REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF PUBLIC WORKS DIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS DIRECTORATE OF PLANNING



dokumen-dokumen yang mirip
SFG2511. Agustus 2016 PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JAWA BAGIAN BARAT. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DRAFT STUDY LARAP PRESERVASI JALAN BIHA KRUI

LAMPIRAN 4 Petunjuk untuk Rapid Rural Appraisal Sederhana

PERATURAN MENTRI PEKERJAAN UMUM TENTANG NOMOR 10/PRT/2006 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN DANA BADAN USAHA UNTUK PENGADAAN TANAH JALAN TOL

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

LAPORAN AKHIR RINGKASAN VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL 3 : PERENCANAAN JARINGAN JALAN DAN PERENCANAAN TEKNIS TERKAIT PENGADAAN TANAH

MODUL 5 : PENGADAAN TANAH DIBAWAH 5 HA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

LAPORAN FINAL RENCANA KERJA PENGADAAN TANAH DAN RELOKASI (RK-PTR) SUB PROYEK BUKAPITING APUI (EIPB-104)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Kerangka Kebijakan Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 31 TAHUN 2001

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

RP535 v5 RENCANA KERJA PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI (RK-PPK) SUB PROYEK BREBES-TEGAL BYPASS STRATEGIC ROADS INFRASTRUCTURE PROJECT

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

UCAPAN TERIMA KASIH...

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 1. Pedoman umum

BAB I PENDAHALUAN I.1. Tinjauan Umum

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

RP535 v 2 RENCANA KERJA PENGADAAN TANAH, DAN PEMUKIMAN KEMBALI (RK-PTPK) SUB PROYEK LINGKAR TIMUR CIANJUR _-_- STRATEGIC ROADS INFRASTRUCTURE PROJECT

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB III METODE PELAKSANAAN

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Maksud dan tujuan penyusunan studi RK-PTPKP adalah :

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 249 /KUM/2011 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 97 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-I TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN WALIKOTA SURAKARTA,

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010

BAB III METODA PENELITIAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Pembinaan Usaha Kesehatan yang Bersumberdaya Manusia (UBKM) Pengawasan pelayanan Puskesmas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin

WALIKOTA YOGYAKARTA PR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMO 49 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PRT/M/2017PRT/M/2017 TENTANG PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS

Lokakarya. Perkembangan sistem Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran Penanganan Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

RGS Mitra 1 of 16 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Transkripsi:

. 'j. Public Disclosure Authorized REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF PUBLIC WORKS DIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS DIRECTORATE OF PLANNING Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN SUB PROYEK PALEMBANG WESTERN RING ROAD SOEKARNO-HA IT A ROAD LINK TECHNICAL ASSISTANCE FOR SUPPORT OF THE PROJECT MANAGEMENT UNIT STRATEGIC ROADS INFRASTRUCTURE PROJECT CORE TEAM CONSULTANT (CTC) Under IBRD Loan 4834-IND 30 November 2009

MR» PINI~_ ""_O~Bmai P... :r:or1azeiwlgso Rt1-Haila DAFTARISI Halaman Daftar lsi Daftar Tabel Daftar Gambar iii iv BABI 1.1. 1.2. PENDAHULUAN Gambaran Umum Proyek Invenlarisasi dan Sensus Sosial Ekonomi 1-1 1-2 BABII 2.1 2.2 HASIL SURVEY SOSIAL EKONOMI WARGA TERKENA WARGA Kondisi Sosial Ekonomi Warga Terkena Proyek - Pemilik Tanah Kondisi Sosial Ekonomi Warga Terkena Proyek - Squatter 11-1 11-7 BAB III 3.1. 3.2. 3.3. KOMPENSASI DAN PEMUKIMAN KEMBALI ATAU RELOKASI Kebijakan Kompensasi Dasar Perhftungan Kompensasi Kompensasi 111-1 III -1 111-2 BABIV 4.1. 4.2. KONSULTASIMASYARAKAT Proses Konsullasi Masyarakat yang Sudah Berjalan Rencana Rapal Pleno 111-1 111-3 BABV 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 RENCANA KERJA Penetapan Warga Terkena Proyek Kompensasi dan Pemukiman Kembali atau Relokasi Tanggung Jawab Kelembagaan dan Prosedur Penanganan Keluhan Monitoring dan Pelaporan Jadwal dan Pembiayaan V-1 V-2 V-4 V-6 V-7

MIlAP P4III1IfIfa/-l"'"" ulifii<:v Omnt P"'NIt""" RIta$ SOA(NIN1-Nalla DAFTAR TABEL Tabel1.1 Tabel1.2 Tabel1.3 TabeI3.1. TabeI3.2. Tabel5.1 Status Kegiatan Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta Data Teknis Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno Hatta Batas Administrasi Lokasi Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta Estimasi Pengadaan Tanah Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekamo-Hatta Estimasi Bangunan Terkena Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta Rencana Ke~a Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali 1-1 1-2 1-5 111-2 111-4 v-a

.f fairaj' PIlHlIIfI1aI-lad-HIIfTiN /lnaf PadMtdmrp RIIas S=f=-.Hafla DAFTAR GAM BAR Gambar 1.2. Gambar 1.3. Lokasi Studi Jaringan Jalan 1-3 1-4

~ Pllltiltfljd_l~1IIt U/tf/la!8wal P~_daNff IhtaG So/INlttJ.Halla LAMPIRAN Lampiran 8. Informasi Tafsiran Harga Tanah SRI Cabang Palembang, 2009

