ARTIKEL INTERAKSI CAPUNG (ODONATA) DENGAN TUMBUHAN DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN IRENGGOLO KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH

HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan

Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas.

I. PENDAHULUAN. memiliki keanekaragaman spesies tertinggi di dunia, jumlahnya lebih dari

PudjiAswari Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi - LIPI, Cibinong ABSTRACT

Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur

SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

BAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan

Inventarisasi Keanekaan Anggota Ordo Odonata di Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Sekitarnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

TINJAUAN PUSTAKA. Capung

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih

KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

Inventarisasi Serangga Pada Pohon Tembesu (Fragraea fragrans Roxb) INVENTARISASI SERANGGA PADA POHON TEMBESU (Fragraea fragrans Roxb)

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3. Konservasi Lahan Basah Potensi Ekowisata Mangrove Pesisir Sawah Luhur 4

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA

INVENTARISASI CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DAN VARIASI HABITATNYA DI RESORT TEGAL BUNDER DAN TELUK TERIMA TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)

SKRIPSI. Oleh DAYU DITA SETIAWAN NIM

I. PENDAHULUAN. Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEANEKARAGAMAN CAPUNG DI JOGJA ADVENTURE ZONE SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BAGI SISWA KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Primak et al, tahun 1998 bahwa Indonesia merupakan daerah yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

TINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. sebesar jenis flora dan fauna (Rahmawaty, 2004). Keanekaragaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. batuan karbonat oleh aliran air tanah. Proses pelarutan tersebut umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban. Perbedaan ph, kelembaban, ukuran pori-pori, dan jenis makanan

JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sementara Pasal 2, Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (Convention

KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meidita Aulia Danus, 2015

BAB III METODE PENELITIAN. serangga yang ada di perkebunan jeruk manis semi organik dan anorganik.

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia Animalia yang mencakup serangga, laba-laba, udang,

BAB I PENDAHULUAN. Satwa dalam mencari makan tidak selalu memilih sumberdaya yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tanaman perkebunan dan tersebar di benua-benua Afrika, Australia, dan Asia

BAB I PENDAHULUAN. dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sekitar 10 % jenis-jenis tumbuhan

KEANEKARGAMAN KUPU-KUPU DIURNAL (SUB ORDO: RHOPALOCERA) DI KOMPLEK GUNUNG BROMO KPH SURAKARTA KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.

BAB I PENDAHULUAN. lainnnya yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Menurut Ummi (2007)

MATERI DAN METODE. Alat yang digunakan adalah jaring serangga ( insect net), jaring serangga

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi

Karakterisik dan Kepadatan Populasi Genus Microhyla Di Wilayah Cagar Alam dan Taman Wisata Alam (CA-TWA) Telaga Warna ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air menuju ke laut melalui sungai

I. PENDAHULUAN. mudah dikenali oleh setiap orang. Seperti serangga lainnya, kupu-kupu juga mengalami

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tinggi baik untuk koleksi maupun objek penelitian adalah serangga

KEANEKARAGAMAN LUMUT TERESTERIAL DI KAWASAN AIR TERJUN NGLEYANGAN PADA MUSIM KEMARAU SKRIPSI

Jenis dan fluktuasi capung pada Taman Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati

Inventarisasi Capung (Odonata) di Sekitar Sungai dan Rawa Moramo, Desa Sumber Sari Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Desember hingga Maret. Eksplorasi berupa pengumpulan koleksi Bryophyta

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah tepatnya di kabupaten Karanganyar. Secara geografis terletak

BAB 3 METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

KEANEKARAGAMAN ORDO ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU. A. Nola 1, Titrawani 2, Yusfiati 2

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki separuh keanekaragaman flora dan fauna dunia dan diduga sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

JURNAL KEANEKARAGAMAN MIKROALGA DI WADUK WONOREJO KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB IV METODE PENELITIAN

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ARTIKEL INTERAKSI CAPUNG (ODONATA) DENGAN TUMBUHAN DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN IRENGGOLO KEDIRI Oleh: AMILA NUR ROHIM 14.1.01.06.0031 Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd 2. Ida Rahmawati, S.Pd., M.Sc PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2018

