HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BIDAN DESA TERHADAP KANKER LEHER RAHIM DAN PENCEGAHANNYA DI KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN MENGENAI TEKNIK INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) DALAM SKRINING KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menikah dengan tindakan pemeriksaan Pap smear. Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI PADA PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

ABSTRAK. Maria Linawati Sihotang, 2013 Pembimbing I : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes Pembimbing II : dr.rimonta F Gunanegara,SpOG

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARTISIPASI PERIKSA PAP SMEAR ANTARA PERAWAT DENGAN MASYARAKAT DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.

ANALISIS PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA IBU- IBU WARGA SEJALUR DESA KEDUNGDOWO-GARUNG LOR KALIWUNGU KUDUS

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

GAMBARAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN TEST INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA CANGGAL KECAMATANCANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

Hubungan Antar Dukungan Suami Dengan Sikap Istri Pada Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Menggunakan Tes IVA Di Puskesmas Jaten II

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI TERHADAP KEBUTUHAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS IBU BHAYANGKARI DI POLIKLINIK BHAYANGKARA PURWODADI

Novia Sari Yunita, Puji Lestari. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

ABSTRAK. Pengaruh Kompetensi Bidan di Desa dalam Manajemen Kasus Gizi Buruk Anak Balita terhadap Pemulihan Kasus di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Siti Arieska Shomadiyyah

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU USIA

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

SUMBER INFORMASI TENTANG DETEKSI DINI KANKER SERVIX PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR <20 TAHUN DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks dan Pengetahuan Cara Pencegahan Kanker Serviks di Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Blank (11pt) 1. PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Kata kunci : Perilaku, Kanker Leher Rahim, Ibu Rumah Tangga Kepustakaan : 28 buah ( )

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan suami, Dukungan petugas kesehatan, Tindakan untuk melakukan pemeriksaan IVA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di

NASKAH PUBLIKASI YOSEPHA NIM I

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Galuh Tunjung Pertiwi

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

Transkripsi:

Ismail Joko Sutresno dkk., Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Bidan Desa Terhadap Kanker Leher Rahim an Pencegahannya di Kabupaten Sragen HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BIDAN DESA TERHADAP KANKER LEHER RAHIM DAN PENCEGAHANNYA DI KABUPATEN SRAGEN Ismail Joko Sutresno 1, Ova Emilia 2, Shinta Prawitasari 3 ABSTRACT Background: Cervical cancer (cervix) is the second most common type of cancer in women, with an estimated of 530,000 new cases and more than 270,000 deaths each year. In 2012, cervical cancer cases in Central Java was 2,259 cases. Cervical cancer is easily recognizable and can be prevented with screening. A village midwife as the closest healthcare provider to the community is expected to function better in encouraging the prevention of cervical cancer.if they receive appropriate knowledge and attitude toward screening. Objective: to understand the correlation of knowledge, attitude and behavior of village midwife against cervical cancer and its prevention in Sragen district. Method: This analytic study is using quantitative and qualitative approach. Quantitative studies was done with cross-sectional study. The population of this research were 208 village midwifes from 20 sub-districts in Sragen and the subjects were 118 midwives whom randomly sampled. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis.the qualitative study was done using depth interview. Result and Discussion: There is no correlation between age, level of education as well as work duration with their knowledge about cervical cancer prevention (P = 0.787; 0.344; 0.822); there is no correlation between village midwives knowledge with their behavior towards cervical cancer prevention (P = 0.664); there is no correlation between the village midwives attitudes and behavior towards prevention of cervical cancer (P = 0.460). Qualitative results support the quantitative results. Conclusion: There is no correlation between village midwives knowledge, attitudes and behavior towards cervical cancer prevention. Keywords: Cervical cancer, knowledge, attitude, behavior INTISARI Latar Belakang: Kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker kedua yang paling umum pada perempuan, dengan perkiraan 530.000 kasus baru setiap tahun dan lebih dari 270.000 perempuan meninggal akibat kanker leher rahims. Kasus kanker leher rahim di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 adalah 2.259 kasus. Kanker leher rahim mudah dikenali dan dapat dikendalikan bila dilakukan pencegahan secara baik. Bidan desa sebagai orang terdekat dengan masyarakat diharapkan dapat berfungsi lebih baik dalam mendorong pencegahan kanker leher rahim apabila pengetahuan dan sikap bidan desa terhadap kanker leher rahims dan pencegahannya baik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku bidan desa terhadap kanker leher rahim dan pencegahannya di Kabupaten Sragen. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan Studi Potong Lintang (Cross Sectional Study). Populasi penelitian adalah 208 Bidan desa di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen dimana 118 diambil sebagai 1 RSUD Sragen, Jawa Tengah 2 Departemen Obstetri & Ginekologi, FK-UGM/RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta 11