BABI PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Proyek Jalan Lingkar Bara! Palembang merupakan jalan Hntas bagi kendaraan dari arah Lampung menuju Jambi atau sebaliknya tanpa melalui Palembang Kota. Jalan ini memiliki total panjang sekitar 16,614 Km (STA 8+300 - STA 16+614), terdiri dari 3 (Iiga) ruas jalan yailu Jalan Yusuf Singadekane sepanjang 5,150 Km (STA 0+000 - STA 5+150), Jalan Alamsyah Raluprawiranegara sepanjang 3,150 Km (STA 5+150- STA 8+300), dan Jalan Soekarno-Halla sepanjang 8,314 Km (STA 8+300 - STA 16+614). Pada lahap pertama akan dilakukan peningkalan kapasilas (capacity expansion) jalan Soekamo-Halla sepanjang 8,314 Km melalui program Stralegic Roads Infrastruclure Projeci (SRIP) Loan IBRD No. 4834 - IND, dan sekaligus merupakan ruas jalan dari studi LARAP ini. Lakasi prayek terse but dapat dilihat pada Gambar 1.1. Pada saal sludi LARAP dilakukan, status kegiatan peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang (Iermasuk di dalamnya ruas jalan Soekarno-Hatta) adalah dalam proses penyusunan desain rind (detail design). kegiatan peningkatan jalan lersebut. Pada Tabel 1.1 disajikan uraian slatus Tabel1.1 Status Kegiatan Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno Hatta No. Tahapan Kegiatan STA Waktu Status 1 Konsep Desain 0+000-16+614 Sudah 2 Desain rinci 0+000-16+614 2007-2008 Proses 3 Pengadaan Tanah - Jalan (eksisting) 0+000-16+614 1992-1993 Sudah - Peningkatan Jalan 8+300-16+614 2008-2009 Belum 4 Konstruksi Jalan - Jalan (eksisting) 0+000-16+614 1992-1993 Sudah - Peningkatan Jalan 8+300-16+614 2009 Belum 5 Pengoperasian Jalan - Jalan (eksisting) 0+000-16+614 Sejak-1993 Sedang - Peningkatan Jalan 8+300-16+614 2011 Belum ~1-1

64AP ",iti~_ JM-U~m Uma! Pa4IJ11t"-t! JIl_ SoHt-HD-Ha!la Kondisi eksis!ing Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno Hatta sepanjang 8,314 Km memiliki Ie bar perkerasan 7,0 m, bahu luar 2.5 m dengan kondisi baik, membentang dari Simpang Prameswara hingga Simpang Burian, dengan geometrik jalan relatif lurus dan tikungan dengan jari-jari yang cukup besar. Topografi lokasi jalan relatif datar, dan umumnya berada di atas timbunan. Karena merupakan jalan baru, pemukiman di sisi jalan masih relatih jarang dan umumnya merupakan bangunan baru. Lebar Rumija yang tersedia pada jalan ini adalah ± 60 m. Walaupun patak-patok Rumija banyak yang tidak tampak lagi, tiang-tiang listrik baru terlihat berjajar di pinggir jalan mendekati batas Rumija selain dari pagar rumah permanen yang dibangun oleh pemilik rumah pada batas tanah penduduk dan Rumija. Data teknis Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Saekarno-Hatta disajikan pada Tabel 1.2. Tabel1.2 Data Teknis Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta No Komponen Teknis JI. Soekarno Halla 1 STA 6+300-16 +614 2 Panjang Jalan 6,314Km 3 Lebar Lajur Lalu Lintas 3.50 m 4 Lebar Bahu Luar 2.50 m 8 Jumlah Lajur: - Eksisting 1 x 2 Lajur - Rencana 2 x 2 Lajur 7 Lebar Median: - Eksisting - - Rencana 3m 9 Kemiringan Melintang Normal Jalur Lalu lintas 2% 10 Kemiringan Melintang Normal Bahu Luar 4% 11 Jembatan: - Eksisting - - Rencana 1 unit 12 Box Culvert: - Eksisting Sunil - Rencana 4 unil Sumber. Detail DesIgn Jalan Ungkar Barat Palembang, 2008 1.2 Inventarisasi dan Sensus Sosial Ekonomi Lakasi Jalan Lingkar Bara! Palembang Ruas Saekarno-Hatta berada di wilayah Kota Palembang, yang mencakup 2 kecamatan dan 6 kelurahan, yaitu: Kecamatan liir Barat I (Kelurahan Demang Lebar Daun, Kelurahan Siring Agung, Kelurahan Bukit Baru, dan Kelurahan Bukit Lama) dan Kecamatan Alang-alang Lebar (Kelurahan Karya Baru, dan Kelurahan Talang Kelapa). H~ 1-2

. LARAP PENINGKATAN JALAN '7! LJi )l.rteri LlNGKAR BARAT KOTA PALEMBANG RUAS JALAN SOEKARNO HATTA.,";: \. J~~.... ~~ ",-, Gambar1.1 LOKASI PROYEK - Jelan.NasIc~ -JalanPm'l'bll IlUMJALAN 80~KMNOmTTA.--.. - JalanKDflll' S1l'lllal JALAH~UNQ,I<AR8ARAT KOTAI"~I5AHG 0.'.::.: u ~ t.o t.' 2Km RI'RW KoI& hl«nblll9 l!oo4 2014,,/;~~1};~'.i~::~'" ~~~_~,.

