BAB III METODE PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA

PERBANDINGAN HASIL PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN TIPE PERKERASAN KAKU ANTARA METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE

BAB III METODE PERENCANAAN START

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN LINGKAR MAJALAYA MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2002

KOMPARASI HASIL PERENCANAAN RIGID PAVEMENT MENGGUNAKAN METODE AASHTO '93 DAN METODE Pd T PADA RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK KOTA KUPANG

Perkerasan kaku Beton semen

BAB 3 METODOLOGI. a. Peninjauan pustaka yang akan digunakan sebagai acuan penulisan dan

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU/RIGID PAVEMENT PADA PROYEK REKONSTRUKSI JALAN SOEKARNO HATTA TEBING TINGGI

PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN KAKU DENGAN METODE SNI Pd T PADA PROYEK PELEBARAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TEMBUNG LUBUK PAKAM

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data yang digunakan untuk analisa tugas akhir ini diperoleh dari PT. Wijaya

PENGARUH BEBAN BERLEBIH TERHADAP TEBAL PERKERASAN KAKU METODE DEPKIMPRASWIL 2003

Dwi Sulistyo 1 Jenni Kusumaningrum 2

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN CIJELAG - CIKAMURANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASTHO 93

PERENCANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA RIGID PAVEMENT (PERKERASAN KAKU)

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : RATNA FITRIANA NIM : D

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. cara membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan

PERENCANAAN JALAN DENGAN PERKERASAN KAKU MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN BINA MARGA (STUDI KASUS : KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG)

PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU

Bab III Metodologi Penelitian

PENGARUH BEBAN BERLEBIH TRUK BATUBARA TERHADAP UMUR SISA DAN UMUR RENCANA PERKERASAN LENTUR ABSTRAK

PENGARUH NILAI CBR TANAH DASAR DAN MUTU BETON TERHADAP TEBAL PELAT PERKERASAN KAKU METODE BINA MARGA

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengumpulan Data Sekunder. Rekapitulasi Data. Pengolahan Data.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkerasan kaku (rigid pavement) atau perkerasan beton semen adalah perkerasan

Analisis Desain Perkerasan Kaku Berdasarkan AASHTO Rigid Pavement ARI SURYAWAN (hal. 213)

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA RUAS JALAN TOL KARANGANYAR - SOLO NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

Studi Pengaruh Pengurangan Tebal Perkerasan Kaku Terhadap Umur Rencana Menggunakan Metode AASHTO 1993

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. : 1 jalur, 2 arah, 2 lajur, tak terbagi

Wita Meutia Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil S1 Fakultas Teknik Universitas Riau Tel , Pekanbaru Riau,

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

Evaluasi Struktural Perkerasan Kaku Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 Studi Kasus : Jalan Cakung-Cilincing

DESKRIPSI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah

TUGAS AKHIR ALTERNATIF PENINGKATAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN METODE PERKERASAN LENTUR DAN KAKU DI JL. HR. RASUNA SAID KOTA TANGERANG.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

SEMINAR NASIONAL HAKI Tiara Convention Hall, Medan Mei 2014

BAB IV ANALISA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN BETON. genangan air laut karena pasang dengan ketinggian sekitar 30 cm. Hal ini mungkin

Studi Penanganan Ruas Jalan Bulu Batas Kota Tuban Provinsi Jawa Timur Menggunakan Data FWD dan Data Mata Garuda

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PELAKSANAAN UNTUK JALAN PENGHUBUNG DI KAWASAN SURABAYA TIMUR

Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

PROGRAM KOMPUTER UNTUK DESAIN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

PERENCANAAN KEMBALI PERKERASAN JALAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2003 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS RUAS JALAN MAJA-CITERAS)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN DAN ANALISA BIAYA INVESTASI ANTARA PERKERASAN KAKU DENGAN PERKERASAN LENTUR PADA JALUR TRANS JAKARTA BUSWAY

Kata-kata Kunci: Perkerasan kaku, overloading, esa (gandar standard setara), umur perkerasan.

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LAHAN PENUMPUKAN CONTAINER DI PT. KBN MARUNDA

ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU ANTARA METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA 1983 TUGAS AKHIR

EVALUASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE BINA MARGA Pt T B DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE TUGAS AKHIR

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

PENCAPAIAN TEBAL PERKERASAN JALAN KAKU ANTARA BEBAN AKTUAL DAN STANDAR

Agus Surandono, Putri Maha Suci

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR. perumahan Puri Botanical Residence di jl. Joglo Jakarta barat. ditanah seluas 4058

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN JAWA TIMUR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA RUAS JALAN NGREJO PANTAI SINE STA

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta Sta ) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH TUGAS AKHIR

KOMPUTERISASI PENENTUAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE AASHTO 1993

STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI F DAN Pt T B

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. dalam perencanaan jalan, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang dapat

BAB III METODE ANALISIS

UJI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DAN KAKU METODE AASHTO 1993 (STUDI KASUS PROYEK KBK PENINGKATAN JALAN NASIONAL BANYUMANIK BAWEN)

PERENCANAAN PELAPISAN TAMBAH PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) BERDASARKAN METODE BINA MARGA 2002 DAN AASTHO 1993 PADA RUAS

ANALISIS PEMBEBANAN LALU LINTAS PADA PERANCANGAN PERKERASAN KAKU METODE AASHTO

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU/RIGID PAVEMENT PADA PROYEK REKONSTRUKSI JALAN BATAS DELI SERDANG-PERBAUNGAN

BIAYA PRESERVASI JALAN AKIBAT TRUK DENGAN BEBAN BERLEBIH DI JALAN PESISIR TIMUR PROVINSI ACEH

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

PERANCANGAN ULANG DETAILED ENGINEERINGUNTUKPERKERASAN KAKU DANPERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN LINGKAR TANGERANG STA STA 2+450

KOMPARASI TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE AASHTO 1993 DENGAN METODE BINA MARGA

BAB III METODA PERENCANAAN

PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PROYEK PELEBARAN GERBANG TOL BELMERA RUAS TANJUNG MULIA DAN BANDAR SELAMAT-MEDAN LAPORAN

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2003 DAN METODE BEAM ON ELASTIC FOUNDATION

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. Dimensi, berat kendaraan, dan beban yang dimuat akan menimbulkan. dalam konfigurasi beban sumbu seperti gambar 3.

Bab V Analisa Data. Analisis Kumulatif ESAL

STUDI PENGARUH BEBAN BELEBIH (OVERLOAD) TERHADAP PENGURANGAN UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

BINA MARGA PT T B

ANALISA TEBAL PERKERASAN KAKU BERDASARKAN METODE BINA MARGA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC SKRIPSI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan

ISSN PENGARUH KESERAGAMAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO TANAH DASAR TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI PADA RUAS JALAN RING ROAD DI MANADO

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

Gambar Distribusi Pembebanan Pada Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur

EVALUASI UMUR LAYAN JALAN DENGAN MEMPERHITUNGKAN BEBAN BERLEBIH DI RUAS JALAN LINTAS TIMUR PROVINSI ACEH

ANALISIS PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU ( RIGID PAVEMENT ) PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLY OVER JAMIN GINTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI

PERENCANAAN AKSES JALAN UNDERPASS STASIUN KERETA API PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN PERKERASAN KAKU SEPANJANG 1.85 km

Transkripsi:

BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Lokasi Perencanaan Lokasi studi perencanaan tebal perkerasan kaku pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Pasuruan Probolinggo Seksi 1 Ruas Grati Tongas Sta. 0+000 Sta. 13+500 yang berada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, seperti pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Lokasi rencana jalan tol Pasuruan - Probolinggo (Sumber: Googlemaps) 37

38 3.2 Diagram Alur Perencanaan Mulai Studi Pustaka - Buku - Jurnal Pengumpulan Data Data Sekunder Data dari instansi terkait : Data LHR Data Tanah Data Teknis Jalan Standarisasi Harga Satuan Tidak Data Cukup Ya Pengolahan Data Tahap Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Perkerasan Kaku Metode Bina Marga 2003 Perkerasan Kaku Metode AASHTO 1993 Membandingkan Desain Tebal Perkerasan Kaku Menghitung Rencana Anggaran Biaya Kesimpulan dan Saran Selesai

39 Gambar 3.2 Diagram alur Perencanaan 3.2.1 Studi Pustaka Tahap studi pustaka merupakan tahap awal kegiatan sebelum memulai penyusunan laporan tugas akhir ini. Dalam tahap ini melakukan studi pustaka dari berbagai sumber seperti buku-buku maupun referensi jurnal-jurnal sebelumnya yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. 3.2.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian suatu masalah. Dalam tahap pengumpulan data, peranan instansi terkait sangat diperlukan sebagai pendukung untuk memperoleh data - data dibutuhkan. Data yang digunakan untuk perencanaan ini adalah data sekunder yang diperoleh dari PT. Trans Jawa Paspro Jalan Tol, data-data yang dimaksud antara lain: a. Data lalu-lintas : LHR tahun terakhir (tahun 2016) b. Data tanah : CBR rencana c. Data teknis jalan : Lebar lajur, lebar bahu jalan, peta lokasi d. Standarisasi harga satuan : Harga satuan upah, bahan, dan alat Kabupaten Pasuruan tahun 2017 3.2.3 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang didapatkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pengolahan data yaitu: a. Pengolahan data lalu-lintas Untuk perencanaan perkerasan jalan diperlukan data beban kendaraan, yaitu : beban yang berkaitan dengan beban sumbu kendaraan, volume lalu-lintas, pertumbuhan lalu-lintas dan konfigurasi roda dan sebagainya. b. Pengolahan data perkerasan jalan Data yang telah didapat ini bertujuan untuk menentukan tebal perkerasan kaku. Dalam hal ini untuk menghitung perencanaan tebal

