BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam, dalam beberapa tahun belakangan ini telah. banyak berdiri lembaga-lembaga keuangan yang sistem

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

PENGARUH PREMI, HASIL INVESTASI, KLAIM, UNDERWRITING TERHADAP PENDAPATAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

Analisis Penerapan Akuntansi Asuransi Pensiun Syariah (Studi Kasus pada Bringin Life Syariah Kantor Cabang Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan. menggunakan metode accrual basis dimana sumber utama dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

(Dalam jutaan Rp.) Februari Tahun Februari Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASYKI) Asyki Business Center, Jl. RE. Martadinata No. 2D Air Mancur Bogor

(Dalam jutaan Rp.) Januari Tahun Desember Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

Daftar Pertanyaan Wawancara

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan produk keuangan pada saat ini tidak mungkin dapat dihindari,

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

ANALISIS PENERAPAN PSAK 108 TENTANG AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH (Studi Kasus Pada Unit Usaha Syariah PT. X)

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

PROSENTASE INVESTASI DANA TABARRU YANG DAPAT DIINVESTASIKAN UNTUK MENCEGAH KEKURANGAN PEMBAYARAN KLAIM SAAT DEFISIT UNDERWRITING

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi semakin pesat khususnya dalam lembaga keuagan syariah yang. semakin gencar dipromosikan oleh pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH PRODUK UNIT LINK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2016 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

PT Asuransi BRI Life DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, SERTA PENYAJIAN PENDAPATAN PREMI ASURANSI SYARIAH BERDASARKAN PSAK 108 PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN

PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan III Tahun 2015

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dalam beberapa tahun belakangan ini telah banyak berdiri lembaga-lembaga keuangan yang sistem operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Keberadaan lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah ini sangat dibutuhkan, salah satunya adalah asuransi syariah. Asuransi syariah kini mampu menarik minat masyarakat muslim karena dapat menjangkau kebutuhan masyarakat akan perlindungan terhadap risiko tertentu dengan pengelolaan sesuai dengan syariat Islam. Disamping itu, di zaman yang serba maju ini resiko dapat terjadi dalam segala kemungkinan, maka masyarakat dituntut untuk memiliki suatu jaminan untuk menjamin kehidupan, kesehatan, kebahagiaan di hari tua, sampai pendidikan bagi anak-anak mereka. Perusahaan asuransi 1

2 merupakan salah satu tempat yang tepat bagi masyarakat untuk memperoleh jaminan tersebut. Perkembangan perusahaan asuransi syariah kini sangat pesat, hal ini ditunjukan Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Desember 2015, saat ini telah tercatat 25 perusahaan asuransi umum unit usaha syariah, 3 perusahaan asuransi umum full syariah, 19 perusahaan asuransi jiwa unit usaha syariah, 5 perusahaan asuransi jiwa full syariah, dan 3 perusahaan reasuransi unit usaha syariah. Asuransi syariah adalah asuransi berdasarkan prinsip syariah dengan usaha tolong menolong (ta awuni) dan saling melindungi (takafuli) diantara para peserta melalui pembentukan kumpulan dana (dana tabarru ) yang dikelola sesuai prinsip syariah untuk menghadapi risiko tertentu. 1 Pengertian asuransi syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan 1 https://www.assei.co.id/id/asuransi-syariah/. Dikutip pada tanggal 9 Mei 2018, Pukul 10.28.

3 pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah. 2 Investasi tersebut merupakan merupakan donasi dengan syarat tertentu dan merupakan milik peserta secara kolektif, bukan merupakan pendapatan entitas pengelola. Sama halnya dengan asuransi konvensional, asuransi syariah juga mengenal istilah premi. Premi merupakan sejumlah uang atau dana yang dibayarkan oleh peserta asuransi kepada entitas pengelola yang telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 108 tahun 2015, premi atau kontribusi peserta adalah jumlah bruto yang menjadi kewajiban peserta untuk porsi risiko dan ujrah. 3 Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi syariah terbagi menjadi 2, yaitu sistem pada produk yang mengandung unsur tabungan dan sistem pada produk yang tidak mengandung unsur tabungan. 4 Sistem yang mengandung tabungan adalah sistem asuransi jiwa dan sistem yang tidak 2 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 21/Dsn-Mui/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari ah 3 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 108 Tahun 2015 Tentang Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah, 108.2. 4 Ai Nur Bayinah, dkk., Akuntansi Asuransi Syariah (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2017), 35.