r.. "".." j,'?::'4.zffi..l'i!\?a'1..,t, -.- I' I I I I I.. I I I I I II <~.-.!' 'KABUPATEN BANYUASIN.t:.f:r:..,.,,_.....-' :... J...::...,.,.O:,;L"..'.O.". - ~e~ "'n-,... '-r- i~. '" '. ~. AUJ,SJAlAN SC!~O HArrA ", KABUPATEN. OGAN ILIR,. KABUPATEN "/ LARAP PENINGKATAN JALAN ARTERI LINGKAR BARAT KOTA PALEMBANG RUAS JALAN SOEKARNO HATTA Gambar1.2 WlLAYAH ADMINlSTRASI PROYEK Legend : Batae Mayall Admfnlstrasl ems Kecamatan a BatM'KelurahanfDesa Hlr.rki Kola fa =NasionsJ 1 B.. Regionsl 1I A = RsgfooS/ & Fungal Tertata lib =Kola /J/A =Kawasen II{ B :::: Kawasen SNV'T PERENCNW'oH '" PENGAWASAH JAlAN DNoI JEMeATAN METROPQLITAN PALeMamG RfIIWII'7I""'~llIN.~ 2CII~..:~. K~~;~;~t#ti;~~: ~j;i~},: '

L4JlAP P6lll~_ """_ u~ &val P""_Imt9Ihfas~all" Secara rinci lokasi Jalem Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta berdasarkan wilayah administrasi dapat dilihat pada Tabel 1.3, dan peta wilayah administrasi proyek dapat dilihat pada Gambar 1.2. Tabel1.3 Batas Administrasi Lokasi Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta No Kecama!an Kelurahan 1 liir Bara! I Demang Lebar Daun Siring Agung Bukit Baru Bukit Lama 2 Alang-alang Lebar Karya Baru Talang Kelapa $umber: Inventarisasi takas; oleh konsujtan di iapangan, April 2008 Luas pengadaan lahan untuk kegiatan peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta adalah 3.159,65 m 2, yakni: a. Pada Simpang Prameswara (STA 8+00 - STA 8+430) di Kelurahan Buki! Baru seluas ± 2.709,65 m 2 b. Pada Simpang Tanjung Api-api (STA 16+514) di Kelurahan Karya Baru seluas ± 450,00 m 2 Secara ringkas tanah, bangunan, squatter, pedagang bunga, dan utilitas yang akan terkena proyek Peningka!an Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta ini adalah sebagai berikut: Luas tanah lerkena: 3.159,65 m 2, dan luas bangunan terkena: 881,85 m 2 Warga lerkena proyek: 89 KK, lerdiri dari 21 KK pemilik tanah/bangunan, 16 KK squatter, dan 52 KK pedagang bunga di lahan Rumija. 47,4% (9 KK) pemilik tanah lerkena <10% dari luas tanah rniliknya, 36,8% (7 KK) terkena 10-25%, 10,5% (2 KK) lerkena 25-50%, 0% yang terkena 50-75%, dan 5,3% (1 KK) lerkena >75% dari luas lanah miliknya. Tidak ada dari 13 KK pemilik bangunan lerkena <10% dari luas bangunan miliknya, 23,1% (3 KK) terkena 10-25%, 38,5% (5 KK) lerkena 25-50%, 7,7% (1 KK) terkena 50-75%, dan 30,8% (4 KK) lerkena >75% dari luas bang un an miliknya. 16 squatter dan 52 pedagang bunga akan dipindahkan ke lokasi lain yang masih merupakan ruang milik jalan namun tidak terkena kebutuhan desain Palembang Western Ring Road. Utilitas yang harus dipindahkan adalah 1 unit tiang listrik, 25 unit tiang lelepon, dan 4 unit papan reklame. fi~ I-S

r-~-----------------------'... -.. -.. -.. -_... -~- BAB II HASIL SURVEY SOSIAL - EKONOMI WARGA TERKENA PROYEK 2.1 Kondisi 50sial Ekonomi Warga Terkena Proyek (WTP) Pemilik Tanah Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekamo-Hatta akan membebaskan lahan seluas ± 3.159,65 m 2, dan bangunan seluas 881,85 m' atau 13 unit bangunan. 11 unit bangunan berdiri di atas tanah milik warga sendin terdiri dari 1 teras rumah permanen, 1 teras warung semi permanen, 2 bangunan rumah terkena seluruhnya, 1 bangunan rumah terkena sebagian, 1 bengkel semi permanen, 5 pagar besi-tembok. Sedangkan 2 unit bangunan sisanya berdiri di atas tanah ROW Ruas Soekarno-Hatta terdin dari 1 bangunan bekas kolam ikan dan 1 bangunan warung dari kayu. Benkut ini disajikan hasil survey sensus sosial ekonomi yang telah dilakukan terhadap warga terkena proyek (19 pemilik tanah/bangunan, 2 mendirikan bangunan warung Ikolam ikan) sebagai berikut: Identitas Responden Pemilik Tanah/Bangunan Sebagian besar warga terkena proyek adalah penduduk pendatang atau perantau, lama tinggal dapat dijadikan indikator untuk menilai tingkat budaya masyarakat dengan lingkungan. Terkait dengan lama linggal mereka lebih dari 10 tahun (63%). a. Umur Responden Umur Responde" 10 7~~~~~~~-7~~~-+~~~~ 5~~;,;:,:,c~c";~:~~~.~~+~c~~~~0~ 3 f'~~:#~' >"":~I o.j-'-'-"",,,llliil,-,--"'-+,-,..j 10 ~20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun > 41 Tahun.....J H~ 11-1