Vol. 4 No. 1 April 2017 Jurnal Kesehatan Reproduksi: 11-16 sampel secara acak. Analisis data dengan univariat dan bivariat. Pada studi kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam. Hasil dan Pembahasan: tidak ada hubungan antara usia, pendidikan dan masa kerja bidan desa terhadap pencegahan kanker leher rahims (P = 0,787; 0,344; 0,822); tidak ada hubungan antara pengetahuan bidan desa dengan perilaku bidan desa terhadap pencegahan kanker leher rahims (P = 0,664); tidak ada hubungan antara sikap bidan desa dengan perilaku terhadap pencegahan kanker leher rahims (P=0,460). Hasil kualitatif mendukung hasil kuantitatif. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku bidan desa terhadap pencegahan kanker leher rahims. Kata kunci: kanker leher rahim (serviks), pengetahuan, sikap, perilaku PENDAHULUAN Kanker leher rahim (serviks) merupakan masalah kesehatan yang penting bagi perempuan di seluruh dunia. Kanker ini adalah jenis kanker kedua yang paling umum pada perempuan, dengan perkiraan 530.000 kasus baru dan lebih dari 270.000 perempuan meninggal akibat kanker leher rahims tiap tahun. 1 Di Indonesia diperkirakan ditemukan 40.000 kasus baru kanker leher rahim setiap tahunnya. Menurut data kanker berbasis patologi di 13 pusat laboratorium patologi, kanker leher rahims merupakan penyakit kanker yang memiliki jumlah penderita terbanyak di Indonesia, yaitu lebih kurang 36%. 2 Prevalensi kanker di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : kanker leher rahim (serviks) sebesar 0,007% dan tertinggi di Kota Magelang sebesar 0,071%; kanker payudara sebesar 0,013% dan tertinggi di Kota Pekalongan sebesar 0,215%; kanker hati sebesar 0,008% dan tertinggi di Kabupaten Rembang sebesar 0,23%; kanker paru 0,006% dan tertinggi di Kabupaten Rembang sebesar 0,23%. 3 Bidan desa memiliki tugas meliputi pendidikan antenatal, persiapan menjadi orang tua serta kesehatan reproduksi perempuan, Keluarga Berencana dan asuhan terhadap anak 4 Bidan desa diharapkan dapat memberikan pendidikan dan pencegahan terhadap kanker leher rahim kepada masyarakat di wilayahnya, sehingga harus memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap kanker leher Rahim dan pencegahannya. Kanker leher rahim merupakan kanker yang mudah dikenali dan dapat dikendalikan bila dilakukan pencegahan secara baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka timbul pertanyaan penelitian bagaimanakah hubungan antara pengetahuan sikap dengan perilaku bidan desa terhadap kanker leher rahim dan pencegahannya di Kabupaten Sragen? Tujuan penelitian ini adalah (1) memahami pengetahuan, sikap dan perilaku bidan desa, (2) melakukan analisis hubungan usia, masa kerja dan pendidikan dengan perilaku bidan desa, (3) melakukan analisis hubungan pengetahuan dengan perilaku bidan desa, serta (4) melakukan analisis hubungan sikap dengan perilaku bidan desa terhadap kanker leher rahim dan pencegahannya di Kabupaten Sragen. METODE Penelitian ini bersifat analitik menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif diperlukan untuk mendapatkan deskripsi hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku bidan desa terhadap kanker leher rahim/ serviks dan pencegahannya. Pendekatan kuantitatif menggunakan Studi Potong Lintang (Cross Sectional Study) dimana 12

