No Jenis Bangunan Luas 1 Masjid m 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Konsep Dasar Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI PENDEKATAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Konsep Perencanaan Konsep Lokasi dan Tapak Memuat persyaratan-persyaratan atau batasan dan paparan kondisi tapak serta luasan tapak.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB V. Konsep Perancangan

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Transkripsi:

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PESANTREN MODERN 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan pendekatan besaran ruang pada bab sebelumnya didapatkan program ruang sebagai berikut : No Jenis Bangunan Luas 1 Masjid + 1367 m 2 2 Asrama Putra + 1982 m 2 Putri + 2005 m 2 3 Sekolah + 5898 m 2 4 Kantor + 388 m 2 5 Fasilitas Pengunjung + 692 m 2 6 Penunjang + 1442 m 2 7 Ruang Serbaguna + 809 m 2 8 Rumah ustadz + 504 m 2 8 Lapangan + 3575 m 2 9 Area parkir internal + 842 m 2 10 Taman baca/ area parkir temporer + 1889 m 2 Jumlah + 21393 m 2 Dibulatkan + 21400 m 2 Selanjutnya rekapitulasi program ruang sekaligus penentuan kebutuhan lantai masing masing kelompok bangunan sebagai berikut : No Jenis Bangunan Luas Rencana Lantai Luas Lantai Dasar 1 Masjid + 1367 m 2 2 + 684 m 2 2 Asrama Putra + 1982 m 2 3 + 661 m 2 Putri + 2005 m 2 3 + 668 m 2 3 Sekolah + 5898 m 2 3 + 1966 m 2 4 Kantor + 388 m 2 2 + 194 m 2 5 Fasilitas Pengunjung + 692 m 2 3 + 230 m 2 6 Penunjang + 1442 m 2 1 + 1442 m 2 7 Ruang Serbaguna + 809 m 2 1 + 809 m 2 8 Rumah ustadz + 504 m 2 1 + 504 m 2 Jumlah + 15087 m 2 + 7158 m 2 8 Lapangan + 3575 m 2 9 Area parkir internal + 842 m 2 10 Taman baca/ area parkir temporer + 1889 m 2 80

Dari rekapitulasi di atas kemudian dapat dihitung kebutuhan lahan berdasarkan kebutuhan luas bangunan Peraturan bangunan setempat yang berlaku adalah sebagai berikut : KDB : 50 % Tinggi Bangunan : 1-4 lantai Luas lantai dasar adalah = 13.464 m² Luas Tapak = Luas lantai dasar/kdb = 13.464/0.5 = 26.928 atau setelah pembulatan menjadi 27.000 m² 5.1.2 Tapak Terpilih Jadi luas tapak yang dibutuhkan adalah 27.000 m². Tapak yang terpilih untuk Pesantren Modern di Kabupaten Semarang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Bawen. Luas tapak yang dibutuhkan untuk Pesantren Modern sebesar 27.000m 2. Melihat kondisi tapak yang merupakan lahan kosong yang luas maka ditentukan batasan batasan menyesuaikan ukuran hingga mencapai luasan tersebut. Ditentukan luasan tapak yang akan digunakan sebesar kurang lebih 27.250m 2 dengan anggapan 250m 2 dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dan kebutuhan sirkulasi di dalam tapak. Dengan gambaran tapak sebagai berikut : 180 145 120 Gambar 5.1 Ukuran Tapak Sumber : Google Maps (2018) Batas-batas dari tapak terpilih di atas adalah : Utara : Lahan kosong dan PT. Sam-sam Garments Timur : Lahan kosong peruntukan permukiman perkotaan Selatan : Jalan Blondo Purnama dan lahan kosong peruntukan perkebunan Barat : Jalan Soekarno Hatta (Jalan Raya Bawen-Ambarawa) dan permukiman Ketentuan-ketentuan mengenai peraturan bangunan setempat digunakan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Semarang yaitu : a. Tata Guna Lahan : Kawasan peruntukan permukiman perkotaan b. KDB : 50% c. Tinggi bangunan : maksimal 4 lantai d. GSB : 20.5 meter dari as jalan 81