bviaji P""'1<9IlaI-1Nmt Ul<6jfvlkval PN~ IlhaG SMfmNO-Halfa Dilihat dari umur responden yang terkena proyek sebanyak 44% berusia diatas 41 tahun, 29% berusia 31-40 tahun, 20% berusia 21-30 tahun. Jadi mayoritas warga terkena proyek berusia dlatas 41 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta. b. Lama Tinggal -----------.--------------~ Lama Tinggal Responden 12 1,~;~7;, ;.;-,~7~- -- -,.'c;,...,.~.-,. ~c,'-~;"._ 10~~~~~~~~~~~~ 8 i'.c._:.,..;-+ ;lc.;_'''-;.. ~', 6 -t-.c.----;-'-~~~-.--, 4.f--".-'=-~-'-'-.-'-'-.-"--'-'.;,. o -I'-'-'-"--'~~c..'..C:..:.,..:--'-' < 1 Tahun 1-9Tahun > 10 Tahun TidakJawab Jika dilihat dari lama tinggal warga terkena proyek diatas 10 tahun (63%) dan 1-9 tahun (37%), dan mayoritas mereka pendatang yang berasal dari Jawa Tengah 56%, Sumatera Selatan 37% dan sisanya berasal dari Sumatera Barat dan Jawa Timur. 2.1.2 Kondis; Sosial Ekonomi PemilikTanah/Bangunan a. Pekerjaan Responden Pekerjaan atau matapencarian mereka sebagian besar sebagai pedagang nanas dan tani. Kehidupan mereka berkelompok tergantung dengan suku atau daerah asal mereka. Pekerjaan mereka adalah sebagai berikut: ------------------- Pekerjaan Responden Wiraswasta Pedagang Pensiunan PNS Buruh IRT Petani L... ~ I/..t..-.,,- 2

farap P,Hllf#ialaR l<dar D!tp.(a! {kval P<dutdaR{/ /1_ SoIl/wHO-Halla Dilihal dari bagan dialas mayoritas mala pencaharian mereka sebagai Wiraswasla 46%, pedagang 15%, pensiunan 105, PNS 7%, Buruh 10%, dan IRT 12%. b. Pendidikan Responden Pendidikan Responden SD SMP SLTA Akademi Sarjana Dilihat dari tingkat pendidikan responden 16 orang (76%) menyatakan tarnal SLTA, 1 orang (5%) tamat akademi, 3 orang (12%) menyatakan sampai SMP, dan 1 orang (5%) menyatakan hanya tamat SD. c. Pendapatan Responden --_._--------_._------_..._------_._-, Pendapatan Responden < Rp 500.000,- Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000.- > Rp. 1.000.000,- Jika dilihat dari peke~aan mereka sebagai wiraswasla, pendapatan mereka diatas Rp. 1.000.000,- (56%), yang menyalakan Rp. 500.000 sampai Rp. 1.000.000 sebanyak 32%. 1-1'"'-- ff-3

L4RAP PHtI"P4at_lad_ Dlt9imllmat Pad_" R_ SOf:(%lWM'aIIa 2.1.3 Kondisi Bangunan Responden Pemilik Tanah/Bangunan Dilihat dari bangunan warga terkena proyek, dari 19 responden yang bangunannya terkena proyek seluas ± 881,85 m 2 rata-rata terbuat dari bata atau permanen. Sementara status bangunan mereka sebagai berikut: a.. Status bangunan HakMilik HGU HGB HakPakai Dilihat dari bagan diatas mayoritas status bangunan mereka yaitu milik sendiri 100% dengan cara membangun sendiri dengan modal sendiri, dan kondisi bangunan mereka permanen 98%, dan 2% darurat. 2.1.4 Aspirasi Responden Pemilik Tanah/Bangunan a. Pengetahuan Tentang Pelebaran Jalan _._.._--- 20 +--'-'+-++--"--+---':--;- 17 +'--='--c--'-c-'-,-~ 14 ~-',--,--~~,-----'- 10 7 t-+c--=-+--,,--,"-j"';.,--;+ 5 1-,"-0''';---''-''''''+'''' ~t1~~ 2 Pengetahuan tentang pelebaran jalan sangat berarti sekali bagi warga terkena proyek, 93% menyalakan mengetahui adanya pelebaran jalan dari aparat kelurahan. dan 7% dari lainnya. fi.t-- If-If

~AP Plltllf9l/almtla#aIt HII{!I/aI' flmal PaI_dmtfl Ilka$ So/i",-..Halla b. Pengetahuan Tentang Sosialisasi 2 Untuk tingkat pengetahuan sosialisasi warga terkena proyek belum pernah diundang untuk kumpul dalam pemberitahuan atau sosialisasi, 63%, dan 37% menyatakan pernah diundang oleh pihak kelurahan dalam sosialisasi pelebaran jalan. C. Manfaa! Dari Adanya Pelebaran Jalan 2 Gambar diatas menyatakan 100% bahwa ada atau bahkan banyak sekali manfaatnya dengan adanya peningkatan jalan salah satu contoh yang diungkapkan oleh warga terkena proyek yaitu kesatu jalan menjadi lebar, kedua jika jalan bagus dan lebar menghindari dari kecelakaan. f/~ rf-s

.fa/iap PIflflItf/IfIII-l"'-O~ga,aI P",,,,,,,d,,,,, Rkas SoIfN--Haila d. Kerugian akibat adanya pembangunan Jalan 2 Gambar di atas menunjukan bahwa warga terkena proyek 66% menyatakan ada kerugian dengan pembangunan jalan karena lahan yang dimiliknya menjadi habis dan sempit, 34% menyatakan bahwa dengan adanya pembangunan jalan berarti ada ganti rugi atau kompensasi dan jika lahan tersebut terkena yang utama yaitu kompensasinya jelas dan memuaskan. e. Bentuk Kompensasi yang diinginkan Pemilik Tanah/Bangunan Uang Tanah Bangunan Lahan dan bangunan warga yang terkena proyek menyatakan kompensasi atau ganti rugi yang diinginkan berupa uang (100%). f. Usulan Warga Terkena Proyek Pada prinsipnya warga terkena proyek menyatakan jika lahan mereka terkena agar penghitungan kompensasinya yang jelas dan transparan dan jangan sampai merugikan warga terkena proyek.

