Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII H SMPN 1 Cikoneng Melalui Metode Demonstrasipada Materi Pengukuran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsipprinsip

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN


Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

A.Y. Soegeng Ysh, Mudzanatun, David Indrianto* FIP IKIP PGRI SEMARANG

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Jenny Oka Puspitasari, Subiki, Trapsilo Prihandono

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI A DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SD NEGERI 01 ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SDN TOROSIAJE JAYA KABUPATEN POHUWATO.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DI KELAS V SDN II BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR CNC DASAR KELAS XI TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 WONOSARI

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII H SMPN 1 Cikoneng Melalui Metode Demonstrasipada Materi Pengukuran Lili Alamin SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Email : lilialamin15@gmail.com Abstract -This research is based on the experience of researchers, found one class with the lowest learning achievement compared with other classes. only 50% of students whose daily test score reaches the minimum score of 70. This shows that the learning has not been completed, therefore researchers try to improve students' learning outcomes in Physics Science lessons. The research method used is classroom action research. The subjects of the study were the students of class VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng, Cikoneng District of Ciamis Regency with the number of students 32. Based on the results of action research using the demonstration method, it was found that the students' learning outcomes improved, as indicated by the increase of classical completeness in each cycle, in the first meeting reached an average of 62.74, the second meeting reaches an average of 70.63, the third reaches an average of 74.38, and the forth reach average of 78, 13. While for the students' learning completeness in the first meeting reach 56,25% or 15 students, second meeting reach 62,50% or 20 students, third meeting reach 75% or 24 student, and forth meeting reach 93, 75% or 30 students. Thus it can be concluded that efforts to improve learning outcomes in the science of science Physics through demonstration methods using electronic media has been achieved. Keyword Demonstration Method, Electronic Media, Measurement. Abstrak - Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengalaman peneliti, ditemukan satu kelas yang prestasi belajarnya paling rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. hanya 50% siswa yang nilai ulangan hariannya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum tuntas, oleh karena itu peneliti berusaha meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA Fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa 32. Berdasarkan hasil penelitian tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi, diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan ditunjukkan dengan adanya peningkatan ketuntasan klasikal pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I pertemuan 1 mencapai rata-rata sebesar 62,74, siklus I pertemuan 2 mencapai rata-rata sebesar 70,63, siklus II pertemuan 1 mencapai rata-rata sebesar 74,38, dan siklus II pertemuan 2 mencapai ratarata 78,13. Sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 mencapai 56,25% atau 15 siswa, siklus I pertemuan 2 mencapai 62,50% atau 20 siswa, -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 35

siklus II pertemuan 1 mencapai 75% atau 24 siswa, dan siklus II pertemuan 2 mencapai 93,75% atau 30 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA Fisika melalui metode demonstrasi menggunakan media elektronik telah tercapai. Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Media Elektronik, Pengukuran. I. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, melainkan juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Materi pelajaran IPA Fisika kelas VIII semester ganjil terdiri dari materi Besaran dan Satuan, Gerak, Suhu dan Kalor serta Zat dan Wujudnya yang kesemuanya mencakup teori dan praktek. Di dalam SK dan KD yang tercantum dalam silabus, kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa secara garis besarnya adalah kompetensi berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi. Oleh karena itu kompetensi merancang dan melakukan eksperimen merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa di samping kompetensi dalam memahami konsep-konsep fisika. Akan tetapi kenyataan di lapangan, penulis menemukan sebuah kendala, dimana sebagian besar siswa mengalami kesulitan pada materi pengukuran. Hasil belajar siswa cenderung selalu rendah. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa kelas VIII H yang kurang memuaskan. Hanya 50% atau 16 siswa dari 32 siswa yang mencapai nilai minimal sama dengan KKM sebesar 70. Pada saat membahas pengukuran panjang, peneliti memberikan potongan kertas karton yang sudah diukur dan ditentukan oleh peneliti nilai panjangnya terus siswa disuruh mengukurnya sendiri kemudian dikumpulkan, ternyata setelah diperiksa hasilnya 30% siswa mampu melakukan pengukuran panjang dengan benar, sedangkan 70% lainnya tidak mampu melakukan pengukuran panjang dengan benar. Penulis menanyakan permasalahan yang dialami siswa saat melakukan pengukuran panjang yang telah dilakukannya, ternyata 15% dari siswa yang tidak mampu melakukan pengukuran dengan benar, mengatakan tidak tahu cara pengukuran panjang dengan benar berkaitan dengan satuan pada alat ukur yang digunakan dan tidak memperhatikan saat penulis mendemonstrasikan cara melakukan pengukuran panjang. 80% dari siswa yang tidak mampu melakukan pengukuran dengan benar mengatakan tidak dapat mengukur panjang dengan benar dikarenakan saat penulis melakukan demonstrasi pengukuran panjang tidak dapat mengikuti apa yang didemonstrasikan karena mereka duduk di -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 36