4 mengandung unsur tabungan adalah sistem asuransi umum. Unsur premi pada asuransi jiwa syariah terdiri dari tabarru dan tabungan, perhitungan dana tabarru pada asuransi jiwa syariah diambil dari tabel mortalita yang besarannya tergantung pada usia dan masa akad atau perjanjian. Semakin tinggi usia dan semakin panjang masa perjanjian, maka semakin besar pula nilai tabarru nya. Dalam asuransi syariah pendapatan premi berasal dari jumlah total dana yang dibayarkan oleh peserta asuransi syariah kepada entitas pengelola setelah dikurangi biaya administrasi dan operasional. Pendapatan premi yang didapatkan tersebut dikumpulkan ke dalam dana tabarru untuk dilakukan pengelolaan selanjutnya oleh perusahaan. Investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam atau menginvestasikan uang atau modal. Secara umum investasi atau penanaman modal dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi (natural person) maupun badan hukum (juridical person) dalam upaya untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang tunai (cash money), peralatan (equipment),

5 asset tidak bergerak, hak atas kekayaan intelektual, maupun keahlian. 5 Pada dasarnya investasi yaitu penempatan sejumlah kekayaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. 6 Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk investasi. 5 Ana Rokhmatussa dyah dan Suratman, Hukum Investasi Dan Pasar Modal (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), 3. 6 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Kencana: Predana Media Group, 2007), 7.

6 Bagi perusahaan, investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan. Dalam proses operasionalnya, perusahaan asuransi syariah tidak terlepas dari penerapan fungsi manajemen underwriting. Underwriting sendiri adalah meliputi aktivitas yang luas, mulai dari menjual polis, menerima surat permintaan (application), mengadakan seleksi dan penilaian risiko, sampai akhirnya membuat dan mengeluarkan polis. 7 Berdasarkan fungsi manajemen tersebut, perusahaan dapat menentukan tarif premi yang mampu memberikan laba maksimal dengan cara mengestimasi risiko yang akan ditanggung pada masa yang akan datang. Selisih antara pendapatan yang diterima dan risiko yang ditanggung dari proses underwriting akan menghasilkan surplus/defisit underwriting. 7 Ade Jaya Sutisna, Modul Praktikum Underwriting (IAIN SMH : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2016), 30.

7 Surplus Underwriting adalah selisih lebih dari total kontribusi peserta ke dalam dana tabarru setelah dikurangi pembayaran santunan/klaim, kontribusi reasuransi, dan cadangan teknis, dalam satu periode tertentu. Sederhananya, jika dalam satu periode tertentu tidak ada klaim atau terjadi sedikit klaim dari nasabah, maka kelebihan dana yang disimpan di bank tabarru itulah yang disebut surplus underwriting. 8 Hasil dari proses underwriting yang berupa surplus/defisit underwriting kemudian dialokasikan untuk dua hal yaitu dibagikan kepada peserta atau entitas pengelola dan membentuk cadangan dana tabarru. Selain dibentuk dari surplus deficit underwriting, cadangan dana tabarru juga dibentuk dari hasil investasi. Jadi hasil investasi berhubungan langsung dengan besar kecilnya pendapatan perusahaan saat terjadinya penutupan pertanggungan, jika pendapatan dari hasil investasi semakin besar maka cadangan dana tabarru juga akan bertambah. 8 https://www.google.co.id/amp/s/mariberasuransi1.wordpress. com/2017/07/17 /apa-itu-surplus-underwriting/amp/. Dikutip Pada 9 Mei, Pukul 14.01.

8 Semakin banyak perusahaan itu menginvestasikan dananya ke berbagai instrument investasi syariah, maka akan semakin banyak pula hasil investasi yang di dapat, begitu juga dengan cadangan dana tabarru akan terus berkembang setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat secara rinci sebagai berikut: Tabel 1.1 Laporan Keuangan PT. Prudential Life Assurance Unit Syariah Periode 2011-2016 Tahun Hasil Investasi Cadangan Dana Tabarru' 2011 Rp 10,864,000,000 Rp 76,273,000,000 2012 Rp 14,319,000,000 Rp 69,098,000,000 2013 Rp 20,613,000,000 Rp 95,399,000,000 2014 Rp 33,850,000,000 Rp 165,798,000,000 2015 Rp 42,894,000,000 Rp 210,862,000,000 2016 Rp 44,976,000,000 Rp 168,281,000,000 Sumber : Laporan Keuangan PT. Prudential Life Assurance Unit Syariah Berdasarkan dari tabel di atas terdapat fenomena dimana hasil investasi selalu meningkat sedangkan cadangan dana tabarru pada tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2013-2015 mengalami peningkatan lagi dan pada tahun 2016 mengalami penururan drastis dari tahun 2015. Jadi hasil

9 investasi selalu meningkat setiap tahunnya, sedangkan cadangan dana tabarru mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2016. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan sebuah penelitian, dengan judul PENGARUH HASIL INVESTASI TERHADAP CADANGAN DANA TABARRU (Studi Pada PT. Prudential Life Assurance Unit Syariah) B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian yaitu: 1. Masih belum baiknya perusahaan asuransi syariah dalam menerapkan manajemen underwriting dalam menilai risiko yang akan ditanggung perusahaan. 2. Masih belum baiknya perusahaan asuransi syariah dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan investasi. 3. Apa pengaruh hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru. 4. Seberapa besar pengaruh hasil investasi.