fahap PINI!IfI{aI_l"'_ BrOmai P"'lKtllaN9llkas S~ItO-HaHa 2.2 Kondisi Sosial Ekonomi Warga Terkena proyek (WTP) Squater Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Soekarno-Hatta melintasi 6 (enam) Kelurahan dan 2 (dua) Kecamatan. Terdapat 16 Squater yang menempati lahan Rumija. Pemanfaatan lahan negara dimanfaatkan untuk tempat tinggal dan usaha. Berikut ini disajikan hasil survey sosial ekonomi yang telah dilakukan sebagai berikut : 2.2.1 Identitas Responden Squater Sebagian besar warga yang menempati lahan pemerintah adalah penduduk asli, dan asal mereka sebagian besar dari Kab. OKI, lama linggal dapal dijadikan indikalor untuk menilai tingkal budaya masyarakal dengan lingkungan. a. Umur Responden ----_._--- ~~~~~-+~~~~~--~ 30+- c 0:: :~ ' - :~-: o_.,_".. :~.. :_:... _._. 10 +-0+,...,..'=-"--+'"' o -h-="-'---,:-++-", 10-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun > 41lahun -_._.. _--._.. _._._---------- -----" Dilihat dari umur responden yang menempati lahan pemerintah sebanyak 57% berusia 31-40 tahun, 37% berusia 21-30 tahun. Jadi mayoritas warga yang menempali lahan pemerintah berusia 31-40 tahun dan bekerja sebagai pedagangfusaha. b. Lama Tlnggal 50 40 30 20,0 0 <: 1 Tahun 1-9Tahun > 10 Tahun TidakJawab H~ II-?

~ I'41t1lfOia1aN lman Ult1lfw [kval I'MiWodaNpRNIfJ So#qwNO-Haita Dari 16 warga squaler yang menempali lahan pemerinlah, sebagian besar tinggal berkisar antara 1-9 lahun (59%), dan mayorilas berasal dari Kab. OKI Sumatera Selatan (62%). 2.2.2 Kondisi Sosial Ekonomi Squater a. Pekerjaan Responden Pekerjaan atau mata pencarian warga squaler dan pedagang bunga sebagian besar sebagai pedagang!warung. Kehidupan mereka berkelompok terganlung dengan suku atau daerah asal mereka. Pekerjaan mereka adalah sebagai berikut: 40 Tc "--... c,,: -..- 8.. '.. --,-. ~"."'- -,, c- ---..-c'--,... :--~ "-,-c"'.''':,,. 35 fo'o-~=""-'-o- 30 p,.,..c~,=... 25-1=":-'"",--' 20 p*"...-'-_:-- : :i". 15.. I 10 ",' ' 5 o Wiraswasta Pedagang Pensiunan PNS 6Uru~ IRT Dilihal bag an diatas mayoritas metapencaharian mereka sebagai Pedagang!warung 51%, wiraswasla 22%, dan sisanya bekerja sebagai pensiunan, PNS, buruh dan Ibu rumah tangga. b. Pendidikan Responden so SMP SLTA Dilihat dan tingkat pendidikan warga squater sebagian besar (60%) tamalan SMP, dan 40% lainnya tamat SLTA. H~ fr g

~ P"IIIHl!jalmt ''''_ UIIfIIm Umal Pad_ikutp IU.as SOI(mltO-Haila c. Pendapatan Responden 50 40 p'c'c.,::,;:,:",:',:,,;:,:l+:~;";';:,c;, 30 20~~~~~~~~~ 1~t:1J~~lJ~==I2::j < Rp 500.000,- Rp, 500.000 - Rp. 1.000,000.-, Rp. 1.000.000,- Jika dilihat dari pekerjaan mereka sebagai pedagang. sebagian besar pendapatan mereka berkisar antara Rp. 500.000 ' Rp. 1.000.000,- (63%), dan 30 % menyatakan berpenghasilan > Rp. 1.000.000, 2.2.3 Kondisi Lahan Responden Squater a. Status Lahan Dari 16 warga squater yang tinggal di sepanjang jalan, status lahan mereka menyatakan menumpang di lahan pemerintah 100% 80.,... _.""...:. ".~'.... 70~~~~~~~~~~~~~~~~ 60~~~~~~~~~~~~~~~~ 50+:'.. :..,,' ::..,:,, ".. ::. :.. :,~_:,:-":\:~, ~~.~G+:~C +'ft7 40,~~~~~~~~~~~~:.~:..,"' ~ :~C.l,. 30.. ~ ~~~~~~~~~~~~".."..~~~ 20~~~~~~~~~~~T+~~~~ 10r,7":.'::rr_~::d%~'h ~::-,:",::~~,';'~~~f:+* o,i: ~.. : :' : HakMilik Tanah Wakaf Tanah Pemerintah L- ~"". b. Cara Memperoleh Lahan Warga squater menyatakan dalam memperoleh/menempati lahan pemerintah mereka ijin dengan aparat setempat seperti RT/RW (98%), 2% menyatakan lahan yang dibangun sewa oleh aparat.

