ROTI PENYET OLEN (Perencanaan Pendirian Usaha Roti Penyet)

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

FRUIT STEAMED CAKE (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA KUE KUKUS RASA BUAH)

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat

KWA LIPP (Perencanaan Pendirian Usaha Jasa Party Planner Unique)

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

Mahestrayu School of Art Perencanaan Pendirian Usaha Pengembangan Minat dan Bakat

CUTTY DONATO (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA KUE DONAT)

FAVORICE BURGER (Perencanaan Pendirian Usaha Burger Nasi)

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

LAPORAN AKHIR PKM-K. Delicia Dorayaki PENGANAN KHAS JEPANG DENGAN BAHAN DASAR UBI JALAR INDONESIA (Ipomoea batatas)

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

BAB II Landasan Teori

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

MIE WARNA BUKIT (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA KEDAI MIE)

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

O RANGEE CUPCAKE (Perencanaan Pendirian Usaha Kue Mangkok Jeruk)

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

FORMAT BUSINESS PLAN

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

PONDOK CEMILAN AHOK (Perencanaan Pengembangan Usaha Makanan Ringan)

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

MILKY TA-HUA (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA KEMBANG TAHU )

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. oleh apapun jika manusia tersebut berkehendak untuk terus berkembang.

KEY COMFORT (Perencanaan Pendirian Usaha Steam Spring Bed dan Sofa)

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

NOOTY (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA MI BURGER)

MOCHIEL (Perencanaan Pendirian Usaha Kue Mochi)

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh :

PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI. Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

LIQUID LAUNDRY (Perencanaan Pendirian Usaha Jasa Laundry Koin)

I. PE DAHULUA Latar Belakang Masalah Donat meupakan salah satu jenis jajanan yang sangat digemari masyarakat. Makanan ini sangat popular di semua

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

BAB III IDENTIFIKASI DATA

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

ABANGBIG (Perencanaan Pendirian Usaha Lekker Holland Kentang)

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

BAJU ALVI S (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA KAOS MOTIVASI)

PROPOSAL KEGIATAN USAHA MARTABAK MANIS MINI

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GASKY CAFE 7 P DALAM PELAKSANAAN BISNIS MELIPUTI :

ABSTRAK. Kata Kunci : Industri kreatif, fashion, kelayakan bisnis, Payback Period

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN RENCANA BISNIS SOSIS BAKAR TYSON. Disusun oleh : RAMADHIAN EKA PUTRA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

THE ROLL RAINBOW CAKE (Perencanaan Pendirian Usaha Bolu Gulung)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SATE PALEMBANG BUMBU JIRET (BIJI KARET)

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

BAB II LANDASAN TEORI

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

TAHU CRISPY 4 SAOS (Perencanaan Pendirian Makanan Ringan)

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK PADA IKM TELAGA JAYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BROWNIES KENTANG NENG AYU" (PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA BROWNIES)

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan budaya pada masyarakat menandai berkembangnya

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Transkripsi:

ROTI PENYET OLEN (Perencanaan Pendirian Usaha Roti Penyet) Valencia Tioriman (gluethio@gmail.com) Yulizar Kasih (yulizar@stmie-mdp.ac.id) Retno Budi Lestari (retno@stie-mdp.ac.id) Program Studi Manajemen STIE MDP Abstrak : Roti Penyet Olen merupakan suatu bisnis di bidang kuliner yang menawarkan roti atau kudapan yang di sajikan dengan cara yang berbeda yaitu bentuk dan tekstur roti yang telah di penyetkan. Ide ini berangkat dari pengalaman penulis sendiri pada saat mengolah roti, dimana ide tersebut original dan tidak mengikuti trend sehingga dapat berpeluang menjadi trendsetter. Varian produk di buat beragam dan di sertakan dengan berbagai promo yang menarik dan unik seperti adanya permainan dan promosi lain. Peluang pasar masih sangat terbuka dan berdasarkan alat analisis kelayakan yang di gunakan, rencana usaha ini memiliki prospek yang cukup baik dan layak untuk di implementasikan. Kata Kunci : Roti, Roti Penyet Olen, Penyajian berbeda, Peluang Abstract : Roti Penyet Olen is a culinary business that offers serving bread or snacks in a different way, flatten the shape and texture of the bread. This idea departs from the author's own experiences in making bread, it is original and unfollow trends so it hopes can be trendsetter. Product made by diverse and include a variety of interesting and unique promos such as games and other promotions. The market opportunity is still very open and based on using feasibility analysis tool, this business plan has good prospects and feasible to be implemented. Keyword : Bread, Roti Penyet Olen, different Presentation, Opportunities 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Roti Penyet Olen merupakan suatu bisnis bidang kuliner yang menawarkan makanan kudapan. Bisnis ini tidak mengikuti trend pasar namun di mulai dari ide penulis yang orisinil. Produk yang ditawarkan adalah roti yang dibuat dan disajikan dengan cara berbeda, yaitu dipenyetkan. Roti Penyet Olen menawarkan beragam varian rasa umum dan juga varian rasa yang asing dimakan dengan roti, yaitu roti alien yang menambah unsur game di dalam paket produknya. Keunikannya adalah produk sejenis belum ada, Roti Penyet Olen memiliki peluang menjadi trendsetter. Keunggulan Roti Penyet Olen adalah memberikan unsur tantangan yang di selipkan pada paket produk gamenya dan melakukan kegiatan pemasaran yang interaktif dengan pelanggan. Produk Roti Penyet Olen dapat di tujukan untuk semua segmen pasar. Namun, berdasarkan karakteristik produk, target pasar yang lebih di bidik adalah remaja hingga dewasa dengan karakterirtik psikografis menyukai hal-hal baru. 2 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Di Indonesia, berbagai bidang bisnis memiliki peluang dan prospek kedepan yang baik karena gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung konsumtif. Bisnis bidang kuliner merupakan salah satu bidang bisnis yang memiliki prospek atau peluang untuk Hal - 1

berwirausaha. Salah satu jenis makanan bidang kuliner berupa roti merupakan jenis makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Sejarah roti yang panjang konon berawal al dari Mesir dan Mesopotamia. Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai ai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya (masukdapur.blogdetik.com). Roti masuk ke Indonesia pada masa penjajahan bangsa asing pada abad ke-16. Di Indonesia, biasanya roti disajikan untuk makan pagi juga sebagai kudapan yang disajikan dengan teh atau kopi. Berbagai macam olahan roti dan kue sudah sangat beragam, melihat kondisi saat ini, agar dapat bertahan dan diterima oleh pasar maka produk roti yang ditawarkan harus inovatif dan kreatif. Penulis tertarik untuk mendirikan suatu usaha yang menawarkan Roti penyet yang diberi nama Roti Penyet Olen, dimana menawarkan n produk olahan roti yang dibuat dan disajikan dengan cara berbeda dari biasanya. 2.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Budaya Visi Roti Penyet Olen adalah menjadi bisnis makanan kudapan pilihan masyarakat Palembang. Dengan cara terus melakukan inovasi pada produk kudapan yang lezat dan unik. Misi Roti Penyet Olen adalahah 1. Menyajikan berbagai makanan kudapan yang lezat dan unik. 2. Terus mengembangkan dan melakukan inovasi i pada produk. 3. Terus mengembangkan dan melakukan inovasi i pada kegiatan promosi. 4. Menjaga kualitas dan rasa produk. 5. Menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuan Roti Penyet Olen adalah memperkenalkan brand awareness Roti Penyet Olen ke wilayah Palembang, mencapai profit sebesar 30-50%. Nilai-nilai budaya Roti Penyet Olen : 1. Dinamis 2. Kreatif 3. Ramah 4. Jujur Gambar 2.2 Logo Roti Penyet Olen Logo Roti Penyet Olen dibuat dengan sederhana dengan beberapa arti warna dan gambar sebagai berikut : 1. Warna biru pada tulisan Olen melambangkan kestabilan, ketahanan, fleksibel, kreatif dan inovasi tanpa batas. 2. Warna merah pada tulisan Roti Penyet melambangkan semangat, kekuatan, dinamis dan aktif. 3. Warna kuning pada latar melambangkan keceriaan dan penuh energi, warna ini juga dapat menarik perhatian secara psikologis 4. Icon kartun melambangkan maskot dari pada Roti Penyet Olen sendiri. 3 GAMBARAN USAHAA Roti Penyet Olen merupakan usaha yang menawarkan produk kudapan yang di jual secara langsung dan penjualan secara pre order. Pengembangan berikutnya Roti Penyet Olen dijual melalui outlet atau standbooth sendiri, dimana proses produksi dari pengolahan bahan baku menjadi produk setengah jadi dilakukan di rumah dan proses akhir yaitu penggorengan n akan dilakukan di outlet. Tahap berikutnya model bisnis Roti Penyet Olen akan dibuat seperti kedai, Roti Penyet Olen akan menambah aneka makanan kudapan yang dikembangkan dan berbagai makanan dan minuman yang dapat memanjakan pelanggannya ditambah dengan berbagai fasilitas yang mendukung seperti wi-fi dan penyejuk ruangan.kedai akan menjadi tempat dimana a proses produksi, tempat penjualan dan penyediaan tempat makan akan digabungkan di satu lokasi. Hal - 2

Produk dijual per-paket dengan jumlah 6 pcs dan 12 pcs roti per-paket dan akan dikemas dengan kemasan karton yang sesuai dengan ukuran roti dan jumlah roti tiap paket yang dilengkapi dengan gambar merek, alamat usaha, dan indentitas rasa di kemasan. Roti Penyet Olen menawarkan cara baru dalam menyantap roti. Konsepnya adalah meng-indonesiakan roti yang merupakan makanan utama dari negara lain, namun diolah dengan cara yang lebih Indonesia yaitu dipenyetkan. Selama ini makanan yang diikuti dengan kata penyet biasanya adalah ayam penyet, makanan yang dipenyet merupakan cara khas Indonesia mengolah makanan tradisionalnya, sehingga Roti Penyet Olen hadir untuk mengubah paradigma dimana roti merupakan makanan khas barat kini ada juga roti khas Indonesia. Keunikan produk ini belum ada di pasaran sehingga berpeluang menjadi trendsetter. Keunikan lain yaitu produk dibuat dari bahan pilihan seperti roti tawar, putih telur, tepung roti dan berbagai selai atau isi. Proses pembuatan nya adalah roti tawar dipotong menjadi ukuran seperempat roti tawar yang dipenyetkan dan diberi varian rasa hingga menjadi empat lapis, kemudian dilapisi putih telur dan tepung roti yang kemudian digoreng. Penggunaan minyak goreng pilihan untuk menggoreng dan putih telur saja bertujuan mengurangi kolestrol. Roti Penyet Olen juga memiliki variasi lain seperti bentuk roti gulung. 4 ASPEK PEMASARAN 4.1 Segmen Pasar, Target Pasar, dan fdvdf.positioning Berdasarkan jenis-jenis variabel segmentasi menurut Kotler (2008), segmen yang dituju oleh Roti Penyet Olen adalah berdasarkan segmentasi geografi yaitu wilayah pasar, segmentasi demografi yaitu berdasarkan gender, usia, kelas ekonomi dan profesi. Kemudian segmentasi psikografi yaitu berdasarkan karakter atau sifat psikologis pasar yang dituju. Di bawah ini merupakan segmentasi yang dituju. - Segmentasi geografi Penduduk kota Palembang - Segmentasi demografi 1. Pria dan Wanita 2. Usia 5 60 tahun 3. Kelas ekonomi menengah hingga menengah ke atas 4. Pelajar, mahasiswa, karyawan dan lain-lain - Segmentasi Psikografi 1. Gaya hidup konsumtif, menyukai makanan kudapan, suka mengemil 2. Suka mencoba hal baru Pada segmentasi psikografi ditentukan dengan karakteristik seperti di atas, karena produk yang ditawarkan bukan merupakan makanan utama tetapi makanan kudapan, sehingga produk ditujukan pada pasar yang konsumtif, menyukai makanan kudapan, dan suka mengemil. Target pasar yang ingin dituju oleh Roti Penyet Olen tidak membatasi umur dan pekerjaan, tetapi difokuskan pada konsumen dengan karakter psikografis menyukai hal baru, tantangan, dan suka mengkonsumsi makanan kudapan. Dengan atribut karakteristik tersebut, yang akan difokuskan target pasarnya adalah pelajar dan mahasiswa dengan kisaran umur 12-24 tahun. Positioning Dari Roti Penyet Olen adalah Cara gaul makan roti dimana Roti Penyet Olen tidak hanya menawarkan produk roti saja, tetapi ada unsur tantangan berupa game di dalam paket produk. 4.2 Perkiraan Permintaan dan...---- jjnjjj.penawaran Perkiraan permintaan terhadap produk olahan roti dan kue di Kota Palembang diestimasikan 20% dari jumlah penduduk ± 1.726.218. Dibawah ini adalah perkiraan permintaan pasar akan roti dan kue, Hal - 3