barisan tengah hingga barisan belakang, mereka sulit memperhatikan penunjukan skala dalam pengukuran saat penulis memberi contoh mengukur panjang sebuah benda dengan menggunakan mistar. Sedangkan 5% lainnya dari siswa yang tidak dapat melakukan pengukuran panjang dengan benar mengatakan tidak dapat melakukan pengukuran dengan benar dikarenakan mereka tidak dapat menentukan nilai hasil pengukuran dengan ketelitian yang telah ditentukan, pada umumnya mereka merasa kesulitan saat ujung benda yang diukur tidak tepat berada pada skala mistar yang ditunjukkan. Berdasarkan temuan di atas, penulis merasa bahwa kesulitan siswa pada materi pengukuran panjang akan menyebabkan kesulitan yang sama pada materi selanjutnya, yaitu pengukuran luas, volume dan massa jenis. Hal ini penulis yakini karena pada pengukuran luas dan volume benda dengan bentuk teratur menggunakan alat yang sama, sedangkan untuk pengukuran volume benda yang bentuknya tidak teratur dan pengukuran massa jenis menggunakan alat lainnya yaitu gelas berskala dan neraca. Untuk pengukuran panjang sebuah benda diperlukan sebuah cara agar saat penulis mendemonstrasikan cara pengukuran benda tersebut dapat diamati oleh siswa dengan mudah dan jelas. Penulis mencoba melakukan metoda demonstrasi dengan dibantu media elektronik. Alat-alat tersebut digunakan untuk dapat menampilkan proses pengukuran yang dapat ditampilkan pada layar berukuran besar sehingga dapat diamati siswa dengan jelas walaupun oleh siswa yang duduk di barisan belakang. Berdasarkan temuan di atas, penulis merasa tertarik dan termotivasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan metoda demonstrasi dengan dibantu media elektronik. Alat-alat tersebut digunakan untuk dapat menampilkan proses demonstrasi yang dapat ditampilkan pada layar berukuran besar sehingga dapat diamati siswa dengan jelas walaupun oleh siswa yang duduk di barisan belakang. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peningkatan hasil belajar pada pembelajaran pengukuran melalui metode demonstrasi dengan menggunakan media elektronik pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng? 2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dengan media elektronik pada pembelajaran pengukuran pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng? 3. Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat pada media elektronik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng? Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada pembelajaran pengukuran melalui metode demonstrasi dengan menggunakan media elektronik pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng. 2. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dengan media elektronik pada pembelajaran pengukuran pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng. 3. Untuk meningkatkan penerapan metode demonstrasi dengan media elektronik pada pembelajaran pengukuran pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng. Manfaat yang diharapkan dari hasil -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 37

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini antara lain adalah : 1. Bagi Guru Meningkatkan kemampuan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran. Meningkatkan keterampilan dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Menemukan strategi pembelajaran yang tepat, inovatif dan bervariatif. Menumbuhkan minat untuk melakukan penelitian dan berusaha mengembangkan diri sebagai guru professional 2. Bagi Siswa Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa terhadap konsep yang disajikan. Meningkatkan hasil belajar IPA Fisika. 3. Bagi Sekolah Meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada mata pelajaran IPA Fisika di SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng. Sebagai dokumentasi juga referensi perpustakaan sekolah dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan untuk guru-guru mata pelajaran lain yang akan melaksanakan Penenlitian Tindakan Kelas (PTK). II. METODE PENELITIAN A. Setting dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng, yang beralamat di Jalan Raya Margaluyu No. 9 Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis dengan status Negeri dan Nomor NSS/NPSN 201021402008/20211637. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng yang berjumlah 32 siswa laki-laki. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei 2016, semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Adapun waktunya sebagai berikut: 1. Persiapan penelitian tanggal 3 s.d 16 Maret 2016 2. Pelaksanaan penelitian sebagai berikut: Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan tanggal 6 April 2016, Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 13 April 2016, Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan tanggal 20 April 2016, Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 27 April 2016, 3. Pengolahan dan penggandaan hasill penelitian tanggal 2 s.d 16 Mei 2016 4. Seminar hasil penelitian tanggal 21 Mei 2016 5. Pelaporan hasil penelitian tanggal 26 Mei 2016 B. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Siswa sebagai sumber data hasil belajar yang berupa data kuantitatif 2. Guru sebagai sumber data keterlaksanaan pembelajaran berupa data kualitatif. D. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif, ditentukan persentase masing-masing indicator keberhasilan -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 38

yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa: dianalisis apakah jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM untuk kompetensi yang diujikan telah menunjukkan ketercapaian indicator keberhasilan atau belum. Hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan apabila 75% dari seluruh siswa telah mencapai prestasi belajar minimal sama dengan KKM sebesar 70. Hasil belajar siswa ditentukan dengan cara berikut : = (skala 0-100) (Arifin, 2009: 232) x 100 Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus: =!" #$% &!" #" ' 100% Keterlaksanaan metode demonstrasi menggunakan media elektronik dipresentasekan komponen yang terpenuhi terhadap seluruh komponen yang seharusnya terlaksana. E. Indikator Keberhasilan Tolak ukur keberhasilan penelitian ini : Bila 75% dari seluruh siswa telah mencapai hasil belajar minimal sama dengan KKM sebesar 65. (Mulyasa, 2004: 102) III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keterlaksanaan Hasil Observasi Seluruh dokumen harus diketik dalam fontatimes New Roman, dengan acuan ukuran teks terlihat pada Tabel 1. Dari deskripsi data yang diperoleh maka dapat dibahas dari hasil penelitian dari siklus I dan siklus II diperoleh deskripsi data seluruh siklus hasilnya dapat dilihat di bawah ini: 1. Aktivitas Guru Berdasarkan hasil temuan observer pada siklus I pertemuan 1 diperoleh hasil 69,23% menyatakan sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan 30,77% belum sesuai dalam rencana pembelajaran. Pada siklus I pertemuan 2 diperoleh hasil 84,61% menyatakan sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan 15,39% belum sesuai dalam rencana pembelajaran. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil 92,31% menyatakan sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan 7,69% belum sesuai dalam rencana pembelajaran. Pada siklus II pertemuan 2 diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan (100%) proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dinyatakan sudah baik sesuai dengan rencana pembelajaran. Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Guru b. Aktivitas Siswa Berdasarkan pengamatan peneliti dan observer selama mengamati pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi pengukuran hal-hal yang teramati oleh observer adalah kegiatan memperhatikan penjelasan guru pada siklus I pertemuan 1 mencapai presentase 53,13% atau 17 orang siswa, pada siklus I pertemuan 2 mencapai presentase 62,50% atau 20 orang siswa, pada siklus II pertemuan 1 mencapai presentase 68,75% atau 22 orang siswa, dan pada siklus II -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 39