40 perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga 2003 dan metode AASHTO 1993. 3.2.4 Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Dalam perencanaan tebal perkerasan, hal utama yang dilakukan adalah pemilihan metode perhitungan yang akan digunakan, dalam perencanaan tebal perkerasan kaku ini menggunakan Metode Bina Marga 2003 dan metode AASHTO 1993 yang diuraikan sebagai berikut: Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku dengan Metode Bina Marga 2003. Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan kaku Metode Bina Marga 2003 sebagai berikut: a. Menganalisis lalu-lintas, meliputi: - Menghitung jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya. - Menentukan lajur rencana dan koefisien distribusi. - Menghitung nilai faktor pertumbuhan lalu-lintas (R). - Menghitung jumlah sumbu kendaraan niaga selama umur rencana (JSKN). b. Menghitung repetisi sumbu yang terjadi. c. Menghitung tebal pelat beton, meliputi: - Menghitung mutu beton. - Menentukan faktor keamanan beban (FKB) - Menentukan nilai CBR efektif berdasarkan nilai CBR rencana dan pondasi bawah yang dipilih. - Menentukan taksiran tebal pelat beton. - Menentukan tegangan ekivalen (TE) dan faktor erosi (FE) untuk masing-masing jenis sumbu kendaraan. Kemudian untuk mencari nilai Faktor rasio tegangan (FRT) dengan membagi nilai tegangan ekivalen (TE) dengan mutu beton. - Menghitung kerusakan erosi dan kerusakan fatik setiap beban sumbu kendaraan dengan cara perkiraan jumlah sumbu dibagi jumlah repetisi ijin dan dijumlahkan, sehingga diperoleh ketebalan tertipis menghasilkan total kerusakan akibat fatik

41 atau erosi 100%. Tebal tersebut sebagai tebal perkerasan beton semen yang direncanakan. Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku dengan Metode AASHTO 1993. Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan kaku Metode AASHTO 1993 (American Association of State Highway and Transportation Officials) Guide For Design of Pavement Structures) sebagai berikut: a. Menganalisis lalu-lintas (Traffic Design) - Menentukan umur rencana, umumnya diambil 20 40 tahun untuk konstruksi baru. - Menghitung lalu-lintas harian rata-rata (LHR) - Mengkonfigurasi beban sumbu atau Vehicle Damage Factor (VDF). - Menentukan faktor distribusi arah dan faktor distribusi lajur. - Menghitung nilai Equivalent Single Axle Load (ESAL). b. Menentukan nilai Reliability (R) dan nilai Standart Normal Deviate (ZR). c. Menentukan nilai Terminal Serviceability Index (pt). d. Menghitung modulus reaksi tanah dasar. e. Menghitung modulus elastisitas beton. f. Menentukan flexural strength. g. Menentukan koefisien penyaluran beban (Load Transfer Coefficient). h. Menentukan nilai koefisien drainase (Drainage Coefficient). i. Menghitung tebal perkerasan. 3.2.5 Perbandingan Tebal Perkerasan Kaku Setelah didapatkan tebal perkerasan kaku dengan kedua metode diatas, kemudian menbandingkan kedua desain tebal perkerasan tersebut, langkah selanjutnya yaitu menghitung rencana anggaran biaya tebal perkerasan tersebut menggunakan harga satuan pekerja, bahan, dan alat Kabupaten Pasuruan tahun 2017.

42 Langkah-langkah perhitungan biaya yaitu : a. Menghitung Volume Pekerjaan yaitu menghitung volume pembetonan dan pembesian. b. Membandingkan biaya dari Metode Bina Marga 2003 dan AASHTO 1993 mana yang lebih efisien. 3.2.6 Penarikan Kesimpulan dan Saran Tahap terakhir yaitu penarikan suatu kesimpulan dan saran dari suatu perencanaan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Metode Bina Marga 2003 dan Metode AASHTO 1993. Dari adanya kesimpulan dan saran ini dapat diketahui dengan metode manakah yang lebih efektif dari segi ketebalan beton serta meminimalir dari segi biaya untuk dijadikan rujukan kepada instansi terkait dalam perencanaan tebal perkerasan kaku pada jalan Tol Pasuruan Probolinggo Seksi 1 Ruas Grati Tongas Sta. 0+000 Sta. 13+500.