BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah ilmu penyakit dalam. A.2. Waktu Pengambilan Sampel Waktu pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan September 2012 bulan Desember 2012 hingga memenuhi jumlah sampel yang diinginkan. A.3. Tempat Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan di RSUD Tugurejo Semarang. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan design penelitian retrospektif pada populasi yang ditentukan untuk mencari hubungan antara variabel bebas (dislipidemia) dengan variabel terikat (PJI).. C. Populasi dan Sampel C.1. Populasi Populasi pada penelititan ini adalah seluruh pasien penyakit jantung iskemik (ICD-10, I20 I25) rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang pada rentang waktu 1 Januari 31 Desember 2011. Populasi juga harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi : Data catatan medik lengkap : meliputi nomor register pasien, usia, jenis kelamin, hasil pemeriksaan EKG atau hasil pemeriksaan enzim jantung. 17
b. Kriteria Eksklusi : Tidak ada salah satu / lebih dari hasil pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL. C.2. Sampel Sampel pada penelitian ini diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan perhitungan besar sampel berdasarkan rumus analitik korelatif berikut : 25 = + 0,5 ln (1 + ) (1 ) + 3 = = 37,6 1,65 + 0,842 (1 + 0,5) 0,5 ln (1 0,5) + 3 Keterangan : n = Besar sampel Zα = Deviat baku alfa = 1,65 Zβ = Deviat baku beta = 0,842 r = Korelasi = 0,5 Dari perhitungan di atas, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 38 sampel dengan menggunakan teknik total sampling. 26 D. Variabel Penelitian D.1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian adalah dislipidemia. D.2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian adalah kejadian penyakit jantung iskemik. E. Bahan dan Alat Lembar observasi penelitian dan alat tulis 18
F. Data yang Dikumpulkan Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diambil dari catatan medik pasien penyakit jantung iskemik di RSUD Tugurejo Semarang yang meliputi : Nomor register pasien, Usia dan jenis kelamin, Hasil pemeriksaan laboratorium penanda dislipidemia, berupa : kadar kolesterol total, kadar trigliserida, kadar LDL dan kadar HDL Hasil pemeriksaan EKG atau enzim jantung. G. Alur Penelitian Gambar 3.1. Alur Penelitian 19
H. Jadwal Penelitian Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tahun 2012 2013 N o Kegiatan 1 Penyusunan Pendahuluan Penelitian 2 Penyusunan Tinjauan Pustaka 3 Penyusunan Metode Penelitian 4 Penyusunan Instrumen Penelitian 5 Pengambilan Data 6 Pengolahan Data 7 Analisis Data 8 Penyelesaian Skripsi 9 Presentasi Hasil Penelitian Bulan Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Marret I. Definisi Operasional Variabel I.1. Dislipidemia Dislipidemia ialah suatu kelainan dari salah satu / keseluruhan metabolisme lipid yang dapat berupa peningkatan ataupun penurunan profil lipid, meliputi peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL), peningkatan kadar trigliserida, dan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL). 4 20
Dimana hasil pengukuran kadar lipid serum memenuhi salah satu / semua kriteria dislipidemia berikut : 16 1. Kadar kolesterol total meningkat, > 200 mg/dl. 2. Kadar trigliserida meningkat, > 150 mg/dl. 3. Kadar kolesterol LDL meningkat, > 130 mg/dl 4. Kadar kolesterol HDL menurun, < 40 mg/dl Data tentang kadar lipid diperoleh dari catatan medis hasil pemerikasaan laboratorium darah. Kategori untuk analisis : 1. Kadar kolesterol total Tidak meningkat, jika kadar kolesterol total 200 mg/dl. Meningkat, jika kadar kolesterol total > 200 mg/dl. 2. Kadar trigliserida Tidak meningkat, jika kadar trigliserida 150 mg/dl. Meningkat, jika kadar trigliserida > 150 mg/dl. 3. Kadar kolesterol LDL Tidak meningkat, jika kadar kolesterol LDL 130 mg/dl. Meningkat, jika kadar kolesterol LDL > 130 mg/dl. 4. Kadar kolesterol HDL Tidak menurun, jika kadar kolesterol HDL 40 mg/dl. Menurun, jika kadar kolesterol HDL < 40 mg/dl. 21
5. Dislipidemia / tidak dislipidemia Tidak dislipidemia, jika tidak memenuhi salah satu dari kadar kolesterol total yang meningkat, trigliserida yang meningkat, LDL yang meningkat dan HDL yang menurun. Dislipidemia, jika memenuhi salah satu dari kadar kolesterol total yang meningkat, trigliserida yang meningkat, LDL yang meningkat dan HDL yang menurun. I.2. Kejadian Penyakit Jantung Iskemik Kejadian penyakit jantung iskemik meliputi penyakit jantung iskemik dengan infark maupun non infark pada miokardium serta klasifikasi PJI (I20 I25) dari ICD-10. 17,18, 21 a) Penyakit Jantung Iskemik tanpa Infark 1. Nyeri dada tertekan dengan perjalanan ke leher, lengan atau rahang (khas iskemik) 2. Pada gambaran EKG terdapat gambaran depresi segmen ST atau gambaran inversi segmen T atau juga gambaran inversi segmen U. 3. Tidak adanya kenaikan kadar enzim jantung seperti Isoenzim CKMB ataupun Troponin T dari keadaan normal. Diagnosis penyakit jantung iskemik tanpa infark dapat ditegakkan bila memenuhi 2 dari 3 kriteria diatas. Termasuk Penyakit Jantung Iskemik (PJI) tanpa Infark menurut ICD-10 adalah : Angina pektoris (I20), Penyakit Jantung Iskemik Kronik (I25), Penyakit Jantung Iskemik Akut lainnya (I24). 29 22