pertemuan 2 mencapai presentasi sebesar 81,25% atau 26 orang siswa. 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 69,23% 30,77% 84,61% 92,31%100% 15,39% 7,69% 0% SI P1 SI P2 SII P1 SII P2 Ya Tidak Gambar 2. Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Berdiskusi atau bertanya pada siklus I pertemuan 1 mencapai presentase 34,38% atau 11 orang siswa, pada siklus I pertemuan 2 mencapai presentase 43,75% atau 14 orang siswa, pada siklus II pertemuan 1 mencapai presentase 56,25% atau 18 orang siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 mencapai presentasi sebesar 65,63% atau 21 orang siswa. Keberanian mengemukaan pendapat pada siklus I pertemuan 1 mencapai presentase sebesar 37,50% atau 12 orang siswa, pada siklus I pertemuan 2 mencapai presentase 46,88% atau 15 orang siswa, pada siklus II pertemuan 1 mencapai presentase 59,38% atau 19 orang siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 mencapai presentasi sebesar 71,88% atau 23 orang siswa. Berani tampil di depan kelas dalam mempersentasikan hasil belajar pada siklus I pertemuan 1 mencapai persentase sebesar 31,25% atau 10 orang siswa, pada siklus I pertemuan 2 mencapai presentase 40,63% atau 13 orang siswa, pada siklus II pertemuan 1 mencapai presentase 53,13% atau 17 orang siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 mencapai presentasi sebesar 62,50% atau 20 orang siswa. Mengerjakan evaluasi secara sungguh-sungguh pada siklus I pertemuan 1 mencapai persentase sebesar 50% atau 16 orang siswa, pada siklus I pertemuan 2 mencapai presentase 56,25% atau 18 orang siswa, pada siklus II pertemuan 1 mencapai presentase 65,63% atau 21 orang siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 mencapai presentasi sebesar 78,13% atau 25 orang siswa. TABEL 1 REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PEMBELAJARAN SIKLUS I DAN SIKLUS II Sikl us S I /P1 S I /P2 S II /P1 S II /P2 Aspek yang diamati A B C D E 53,1 34,3 37,5 31,2 50,0 3% 8% 0% 5% 0% 62,5 43,7 46,8 40,6 56,2 0% 5% 8% 3% 5% 68,7 56,2 59,2 53,1 65,6 5% 5% 8% 3% 3% 81,2 65,6 71,8 62,6 78,1 5% 3% 8% 0% 3% Keterangan : A. Memperhatikan penjelasan guru B. Berdiskusi atau bertanya jawab dengan teman dalam kelompok C. Keberanian mengemukakan pendapat D. Berani tampil di depan kelas, mempresentasikan hasil pekerjaanya E. Mengerjakan evaluasi secara sungguh-sungguh Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian bahwa pada penelitian tindakan kelas aktivitas siswa dapat meningkat dari setiap siklus. Keterangan : A. Memperhatikan penjelasan guru -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 40

20,00% 10,00% 0,00% B. Berdiskusi atau bertanya jawab dengan teman dalam kelompok C. Keberanian mengemukakan pendapat D. Berani tampil di depan kelas, mempresentasikan hasil pekerjaanya E. Mengerjakan evaluasi secara sungguh-sungguh 90,00% 81,25% 78,13% 80,00% 70,00% 62,50% 68,75% 71,88% 65,63% 65,63% 60,00% 53,13% 56,25% 59,38% 62,50% 50,00% 56,25% 53,13% 50,00% 43,75% 46,88% 40,00% 34,38% 37,50% 40,63% 31,25% 30,00% SI P1 SI P2 SII P1 SII P2 Gambar 2. Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran B. Keterlaksanaan Belajar Keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada setiap siklus dalam penelitian ini mengalami kenaikan yaitu siklus I pertemuan 1 baru 56,25% (18 orang dari 32 siswa) yang nilainya sudah memenuhi KKM sebesar 65 dari 75% yang diharapkan. Artinya masih terdapat minimal 43,75% siswa yang belum memenuhi KKM. Dan rata-rata kelas baru mencapai 70,63. Hal ini disebabkan belum semua langkah KBM dilaksanakan dengan baik oleh guru. Pada siklus I pertemuan 2 ketuntasan belajar mencapai 62,50% (20 siswa dari 32 siswa) yang nilainya sudah memenuhi KKM sebesar 65. Dari 75 % yang diharapkan artinya masih terdapat minimal 37,50% siswa yang belum memenuhi KKM dan rata-rata kelas mencapai 74,38. Pada siklus II pertemuan A B C D E 1 ketuntasan belajar meningkat menjadi 75% (24 siswa dari 32 siswa) yang nilainya sudah memenuhi KKM sebesar 65% yang diharapkan artinya masih terdapat minimal 25% siswa yang belum memenuhi KKM. Sedangkan rata-rata kelas mencapai 74,38. Di bandingkan dengan siklus I pertemuan 2 dengan rata-rata 70 menunjukan adanya peningkatan sebesar 3,75%. Dan pada siklus II pertemuan 2 ketuntasan belajar sudah mencapai 93,75% (30 siswa dari 32 siswa) yang nilainya sudah memenuhi KKM sebesar 65 yang diharapkan dan tidak tuntas sebanyak 6,25%, Perbandingan peningkatan hasil belajar siklus II pertemuan 1 dengan rata-rata 74,38 dan siklus II pertemuan 2 yaitu 78,13, maka ada peningkatan 3,75. 100,00% 50,00% 0,00% Ketuntasan Belajar 75% 56,25% 62,50% 93,75% SI P1 SI P2 SII P1 SII P2 Gambar 3. Grafik Ketuntasan Belajar Melihat grafik hasil penelitian di atas maka terjadi kenaikan keterlaksanaan pembelajaran dalam ketuntasan belajar, yaitu 6,25% dari siklus I pertemuan 1 ke siklus I pertemuan 2, 12,50% dari siklus I pertemuan 2 ke siklus II pertemuan 1, 18,75% dari siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 2. -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 41

80 60 40 20 0 Rata-rata Hasil Belajar 62,74 70,63 74,38 78,13 SI P1 SI P2 SII P1 SII P2 Gambar 4. Grafik Rata-Rata Hasil Belajar Melihat grafik hasil rata-rata hasil tes belajar di atas maka terjadi kenaikan ratarata hasil belajar siswa, yaitu rata-rata 7,88 dari siklus I pertemuan 1 ke siklus I pertemuan 2, rata-rata 3,75 dari siklus I pertemuan 2 ke siklus II pertemuan 1, ratarata 3,75 dari siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 2. Mengingat proses pembelajaran antar siklus dapat meningkat maka tindakan selanjutnya dihentikan karena sudah mencapai hasil ketuntasan belajar maksimal 85%. Namun masih ada siswa yang nilaianya dibawah ketuntasan belajar sekitar 6,25% atau 2 orang. 2. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran pengukuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ketuntasan klasikal pada setiap siklusnya, yaitu rata-rata 7,88 dari siklus I pertemuan 1 ke siklus I pertemuan 2, rata-rata 3,75 dari siklus I pertemuan 2 ke siklus II pertemuan 1, rata-rata 3,75 dari siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 2. 3. Keterlaksanaan pembelajaran dan ketuntasan klasikal tercapai pada siklus ke II pertemuan 2. Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang dapatdikemukakan untuk penelitian lebihlanjut, diantaranya: 1. Pembagian kelompok diusahakan kurang dari 5 siswa perkelompok. 2. Benda-benda yang diukur diusahakan benda-benda yang berada di sekitar lingkungannya agar lebih menarik. 3. Penghargaan untuk siswa atau kelompok diusahakan berupa benda yang bermanfaat, seperti buku tulis dan pulpen. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan lembar observasi dan hasil analisis data terhadap hasil tes, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Cikoneng Kecamatan Cikoneng mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, kenaikan keterlaksanaan pembelajaran dalam ketuntasan belajar, yaitu 6,25% dari siklus I pertemuan 1 ke siklus I pertemuan 2, 12,50% dari siklus I pertemuan 2 ke siklus II pertemuan 1, 18,75% dari siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan V. DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Pendidikan Nasional, 2005 Penelitian Tindakan Kelas (Bahan Pelatihan To T PTBK), Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama [2] Hartadi, Titut, 2010, Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah & Kelas, Karawang, Sehati Media. [3] Mulyasa, E. (2004).Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Rosda [4] Save, M.D (2005), Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Cetakan keempat. Jakarta, -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 42

Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara [5] Sudjana, N (2010), Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo [6] Sumiati dan Asra (2007, Metode Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima [7] Universitas Pendidikan Indonesia, 2009, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia -- Jurnal PETIK Volume 4, Nomor 1, Maret 2018-- 43