,------------_._---- --- _. LARAJI Pllltllfflofal-l~- U~lJNat P~""da/t# IlNIs ~HaH" 2.2.4 Kondisi Bangunan Responden Squater Dilihat dari bangunan Squater. dari 16 warga Squater rata-rata terbuat dari kayu atau papan dan ada juga yang terbuat dan bata atau permanen. Sementara kondisi bangunan mereka sebagai berikut : a. Kondisi Bangunan 35T;-~'--"-'-"-'-----"---------;-~'----_7 --~~~~-~'~~s;~;~,~,~ 30TI.~~~~~~~ 25: 20t~ ~,c ~'t-':."~;7~~ ~+'t.+ 15-~~++~~~~~~ 10-~~~++~~~~ ~ f~li~~:;1~=';:~:j::t Permanen Semi Permanen Darurat I '.. '~ '. : Dilihat dan bagan diatas mayoritas kondisi bangunan mereka semi permanen 47% dan 46% adalah bangunan darurat. Sebagian besar status bangunan warga squater milik sendiri (100%) dengan cara membangun sendiri dengan modal sendiri. b. Cara Memperoleh Bangunan Membeli Menyewa Bangun Sendlrl L-. --' Dan 16 warga squater, 66% menyatakan cara memperoleh bangunan dengan membeli, dan 34% dengan cara membangun sendin dan mereka sebagian besar membangun dengan seijin aparat setempat (RTlRW). 11"'- II -10

URAP P,IIIlff1/aim. 1aIaI< Dlt9llm 8mal pa#"",dflltt n-stmlat'ho-haila c. Cara Memperoleh Kepemilikan Aset 50 40~~~~~~~+-~ 30~~~~~~~~~ 20~~~~~~~~~ 10 o Mendaftar Nyambung tetan998 Pakai lampu tempel -------~-------- Sebagian besar untuk kepemilikan aset seperti listrik sudah mendapatkan penerangan dengan cara mendaftar 18%, sedangkan yang nyambung ke tetangga dengan cara membayar iuran Rp. 10.000/bulan (60%), dan bahkan ada yang masih menggunakan lampu tempel (22%) 2.2.5 Aspirasi Responden Squater a. Pengetahuan Tentang Pelebaran Jalan 1 2 Tentang pengetahuan pelebaran jalan sebagian besar warga squater 85% menyatakan mengetahui adanya pelebaran jalan dari Kelurahan, 15% menyatakan belum mengetahui dengan adanya pelebaran jalan. f/~ 11-11

farap PMI'Wf"-IIll_ PIqIim lima! PIII-.I-9 R_ klqlvl«1-haha b. Pengetahuan tentang sosialisasi 60r'C'7;''''2C-:-':~~~~~~~i4~~~W 50 +2++' :'-' 40fr~ 30 20 1 0 ~"",:7," o+-~ 2 Untuk tingkat pengetahuan sosialisasi warga squater belum pemah diundang untuk kumpul dalam pemberitahuan atau sosialisasi 78%, dan 22% menyatakan pernah diundang oleh pihak RT/RW/Kelurahan dalam sosialisasi pelebaran jalan. c. Manfaat dengan adanya pelebaran jalan Warga squater menyatakan 100% bahwa ada atau bahkan banyak sekali manfaatnya dengan adanya peningkatan jalan salah satu contoh yang diungkapkan oleh warga terkena proyek yaitu kesatu jalan menjadi lebar, kedua Jika jalan bagus dan lebar menghindari dari kecelakaan. d. Kerugian dengan adanya pembangunan Jalan Warga squater menyatakan 95% dengan adanya pelebaran jalan ada kerugian dikarenakan bangunan yang dimiliknya menjadi habis. 5% menyatakan bahwa dengan adanya pelebaran jalan berarti mereka harus pindah karena pemerintah ingin memakai lahannya dan warga squater menyadari bahwa tempat tinggal mereka milik pemerinlah. e. Usulan Warga Squater Pada prinsipnya warga squater menyadari bahwa lahan yang mereka tempali milik pemerintah, dan mengharapkan pemerintah menyediakan lahan unluk tempal linggal mereka, atau mereka diperbolehkan untuk menempati lahan Rumija yang masih ada. HJ-- 11-12

faaaj1 P""'H~aI_7"'_ U,,~ Btval P"'_tlt1H9 Rl.all SoiII/mHD-HaIIa BAB III KOMPENSASI DAN PEMUKIMAN KEMBALI 3.1 Kebijakan Kompensasi Dalam kegiatan pengadaan tanah dan pemukiman kembali peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta melalui program SRIP ini, akan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan kompensasi sebagaimana yang tertuang dalam Land Acquisition and Resettlement Policy Framework (LARPF) of SRIP. 3.2 Dasar Perhitungan Kompensasi Warga terkena proyek (WTP) akan menerima kompensasi yang layak berdasarkan biaya penggantian riil. Biaya penggantian tersebut adalah (i) untuk tanah di daerah perkotaan: harga pasar tanah sesuai pola penggunaannya dengan mempertimbangkan tingkat kondisi fasilitas infrastruktur dan pelayanan umum di sekitarnya, ditambah biaya registrasi dan pembayaran pajak, (ii) untuk rumah dan bangunan lainnya: penggantian berdasarkan harga pasar material untuk dapat membangun bangunan pengganti yang serupa dengan kondisi bangunan semula, atau biaya memperbaiki bagian bangunan yang terkena, ditambah biaya transportasi angkutan material bangunan, upah peke~a bangunan, dan biaya registrasi dan pembayaran pajak. Dalam menentukan biaya penggantian ini, penyusutan aset dan nilai sisa material tidak diperhitungkan, begitu pula dengan pertambahan nilai aset sebagai akibat kegiatan proyek. Kompensasi untuk tanaman dan aset lain dinegosiasikan berdasarkan pada ketentuan harga standar untuk berbagai jenis tanaman. 3.2.1 Dasar Perhitungan Kompensasi Lahan. Besaran kompensasi lahan akan dimusyawarahkan antara warga terkena proyek (WTP) dengan Panitia Pengadaan Tanah Kota Palembang yang mengacu pada harga pasar, dengan menggunakan referensi estimasi harga pasar tanah yang diterbitkan oleh Bank Lokal (Bank BRI Cabang) yang berlaku pada waktu itu. Taksiran harga tanah yang diterbitkan oleh Bank BRI Cabang Palembang tanggal 28 Agustus 2009 adalah sebagai berikut: fi~ ftt-1