Tabel 4.1 Perkiraan Permintaan Pasar Terhadap Produk Olahan Roti dan Kue Tahun 2014 2016 Tahun Jumlah (Unit Produk) 2014 345.244 2015 397.031 2016 456.585 Sumber : BPS Sumsel. Data Olahan Dari Jumlah Penduduk Sedangkan penawaran dari produsen yang menawarkan produk olahan roti dan kue di Palembang sebagai berikut, Tabel 4.2 Perkiraan Penawaran Produk Olahan Roti dan Kue oleh Produsen di Kota Palembang Nama Penawaran dalam unit produk Market Perusahaan Tahun Tahun Tahun share Pesaing 2014 2015 2016 Sari roti 27.620 31.763 36.528 8 % Braserrie 65.593 75.431 86.747 19 % Morita 41.429 47.644 54.791 12 % Breadtalk 62.143 71.465 82.186 18 % Lain-lain 44.879 51.610 59.352 13 % Jumlah 241.664 277.913 319.604 70 % Sumber : Data Hasil Survey dengan Metode Wawancara Produsen Roti dan Kue Perkiraan penawaran dari produsen baru memenuhi sekitar 70 % dari permintaan pasar. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang untuk dapat masuk ke pasar, karena permintaan yang cenderung tinggi dan meningkat dimana produsen belum dapat memenuhi perkiraan permintaan pasar. Peluang pasar yang masih terbuka sebesar 30 %, dan perkiraan target yang ingin dicapai Roti Penyet Olen berkisar antara 3% - 6% dalam waktu 3 tahun. Tabel 4.3 Rencana Penjualan Tahun Permintaan Peluang Rencana Pangsa Pasar Penjualan 2014 345.244 103.580 12.000 3,5 % 2015 397.031 119.118 18.000 4,5 % 2016 456.585 136.981 27.000 6 % 4.4 Strategi Pemasaran Perusahaan terhadap Pesaing Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P dengan alat analisis SWOT menurut Kotler (2008) : 4.4.1 Product Produk yang ditawarkan Roti Penyet Olen menggunakan berbagai bahan baku pilihan, seperti roti tawar biasa dan gandum, aneka selai dan isi roti, dan tepung roti putih. Produk disajikan dengan ukuran seperempat roti tawar yaitu ± 7 cm pada setiap sisi roti dan bentuk roti gulung seperti bentuk roll yang akan sama-sama dipenyetkan. Aneka rasa yang ditawarkan diantaranya coklat, keju, coklat keju, strawberry, kacang, srikaya, abon, dan juga rasa Alien yang beraneka ragam. Maksud dari rasa roti alien adalah varian rasa yang kurang cocok atau asing dimakan dengan roti, dari kata asing inilah penulis mendapatkan ide untuk menamakan varian produk tersebut dengan sebutan roti alien. Selain itu Roti Penyet Olen akan melakukan inovasi pada produk kudapan yang bahan dasarnya tidak hanya dari roti, seperti pancake burger dan pancake pizza. 4.3 Rencana Penjualan Rencana penjualan awal, dengan melakukan penjualan langsung di wilayah kampus dan menitipkan produk pada sebuah kantin di kampus lain. Pangsa pasar yang dituju adalah 55% mahasiswa, 30% dosen, dan 15% pegawai. Rencana jadwal penjualan akan dilakukan pada awal tahun 2014. Gambar 4.1 Bentuk dan Tekstur Roti Penyet Produk akan dikemas dengan kemasan karton jenis concord yang tahan terhadap minyak dimana kemasan tersebut sekaligus dapat menjadi kantong dengan tujuan mengurangi penggunaan kantong plastik. Hal - 4

