BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

yaitu (1) bagaimana distribusi tenaga guru SLTPN di Kabupaten Serang, (2) bagaimana pola mutasi guru SLTPN di Kabupaten Serang, (3)

Moleong, 1996 : 5). Oleh karena itu, pemahaman terhadap. sekaligus memaknai kenyataan tersebut dapat diungkap

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009: 6) berpendapat, bahwa : dan menganalisis data secara mendalam tentang analisis kebutuhan tenaga

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif,

keselumham karakteristik MI Asih Putera Cimahi yang berkaitan dengan upaya

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang rinci dan. BLKI Serang yang di dalamnya meliputi bagaimana proses perencanaannya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

menekankan pada pendeskripsian suatu aspek, baik mengenai individu maupun kelompok secara mendalam/intensif dalam lingkungan kehidupannya (aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dikemukakan metodologi penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan field research, yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode case study.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

perubahan dan intervensi. Dalam hal ini peneliti langsung pergi ke SLTPN 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

Transkripsi:

118 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih agar peneliti dapat mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu dalam hal ini tentang peningkatan kinerja pengawas mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi. Untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti sebagai instrumen utama dalam pengkajian dan pengolahan data-data kualitatif. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat memperoleh gambaran yang komprehensif terkait manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah melalui proses penyimpulan induktif dan dipaparkan secara sistemik berdasarkan data dan fakta yang diperoleh tanpa mengubah latar alamiahnya. Untuk memperoleh pemahaman dari hasil penelitian, maka peneliti mereduksi data dan narasi serta menganalisis data yang ada dengan segala kekayaan maknanya sedekat mungkin dengan kenyataan. Sebagai penelitian kualitatif peneliti melakukan pendekatan untuk mendalami dan menerobosi gejala dengan menginterpretasikan masalah atau menyimpulkan kombinasi dari berbagai arti permasalahan sebagaimana situasi alamiahnya (Moleong, 2010). Dalam kegiatan penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi penelitian mutlak diperlukan. Berdasarkan hal tersebut, kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian tidak dapat dipisahkan dari pengamatan secara langsung. Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen utama dan melibatkan diri dalam pelaksanaan kegiatan yang diteliti dan bukan bermaksud mempengaruhi obyek yang akan diteliti, namun semata-mata untuk mendapatkan data yang akurat. Oleh karena itu, melalui pendekatan kualitatif, peneliti menyajikan dunia sosial dan perspektifnya didalam dunia, dari

119 sisi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang informan penelitian. Untuk mengungkap semua itu peneliti senantiasa secara bersama-sama dengan pengawas dalam menjalankan tugasnya. Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah menjalin hubungan secara informal dengan pengawas. Selanjutnya peneliti senatiasa hadir ditengah-tengah pengawas dalam melaksanakan rapat maupun dalam menjalankan tugas-tugas kepengawasannya. Sesuai dengan kategori informasi yang diperlukan, maka penelitian ini memilih rancangan studi kasus, yaitu suatu rancangan yang berupaya mencari kebenaran ilmah dengan cara mempelajari secara mendalam dan dalam jangka waktu yang lama. Dalam penelitian studi kasus, menurut Muhadjir (2008), bukan pada banyaknya individu dan juga bukan pada rerata yang menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan, melainkan didasarkan pada ketajaman peneliti dalam melihat kecenderungan, pola, arah, interaksi berbagai faktor dan hal lain yang memacu atau menghambat perubahan. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian ini, yaitu berupaya memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai peran dinas pendidikan dan pengawas dalam mengelola program peningkatan kinerja pengawas sekolah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam komponen masukan, proses dan keluaran pada sistem peningkatan kompetensi, kualifikasi dan komitmen pengawas sekolah. Dalam tatanan penelitian yang dilakukan ini, partisipasi langsung tidak dilakukan karena sesuai dengan fokus dalam penelitian adalah manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, sehingga teknik pengamatan dan wawancara dilakukan secara terstruktur dan mendalam menjadi referensi utama dalam menjaring pemahaman tersebut. Melalui kegiatan pengumpulan data seperti ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang lengkap mengenai manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah Menengah Atas Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Makassar.

