasi dari kategori nilai gain yang dinormalisasi (Hake, 1999). Tabel 3.3. kategori gain yang dinormalisasi
37 Skor gain yang dinormalisasi Ketegori M > 0,70 Tinggi 0,30 < M < 0,70 Sedang M < 0,30 Rendah c. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Simulasi Virtual Sementara itu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ketiga, digunakan analisis kualitatif dari hasil temuan selama implementasi media simulasi virtual yang dikembangkan. Selain itu, digunakan juga hasil analisis kuantitatif dari hasil lembar skala sikap siswa. Data hasil tanggapan siswa diolah melalui perhitungan persentase jumlah siswa yang memberikan persetujuan dan pertidaksetujuan terhadap setiap butir pernyataan yang diajukan. Tanggapan persetujuan yang diberikan siswa dinyatakan dalam pernyataan SS (sangat setuju) dan S (setuju), sedangkan respon pertidaksetujuan dinyatakan dalam tanggapan TS (Tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan Persamaan 3.3, Keterangan: PPS (%) = NS N x 100% (3.3) PPS (%) : Persentase persetujuan siswa terhadap suatu tanggapan N S N : Jumlah siswa yang menyatakan setuju : Jumlah seluruh siswa Untuk menginterpretasi persentase persetujuan siswa terhadap suatu tanggapan digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3 (Riduwan, 2012), Tabel 3.4 Kriteria persetujuan siswa terhadap suatu tanggapan Persentase Persetujuan Siswa PPS = 0 1 PPS 24 25 PPS 39 PPS= 50 51 PPS 75 Kriteria Tak seorangpun Sebagian kecil Hampir sebagian Sebagian Sebagian besar
38 76 PPS 99 PPS = 100 Hampir seluruhnya Seluruhnya 3. Data Hasil Validasi Media Validasi media dilakukan untuk melihat kelayakan media yang dikembangkan sebagai media pembelajaran. Data hasil validasi media ini dijaring menggunakan lembar validasi media yang dilakukan oleh tiga orang pakar fisika dan media. Data hasil penilaian pakar diolah melalui perhitungan persentase skor (PS) sebagai berikut: PS = (Skor rata-rata /Skor ideal) 100 % (3.4) Hasil persentase skor tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel kategori persentase. Tebel kategori persentase ini ditunjukkan pada tabel 3.4. Tabel 3.5 Kategori persentase skor validasi media Kategori Persentase Skor (%) Baik > 75 Cukup 56-75 Kurang Baik 40-55 (Arikunto, 2009)