MRAJI p,,,,,,,,,,,,_ ilal-u~ tina! p""ilftllalt9!l1.as ~ND-Haila a. Pad a lokasi Jalan Lingkar Barat pad a Kelurahan Karang Jaya, harga pasaran yang berlaku berkisar antara Rp 400.000 sid Rp 500.000 per m 2. b. Pada lokasi Jalan Lingkar Barat pada Kelurahan Bukit Baru, harga pasaran yang berlaku berkisar antara Rp 800.000 sid Rp 1.000.000 per m 2. c. Pada lokasi Jalan Lingkar Barat pada Kelurahan Bukit Lama, harga pasaran yang beriaku berkisar antara Rp 500.000 sid Rp 600.000 per m 2 3.2.2 Oasar Perhitungan Kompensasi Bangunan Dasar perhitungan kompensasi bangunan menggunakan harga bangunan setempat yang dikeluarkan oleh Sub Dinas Cipta Karya, Dinas PU Kota Palembang. Pada saat survey bulan Juli 2008, belum diterbitkan standard harga bangunan dari Sub Dinas Cipta Karya. Berdasarkan informasi dari Sub Dinas Cipta Karya, harga pasar saat ini untuk bangunan penmanen per m 2 adalah Rp.1.200.000,- dan semi permanen Rp.750.000,-. 3.3 Kompensasi 3.3.1 Estimasi Kebutuhan Tanah TabeI3.1. Estimasi Pengadaan Tanah Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta Lahan (m') No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Warga Telkena Luas Proyek Awal Terkena 0/0 STA Keterangan Tanah Kel. Bukit Baru, Kec.llir Barat I RailySH 1.300,00 62,50 5% 8-1{)40 Setara Girtk JI. Alamsyah Tamiji 580,00 43,00 7% 8-1{)35 Hak Milik JI.Alamsyah Amend; Hasrul 300,00 75,00 25% 8-1{)30 Setam Girlk JI. Alamsyah Mansur 200,00 10,80 5% 8-1{)25 Setam Glrlk JI. A1amsyah A.Resa 528,00 110,00 21% 8-1{)20 Setara Glrlk JI. A1amsyah Joko Rawi 200,00 36,00 18% 8-1{)OO Setara Girtk JI. Atamsyah Elandi Yusuf 500,00 100,00 20% 8+325 Setam Girtk JI.Sukamo Halla Juanda 500,00 113,40 23% 8+350 Setara Girtk (bengkel ) JI.Sukamo Hatta DaJWin") 120,00 20,00 17% 8+375 Numpang di ROW JI.Sukarno Halla Husnl Tamrin-) 500,00 250,00 42% 8+340 Kolam Ikan tidak lerpakal (250 m2) di ROW JI.SuKamo Hatta. Yoanda Prima 350,00 33,95 10% 8+430 Setam Girlk (Pol Bus) JI.Sukamo Hatta Arafik 355,00 4,00 1% 8->450 Setara Girtk (Depot Kayu) JI.Sukamo Hatta Ir.Arfiani 10.710,00 1.625,00 15% 8+285 Setara Girlk (Warung maken) JI.Macan Llndungan Samini 934,00 48,00 5% 8+310 Hak Milik (bengkel) JI. Prameswara Sukamto 120,00 20,00 17% 8+375 Hak Milik JI.Prameswara flj-... Irr-2

~AI' PI1N1HQ1lalmt?a#mt p~ Dma! P~MtdPH9 RIta6 SDlflmllO-Haltll No. 16 17 18 19 20 Warga Terksna Proyek Supraplo Drs.A Ganl HS Imbang Sularna Triono Lahan (m') Luas Awal Terken. % STA Kelerangan Jonah 2.200.00 184.00 8% 8+300 Selara Girik JI.Prameswar. 787.50 75,00 10% 8+300 Setam Glrik JI.Prameswara 396,00 27,00 7% 8+300 Selara Girik JI.Prameswara 600,00 102,00 17% 8+300 Setara Girik JI.Prameswara 160,00 40,00 25% 8+300 Setara Glrik JI.Prameswara 21 Kel. Karya Baru, Kec. Alang-alang Lebar H.Azhari M 450,00 450,00 100% 16+514 Hak Mllik JI.Sukarno Hatta Jumlah 3.159,65 Sumbar. Hasillnventarisasl konsultan di lapangan bulan Juli 2008 *) : DalW;n saat ini hanya menumpang untuk mendirikan tanah eli dalam rumija (yang telah dibebaskan) di JI.Soekamo Hatta samping Rumah Makan Ibat Daun Kel.Sukit Baru (serta teriampir pads lampiran 7) "'*) : Husni Thamrin: lahannya tidak terkena proyek, hanya kolam ikannya yang berada didalam Rumija terkena proyek dan akan diberi kompensasi. 3.3.2 Estimasi Bangunan Yang Terkena Tabel 3.2. Estimasi Bangunan Terkena Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta Bangun.n (m') Warga Terken. No. LuasAwal Keterangan Proyek lerkena % Bangunan Kel. Bukil B.ru, Kec. llir Baral I 1 RailySH 100,00 25,00 25,0 Pagar besl 2 larmiji 46,00 46.00 100,0 Pagar besi 3 Amendi Hasrul 47,84 9,50 19,9 Pagar besi 4 Mansyur 51,30 15,60 30,4 Teras penmanen 5 AHeza 48,63 13,00 26,7 Pagar besi 6 Joko Rawi 52,80 16,50 31,3 Pagar besi 7 Ir.Amani 149,50 16,25 10,9 Teras semi permanen 8engkel semi penmanen (diganu 8 Samini 54,00 54,00 100,0 seluruhnva) 9 Suprapto 110,00 110,00 100,0 Rumah permanen (diganll seluruhnya) 10 SUlamo 200,00 102,00 51,0 Rumah semi penmanen (selengah) 11.. " :D~iWIli~.'".;'. " '}2Q,tiO:'. :,.: 20;00:;, 16i: 9anguna'iiYiat\1hifWii k/iy\j::',:;:::... 12 : Hlisni Tahn1riri<: '600;00 250,00 41,7" B1lr1glin~nkQiami~~1).iitl~k!i<i[p~kij;,...\ Kal. Karya Baru, (Kec. Alang Alang Lebar) 13 H. Azhan M 204,00 204,00 100,0 Rumah lembok (seluruhnya) Jumlah Total 1.064,07 881,85 Sumber: HasH inventarisasi konsultan di lapangan bulan Juti 2008 '") ; Darwin dlberikan ganti rugi bangunan dan biaya pindah **) : Husni Thamrin hanya meminta ganti rugi pembuatan kolam ikan.