120 B. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini berkenaan dengan pendekatan, unit analisis kajian, teknik pengambilan data penelitian, prosedur dan teknik analisis data penelitian yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, menurut menurut Satori (2011, hlm. 83) dapat digambarkan pada bagan berikut ini. Penelaahan Paradigma dan Pengkajian Data-data Pendukung Tidak Penetapan Topik dan Fokus Kajian Penelitian Studi Pustaka Literatur Penetapan Fokus Kajian Tetapkan Fokus dan lokasi Pra Survey Pengembangan Unit Analisis dan Sub Unit Analisis (Indikator) ya Pengembangan Instrumen atau pedoman pengambilan data Wawancara Observasi dan dokumentasi Proses Penggalian/ Pengumpulan dan Pengambilan Data dari Lapangan Triangulasi Lapangan Pengumpulan Data Penelitian : a) Reduksi data; b) Display Data; c) Pemeriksanaan Data dan d) Analisis Alat Penelitian Deskripsi, Pembahasan dan Analisis serta temuan Penelitian Periksa Kebasahan Data Laporan Penelitian

121 Gambar 3.1 Gambar. 3.1 Desain Kegiatan Penelitian Dari gambar tersebut di atas, maka keseluruhan komponen langkah penelitian ini dilakukan sesuai dengan pendekatan, prosedur dan disain kualitatif yang dimulai dengan penelaahan dan identifikasi permasalahan hingga sampai pada tahap pelaporan hasil penelitian. C. Sumber Data Penelitian Penelitian ini memusatkan perhatian pada manajemen peningkatan kinerja pengawas Sekolah Menengah Atas Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Makassar. Sumber data dalam penelitian ini adalah informasi verbal dan tindakan informan yang diwawancarai dan diamati, serta sumber tertulis dari dokumen yang ada seperti kebijakan dan peraturan perundang-undangan, dokumen kegiatan kepengawasan yang dapat memberikan data dan informasi mengenai manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah. Dalam penelitian kualitatif ini data utamanya berupa kata-kata dan tindakan yang dilakukan, sementara data lainnya seperti penelusuran dokumen tertulis, hanya berperan sebagai data pendukung. Catatan lapangan tentang hasil wawancara dan pengamatan menjadi alat pengumpulan data utama dalam penelitian ini. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dapat diklasifikasikan seperti berikut ini. 1. Data yang berkaitan dengan dasar hukum tentang kebijakan Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah; 2. Berkaitan dengan data tentang program Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah; 3. Data yang berkaitan dengan implementasi program Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah, seperti data pelaksanaan pembinaan seperti diklat pengawas

122 sekolah dan dan kegiatan pembinaan lainnya, serta data pelaksanaan tugas kepengawasan pada sekolah binaan oleh pengawas sekolah; 4. Data yang berkaitan dengan hasil evaluasi dari pelaksanaan kegiatan kepengawasan oleh pengawas sekolah yang meliputi aspek kepengawasan akademik dan kepengawasan manajerial. Pemilihan sumber data atau informan dilakukan melalui pemilihan bertujuan, karena diyakini relevan digunakan pada pendekatan penelitian kualitatif, dan sangat berkaitan dengan faktor kontekstual. Data yang terkumpul bukan dipertimbangkan pada variasi perbedaan yang muncul yang nantinya dikembangkan menjadi generalisasi. Yang menjadi sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum, Kordinator Pengawas (Korwas), Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS), Pengawas Sekolah Menengah Atas, Kepala Sekolah dan guru di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Makassar. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data. Peneliti terjun secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan sejumlah data dan informasi yang dibutuhkan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Miles dan Huberman (2007) mengemukakan bahwa dalam penelitian studi kasus ada tiga metode utama untuk mengumpulkan data penelitian, yaitu mengajukan pertanyaan, mengobservasi kejadian-kejadian dan membaca dokumen-dokumen. Ketiga hal tersebut dilakukan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Untuk kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah teknik yang digunakan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek penelitian, dimana mereka berada dan melakukan aktivitasnya sehari-hari. Dengan pengamatan langsung tersebut, peneliti dapat

123 secara langsung melihat peristiwa yang terjadi di lapangan. Keberadaan peneliti di lokasi penelitian untuk dapat memahami konteks data dalam keseluruhan situasi. Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas yang sistematis terhadap berbagai gejala yang muncul baik yang bersifat fisik maupun mental. Tindakan atau aktivitas yang mencerminkan upaya dinas pendidikan dan pengawas sekolah dalam mengelola kinerja melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kepengawasan, baik kepengawasan akademik maupun kepengawasan manajerial. Kesemuanya diperlukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data faktual, cermat dan sesuai dengan konteksnya. Adapun manfaat teknik observasi bagi peneliti seuai pendapat Nasution (2007) adalah: a. Mampu memahami konteks data secara holistik; b. Memungkinkan peneliti menggunakan metode induktif yang tidak terpengaruh konsep sebelumnya; c. Dapat mengungkapkan hal-hal sensitif yang tidak terungkap dalam wawancara; d. Mampu merasakan situasi sosial yang sesungguhnya. Pengamatan dilakukan kepada keseluruhan informan dengan menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model matriks, dimana pada bagian deskriptif menggambarkan topik yang dibicarakan, sementara pada bagian reflektif menggambarkan pemaknaan yang dipahami peneliti serta eksplorasi yang harus dilakukan. 2. Wawancara Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan percakapan langsung dengan para informan yang bertujuan untuk memperoleh bahan guna membuat suatu konstruksi. Dalam hal ini, peneliti dapat mengetahui bagaimana persepsi informan tentang perilaku atau hal-hal yang dilakukan berkaitan dengan tugas pokoknya. Untuk itu peneliti melakukan komunikasi dengan informan melalui wawancara, karena dengan melakukan wawancara peneliti dapat memasuki

