HIBAH KENDARAAN TAHUN 2020

dokumen-dokumen yang mirip
: PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI INSTANSI VERTIKAL

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROPINSI SULAWESI SELATAN. KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Nomor : KEP/ 06 / X / 2011 / BNNP TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BAB IV TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara dengan

2 2. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 3. Peraturan Ke

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Optimalisasi Struktur Organisasi Badan Narkotika Nasional

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR : KEP / 173 / IV / SU / KP / 2015 / BNN TENTANG

BAB III BADAN NARKOTIKA NASIONAL. A. Latar belakang berdirinya Badan Narkotika Nasional (BNN)

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA DUMAI

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya yang lebih dikenal dengan

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. No.679, 2012 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Balai Rehabilitasi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KETUA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Nomor : PER / 01 / VIII / 2007 / BNN TENTANG

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

P E M E R I N T A H K O T A D U M A I

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI BNNK SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2009 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA PAYAKUMBUH

BAB II PROFIL DAERAH KABUPATEN SLEMAN & BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PROFILE BADAN NARKOTIKA NASIONAL tahun 2016

PETUNJUK TEKNIS DEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NOMOR : JUKNIS/01/V/DE/PM.00/2015/DEP. DAYAMAS TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Lokasi Penelitian dilaksanakan di BNNP Gorontalo yang terletak di

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BADAN NARKOTIKA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

2 Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA

FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN ESELON II (DIREKTORAT, BIRO, PUSAT)

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KELOMPOK AHLI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 288, 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan narkotika pada akhir-akhir tahun ini dirasakan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TOLITOLI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LABORATORIUM NARKOBA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

RENCANA KERJA 2015 BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

FORMAT KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN UNIT KERJA VERTIKAL TA 20xx

JAKARTA, 22 FEBRUARI 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan bagi penggunanya dimana kecenderung akan selalu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Kelompok Ahli. Pengorganisasian.

KATA PENGANTAR Pengguna Narkoba Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara Laporan Kinerja BNN Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana tertuang dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

KOTA BANDUNG HI HIBAH KENDARAAN TAHUN 2020 BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA BANDUNG o o e o Koto bcncjung

PROPOSAL USULAN HIBAH PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2020 A. LATAR BELAKANG Ancaman kejahatan narkotika tidak hanya melanda negaranegara maju, akan tetapi juga sudah sampai ke negaranegara berkembang termasuk Indonesia. Kejahatan ini merupakan bentuk kejahatan yang bersifat laten, dinamis, dan berdimensi transnasional. Sehingga Presiden Joko Widodo mengeluarkan perintah Perang Melawan Narkoba, karena Indonesia sudah menjadi sasaran penyalahgunaan dan peredaran ilegal narkoba. Mencermati perkembangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba saat ini, telag mencapai situasi yang sangat mengkhawatirkan. Korban penyalahgunaan narkoba di Indoneasia semakin bertambah dan sudah merambah pada kalangan masyarakat desa. Hal ini merupakan persoalan penting bagi negara untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sehingga harus segera ditangani secara intensif d=oleh seluruh elemen dan komponen bangsa yang sifatnya mendesak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI tahun 2017, tentang Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, diketahui bahwa angka prevalensi penyalahguna Narkobadi Indonesia telah mencapai 1,77 % atau sekitar 3.376.115 juta orang dari total populasi penduduk (berusia 1059 tahun). Hal tersebut menjadi tantangan bagi Bangsa Indonesia kedepan. Selain itu, Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat terbuka sehingga menjadikan bangsa Indonesia sebagai negara yang sangat rentan sebagai sasaran peredaran gelap narkotika. Disamping itu, modifikasi teknik penyelundupan narkoba yang terus berkembang dan semakin sulit terdeteksi aparat. 1

Maraknya peredaran narkotika disebabkan antara lain adalah bahwa bisnis ini dinilai sangat menggiurkan dan menjanjikan keuntungan besar, saat ini narkotika dianggap sebagai gaya hidup (life style) dan sarana pergaulan, masih adanya sikap permisif dari sebagian masyarakat yang membuat pasar narkotika masih terbuka, pemberantasan narkoba membutuhkan biaya yang besar dan permasalahan hidup yang semakin sulit menjadikan penyalahgunaan narkotika sebagai suatu pelarian serta kemajuan komunikasi dan transportasi yang mengakibatkan mudahnya pengaruh budaya lain yang masuk ke Indonesia. Kota Bandung yang merupakan wilayah kerja BNN Kota Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa Barat, dengan luas wilayah 16.729,65 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 2.490.622 jiwa. Wilayah Kota Bandung terdiri atas 30 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Selain itu, Kota Bandung juga merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia sehingga banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan luar negeri datang berkunjung ke Kota Bandung. Di Kota Bandung juga banyak terdapat Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang merupakan Perguruan Tinggi favorit dan berkualitas sehingga banyak mahasiswa dari luar kota di Indonesia dan bahkan dari luar negeri yang menuntut ilmu di Kota Bandung. Bertolak dari hal tersebut, peluang untuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Bandung sangat besar. Berdasarkan data kasus narkotika dari Polrestabes Bandung, tahun 2017 terdapat 249 kasus narkotika dengan jumlah tersangka sebanyak 32 dan pada tahun 2018 terdapat 279 kasus narkotika dengan jumlah tersangka sebanyak 371 orang. Berdasarkan data tersebut, jumlah penyalahgunaan narkotika di Kota Bandung mengalami peningkatan oleh karenanya penanganan penyalahgunaan narkoba perlu ditingkatkan lagi untuk meminimalisir baik dari segi peredaran maupun penggunaanya. 2