Gambar 4.2 Layout Kemasan Roti Penyet Olen 4.4.2 Price Produk Roti Penyet Olen ditawarkan dengan harga yang bersaing, harga satuan produk dijual dengan harga Rp 3000 tiap rotinya dan perpaket dengan harga Rp 18.000. Di bandingkan dengan pesaing, strategi harga Roti Penyet Olen termasuk harga yang kompetitif. 4.4.3 Promotion Kegiatan promosi yang akan dilakukan Roti Penyet Olen agar dapat dikenal konsumen diantaranya : a. Advertising (Periklanan) Roti Penyet Olen akan menggunakan iklan media cetak yaitu brosur. Di bawah ini contoh brosur awal untuk menarik minat calon konsumen. Rencananya brosur ini akan di sebar selama 1 bulan pertama. Di mana pada minggu ke-2 atau ke-3 produk akan mulai di jual ke konsumen. b. Sales Promotion Roti Penyet Olen juga akan mempromosikan produknya melalui cara penawaran seperti memberikan tester dan promosi melalui media social dan media chat seperti Blackberry Messenger dan lain-lain. Upaya tersebut di harapkan dapat mendorong munculnya strategi Words of Mouth (WOM). Cara pemasaran ini lebih di tujukan pada segmen pasar anak muda hingga remaja, mengingat pengguna BBM dan media sosial lebih di dominasi oleh kalangan anak muda dan remaja Selain itu bentuk promosi lainnya akan mengikuti sesuai dengan event atau hari raya yang ada, contoh promosi yang di lakukan di antaranya untuk pembelian 1 paket akan mendapat 1 paket secara gratis pada hari raya Idul Fitri dan moment lain seperti hari Valentine. Promosi lainnya seperti memberikan kartu stempel, di mana setiap transaksi pembelian akan mendapatkan cap yang dapat di tukar dengan hadiah yang berlaku. c. Personal Selling Roti Penyet Olen juga melakukan promosi melalui penjualan langsung ke wilayah kampus dengan menawarkan produk langsung ke konsumen. Pada awalnya penjualan ini akan di lakukan oleh penulis sendiri. d. Public Relation Roti Penyet Olen akan melakukan kegiatan public relation dengan mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan bisnis Roti Penyet Olen seperti lomba menghias roti, lomba membuat maskot Roti Penyet Olen dan lainlain, dimana kegiatan tersebut mendorong keterlibatan masyarakat dalam membangun perusahaan. 4.4.4 Place Pendistribusian produk akan dilakukan secara langsung di wilayah konsumen berada atau penjualan secara langsung, dengan tempat produksi yang masih dilakukan di rumah. Pada konsep kedai, kedai akan di desain dengan menarik, interior yang nyaman dan santai yang cocok untuk tempat berkumpul remaja, anak muda dan pegawai. Tempat akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti musik, wi-fi dan penyejuk ruangan serta kebersihan yang dijaga. Pelayanan tempat dibuat agar tetap Hal - 5

mendukung pelanggan. berbagai aktivitas Tabel 5.1 Kegiatan Pra Operasi dan Jangka Waktu Pelaksanaan 5 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN 5.1 Organisasi dan Sumber Daya hhgt...manusia Rencana struktur r organisasi kedepannya akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu produksi, pemasaran, penjualan, dan keuangan. Manajer Keuangan Gambar 5.1 Struktur r Organisasi 5.2 Perijinan Owner Manajer Produksi Manajer Pemasaran Staff Penjualan Pada awal usaha perijinan belum ada, rencana pengurusan perijinan kedepannya adalah ijin produk ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk regulasi, standarisasi, dan sertifikasi produk Roti Penyet Olen. Mengurus ijin IRT (Industri Rumah Tangga) dan ijin di sekitar lokasi dimana akan dibuka stand atau kedai. Selanjutnya, Roti Penyet et Olen akan mengurus perijinan SITU (Surat Ijin Tempat Usaha). 5.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal tftftt..pelaksanaan Penjadwalan menurut Baker merupakan proses pengalokasian sumber untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan kegiatan pra operasi Roti Penyet Olen akan dilakukan di tahun 2014 dengan rincian kegiatan sebagai berikut. Kegiatan Waktu (minggu) Penyelesaian konsep 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Design logo Design kemasan Membeli perlengkapan dan peralatan Survei harga dan mencari supplier Cetak kemasan Membuat brosur Membeli bahan baku Persiapan untuk memulai penjualan 5.4 Inventaris Kantor Inventaris Kantor yang dibutuhkan berupa 1 buah laptop, 1 buah printer, alat tulis, buku kas dan kertas. Inventaris tersebut untuk membantu pembuatan desain brosur, poster, cetak brosur, dan pembuatan laporan keuangan. 6 ASPEK PRODUKSI 6.1 Pemilihan Lokasi Lokasi produksi Roti Penyet Olen berada di jalan Prof. Dr. Supomo no 578E komplek Pink Garden km 3,5 Palembang. 6.2 Rencana Tata Letak (Layout) Tata letak harus di desain sebaik mungkin dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, efektivitas ruangan, keselamatan kerja, dan keindahan (Dr. Suliyanto, 2010). Di bawah ini merupakan tata letak untuk tempat produksi Roti Penyet Olen. 1 0 1 1 1 2 Hal - 6

Tabel 6.1 Bahan Baku dan Bahan Pembantu Roti Penyet Olen Bahan Baku Roti tawar Aneka selai dan isi roti Tepung roti Bahan Pembantu Susu kental manis Putih telur Minyak goreng 6.5 Tenaga Produksi Gambar 6.1 Tata Letak Tempat Produksi Roti Penyet Olen 6.3 Proses Produksi dan Gambaran gggg.teknologinya Pada proses produksi Roti Penyet Olen dibuat alur dari pembelian dan persiapan bahan baku hingga produk siap untuk di kemas dan di jual. Pembelian dan persiapan bahan baku Mencelupkan roti dengan putih telur Melumuri roti dengan tepung roti Persiapan peralatan Proses mempenyetkan roti dengan alat press Proses penggorengan Pemotongan roti dengan pisau Pemberian isi / selai pada roti Ditiriskan, dikemas dan siap untuk dijual Gambar 6.3 Alur Proses Produksi Bagian kotak yang berwarna merah dilakukan di wilayah 1 pada gambar 6.1 Tata letak tempat produksi Roti Penyet Olen, sedangkan bagian kotak berwarna hijau di lakukan di wilayah 2 pada tata letak produksi. Gambaran teknologi masih sederhana seperti perlengkapan dan peralatan dapur, kompor, dan alat press roti. 6.4 Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pada usaha Roti Penyet Olen bahan baku utama dan bahan pembantu untuk menghasilkan produk roti penyet adalah sebagai berikut. Pada awal usaha Roti Penyet Olen, penulis masih berperan sebagai tenaga produksi. Untuk menambah kapasitas produksi Roti Penyet Olen, penulis akan menambah 2 hingga 3 tenaga kerja untuk membantu bagian produksi. 6.6 Mesin dan Peralatan Mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi produk Roti Penyet Olen masih sederhana. Peralatan yang dibutuhkan di antaranya adalah kompor gas, isi gas tabung, penyaring, spatula, penjepit, teflon, alat press roti, talenan, pisau dan beberapa toples untuk tempat isi dan selai roti. 6.7 Tanah, Gedung, dan Perlengkapan Bentuk awal usaha ini bersifat home industry maka tanah, gedung dan perlengkapannya berupa rumah tinggal biasa milik penulis. Untuk tahap berikutnya pada konsep kedai akan digunakan bangunan ruko dengan karakteristik wilayah strategis, fasilitas perlengkapan dan infrastruktur yang memadai serta memiliki surat ijin tempat usaha. 7 ASPEK KEUANGAN 7.1 Sumber Pendanaan Untuk merealisasikan pelaksanaan rencana bisnis ini, secara keseluruhan membutuhkan permodalan sebesar Rp 142.230.000, dimana perkiraan sumber modal berasal dari modal sendiri, orang tua, dan relasi (teman dan saudara) yang tertarik menanamkan modalnya untuk pendirian usaha ini. Hal - 7

7.2 Rencana Kebutuhan Modal Investasi Peralatan adalah alat-alat untuk mendukung proses produksi. Pembiayaan pembelian peralatan yang dibutuhkan bersifat untuk jangka waktu panjang. Berikut adalah rincian kebutuhan modal investasi untuk peralatan. Tabel 7.1 Rincian Kebutuhan Peralatan Roti Penyet Olen Keterangan Unit Harga per unit Total Kompor 2 tungku 1 Rp 275.000 Penyaring 2 Rp 25.000 Rp 50.000 Spatula 1 Rp 25.000 Penjepit 3 Rp 10.000 Rp 30.000 Teflon 2 Rp 600.000 Alat pres 1 Rp 10.000 Talenan 1 Rp 70.000 Pisau 1 Rp 20.000 Box plastic/ toples 12 Rp 10.000 Rp 120.000 wadah plastik 5 Rp 20.000 Rp 100.000 Tabung gas elpiji 2 Rp 400.000 Rp 800.000 Notebook 1 Rp 3.000.000 Printer 1 Rp 300.000 Meja + Kursi 1 Rp 600.000 TOTAL Rp 6.000.000 Investasi peralatan Roti Penyet Olen di asumsikan memiliki nilai ekonomis selama 3 tahun. Nilai penyusutan peralatan di atas sebesar Rp 2.000.000 setiap tahunnya. 7.3 Rencana Kebutuhan Modal Kerja Menurut Agnes Sawir (2005,h.129) Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari, dan biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan modal kerja adalah sebagai berikut : Tabel 7.2 Modal Kerja Roti Penyet Olen Keterangan Harga Total Roti tawar 602 pcs Rp 10.000 Rp 6.020.000 Selai dan isi roti 6000 Rp 500 Rp 3.000.000 Tepung roti 30 pcs Rp 7.000 Rp 210.000 Minyak goreng 60 liter Rp 11.000 Rp 660.000 Susu kental 15 pcs Rp 7.500 Rp 112.500 Putih telur 30 kg Rp 4.000 Rp 120.000 Kemasan produk 1000 pcs Rp 750 Rp 750.000 TOTAL Rp 10.872.500 Keterangan : untuk memproduksi 1000 paket 6 pcs roti dalam 1 Bulan Tabel 7.3 Biaya-Biaya Roti Penyet Olen Keterangan Biaya tetap Total Biaya listrik 1 bulan 30.000 Rp 50.000 Biaya pulsa 1 bulan 100.000 Rp 100.000 (paket internet) Biaya 1 bulan 20.000 Rp 80.000 transportasi Biaya air (PAM) 1 bulan 30.000 Rp 70.000 Biaya isi gas elpiji 1 bulan Rp 180.000 TOTAL Rp 480.000 Keterangan : Biaya yang di Keluarkan Jika Memproduksi 1000 Paket Per Bulan 7.4 Analisa Kelayakan Usaha Studi Kelayakan bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2009) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan. Untuk menentukan kelayakan suatu usaha untuk di jalankan, alat analisis yang akan di gunakan adalah Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Dari alat analisis tersebut di dapat PBP 1 tahun 6 bulan, NPV bernilai positif Rp 196.497.352, dan IRR sebesar 62,2 % dimana persentase tersebut lebih besar dibandingkan dengan BI rate 7,5 %. 7.5 Analisa Keuntungan Dalam menganalisa keuntungan, alat analisis yang biasa di gunakan adalah Break Event Point (BEP). BEP adalah titik dimana total biaya sama dengan total penghasilan (Dwi Prastowo dan Rifka, 2005). Roti Hal - 8