~ P"hllt(loial"" ;lai"" BIt~ Bmal Pal_daR(! HHRs S~ItC-NaIIa 3.3.3 Estimasi Kompensasi Luas tanah yang akan dibebaskan 3.159,65 m 2 yang dimiliki oleh 19 KKipetak, dengan rinaian telah dilengkapi surat tanah hak milik (4 KKibidang), dan surat tanah setara girik (15 KKibidang). 1 (satu) bidang (450 M2) dari 19 bidang terkena proyek akan terkena seluruhnya, yaitu milik Azhari di Kelurahan Karya Baru Kecamatan Alang-alang Lebar. Bangunan rumah yang terkena rencana proyek terdapat 2 rumah permanen terkena seluruhnya, 1 rumah permanen terkena sebagian, 1 bengkel bangunan semi perman en terkena seluruhnya karena sisa 6 m 2 tidak layak lagi, 1 teras rumah permanen, 1 teras warung makan semi permanen dan 5 pagar besi/tembok. Disamping itu, 1 bangunan kolam tidak terpakai dan 1 bangunan warung dari kayu berada di Rumija. Bangunan milik pedagang bunga (5 unit) dan squatter (16 unit) di Rumija juga akan diberikan kompensasi. Secara rinci estimasi kompensasi kepada warga terkena proyek (WTP) Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang Ruas Soekarno-Hatta dapat dilihat pada Lampiran 2. 3.3.4 Proses Pengadaan Tanah, Bangunan dan Tanam Tumbuh Proses pengadaan lahan yang mengacu kepada Peraturan Kepala BPN, No.3 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nemer 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nemer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. fi"'-- Ifr - ~

, BABIV KONSULTASIMASYARAKAT 4.1 Proses Konsultasi Masyarakat yang sudah berjalan Penyuluhan dan konsultasi masyarakat (sosialisasi) telah dimulai sejak survey dasar (survey inventarisasi dan pengukuran) dan survey sosial ekonomi dilakukan dengan wawancara melalui kuisioner guna memberi kesempatan kepada warga untuk menyampaikan tanggapan, pendapat, aspirasi dan keinginan serta usulan mengenai kompensasi yang akan diberikan. 4.1.1 Sosialisasi LARAP dan AMDAL Sosialisasi LARAP dan AMDAL dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Mei 2008 di Kota Palembang yang dihadiri oleh Kepala Bapedalda Propinsi Sumsel, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Kepala Dinas PU Kota, Kepala Dinas BPD Kota, Kepala SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang, Kepala Bapedalda Kota, Camat liir Barat I, Alangalang Lebar, Gandus, Kertapati, Lurah Demang Lebar Daun, Karang Jaya, Bukit Baru, S.Agung, Kemang Agung, Karya Baru dan perwakilan masyarakat dalam sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai Rencana Proyek Peningkatan Jalan Lingkar Barat Palembang yang akan dilakukan Studi LARAP dan AMDAL. Pada tahun 2006 untuk lokasi Jalan Lingkar Barat Palembang sudah pernah dilakukan Studi Simple LARAP (LARAP Sederhana) pada sub-proyek SRIP yang hanya meliputi Ruas Jalan Lingkar Barat Palembang dengan panjang 8,45 km, dimulai dari persimpangan Kerlapati (Sta 0 + 000) sampai persimpangan Parameswara (Sla 8 + 300) dan dilengkapi 1 (satu) U-Turn (Sta 5 + 250 - Sta 5 + 600). Dalam studi tersebut juga pernah dilakukan sosialisasi, yaitu di Kecamatan Kertapati (2 Maret 2006), di Kecamatan liir Barat (8 Maret 2006) dan di Kecamatan Gandus (9 Maret 2006) dengan mengundang warga yang terkena proyek (WTP), tokoh masyarakat setempat, aparal kelurahan dan kecamatan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Palembang dan Kepala SNVT Preservesi dan Pembangunen Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan proyek, menfaatnya serla akibat atau konsekuensi adanya proyek.