B. DASAR HUKUM 1. Undangundang RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Peraturan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional; 3. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2018 2019; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2013 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika; 5. Peraturan Kepala BNN RI Nomor 23 Tahun 2017 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Kepala BNN RI Nomor 3 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja BNNP dan BNN Kabupaten/Kota; 6. Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor KEP/146/II/2014 BNN tentang Daftar Susunan Pegawai BNN, BNNP dan BNNK/Kota; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia no 12 tahun 2019 tentang Fasilitasi P4GN dan Prekursor Narkotika. C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan pembuatan proposal ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kebutuhan kendaraan operasional sebagai dukungan penunjang pelaksanaan kegiatan dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Kota Bandung. D. PROFIL BNN KOTA BANDUNG Badan Narkotika Nasional Kota Bandung adalah instansi vertikal Badan Narkotika Nasional yang melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang Badan Narkotika Nasional dalam wilayah Kota Bandung. 3

Kedudukan, Visi Misi dan Tugas 1. Kedudukan. Badan Narkotika Nasional Kota Bandung adalah Instansi vertikal Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP). Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bandung dipimpin oleh seorang Kepala. 2. Visi dan Misi Visi BNN Kota Bandung adalah menjadi lembaga yang profesional, tangguh dan terpercaya dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika menuju terwujudnya kota Bandung yang Unggul, nyaman dan agamis. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskanlah misi BNN Kota Bandung yaitu menyatukan dan menggerakkan segenap potensi masyarakat kota Bandung dalam upaya Pencegahan, Rehabilitasi dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. 3. Tugas a. Melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang BNN dalam wilayah Kota Bandung; b. Melaksanakan hubungan kerjasama P4GN dengan instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam wilayah Kota Bandung; c. Melakukan penyiapan pelaksanaan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan tata persuratan, urusan rumah tangga, kepegawaian, keuangan, kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat, bantuan hukum dan kerja sama, evaluasi, dan penyusunan laporan BNNK Bandung; d. Melakukan penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Kota Bandung; 4

e. Melakukan penyiapan pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pemberantasan dalam rangka pemetaan jaringan kejahatan terorganisasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah Kota Bandung. 4. Daftar Susunan Pegawai (DSP) BNN Kota Bandung Daftar Susunan Pegawai BNN Kota Bandung sesuai dengan Keputusan Kepala BNN Nomor : KEP/173/IV/SU/KP.02.00/2015/BNN tanggal 30 April 2015 tentang Revisi Daftar Susunan Pegawai di lingkungan Badan Narkotika Nasional disebutukan bahwa jumlah pegawai ideal sebanyak 78 orang dan saat ini BNN Kota Bandung didukung dengan jumlah personil sebanyak 33 orang, dan seiring berjalannya waktu, pemenuhan SDM selalu bertambah mengingat beban tugas pokok BNN Kota Bandung. Adapun rincian Daftar Susunan Pegawai (DSP) serta jumlah pegawai BNN Kota Bandung saat ini adalah sebagai berikut : NO. Komposisi Pegawai Tahun 2019 Badan Narkotika Nasional Kota Bandung JABATAN JUMLAH PEGAWAI Sesuai DSP Riil 1 2 3 4 1. Kepala BNNK/Kota 2. Subbagian Umum Kasubbag Umum Perencana Program dan Anggaran Penata Usaha BMN/Kekayaan Negara Pengolah Data Pengadministrasian Umum Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu Penata Laporan Keuangan Caraka 3. Seksi Pencegahan dan Dayamas Kasi Pencegahan dan Dayamas Penyuluh Narkoba Ahli Madya 4 orang 4 orang 5

Penyuluh Narkoba Ahli Muda Penyuluh Narkoba Ahli Pertama Pengolah Data Pengadministrasian Umum 4. Seksi Rehabilitasi Kasi Rehabilitasi Dokter Perawat Psikolog Fasilitator Rehabilitasi Konselor Asisten Konselor Pengolah data Pengadministrasian Umum 5. Seksi Pemberantasan Kasi Pemberantasan Analis Intelijen Taktis Muda Analis Intelijen Taktis Pratama Analis Intelijen Produk Muda Analis Intelijen Produk Pratama Petugas Pemetaan Jaringan Muda Petugas Pemetaan Jaringan Pratama 5 orang 6 orang 4 orang 3 orang 3 orang 3 orang Penyidik Muda 3 orang Penyidik Pratama Pengadministrasian Umum Pengolah Data 5 orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri 13 orang Jumlah 78 orang 33 orang E. USULAN HIBAH KENDARAAN Dalam rangka mendukung Visi dan Misi BNN serta memberikan pelayanan yang lebih optimal dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, permasalahan yang dihadapi adalah terbatasnya prasarana berupa kendaraan operasional roda 4, dimana kendaraan roda 4 yang ada saat ini adalah sebanyak 2 (dua) unit dan jumlah tersebut masih kurang untuk mendukung tugas pokok dan fugsi BNN Kota Bandung yang terdiri dari Kepala BNN Kota Bandung serta 3 Kepala Seksi dan 1 Kasubbag umum. 6

Kaitan hal tersebut di atas, dengan ini BNN Kota Bandung mengajukan usulan permohonan hibah kendaraan operasional roda 4 sebagai berikut: No. Jenis / Type Kendaraan Jumlah Peruntukan 1. R4 Double Cabin / Pick Up 1 Unit Operasional 2. R4 Minibus / Mobil Penumpang 1 Unit Penyelidikan F. Penutup Demikian proposal usulan hibah pengadaan kendaraan operasional kami buat, besar harapan kami kiranya Bapak Walikota dapat berkenan untuk menyetujui dan semoga dengan adanya penambahan kendaraan operastonal, kinerja Badan Narkotika Nasional dalam menjalankan tugas dan fungsinya ke depan dalam pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunan Narkoba (P4GN) dapat lebih ditingkatkan. 7