kelompok umur tahun sebesar 59% (Edwards et.al. 2012). Penelitian Parker

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I peran penting dalam kelanjutan generasi penerus bangsa (Manuaba, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. seksama, prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari 70%, karena mioma

BAB I PENDAHULUAN. melalui program Keluarga Berencana (BKKBN,2010). pemerintah yang pada awalnya diatur berdasarkan Undang-Undang No.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB 1 PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development Goals (MDGs) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, sepeda motor menjadi alat transportasi

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang banyak menyebabkan kematian. Masalah tersebut menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) pada tanggal 12

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap. kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekadeusia

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masyarakat, termasuk di Indonesia. Bangsa Indonesia yang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

GAMBARAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif.penyakit Tidak

DAFTAR PUSTAKA. Baird,D.D., Uterine Leiomyomata. American Journal of Epidemiology. Volume 159, No.2. Pages

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin akan terus meningkat prevalensinya. Rinosinusitis menyebabkan beban

PREVALENSI MIOMA UTERI BERDASARKAN UMUR DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Key words : Uterine myomas, characterictics of patients, Pirngadi General Hospital Medan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

Tabel 2.Proporsi penderita tumor orbita range umur anak-anak dan dewasa. Umur (tahun) 0-19 >19 - <70 Jumlah (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hati adalah organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Hati yang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Widyastuti dkk, 2009). Salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita adalah mioma uteri, yang menjadi salah satu penyakit yang meningkatkan morbiditas. Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Gejala dari mioma uteri tidak selalu ada. Pada umumnya kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan pelvis, atau pada laparotomi daerah pelvis (Saifuddin, 2002). Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan dengan insidens diperkirakan sebesar 20%-40% pada wanita selama masa reproduksinya (Khan, 2014). Laporan surveilens tim medis angkatan bersenjata Amerika Serikat periode 2001-2010 melaporkan insidens rate mioma uteri 57,6 per 10.000 wanita usia reproduktif setiap tahun (AFHSC, 2011). Penelitian Edwards di Carolina Utara, Amerika Serikat periode 2001-2010 melaporkan adanya peningkatan risiko terjadinya mioma uteri pada wanita yang mengalami menarche dini yaitu pada kelompok umur 12-13 tahun sebesar 59% (Edwards et.al. 2012). Penelitian Parker (2007) di California melaporkan adanya peningkatan resiko 2,5 kali pada wanita dengan riwayat keluarga seperti ibu dan kakak yang menderita mioma uteri. 1

2 Penelitian Ojeme di rumah sakit London pada tahun 2008 melaporkan proporsi penderita mioma uteri sebesar 28,8 % (Ojeme, 2008). Penelitian Elugwaraonu di Rumah Sakit Spesialis Irrua, Nigeria dari Januari 2008- Desember 2012 melaporkan proporsi penderita mioma uteri terbanyak pada kelompok umur 26-35 tahun yaitu sebesar 66,96% ( Elugwaraonu et.al. 2013). Penelitian Ohonsi di Rumah Sakit Pendidikan Amino Kano, Nigeria tahun 2011 melaporkan operasi bedah untuk kasus mioma uteri dengan prevalensi sebesar 24,7 % dari seluruh kasus ginekologi, tindakan operatif yang dilakukan dengan cara histerektomi sebesar 58,1 % dan miomektomi sebesar 41,9 % (Ohonsi et.al. 2011). Penelitian Ofori di Ghana, Afrika Barat pada tahun 2012 melaporkan proporsi tertinggi yang mengalami mioma uteri berdasarkan indeks masa tubuh ditemukan pada wanita yang mengalami obesitas yaitu sebesar 45,4% (Ofori et.al. 2012). Di Indonesia, mioma uteri ditemukan 2,4% 11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat (Wiknjosastro, 2005). Penelitian Kurniasari (2010) di RSUD Dr.Moewardi Surakarta Periode Januari 2009 - Januari 2010 melaporkan wanita yang sering melahirkan lebih sedikit kemungkinan untuk terjadinya perkembangan mioma dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil atau satu kali hamil. Data statistik menunjukkan 24,5% mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil. Penelitian Pasinggi di Manado khususnya di RSUP Prof Dr. R.D. Kandou Manado periode 1 Juli 2013-1 Juli 2014, melaporkan penderita mioma uteri (31,7%) dan terbanyak pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu sebesar 56,7% (Pasinggi dkk, 2015).

3 Di Sumatera Utara khususnya Medan hasil penelitian dari Shukri (2009) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan melaporkan insidensi mioma uteri terjadi paling banyak pada usia 40-49 tahun yaitu sebesar 45,2%. Hasil penelitian Ginting Y (2012) di RSUD Dr.Pirngadi Medan dari tahun 2009-2011 melaporkan proporsi tertinggi yang mengalami mioma uteri berdasarkan sosiodemografi ditemukan pada kelompok umur 40-49 tahun (59,9%). Hasil survei pendahuluan berdasarkan data rekam medik di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam, jumlah penderita mioma uteri rawat inap dari tahun 2013-2015 adalah sebanyak 105 kasus dengan rincian pada tahun 2013 sebanyak 42 kasus, pada tahun 2014 sebanyak 32 kasus dan pada tahun 2015 sebanyak 31 kasus. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita mioma uteri rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2013-2015. 1.2 Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita mioma uteri rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2013-2015. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui karakteristik penderita mioma uteri rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2013-2015.

4 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan sosiodemografi yaitu: umur, suku, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan. b. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan usia menarche. c. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan paritas. d. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan jenis mioma uteri. e. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan keluhan. f. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan kadar Hemoglobin (Hb). g. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan penatalaksanaan medis yang dilakukan. h. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita mioma uteri. i. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan keadaan sewaktu pulang. j. Mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan sumber biaya k. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan jenis mioma uteri l. Mengetahui distribusi proporsi keluhan berdasarkan jenis mioma uteri.

5 m. Mengetahui distribusi proporsi kadar hemoglobin (Hb) berdasarkan jenis mioma uteri n. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan jenis mioma uteri. 1.4 Manfaat Penelitian a. Sebagai informasi dan masukan bagi pihak RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dalam rangka meningkatkan fasilitas serta upaya pelayanan kesehatan bagi penderita mioma uteri. b. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang mioma uteri c. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peniliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai mioma uteri.