1

INTERAKSI CAPUNG (ODONATA) DENGAN TUMBUHAN DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN IRENGGOLO KEDIRI Amila Nur Rohim 14.1.01.06.0031 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Biologi amilanur95@gmail.com Dra. Budhi Utami, M.Pd dan Ida Rahmawati, S.Pd., M.Sc UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Keberadaan capung dapat menjadi indikator keseimbangan ekosistem dalam suatu wilayah. Kelestarian capung perlu dipelihara dengan menjaga keberadaan tempat hidupnya. Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo memiliki lingkungan yang sesuai untuk perkembangbiakan dan tempat hidup capung sehingga banyak ditemukan capung di wilayah itu dengan jenis yang beragam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi capung dengan tumbuhan di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo. Dengan mengetahui interaksi capung dengan tumbuhan, dapat diketahui peran capung bagi tumbuhan tersebut sehingga dapat dijadikan dasar penentu capung tersebut menguntungkan atau merugikan tumbuhan yang dihinggapinya. Penelitian ini menggunakan metode teknik sampling VES (Visual Ecounter Survey). Bersadasarkan hasil penelitian ditemukan 3 jenis capung yang di temukan hinggap pada tumbuhan, ketiga jenis capung tersebut dari subordo Zygoptera yaitu Vestalis luctuosa, Euphaea variegate dan Coeliccia membranipes. Tumbuhan yang dihinggapi oleh capung terdapat tujuh jenis yaitu Pachystachys lutea L., Syngonium podophyllum Schott, Cyathea sp, Dracaena fragrans, Heliconia colinsiana, Cordyline fruticosa, dan Brugmansia suaveloens. Interaksi yang dilakukan capung dengan tumbuhan yaitu hanya hinggap, berjemur dan kawin KATA KUNCI : Interaksi, Capung, Tumbuhan I. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman spesies serangga. Serangga termasuk dalam kelompok Arthropoda yang memiliki keanekaragaman tertinggi, salah satu ordo yang menarik adalah capung (Feriwibisono, 2013). Keberadaan capung di dalam suatu ekosistem bisa menjadi indikator keseimbangan ekosistem tersebut. Dalam ekosistem, capung memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan rantai makanan. Salah satu peran capung adalah sebagai predator hama. Selain itu di dalam ekosistem capung juga dapat digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan (Ariwibowo, 1991). Apabila lingkungan tercemar maka siklus hidup capung akan 2

terganggu dan akibatnya populasi capung akan menurun. Jadi keberadaan capung dalam suatu lingkungan dapat menandakan bahwa disekitar lingkungan masih terdapat air bersih. Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo merupakan kawasan yang memiliki sungai dengan air yang jernih dan berarus tenang sampai deras. Di sekitar sungai terdapat pohon tinggi dan tumbuhan-tumbuhan lainnya yang penting dalam menjaga keberadaan sumber-sumber air yang ada di sekitarnya. Lingkungan air terjun tersebut sangat sesuai untuk perkembangbiakan dan tempat hidup capung, sehingga banyak ditemukan capung di wilayah itu dengan jenis yang beragam. Penelitian tentang jenisjenis capung yang ada di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo sudah pernah dilakukan, akan tetapi penelitian interaksi capung dengan tumbuhan belum pernah dilakukan. Dengan mengetahui interaksi capung dengan tumbuhan, dapat diketahui peran capung pada tumbuhan tersebut sehingga dapat dijadikan dasar penentu capung tersebut menguntungkan atau merugikan tumbuhan yang dihinggapinya. Oleh karena itu perlu adanya penggalian informasi mengenai hal tersebut melalui penelitian tentang bagaimana interaksi capung dengan tumbuhan di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo. II. METODE Pengambilan data dilakukan dengan metode VES visual ecounter survey pada lokasi yang telah ditentukan. Pendataan jenis capung dilakukan dengan metode pengamatan langsung capung yang hinggap pada tumbuhan. Diamati ciri-ciri morfologinya dan diidentifikasi secara langsung, kemudian diamati perilaku atau aktifitas yang dilakukan oleh capung ketika hinggap pada tumbuhan dan berapa lama capung tersebut hinggap. Aktifitas yang diamati meliputi mengintai mangsa, makan, berjemur dan kawin. Tumbuhan yang dihinggapi oleh capung juga diidentifikasi jenis atau spesiesnya. Pengambilan data capung dimulai pagi hari pukul 08.00-11.00 WIB dan siang hari pukul 13.00-15.00 WIB. Kondisi fisik lingkungan pada lokasi penelitian juga di data. Kondisi lingkungan yang dicatat yaitu suhu dan kelembaban udara. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Insect net, botol koleksi, alat tulis, alat dokumentasi, buku kunci determinasi serangga, 1

thermohigrometer, dan jam tangan. Bahan yang digunakan yaitu alkohol 70% III. HASIL DAN KESIMPULAN Ketika penelitian berlangsung suhu lingkungan yang tercatat yaitu 21 C hingga 22 C. Pengamatan dilakukan pukul 08.00-11.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB. Pada waktu tersebut merupakan waktu aktif capung sehingga dapat ditemukan jenis capung yang beragam dan aktifitas capung lebih tinggi (Susanti, 1998). A. Jenis Jenis Capung Yang Hinggap Pada Tumbuhan Berdasarkan hasil penelitian terdapat 3 jenis capung yang di temukan hinggap pada tumbuhan di kawasan wisata air terjun Irenggolo dalam sepuluh periode sampling yang termasuk dalam 3 famili yang berbeda, yaitu famili Calopterygidae, famili Chlorocypidae, dan famili Platycnemididae. B. Tumbuhan yang dihinggapi oleh capung Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 7 jenis tumbuhan yang dihinggapi capung yang termasuk dalam 6 famili yang berbeda, yaitu famili Acanthaceae, famili Araceae, famili Cyatheaceae, famili Agavacea (2 jenis), famili Heliconiaceae, dan famili Solanaceae. C. Interaksi Capung Dengan Tumbuhan Tabel 4.1 Keberadaan capung yang hinggap pada tumbuhan dalam tiga area di kawasan wisata air terjun Irenggolo Sub ordo Famili Jenis Anisoptera Zygoptera Keterangan : T KS SAT Libellulidae : Spesies capung yang ditemukan hinggap pada tumbuhan di tempat tersebut : Area taman Orthetrum : Area kebun sayur : Area sekitar air terjun 2 Lokasi Pengamatan T KS SAT pruinosum - - - Libellulidae Zygonyx iris - - - Chlorocypidae Calopterygidae Platycnemididae Euphaea variegate - - Vestalis luctuosa - - Coliccia membranipes - -