5.2 Program Dasar Perancangan Program dasar perancangan merupakan hasil simpulan dari pendekatan pada bab sebelumnya. Hal hal yang terkait dalam program dasar perancangan ini berupa dari aspek aspek kinerja, struktur, dan visual arsitektural. 5.2.1 Aspek Kinerja a. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan Islamic Boarding School ini terbagi atas pencahayaan alami dan buatan. Untuk pencahayaan alami dapat memanfaatkan dari cahaya matahari dengan mengoptimalkan bukaan dan orientasi bangunan terhadap mata angin. Untuk pencahayaan buatan ditentukan berdasarkan kebutuhan masing masing ruangan dengan tingkat pencahayaan optimal yang berbeda pula. b. Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara atau penghawaan yang digunakan yaitu penghawaan alami dan buatan. Untuk penghawaan alami dapat memanfaatkan dari udara yang masuk ke ruang ruang dengan memanfaatkan bukaan dan orientasi bangunan terhadap arah angin. Sedangkan untuk penghawaan buatan menggunakan AC di ruangan yang membutuhkan. c. Sistem Mekanikal Elektrikal Penempatan ruang mekanikal dan elektrikal yang memudahkan dalam menunjang fungsi bangunan secara umum tetapi tidak menggangu ruang-ruang lain. Pemakaian sistem elektrikal yang efektif dan efisien dengan pemanfaatan listrik dari PLN serta penggunaan sistem generator sebagai sumber listrik penunjang dan cadangan untuk suplai kebutuhan listrik secara umum, yang digerakkan dengan bantuan mesin diesel. d. Sistem Sanitasi Sistem Sanitasi terdiri dari jaringan air bersih, air kotor, dan air fecal. 1. Jaringan Air Bersih Air bersih diperoleh dari PDAM atau dari sumur artetis sebagai cadangan sumber air bersih. Down feed system lebih efektif untuk bangunan bertingkat rendah. Air bersih dari saluran PDAM atau sumur artetis masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam reservoir. Dengan menggunakan pompa, air bersih dinaikkan ke water tank di atas bangunan untuk selanjutnya secara gravitasi, air dialirkan ke tiap-tiap ruang. 2. Jaringan Air Kotor Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Untuk sistem pembuangannya digunakan drainase internal yang mengarah ke drainase jalan utama. 3. Jaringan Air Fecal Air Fecal yang merupakan hasil buangan kotoran manusia dari bangunan di salurkan ke septic tank yang tersebar untuk tiap kebutuhan bangunannya. e. Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Dasar pendekatan diantaranya dengan sistem tata ruang yang memudahkan dalam perlindungan terhadap kebakaran, optimalisasi sistem perlindungan terhadap 82

pencegahan kebakaran, sistem perlindungan bahaya kebakaran yang terintegrasi terhadap sistem lain sehingga memudahkan dalam antisipasi, pencegahan dan pemadaman kebakaran. Sistem ini meliputi: - Sistem Deteksi Awal Kebakaran - Sistem Pemadam Api Beberapa elemen dalam sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran antara lain : 1. Pencegahan aktif Kebakaran - Fire Hydrant dan Portable Fire Extinguisher - Pylar Hydrant - Heat Detector dan Smoke Detector 2. Pencegahan Pasif Kebakaran - Tangga Darurat Kebakaran - Koridor - Pintu Keluar Darurat f. Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi vertikal yang dapat diaplikasikan pada bangunan berlantai sedikit adalah tangga dan ramp. g. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang direncanakan untuk Pesantren Modern menggunakan sistem Faraday dan Franklin, disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing masing bangunan yang ada. h. Sistem Keamanan Sistem keamanan pada pesantren modern yaitu dengan pemasangan kamera CCTV pada titik-titik tertentu pada bangunan yang membutuhkan. i. Jaringan Sampah Sistem jaringan sampah yaitu dengan menyediakan tempat sampah di setiap ruang yang membutuhkan. sampah dari tempat sampah yang ada dikumpulkan pada tempat penampungan sementara. Setelah itu sampah diangkut untuk dibuang ke TPA dengan truk dari Dinas Kebersihan. 5.2.2 Aspek Struktur Sistem struktur yang digunakan terbagi atas Up, Mid, dan Sub. 1. Sistem Up Struktur yang digunakan bangunan dalah struktur rangka baja untuk bentang lebar, serta struktur rangka baja ringan untuk bentang kecil hingga sedang. Material penutup atap yaitu genteng dan metal deck. 2. Sistem Mid Struktur - Modul horizontal dengan menggunakan struktur grid. - Modul vertikal floor to floor adalah 4m. - Struktur mid dengan kombinasi beton maupun baja tergantung kebutuhan jenis bangunan. 3. Sistem Sub Struktur Pondasi bangunan menggunakan pondasi footplate yang dimasukkan untuk perkuatan struktur sebagai akibat penggunaan rangka atap baja pada struktur atapnya. 83

5.2.3 Aspek Visual Arsitektural Perancangan bangunan Pesantren Modern di Kabupaten Semarang dalam aspek Arsitekturalnya direncanakan dengan pertimbangan terhadap: - Karakter bangunan yang ingin ditampilkan yaitu yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan mengutamakan kenyamanan ruang-ruangnya. - Memperhatikan unsur estetis di luar maupun dalam ruangan antara lain dengan penciptaan interior yang berbeda baik dalam bentuk, warna, maupun material. - Penataan bangunan dan segi estetika memperhatikan kaidah-kaidah Arsitektur Islam dan dipadukan dengan pendekatan konsep arsitektur neo-vernakular. - Menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. 5.3 Penekanan Desain Pesantren Modern Penekanan desain yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan pesantren modern ini adalah pendekatan arsitektur neo-vernakular Jawa dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai arsitektur lokal yang sudah ada ke dalam desain sebuah pesantren modern akan menciptakan sebuah efek visual arsitektural yang berbeda. Salah satu unsur yang diambil adalah rumah joglo yang merupakan rumah tradisional Jawa dan struktur kayu yang merupakan struktur bangunan tradisional. Penerapan arsitektur neovernakular Jawa pada perencanaan dan perancangan pesantren modern adalah pemilihan material kayu untuk bangunan pesantren dan penggunaan atap joglo untuk setiap bangunan pada pesantren. Berikut ini merupakan contoh penerapan arsitektur neo-vernakular di Jawa. Gambar 5.2 Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular Jawa Sumber : Google Search (2018) 84