Penyet Olen harus menjual sebanyak 325 unit produk atau penjualan mencapai Rp 5.850.000 agar mencapai BEP. 7.6 Laporan Keuangan Menurut Standart Akuntansi Keuangan (2009,h.4) laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, yang meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (www.library.upnvj.ac.id). Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai konsisi keuangan usaha dan kinerja dari perusahaan tersebut. Berikut laporan keuangan Roti Penyet Olen dalam periode satu tahun pertama. Tabel 7.1 Laporan Neraca Roti Penyet Olen ROTI PENYET OLEN Neraca Periode 2014 (Dalam Ribuan Rupiah) Aktiva Utang dan Modal Aktiva lancar Utang usaha 56.892 Kas 6.260 Piutang 1.500 Modal 85.338 Perlengkapan 130.470 138.230 TOTAL 142.230 Aktiva Tetap Peralatan 6.000 Ak. Peny. Peralatan 2.000 4.000 TOTAL AKTIVA 142.230 Hal - 9

DAFTAR PUSTAKA [1] BPS, Sumsel 2011, Sumsel dalam Angka, Diakses pada Tanggal 10 September 2013, http://sumsel.bps.go.id/site/content/id/ 163. [2] Dwi, Prastowo dan Rifka Julianty 2005, Analisis Laporan Keuangan, AMP YKPN, Yogyakarta. [3] Jurnas 2013, Jumlah Wirausaha di Indonesia ditargetkan 2,50 Persen, Diakses pada Tanggal 8 September 2013, http://www.jurnas.com/news/92031/2 013,_Jumlah_Wirausaha_di_Indonesi a_ditargetkan_2,50_persen/1/ekono mi/ekonomi. http://www.tribunnews.com/bisnis/201 3/02/26/jumlah-wirausahawan-hanya- 19-persen-di-indonesia. [11] Umar H 2007, Studi Kelayakan Bisnis, Gramedia, Jakarta. [12] Universitas Pembangunan Nasional 2012, Pengertian Laporan Keuangan. Diakses pada Tanggal 8 Desember 2013, http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d 3akuntansi/207102004/bab2.pdf [4] Kasmir, Jakfar 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana, Bogor. [5] Kotler, Philip 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1, Erlangga, Jakarta. [6] Masukdapur, blogdetik 2010, Seri Sejarah Roti, Diakses pada Tanggal 8 September 2013, http://masukdapur.blogdetik.com/201 0/02/22/seri-roti-sejarah-roti/. [7] Roti, Sari 2013, Jumlah Produksi Sari Roti di Indonesia, Diakses pada Tanggal 17 September 2013, http://www.sariroti.com/0_repository/ NIC-Bond-Prospectus.pdf. [8] Sawir, Agnes 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. [9] Suliyanto 2010, Studi Kelayakan Bisnis, Andi, Yogyakarta. [10] Tribunnews 2013, Jumlah Wirausahawan hanya 1,9 Persen di Indonesia. Diakses pada Tanggal 8 September 2013, Hal - 10