1. Area SAT Berdasarkan hasil pengamatan capung yang ditemukan hinggap pada tumbuhan di area SAT yaitu Euphaea variegate, Vestalis luctuosa, dan Coeliccia membranipes. a. Capung jarum Euphaea variegate Capung jarum Euphaea variegate dijumpai hinggap pada ujung tumbuhan Cordyline fruticosa dan Brugmansia suaveloens. Aktifitas yang dilakukan pada tumbuhan yaitu hinggap dan berjemur. Menurut Herlambang dkk. (2016), Euphaea variegate mampu hidup pada berbagi tipe habitat dan lebih menyukai hinggap pada tumbuhan di tepi sumber air. Aktifitas terbang cukup terbatas dan dekat sehingga lebih sering hinggap pada suatu tumbuhan untuk berjemur dan mengumpulkan energi. b. Capung jarum Vestalis luctuosa Capung jarum Vestalis luctuosa dijumpai hinggap pada tumbuhan Pachystachys lutea, Syngonium podophylum, Cyathea sp, dan Heliconia colinsia. Aktifitas yang dilakukan pada IV. tumbuhan yaitu hinggap, berjemur dan kawin. Menurut Aswari (2004), V. luctuosa tidak begitu aktif terbang, waktu hidupnya lebih banyak dihabiskan untuk hinggap c. Capung jarum Coeliccia membranipes Capung ini dijumpai hinggap pada ujung tumbuhan Heliconia colinsiana dan Syngoonium podophyllum Schott. Aktifitas yang dilakukan kedua capung ini pada tumbuhan yaitu hinggap. Menurut Prameswari (2017), individu jantan dan betina capung C. membranipes sering dijumpai hinggap pada suatu tumbuhan yang dekat dengan aliran air. Coeliccia membranipes memiliki aktifitas terbang yang dekat dan tenang ketika hinggap pada tumbuhan sehingga mudah untuk ditangkap. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tiga jenis capung yang berinteraksi dengan tumbuhan di kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo yaitu Euphaea variegate, Vestalis luctuosa, dan Coeliccia membranipes. 3

Tumbuhan yang dihinggapi oleh capung di kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo yaitu Pachystachys lutea L., Syngonium podophyllum Schott, Cyathea sp, Dracaena fragrans, Heliconia colinsiana, Cordyline fruticosa, dan Brugmansia suaveloens. Interaksi yang dilakukan capung dengan tumbuhan di kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo yaitu hanya hinggap, berjemur dan kawin. Saran untuk peneliti perlu perbaikan media, seperti dokumentasi agar memperhatikan alat yang digunakan sehingga kualitas foto yang dihasilkan akan lebih bagus. Waktu penelitian perlu waktu yang lebih panjang sehingga dapat diketahui interaksi capung dengan tumbuhan yang lebih beragam. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui alasan capung melakukan interaksi dengan tumbuhan-tumbuhan tertentu saja di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo V. DAFTAR PUSTAKA Ariwibowo D. 1991. Kajian biologik capung jarum, Agriocnemis pygmaea (Rambur) Selys sebagai Musuh Alami Wereng Coklat, Nilaparvata lugens Stal. Tesis untuk gelar sarjana Pertanian. Institut Yogyakarta Pertanian STIPER Aswari P. 2004. Ekologi Capung Jarum Calopterygidae: Neurobasis chinensis dan Vestalis luctuosa di Sungai Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun. Berita Biologi, 7(1): 57-63 Feriwibisono B, Wahyu S. R, Magdalena P. N. 2013. Naga Terbang Wendit Keanekaragaman Capung Perairan Wendit, Malang, Jawa Timur. Malang: Indonesia Dragonfly Society Herlambang A.E.N, Mochamad H, Udi T. 2016. Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat. Jurnal Bioma 8(1) : 70-78 Prameswari I.T. 2017. Media Pengenalan Jenis Capung (odonata) Berbasis Konservasi di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo Kabupaten Kediri. Skripsi Fakultas Keguruan dan 4

Ilmu Pendidikan. Universitas Nusantara PGRI Kediri Susanti Shanti. 1998. Panduan Lapangan Mengenal Capung. Bogor. Puslitbang Biologi LIPI 5