Ismail Joko Sutresno dkk., Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Bidan Desa Terhadap Kanker Leher Rahim an Pencegahannya di Kabupaten Sragen dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek diukur dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). 5 Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini Karena metode kualitatif sangat berguna, mengingat metode ini dapat dilaksanakan sebagai komplementer pendekatan kuantitatif, yang dalam pelaksanaannya bersifat simplikasi.6 Pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Kelebihan yang dimiliki penelitian kualitatif antara lain peneliti dapat memperoleh jawaban yang mendalam, sehingga didapatkan pemahaman yang lebih dalam dan pada teknik wawancara perorangan memungkinkan peneliti melihat hubungan antara kelompok perilaku dan keputusan serta tindakan masyarakat tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah bidan desa yang ditempatkan di seluruh desa Kabupaten Sragen berjumlah 208 desa di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster Sampling. Untuk penentuan sampel menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael yang memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Peneliti menggunakan tingkat kesalahan 10 % untuk menentukan sampel Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 118 sampel. 7 Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner sebagai alat ukur metode pengumpulan data kuantitatif yang dibuat oleh peneliti dan observasi langsung. HASIL DAN PEMBAHASAN Dilihat dari usia, responden usia 25-30 tahun sebanyak 60 responden (50,8 %). Menurut Mantra, bidan merupakan umur tenaga kerja (18-45 tahun) dengan kategori dewasa muda. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berada pada kategori usia dewasa muda dimana pada usia tersebut responden dapat berisiko tinggi terinfeksi kanker leher rahims. 8 Dilihat dari pendidikan, mayoritas responden berpendidikan DIII Kebidanan yaitu sebanyak 104 responden (88,14%), dapat diartikan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan kebidanan formal yang cukup tinggi. Dilihat dari masa kerja bidan, mayoritas responden memiliki masa kerja < 10 tahun sebanyak 58 responden (49,15 %) sedangkan yang memiliki masa kerja 10 tahun sebanyak 50 responden (42,3%) sehingga mayoritas responden berada pada kategori masa kerja < 10 tahun dengan rata-rata masa kerja adalah selama 6 tahun. Ini sudah merupakan bekal pengalaman kerja yang cukup untuk bisa menangani kasus kanker leher rahim. Tabel 1. Pengetahuan bidan desa terhadap pencegahan kanker leher rahim Pengetahuan Bidan Desa Jumlah % Persen Skor (11-16) 116 98,31 % Skor (0-10) 2 1,69% Total 118 100 % Rata-rata skor pengetahuan yang diperoleh responden adalah 9-16. Berdasarkan nilai ratarata tersebut 116 orang (98,31 %) termasuk dalam kategori baik. Dilihat dari skor tersebut maka bidan desa Kabupaten Sragen telah memiliki bekal materi pencegahan kanker leher rahim diatas rata-rata, dengan demikian minat untuk berperilaku banyak tergantung pada faktor eksternal lainnya. 13

Vol. 4 No. 1 April 2017 Jurnal Kesehatan Reproduksi: 11-16 Tabel 2. Sikap bidan desa terhadap pencegahan kanker leher rahim Sikap Jumlah % Persen 112 94,1 % 6 5,1 % Total 118 100 % Bidan desa merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan, dalam arti biasanya bidan desa adalah tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Jika bidan desa memiliki sikap yang baik terutama dalam pencegahan kanker leher rahim, diharapkan masyarakat dapat mengikutinya sehingga program pencegahan kanker leher rahim dapat terlaksana. Pada penelitian ini sebanyak 112 responden (94,1 %) memiliki sikap yang baik, hal ini menunjukkan bahwa bidan desa telah memiliki keyakinan yang baik untuk dapat melakukan pencegahan kanker leher rahim. Tabel 3. bidan desa terhadap pencegahan kanker leher rahim Bidan desa Jumlah % Persen Skor (9-16) 108 90,8 % Skor (0-8) 10 8,4 % Total 118 100 % manusia didasari oleh lingkungan sosial dan budaya yang dianutnya. Di pedesaan, bidan desa dianggap orang yang memiliki pengetahuan yang baik utamanya tentang kesehatan, sehingga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku seseorang. Pada penelitian ini sebanyak 108 responden (90,8 %) memiliki perilaku yang baik. Kebiasaan dan perilaku bidan desa mempunyai pengaruh yang kuat terhadap masyarakat sehingga diharapkan jika bidan memiliki perilaku kesehatan yang baik maka masyarakat juga akan memiliki perilaku kesehatan yang baik. Tabel 4. Hubungan usia bidan dengan perilaku pencegahan kanker leher rahim Usia Senior 30 Tahun Junior < 30 Tahun 48 (40,6 %) 60 (50,8 %) 4 (3,39 %) 6 (5,08 %) P = 0,787 Dari data tabel 4 didapatkan bidan senior maupun junior yang memiliki perilaku yang baik mengenai pencegahan kanker leher rahim sebanyak 108 responden (91,5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua bidan desa usia produktif di Kabupaten Sragen memiliki perilaku yang baik mengenai pencegahan kanker leher rahim. Tabel 5. Hubungan pendidikan bidan dengan perilaku terhadap pencegahan kanker leher rahim Pendidikan D III D IV 104 (88,14 %) 4 (3,3 %) 9 (7,6 %) 1 (0,8%) P = 0,344 Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa mayoritas bidan desa dari latar belakang pendidikan DIII atau D IV memiliki perilaku yang baik sebanyak 108 responden (91,5%). Hal ini menunjukkan sebagian besar bidan desa di Kabupaten Sragen dengan standar pendidikan yang sesuai akan memiliki perilaku kesehatan yang baik terutama mengenai pencegahan kanker leher rahim. 14