10 5. Kurangnya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan investasi. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru di PT. Prudential Life Assurance Unit Syariah tahun 2011-2016? 2. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan investasi di perusahaan asuransi syariah? D. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah di sini dimaksudkan sebagai patokan dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian ini tidak membias dan dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Pembatasan maslah difokuskan pengaruh hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru pada PT. Prudental Life Assurance Unit Syariah Periode 2011-2016, serta penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan investasi.

11 E. Tujuan Penelitian Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui pengaruh hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru di PT. Prudential Life Assurance Unit Syariah tahun 2011-2016. 2. Untuk mengetahui penerapan pinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan investasi di perusahaan asuransi syariah. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis maupun teoritis bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, diharapkan menjadi masukan sebagai sarana informasi dan sumbangan pemikiran agar perusahaan dapat lebih kompetitif lagi ke depannya. 2. Bagi akademisi, untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa, staf pengajar dan lainnya. 3. Bagi prodi, untuk memperluas informasi dalam rangka menambah dan meningkatkan khazanah pengetahuan.

12 4. Bagi penulis, sebagai bahan acuan pembelajaran teori maupun praktek dalam tinjauan data secara langsung maupun tidak langsung, sehingga berguna bagi penulis untuk dapat memahami secara mendalam terkait dengan variabel yang diteliti. G. Kerangka Pemikiran Pada penelitian ini akan membahas tentang pengaruh hasil investasi terhadap cadangann dana tabarru. Salah satu upaya untuk menganalisis hubungan tersebut adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Dengan penerapan tersebut, beberapa hal akan diketahui apakah hasil investasi mempengaruhi cadangan dana tabarru. Investasi adalah menanamkan atau menempatkan asset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya dimasa mendatang. Menurut Febrinda Eka Damayanti (2016) hasil investasi pada dasarnya adalah penghasilan dari portofolio hasil investasi

13 pada aktiva perusahaan asuransi syariah. Kumpulan dana yang berasal dari peserta asuransi syariah diinvestasikan melalui instrument investasi yang memiliki akad dan prinsip syariah. Cadangan dana tabarru merupakan sekumpulan dana dari kontribusi peserta yang telah dihibahkan untuk tujuan kerjasama, tolong menolong dan saling menanggung di antara para pihak yang diasuransikan. Menurut Arief Fadlullah (2014) cadangan dana tabarru adalah cadanagn yang dibentuk dari surplus underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta dan kepada entitas asuransi syariah. Jadi investasi merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan dan aktivitas investasi akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan. Bagi perusahaan asuransi investasi merupakan sebuah cara untuk mendapatkan kelebihan dana, kelebihan dari dana tersebut yang nantinya akan dialokasikan ke dalam cadangan dana tabarru untuk digunakan sebagai klaim peserta. Sehingga apabila banyaki peserta yang melakukan klaim perusahaan tidak akan mengalami kerugian.

14 Dengan demikian dapat dirumuskan kerangka pemikiran yang merupakan hubungan fungsional variabel X (independen) dan variabel Y (dependen) sebegai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran HASIL INVESTASI VARIABEL (X) CADANGAN DANA TABARRU VARIABEL (Y) Dari pemikiran di atas, dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel X (Hasil Investasi) terhadap variabel Y (Cadangan Dana Tabarru ) pada PT. Prudential Life Insurance Unit Syariah. H. Sistematika Penulisan Untuk lebih mempermudah dan memperjelas pokok bacaan dalam penulisan penelitian ini, topik tersebut di atas menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

15 Bab Ke-Satu, Pendahuluan, Pada bab ini menjelaskan tentang: latar belakang, identifikasi maslah, Perumusan masalah, pembatasan masalah masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran serta sistematika penulisan Bab Ke-Dua, Kajian Pustaka, Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori tentang: asuransi syariah, sejarah asuransi syariah, pengertian asuransi syariah, landasan hukum asuransi, pengertian investasi, tujuan investasi, bentuk-bentuk investasi, prinsip dasar investasi, intrumen investasi pada asuransi syariah, cadangan dana tabarru, dana tabarru, mekanisme pengelolaan dana tabarru. Bab Ke-Tiga, Metodologi Penelitian, Pada bab ini menjelaskan tentang: Tempat dan Waktu Penelitian, jenis penelitian dan sumber data, Populasi dan Sampel, Teknis Analisis Data dan Hipotesis Statistik. Bab Ke-Empat, Hasil Penelitian dan Pembahasan, Pada bab ini menjelaskan tentang: Gambaran umum objek penelitian,

16 uji asumsi klasik, analisis regresi linear sederhana, pengujian hipotesis dan Pembahasan. Bab Ke-Lima, Penutup, Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan diberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti.