Nama Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS HASANUDDIN Nama Fakultas : HUKUM Nama Departemen : ILMU HUKUM Nama Prodi : S1 ILMU HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

BAB II TINJAUAN TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN. dari beberapa bagian yang memiliki hubungan fungsional, baik antara bagian yang satu dengan

Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara..

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

POLITIK HUKUM DAN MODIFIKASI HUKUM DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA , 2001, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN Jimly Asshidiqi, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Bari Azed, Sistem-Sistem Pemilihan Umum, Suatu Himpunan Pemikiran, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000.

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

DAFTAR PUSTAKA. Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid

DAFTAR PUSTAKA. Bagir manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, Jakarta: Indo Hill, 1992

TEORI DAN HUKUM KONSTITUSI WHI 3215 Block Book

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) MAGISTER ILMU HUKUM

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan Lembaga Kepresidenan. FH UII Press: Yogyakarta. Bambang Sunggono Metodologi Penelitian Hukum Cetakan ke-12.

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG DASAR NEGARA RI TAHUN 1945

DAFTAR PUSTAKA. Amini, Aisyah, Pasang Surut Peran DPR-MPR , Yayasan Pancur Siwah, Jakarta: 2004, Hlm. 36

BAB I PENDAHULUAN. konstitusional terhadap prinsip kedaulatan rakyat. Hal ini dinyatakan dalam Pasal

UUD sebagai Sumber Utama Hukum Tata Negara

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem norma hukum di Indonesia, norma-norma hukum yang

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

DAFTAR REFERENSI. . Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia; Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2007.

Daftar Pustaka. Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan. Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik

Lembar Pengamatan (Observasi) Siklus I Pertemuan I

BAB III PENUTUP. dimaksudkan sebagai jalan untuk mewujudkan gagasan meniadakan. kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

Oleh: Totok Soeprijanto Widyaiswara Utama pada Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pemaparan dalam hasil penelitian dan pembahasan

SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN. 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan b. Kelas /Semester : X / Gasal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam BAB VIIA Pasal 22C dan Pasal 22D UUD NRI Berdasarkan

KONSEP KEDAULATAN RAKYAT DALAM UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN Oleh: Dr. Sutoyo, S.H., M.Hum. 2

PEMBANGUNAN YES GBHN No!

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

PROGRAM JIMLY SCHOOL OF LAW AND GOVERNMENT SEPTEMBER - NOVEMBER 2014

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

AMANDEMEN UUD 1945 IZA RUMESTEN RS

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mengenal Mahkamah Agung Lebih Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas), artinya segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat diubah oleh MPR sekalipun, pada tanggal 19 Oktober 1999 untuk pertama

Daftar Pustaka. , 2006, Konstitusi dan Konstitusionalisme, Konstitusi Press,

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI

Pengaruh Pembatasan Kekuasaan Presiden Terhadap Praktik Ketatanegaraan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

UUD Pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Lex Administratum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

PEMILIHAN UMUM. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 6 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

BAB I PENDAHULUAN. kehakiman diatur sangat terbatas dalam UUD Buku dalam pasal-pasal yang

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB IV KEABSAHAN PENGANGKATAN PEJABAT DAERAH OLEH PEJABAT KEPALA DAERAH. tindakan hukum publik yang diberikan oleh peraturan perundang-undang yang

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

PILPRES & PILKADA (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah)

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD, Hak dan Kewajiban Anggotanya Serta Kelemahan dari DPD Dalam UUD 1945

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

Pendidikan Kewarganegaraan

KAJIAN POLITIK HUKUM TENTANG PERUBAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta.

REFLEKSI DAN PROSPEK DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan oleh lembaga legislatif.

Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI BIDANG LEGISLASI

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

TANGGAL MATA KULIAH (MK) KODE RUMPUN MK PENYUSUNAN 2 I 29 SEPTEMBER 2016 PANCASILA DOSEN PENGAMPU KAPRODI DEKAN

Transkripsi:

Nama Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS HASANUDDIN Nama Fakultas : HUKUM Nama Departemen : ILMU HUKUM Nama Prodi : S1 ILMU HUKUM RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH KODE MK SKS Status Bagian SM HUKUM TATA NEGARA 114B1524 4 WN HTN II OTORISASI DOSEN PENGEMBANG RPS Wakil Dekan Bid. Akademik & Pengembangan Tanda Tangan Tanda Tangan Prof. Dr. Achmad Ruslan, SH, MH Prof. Dr. Ahmadi Miru, SH, MH CPL-PRODI KEWAJIBAN MATAKULIAH S1 KU1 KU2 P4 KK1 Memiliki integritas dan etika profesi hukum berdasarkan nilai-nilai Pancasila Mampu berpikir secara kritis, logis dan sistematis Mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan Menguasai konsep teoritis mengenai hukum il Mampu melakukan penelitian hukum untuk menyusun argumen hukum

CP-MATAKULIAH (CP-MK) / SASARAN BELAJAR Setelah menguasai konsep ilmu HTN dan jabatan, hubungan HTN dengan lmu lain, teori pembagian dan pemisahan kekuasaan negara, sistem pemerintahan, kelembagaan negara yang utama, pemerintahan daerah dan desa, kewarganegaraan, HAM, rahasia negara, dan Hukum Tata Negara Darurat, maka mahasiswa mampu menganalisis konsep dasar ilmu htn dengan menerapkan sikap displin. DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH Mata kuliah ini membahas mengenai konsep ilmu HTN dan jabatan, hubungan HTN dengan lmu lain, teori pembagian dan pemisahan kekuasaan negara, sistem pemerintahan, kelembagaan negara yang utama, pemerintahan daerah dan desa, kewarganegaraan, HAM, rahasia negara, dan Hukum Tata Negara Darurat. DAFTAR REFERENSI : 1. J.H.A Logeman, 1975 tentang teori suatu hukum tata negara positif, terjemahan makkatutu dkk. Ikhtiar baru. Jakarta. 2. Moh. Koesnardi dan harmaily ibrahim, 1980, pengantar hukum tata negara Indonesia. Sinar bakti. Jakarta. 3. Usep ranawidjaja, 1982, hukum tata negara. Dasar-dasarnya. Ghalia Indonesia, Jakarta. 4. Sri Soemantri, 1974, tentang lembaga-lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945. Alumni Bandung. 5. Solly Lubis, 1987, asas-asas hukum tata negara. Cet 4, alumni Bandung. 6. Mappiare Saleng, 1988, sekelumit tentang doktrin arcan imperii. 7. Jimly Asshiddiqie, 2003, konsolidasi naskah UUD 1945 dalam suatu naskah. FH-UI Jakarta. 8. Jimly Asshiddiqie, 2003, format kelembagaan negara dan pergeseran kekuasaan menurut UUD 1945 9. Jimly Asshiddiqie, 2006, perkembangan dan konsolidasi lembaga negara pascareformasi setjen MKRI Jakarta. 10. Jimly Asshiddiqie, 2006, pengantar ilmu hukum tata negara (jilid i), setjen MKRI, Jakarta. 11. Jimly Asshiddiqie, 2006, pengantar ilmu hukum tata negara (Jilid ii), setjen MKRI, Jakarta. 12. Jimly Asshiddiqie, 2005, konstitusi dan konstitusionalisme, konpress. Jakarta 13. Jimly Asshiddiqie, 2009, Hukum Tata Negara Darurat, konpress. Jakarta. 14. Jimly Asshiddiqie, 2007, Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia, Bhina Ilmu Populer. Jakarta

15. Bagir Manan, 2001, perkembangan pemikiran dan pengaturan HAM di Indonesia, PT Alumni. Bandung 16. Bagir Manan, 2004, DPR, DPD, dan MPR dalam UUD 1945 baru, FH- UII Press. Yogyakarta 17. Mahfud MD, 1993, dasar dan struktur ketatanegaraan Indonesia, UII Press. Yogyakart. 18. C. F. Strong, 2004, konstitusi-konstitusi politik modern, nuansa dan nusa media. Bandung 19. Arend Liphard, 1995, sistem pemerintahan parlementer dan presidensial (penyadur, Ibrahim dkk), Rajagrafindo. Jakarta 20. Ni matul Huda, 2005, Hukum Tata Negara Indonesia, Rajagrafindo. Jakarta 21. Joeniarto, 1984, Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia, Bina Aksara. Jakarta 22. UU No. 23 Tahun 2014 23. UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 26 Tahun 2000 24. UU No. 17 Tahun 2014 dan UU No. 12 Tahun 2006 25. UU No. 8 Tahun 2012 tentang Perubahan UU No. 24 Tahun 2003 tentang MK 26. Dan UU lainnya mengenai lembaga negara. Pertemua n Ke- Sasaran Pembelajaran /Kemampuan Akhir Materi Pembelajaran/ Bahan Kajian Metode Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Indikator/Kriteria Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pembukaan Pembukaan matakuliah, 100 Kemutakhiran Literatur matakuliah, menjelaskan tentang: interaktif Kedisiplinan dan sopan 1 mahasiswa menyepakati kontrak perkuliahan a. Kontrak Perkuliahan b. Deskripsi mata kuliah c. Rencana Pembelajaran Penelusuran pustaka santun 2 menguraikan pengertian HTN dan menganalisis hubungan HTN dengan ilmu lainnya a. Definisi HTN pandangan beberapa Sarjana b. Hubungan HTN dan HAN c. Perbedaan HTN dengan HAN d. Hubungan HTN dengan: - Ilmu negara 100 Kemampuan mengalisis pengertian dan perbedaan HTN dan HAN serta hubungan dengan ilmu lainnya Kemampuan menjabarkan Bobot

- Ilmu politik Kemampuan bertanya dan mengemukaka 3-4 5 6 istilah sumber hukum. tentang teori pembagian dan pemisahan kekuasaan negara a. Istilah sumber hukum b. Sumber hukum l HTN c. Sumber hukum formil HTN d. UU (peraturan perundangundangan) e. Kebiasaan kenegaraan f. Traktat g. Yurisprudensi a. Fungsi-fungsi kekuasaan pemerintahan b. Pembagian dan pemisahan kekuasaan a. Sistematika Materill HTN menganalisis b. Sistematika Formil HTN sistematika l dan c. Jabatan dan pemangku formil HTN. jabatan Diskusi 100 Kemampuan menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya Ketepatan jawaban dari 100 Kemampuan menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya Ketepatan jawaban dari 100 Kemampuan menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

7 8 9 10 cara menempati jabatan. tentang sistem pemerintahan parlementer dan menguraikan kelemahan dan kelebihannya. tentang sistem pemerintahan Presdensil dan menguraikan kelemahan dan kelebihannya. tentang organisasi dan kelembagaan negara khususnya tentang MPR, DPR, dan DPD. Lanjutan sistematika formil: a. Cara menempati jabatan b. Hubungan jabatan dengan pemangku jabatan d. Jabatan majemuk a. Sistem pemerintahan parlementer b. Kebaikan dan keburukannya a. Sistem pemerintahan Presidensil b. Kebaikan dan keburukannya. a. Tentang MPR b. tentang DPR c. tentang DPD Case Study 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya Ketepatan jawaban dari 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

11 12 13 14 tentang pemilihan presiden, serta tugas dan kewenanganya. tentang cara menempati BPK, serta tugas dan kewenangannya.. tentang organisasi dan kelembagaan negara khususnya : MA- MK-KY. tentang konsep dasar Konstitusi Tentang Presiden : a. cara menempati jabatan (pilpres) b. tugas dan kewenangan Tentang BPK : a. cara menempati BPK b. tugas dan kewenangan BPK a. Tentang MA b. Tentang MK c. Tentang KY a. Pengertian Konstitusi b. Perbedaan konstitusi dengan UUD 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya Ketepatan jawaban dari 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

15 16 Mampu mengaitkan tentang fase perkembangan ketatanegaraan Indonesia. Perkembangan ketatanegaraan: a. Sebelum Indonesia Merdeka b. UUD 1945, 17 Agustus 1945-27 Desember 1949 c. UUD RIS 1949-17 Agustus 1950 d. UUD Sementara 17 agustus 1950- Dekrit 5 juli 1959 e. UUD 1945 (Dekrit 5 juli1959) - UUD NRI Tahun 1945 (1998 2002 / Amandemen 1,2,3,4) sampai sekarang. Small Group Discussion 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya Ketepatan hasil diskusi MID TEST Ujian Tulis 100 Ketapatan menjawab soal Kejujuran mengikuti Ujian 15% 17 18 pembentukan, perubahan dan penggantian konstitusi. pemilihan umum legislatif a. Pembentukan, perubahan dan penggantian konstitusi b. Konstitualisme a. tentang Pemilu Legislatif b. Sistem pemilihan umum: - Sistem mekanis - Sistem organis 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

19 sistem pemilihan umum secara mekanis dan distrik serta kebaikan dan keburukannya. Lanjutan pemilu : a. Sistem Pemilu secara mekanis b. Sistem distrik c. Kebaikan dan keburukannya Ketepatan jawaban dari 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 20 21 22 Pemilihan umum Gubernur, dan Bupati/Walikota. asas-asas pemerintahan daerah dan alat perlengkapan daerah. menganalisis tugas dan kewenangan kepala daerah dan DPRD Provinsi, Kabupaten/kota. a. Pemilu Gubernur b. Pemilu Bupati/Walikota a. Asas-asas pemerintahan daerah b. Pembagian daerah c. Alat kelengkapan daerah Lanjutan tentang Pemerintah Daerah : a. dan kewenangan Gubernur. b. dan kewenangan Bupati dan Walikota 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

23 24 25 menganalisis tugas dan kewenangan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Fungsinya dan alat kelengkapan DPRD. menganalisis pengertian desa, kelurahan. Tentang kepala Desa dan BPD, serta cara menempati jabatan kepala desa, BPD, dan Lurah. tugas dan kewenangan kepala desa, BPD, dan Lurah, serta peraturan desa dan keputusan kepala desa. Tentang DPRD : a. dan kewenangan DPRD Provinsi. b. dan Kewenangan DPRD Kabupaten dan Kota. c. Fungsi DPRD Prov. Kab. Dan Kota d. Alat kelengkapan DPRD a. Perbedaan Desa dan kelurahan a. Kepala Desa dan BPD b. Perangkat Kelurahan c. Cara menempati jabatan kepala desa, BPD, dan Lurah Lanjutan tentang Desa : a. dan kewenangan kepala desa, BPD, dan Lurah b. Peraturan desa, c. Peraturan Kepala Desa dan keputusan kepala desa 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 26 menganalisis pengertian warga negara dan orang asing serta asas-asas kewarganegaraan. a. Pengertian warga negara dan orang asing b. Asas-asas kewarganegaraan c. Hak dan kewajiban warga negara 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

27 28 29 30 menganalisis Sejarah kewarganegaraan Indonesia dan caracara memperoleh/kehilang an kewarganegaraan. menganalisis pengertian HAM dan hubungannya dengan konstitusi. HAM dalam Hukum Positif serta tentang peradilan HAM. menganalisis pengertian arcane imperi serta kewajiban merahasiakan hal-hal kenegaraan. Lanjutan kewarganegaraan : a. Sejarah kewarganegaraan Indonesia b. Cara-cara memperoleh kewarganegaraan dan hilangnya kewarganegaraan a. Pengertan HAM b. HAM dan Konstitusi Lanjutan HAM : a. HAM dalam hukum positif b. Peradilan HAM a. Pengertian arcane imperi b. Kewajiban merahasiakan hal-hal kenegaraan c. Hal-hal yang perlu dirahasiakan (Kerahasiaan di bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif) Ketepatan jawaban dari 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya

31 menganalisis hukum tata negara darurat serta syarat-syarat adanya keadaan darurat. a. Pengertian Hukum tata negara darurat b. Syarat-syarat adanya keadaan darurat 32 FINAL TEST Ujian Tulis 100 Kemampuan Menganalisis Kemapuan menjabarkan Kemampuan bertanya 100 Ketepatan menjawab soal Kejujuran mengikuti Ujian 25%