Ismail Joko Sutresno dkk., Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Bidan Desa Terhadap Kanker Leher Rahim an Pencegahannya di Kabupaten Sragen Tabel 6. Hubungan lama kerja bidan dengan perilaku terhadap pencegahan kanker leher rahim Tabel 8. Hubungan sikap bidan terhadap perilaku pencegahan kanker leher rahim Lama Kerja < 10 tahun 58 (49,15%) 5 (4,2 %) P = 0,822 Sikap 103 (87,2%) 9 (7,63 %) 10 tahun 50 (42,3 %) 5 (4,2 %) 5 (4,24 %) 1 (0,85 %) Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku bidan desa terhadap pencegahan kanker leher Rahim tidak dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan lama kerja. Hasil ini kurang sesuai dengan teori perubahan perilaku oleh Lawrence and Green bahwa perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor usia, pendidikan, pengalaman, tingkat pengetahuan, sosial ekonomi, lingkungan, tokoh masyarakat. 9 Tabel 7. Hubungan pengetahuan bidan terhadap perilaku pencegahan kanker leher rahim Pengetahuan 106 (89,8%) 2 (1,69 %) 10 (8,47%) 0 (0 %) Dari tabel 7 menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik akan diikuti dengan perilaku yang baik juga mengenai pencegahan kanker leher rahim, walaupun hubungan ini tidak bermakna secara statistik (P value = 0,664). Berikut hasil wawancara dengan bidan desa : Saya menganjurkan pasien usia subur dan pernah kontak seksual untuk papsmear. Dari hasil tabel 8 didapatkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki sikap yang baik maka akan memiliki perilaku yang baik pula, yaitu sebanyak 103 responden (87,2 %) walaupun hubungan ini tidak bermakna (P value = 0,460). Dari penelitian kualitatif didapatkan temuan yang menarik yang bisa menjelaskan mengapa 7,63% responden dengan sikap yang baik masih memiliki perilaku yang buruk: Saya sudah pernah pap smear sekali, karena ada keluhan keputihan, namun karena hasilnya baik saya cuma melakukannya sekali. Saya sudah pernah pap smear tapi cuma sekali, karena biayanya relatif mahal, mending uangnya digunakan untuk kebutuhan yang lain. Saya sudah pernah pap smear, cuma sekali sih. Kata dokter juga baik-baik saja, jadi yaa cukup lah cuma sekali aja, kan hasilnya juga baik. Dari 12 responden wawancara mendalam, di dapatkan 10 responden (83,3%) tidak melakukan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), padahal mereka selalu memberi konseling pada pasien untuk melakukan tes IVA sebagai deteksi dini kanker leher rahim. Saya sendiri belum pernah mencoba pemeriksaan tes IVA, karena saya malu sama teman saya sendiri kalau di periksa. 15

Vol. 4 No. 1 April 2017 Jurnal Kesehatan Reproduksi: 11-16 Saya belum pernah di periksa tes IVA karena takut nanti hasilnya jelek, jadi mending saya tidak periksa saja daripada nanti saya tahu malah ngga bisa tidur. Saya tidak periksa IVA test karena sedang program hamil. Saya belum pernah di periksa iva test karena saya merasa sakit jika nanti dimasuki speculum. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa antara pengetahuan, sikap dan perilaku bidan tidak ada hubungan. Dari hasil wawancara di dapatkan bahwa bidan yang mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik belum tentu memiliki perilaku yang baik dalam upaya pencegahan kanker leher rahim. Pengetahuan bidan mengenai kanker leher rahims dan pencegahannya perlu ditingkatkan dengan upaya diadakan workshop dan pelatihan bagi bidan desa. DAFTAR PUSTAKA 1. WHO. Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer. 2013. Diakses dari : http://www.who.int/ mediacentre/factsheets/fs380/en/. 2. Rasjidi, M. 2009. Epidemiologi Kanker leher rahims. Indonesian Journal of Cancer. Vol III (3): 103-108 3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang. 4. Anonym, 2006. Konsep Kebidanan. In: Sofyan. Bidan Menyongsong Masa Depan. Pengurus pusat IBI. Jakarta. 15-84 5. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. In: Endang. Metode Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta, 32-88 6. Denzin NK. Lincoln YS. 1994. Handbook of Qualitative Research, SAGE Publications (International Educational and Profesional Publisher), London. P:377-392 and 463-477 7. Sugiyono. 2011. Metodelogi penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. In: April Nuryanto. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta. 28-56 8. Indrawati, A. 2010. Hubungan Pengetahuan tentang Kanker Leher Rahim dengan Motivasi untuk melakukan Pap Smear di Ruang Melati RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah. Skripsi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM. 9. Green L., Kreuter, Marshal W., 1991. Health Promotion Planning, An Education and Environmental Approach, Mountain View, Mayfield Publishing Company, 2nd Edition. 16