b) Penyakit Jantung Iskemik dengan Infark 1. Nyeri dada khas infark : sakit dada lebih dari 20 menit dan tak ada hubungan dengan aktifitas atau latihan serta tidak hilang dengan nitrogliserin 2. Pada gambaran EKG terdapat gambaran elevasi segmen ST atau gambaran gelombang Q patologis yang membesar, inversi gelombang T. 3. Terdapat kenaikan kadar enzim jantung seperti Isoenzim CKMB ataupun Troponin T dari keadaan normal. Diagnosis penyakit jantung iskemik dengan infark dapat ditegakkan bila memenuhi 2 dari 3 kriteria diatas. Termasuk Penyakit Jantung Iskemik (PJI) dengan Infark menurut ICD-10 adalah : Infark Miokard Akut (I21), Kelanjutan Infark Miokard (I22), Beberapa Komplikasi yang mengikuti Infark Miokard Akut (I23). 29 Data tentang kejadian penyakit jantung iskemik diperoleh dari catatan medis pasien. Kategori untuk analisis : PJI (non infark), jika jika memenuhi 2 dari 3 kriteria Penyakit Jantung Iskemik tanpa Infark, PJI (infark), jika memenuhi 2 dari 3 kriteria Penyakit Jantung Iskemik dengan Infark, Infark Miokard Akut, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I21 Kelanjutan Infark Miokard, jika diagnosis berdasarkan ICD- 10 berkoding I22, Beberapa Komplikasi yang mengikuti Infark Miokard Akut, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I23, 23
Angina pektoris, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I20, Penyakit Jantung Iskemik Kronik, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I25, Penyakit Jantung Iskemik Akut lainnya, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I24. J. Pengolahan dan Analisis Data J.1. Pengolahan Data Langkah langkah pengolahan data meliputi : a. Editing Editing adalah kegiatan untuk mengecek dan memperbaiki lembar observasi penelitian. b. Coding Coding adalah kegiatan untuk mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. 1. Kadar kolesterol total (0) Tidak meningkat, jika kadar kolesterol total 200 mg/dl. (1) Meningkat, jika kadar kolesterol total 201 mg/dl. 2. Kadar trigliserida (0) Tidak meningkat, jika kadar trigliserida 150 mg/dl. (1) Meningkat, jika kadar trigliserida 151 mg/dl. 3. Kadar kolesterol LDL (0) Tidak meningkat, jika kadar kolesterol LDL 130 mg/dl. (1) Meningkat, jika kadar kolesterol LDL 131 mg/dl. 4. Kadar kolesterol HDL (0) Tidak menurun, jika kadar kolesterol HDL 40 mg/dl. (1) Menurun, jika kadar kolesterol HDL 39 mg/dl. 24
5. Dislipidemia / tidak dislipidemia (0) Tidak dislipidemia, jika tidak memenuhi salah satu dari kadar kolesterol total yang meningkat, trigliserida yang meningkat, LDL yang meningkat dan HDL yang menurun. (1) Dislipidemia, jika memenuhi salah satu dari kadar kolesterol total yang meningkat, trigliserida yang meningkat, LDL yang meningkat dan HDL yang menurun. 6. Kejadian penyakit jantung iskemik (0) PJI (non infark), jika jika memenuhi 2 dari 3 kriteria Penyakit Jantung Iskemik tanpa Infark, (1) PJI (infark), jika memenuhi 2 dari 3 kriteria Penyakit Jantung Iskemik dengan Infark, 7. PJI (non infark) (0) Angina Pektoris, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I20, (1) Penyakit Jantung Iskemik Kronik, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I25, (2) Penyakit Jantung Iskemik Akut lainnya, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I24. 8. PJI (infark) (0) Infark Miokard Akut, jika diagnosis berdasarkan ICD- 10 berkoding I21 (1) Kelanjutan Infark Miokard, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I22, (2) Beberapa Komplikasi yang mengikuti Infark Miokard Akut, jika diagnosis berdasarkan ICD-10 berkoding I23, 25
c. Processing Processing adalah kegiatan untuk memproses data dengan cara memasukkan data (entry) ke dalam komputer. d. Cleaning Cleaning adalah kegiatan pengkoreksian kembali data yang sudah dientry. J.2. Analisis Data Langkah langkah analisis data meliputi : 1. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dalam penelitian. 2. Analisis Bivariat Setelah dilakukan analisis univariat, hasilnya dapat dilanjutkan ke analisis bivariat. Analisis bivariat berfungsi untuk menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi Square. Tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 5 % (α = 0,05). Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi maka uji alternatifnya yaitu uji Kolmogorov Smirnov. Panduan interpretasi hasil uji hipotesis bila nilai p < 0,05 (H 0 ditolak, H a diterima) maka terdapat hubungan bermakna antar variabel. 3. Analisis Multivariat Analisis multivariat merupakan teknik statistika untuk set data dengan variabel bebas lebih dari satu. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Dalam penelitian ini, komponen komponen penanda dislipidemia akan dianalis secara multivariat sehingga diperoleh salah satu dari profil lipid penanda dislipidemia yaitu peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL), peningkatan kadar trigliserida, dan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung iskemik. Seluruh proses pengolahan dan analisis data menggunakan alat bantu komputer. 26