124 dunia pikiran dan perasaan informan, sebagaimana dikemukakan oleh Satori (2011) bahwa wawancara bertujuan untuk membuat suatu konstruksi mengenai orang, peristiwa, aktivitas, perasaan dan lain sebagainya. Pengumpulan data melalui teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara secara terstruktur, dimana pertanyaanpertanyaan atau pedoman wawancara telah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan masalah yang dikaji. Melalui teknik wawancara dalam penelitian ini diperoleh data dan informasi sebagai berikut: a. Data dan informasi yang berkaitan dengan kondisi faktual dari para pengawas sekolah pada Dinas Pendidikan Kota Makassar mengenai kinerja dan kompetensi pengawas yang telah dicapai dan bagaimana kinerja dan kompetensi pengawas yang perlu untuk ditingkatkan. Informannya adalah Kepala Dinas Pendidikan, Kordinator Pengawas, Ketuan MKPS, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru; b. Data dan informasi yang berhubungan dengan strategi peningkatan kinerja pengawas sekolah dalam bentuk kebijakan, program, pelaksanaan dan evaluasi hasil kerja serta data tentang peran dan fungsi pengawas sekolah, dengan informan adalah Kepala Dinas Pendidikan, Kordinator Pengawas, Ketua MKPS dan Pengawas Sekolah; c. Data dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah, dengan informan yaitu Kepala Dinas Pendidikan, Kordinator Pengawas, Ketua MKPS dan Pengawas Sekolah. Dalam kegiatan wawancara pada penelitian ini didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan rekaman, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara formal, dalam hal ini informan telah mengetahui sebelumnya dengan pasti maksud dan tujuan wawancara tersebut dilaksanakan.

125 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi diperoleh selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara. Sumber data dokumentasi sebagai pendukung berupa dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi. Kajian dokumen yang dimaksud adalah penggunaan data berupa tulisan dan catatan resmi, arsip-arsip yang telah dan dikumpulkan pada saat penelitian berlangsung. Dokumen-dokumen tersebut adalah salah satu bentuk sumber data yang dapat diolah dalam penelitian dan dapat dijadikan bahan trianggulasi untuk mengecek kesesuaian data. Mengenai sumber data yang diperoleh melalui teknik dokumentasi menurut Nasution (2007) dapat memberikan keaslian hasil penelitian yang dapat diterima sebagai suatu kenyataan, fleksibel atau kesesuaian data untuk memberikan penegasan tentang fenomena dan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh melalui teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui berbagai dokumen berkaitan dengan manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Kantor Kordinator Pengawas Sekolah, serta dokumen tentang pelaksanaan kegiatan kepengawasan pada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Makassar. Adapun data dan informasi yang dikumpulkan melalui studi dokumentasi ini adalah: a. Dokumen yang berkaitan dengan kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam peningkatan kinerja pengawas sekolah, serta implementasinya dalam pelaksanaan tugas pokok pengawas; b. Dokumen yang berhubungan dengan program peningkatan kinerja pengawas sekolah pada Dinas Pendidikan Kota Makassar; c. Dokumen yang berkaitan dengan monitoring dan evaluasi serta hasil dari pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh pengawas pada Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Makassar.

126 Studi dokumentasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang utuh, sekaligus dapat mempermudah peneliti dalam mengungkapkan makna dari materi yang hendak disampaikan oleh informan. Dengan studi dokumentasi, memungkinkan peneliti menemukan perbedaan atau pertentangan antara hasil wawancara atau observasi dengan materi yang terdapat dalam dokumen, dan apabila hal ini terjadi maka peneliti dapat mengkonfirmasikan kembali dalam bentuk wawancara dengan para informan. E. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian Prosedur pengumpulan data penelitian ini, secara garis besarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi penelitian (fokused exploration), dan tahap member check (Nasution, 2007). Sesuai dengan pendekatan dalam penelitian ini, maka kegiatan penelitian mengikuti ketiga tahapan tersebut. 1. Tahap Orientasi Pada tahap orientasi, peneliti melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian secara umum, kemudian informasi tersebut digunakan dalam menentukan fokus penelitian. Pada tahap ini, peneliti mengadakan persiapan pengumpulan data dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Melakukan pendekatan dengan beberapa pejabat Dinas Pendidikan agar memudahkan dalam memperoleh informasi awal tentang subyek penelitian; b. Penyusunan proposal penelitian sebagai langkah awal dalam kegiatan penelitian; c. Menyiapkan kisi-kisi instrumen penelitian serta pedoman wawancara, pengamatan dan studi dokumentasi. Kisi-kisi instrumen tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pembimbing; d. Pengurusan administrasi perizinan penelitian.

127 Dalam kegiatan penyusunan proposal penelitian serta pengumpulan data dan informasi awal, peneliti telah berpaya memahami fokus penelitian secara tuntas, serta mengembangkan kerangka pemikiran penelitian yang dijadikan sebagai pedoman kegiatan, khusunya dalam melaksanakan kegiatan tahap selanjutnya yaitu tahap eksplorasi. 2. Tahap Eksplorasi Penelitian Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah dimulainya pelaksanaan pengumpulan data dengan mengacu pada fokus penelitian yang telah disusun sebelumnya. Mengacu pada kerangka pemikiran, peneliti dapat melakukan kegiatan pengumpulan data yang lebih terarah dan spesifik. Langkah-langkah kegiatan wawancara, pengamatan dan pengumpulan dokumen yang dilakukan dapat lebih terukur sehingga mendapatkan sejumlah data dan informasi yang mendalam tentang aspek-aspek yang dimati dalam fokus penelitian. 3. Tahap Member Check Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah memeriksa kebenaran dari data dan informasi yang telah dikumpulkan dan diperoleh. Kegiatan ini dilakukan agar peneliti memperoleh keajegan serta tingkat kepercayaan data hasil penelitian. Sejalan dengan hal tersebut, Menurut Nasution (2007) yang menyatakan bahwa data penelitian harus diakui dan diterima sebenarnya oleh sumber informasi, selain itu data juga harus dibenarkan oleh sumber atau informan lainnya. Maka ukuran kebenarannya dalam penelitian naturalistik adalah kredibilitas. Beberapa hal yang dilakukan peneliti dalam kegiatan member check, diantaranya adalah: a. Penegasan (confirmation) hasil wawancara, konfirmasi hasil wawancara dilakukan setiap kali selesai melakukan wawancara. Dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara informasi yang didapatkan dari sumber data dengan data yang dicatat oleh peneliti sendiri;

128 b. Melakukan tindakan koreksi yang dicatat peneliti dari hasil pengamatan (observation) dan wawancara kepada sumber data; c. Menggali kembali pendapat para informan atau sejumlah sumber data lainnya yang kompeten, sekaligus melakukan kajian ulang terhadap sejumlah dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. F. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan tindakan, peristiwa, dan objek secara kontekstual. Jenis data yang terkumpul bersifat deskriptif dan menyeluruh. Data yang dukumpulkan dianalisis dan ditafsirkan secara deskriptif naratif. Analisis dan interpretasi dalam penelitian ini dilakukan dengan merujuk pada landasan teoretis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut Miles dan Huberman (2007), teknik ini diterapkan melalui empat langkah yaitu (a) reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Ketiga langkah tersebut dapat diuraikan berikut ini. 1. Reduksi Data Proses reduksi data sangat membantu analisis data sejak awal penelitian dilakukan. Data yang diperoleh dicatat dan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci. Hasil penelitian disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Reduksi data dilakukan dengan menelaah dan memilah-milah berdasarkan tema, satuan konsep, dan kategori tertentu. Redukdi data memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan. Penelaahan dilakukan untuk menemukan hal-hal penting dan pokok berkenaan dengan fokus penelitian yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja pengawas sekolah menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Makassar.

129 2. Penyajian Data Penyajian data adalah upaya untuk melihat gambaran keseluruhan dan bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks, sehingga memudahkan peneliti untuk melihat keterkaitan atau hubungan satu data dengan data lainnya. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Dari kegiatan yang dilakukan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang dilakukan. Verivikasi data adalah berupaya untuk mencari makna data yang telah dikumpulkan. Untuk itu peneliti mencari pola, tema, hubungan, persamaan, serta hal-hal yang sering muncul, dan sebagainya. Sejak awal kegiatan, peneliti telah mencoba mengambil kesimpulan, walaupun kesimpulan pertama bersifat tentatif, tetapi setelah data berkembang dan bertambah, analisis dilakukan secara terus menerus, kesimpulan dari makna data akan lebih grounded. Pelaksanaan verifikasi dilakukan selama penelitian dan selama analisis data. G. Keabsahan Data Penelitian Dalam kegiatan ini, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data untuk memperoleh tingkat kepercayaan dari hasil penelitian yang diukur berdasarkan beberapa kriteria berikut ini. 1. Kredibilitas (Validitas Internal) Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Pemeriksaan data dilakukan melalui kelengkapan data yang berasal dari sejumlah sumber data seperti Korwas, Ketua MKPS, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru. Dalam penelitian kualitatif, data adalah segala-galanya, sehingga data harus benar-benar valid. Ukuran validitas suatu penelitian terdapat pada alat untuk menjaring data,

130 apakah sudah tepat, benar, sesuai dan mengukur masalah yang seharusnya diukur. Oleh karena itu sebelum peneliti terjun ke lokasi penelitian, terlebih dahulu berkonsultasi dengan pembimbing mengenai instrumen yang digunakan. Untuk mendapatkan ketercapaian tingkat kredibilitas atau keabsahan dari hasil-hasil penelitian, Menurut Nasution (2007) dilakukan beberapa tindakan: (a) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan; (b) Pengamatan dilakukan secara terus menerus; (c) Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Hal ini dilakukan untuk mempertajam kajian terhadap hubungan sejumlah data; d) Pelibatan teman sejawat dalam berdiskusi untuk memberikan masukan dan kritik dalam proses penelitian; e) Penggunaan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh dalam bentuk tulisan dan rekaman; f) Melakukan pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna perbaikan dan tambahan dengan adanya kemungkinan terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam memberikan data yang dibutuhkan peneliti. 2. Transferabilitas Tingkat transferabilitas hasil penelitian diukur melalui pengkajian dan penelaahan sampai sejauh mana hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan atau dimanfaatkan oleh pemakai penelitian dalam sutuasi yang lain. Menurut Nasution (2007, hlm.98) mengatakan bahwa: Bagi penelitian kualitatif, transferabilitas tergantung pada si pemakai yakni sampai dimanakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi tertentu. Tingkat transferabilitas penelitian ini didapatkan apabila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengungkapkan makna dari manajemen peningkatan kinerja pengawas sekolah pada Dinas Pendidikan Kota Makassar dalam

131 upaya peningkatan kegiatan kepengawasan dalam peningkatan mutu pendidikan. Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan mampu memberikan masukan yang signifikan dan manfaat terhadap upaya peningkatan kinerja pengawas sekolah. 3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas Dependabilitas atau biasa disebut juga audit kebergantungan, yaitu menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan dengan menunjukkan konsistensi dan stabilitas data atau temuan yang dapat di reflikasi. Menurut Satori (2011) bahwa devendabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan kriteria kebergantungan yaitu bahwa dalam proses penelitian merupakan representasi dari rangkaian kegiatan pencarian data yang dapat ditelusuri jejaknya. Pengujian dependabilitas dan konfirmabilitas dilakukan dengan mengaudit keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh pembimbing disertasi ini dengan mengecek keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Audit dilakukan mulai dari peneliti dalam menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data penelitian, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data dan membuat kesimpulan. Berkaitan dengan uji konfirmabilitas atau audit kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh dapat dilacak kebenarannya, dan sumber informannya jelas. Uji konfirmabilitas hampir sama dengan uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dilakukan secara bersamaan. Untuk menjaga kebenaran dan objektivitas hasil penelitian, dilakukan audit trail dalam keseluruhan proses kegiatan penelitian guna menyakinkan pembaca bahwa hal-hal yang dilaporkan memang demikian adanya. Adapun uji konfirmabilitas dilaksanakan dengan cara:

132 a. Melengkapi catatan lapangan dari hasil pengamatan, wawancara, dan dari hasil studi dokumentasi, yang merupakan data mentah untuk kepentingan analisis berikutnya; b. Menyusun hasil analisis melalui penyeleksian data mentah, selanjutnya dirangkum dan dilakukan penyusunan kembali melalui penyajian yang deskriptif dan sistematis; c. Membuat penafsiran dan kesimpulan sebagai hasil sistesis data; d. Menyusun laporan seluruh proses penelitian, mulai dari pra survey, penyusunan desain penelitian, pengolahan data dan pada akhirnya dilakukan penafsiran dan kesimpulan.