BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan dalam beberapa bagian di bawah ini, yaitu : 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Menurut Maleong (1989: 93) metodologi penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Di mana salah satu ciri penelitian kualitatif yaitu penelaahan dokumen (Moleong, 2010: 9). Berdasarkan pengertian tersebut dapat digunakan untuk memetakan produksi wacana Jurnalisme Komunitas sehingga peneliti dapat mengungkap dan memahami sesuatu (makna) di balik teks tersebut dan perspektif kritik sosial medianya. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam adalah deskriptif. Jenis penelitian digunakan untuk menjawab apabila tujuan penelitiannya akan menggambarkan (to describe) suatu fenomena supaya diperoleh pemahaman mengenai suatu realitas. Menurut Maleong 38
(2010: 11), ciri lain dari jenis penelitian deskriptif, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Jenis penelitian ini digunakan peneliti untuk menguraikan data dan memberikan gambaran secara diskriptif mengenai hasil analisis teks berdasarkan Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis) Teun A Van Dijk karena peneliti akan mendeskripsikan wacana yang muncul dalam Jurnalisme Komunitas. 3.3 Unit Amatan & Unit Analisa 3.3.1 Unit Amatan Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisa (Ihalauw, 2003: 174). Unit amatan dalam penelitian ini adalah tulisan-tulisan dalam Rubrik Intro Indonesia (teks). 3.3.2 Unit Analisa Unit analisa adalah hakekat dari populasi yang tentang hasil penelitian berlaku (Ihalauw, 2003: 174). Unit analisa dalam penelitian ini adalah Rubrik Intro Indonesia dalam Koran Slank, beberapa edisi. Dengan alasan bahwa penulis ingin melihat wacana politik yang muncul dalam Rubrik Intro Indonesia menggunakan Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis) Teun A Van Dijk, sehingga peneliti memilih 5 berita yaitu: 39
1) Tahun Baru, Pemilih Baru, Pemimpin Baru 2) Mau Jadi Presiden, Kok Melankolis? Pemimpin Bangsa Mestinya Bersikap Berani 3) 2010: Tahun Baru, Kabinet Baru Mobil Baru, Tapi Rakyat Masih Seperti Dulu Saja 4) Obama Peduli Pada Rakyatnya. Kita? 5) Nyanyian Duka Ibu Pertiwi 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data a) Data Primer Menurut Suyanto dan Sutinah (2007), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. Sumber utama yang merupakan unit amatan yaitu Rubrik Intro Indonesia b) Data Sekunder Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Termasuk dalam kategori data bentuk teks, gambar, suara, kombinasi teks, gambar dan suara. Data pendukung yang berkaitan dengan apa yang diteliti diperoleh dari studi pustaka, baik buku, literatur, internet, artikel dan jurnal. 40
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Dokumen merupakan sumber informasi yang bukan manusia (non human resources). Nasution (2003:85) menyebutkan bahwa: ada pula sumber non manusia, (non human resources), diantaranya dokumen, foto, dan bahan statistik. Studi dokumen dalam penelitian kualitatif adalah mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian (Satori & Komariah, 2010: 149). Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi memperoleh informasi dari kumpulan kliping koran yaitu Rubrik Intro Indonesia. 3.4.3 Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi Rubrik Intro Indonesia Redaksi Koran Slank. 3.5 Keabsahan Data/ Validitas data Peneliti menggunakan teknik keabsahan data/ validitas data dalam paradigma kritis. Dalam pandangan kritis, bukan dengan reliabilitas dan validitas mutu sebuah penelitian diukur. Penelitian dalam pandangan kritis dipandang bagus jikalau peneliti mampu memperhatikan konteks sosial, ekonomi, politik, dan analisis komprehensif yang lain (Eriyanto, 2001: 64). Maka peneliti menggunakan teknik keabsahan data/ 41
validitas data triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam kontek suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat merecheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori (Moleong, 2010: 331-332). Untuk itu maka peneliti melakukan dengan jalan: 1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan kepada Setia Buddy Ace. 2. Mengecek jawaban dengan berbagai sumber data kepada Setia Buddy Ace. 3. Memanfaatkan berbagai metode analisis wacana kritis. 3.6 Teknik Analisa Data Pada dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna (making sense of) terhadap data, menafsirkan (interpretating) dan mentranformasikan (transforming) data ke dalam bentuk narasi (Pawito, 2007: 101). Penelitian Kualitatif merupakan proses penelitian yang berkesinambungan. Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong,1997:248) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 42
3.7 Tahapan Penelitian 1. Pada tahap awal penelitian, peneliti memulai melakukan penelitian dengan mengumpulkan data. Pada penelitian terhadap koran, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kliping Rubrik Intro Indonesia. 2. Peneliti memilih edisi Rubrik Intro Indonesia yang akan dianalisis. Pada tahap ini peneliti memilih 9 edisi Rubrik Intro Indonesia untuk dianalisis. 3. Coding Teks, pada tahap ini peneliti memisah-misahkan atau coding teks Rubrik Intro Indonesia menurut elemen-elemen Van Dijk yang terlihat dari gambar 3.1 sehingga berdasarkan struktur makro (topik) diketahui pandangan wartawan terhadap peristiwa, superstruktur (skema teks) diketahui bagaimana wartawan mempengaruhi benak khalayak dengan alur teks, dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik dan retoris) diketahui pandangan wartawan dalam pemakaian bahasa. Dari sini terlihat strategi wacana dan tekstual yang digunakan oleh Rubrik Intro Indonesia dalam membahas suatu masalah dan menyampaikan maksud/ tujuannya. 43
Gambar 3.1 Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk. TEKS TEUN A. VAN DJIK Struktur Mikro Superstrukt ur Struktur Mikro Topik (Teks) Skema/ Alur (Teks) Semantik (Paragraf) Sintaksis (Kalimat) Stilistik (Kata) Pandangan Wartawan Terhadap Peristiwa Wartawan Mempengaruhi Benak Khalayak Pandangan Wartawan Dalam Pemakaian Bahasa Strategi Wacana & Tekstual Yang Dipakai Oleh Wartawan Dalam Sebuah Teks IDEOLOGI WARTAWAN Retoris (Kalimat) 4. Tahap deskripsi fakta dengan pendekatan kognisi sosial yang terlihat dari gambar 3.2. Untuk mendukung strategi wacana dan tekstual dari hasil coding teks, maka peneliti mendeskripsikan konteks sosial pada saat Rubrik Intro Indonesia diproduksi dari artikel-artikel internet. Artikel internet diambil sebagai acuan peneliti karena Rubrik Intro Indonesia yang dipilih adalah 5 tahun terakhir. Hasil deskripsi fakta, peneliti melakukan validitas data dengan melakukan wawancara dengan wartawan Rubrik Intro Indonesia melalui email untuk menguji kebenaran dari data yang ditemukan oleh peneliti. Setelah itu, peneliti baru melakukan interpretasi terhadap 44
strategi wacana dan tekstual berdasarkan konteks sosial pada saat Rubrik Inttro Indonesia tersebut diproduksi. Gambar 3.2 Analisis Kognisi Sosial Model Teun A. Van Dijk PENGETAHUAN KOGNISI SOSIAL WARTAWAN PERISTIWA/ MASALAH Deskripsi fakta OPINI/ PENDAPAT 5. Pada tahap ini peneliti merangkum 9 Rubrik Intro Indonesia dan menemukan wacana yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh sang wartawan berdasarkan elemen-elemen wacana Van Dijk. Peneliti melakukan interpretasi atas wacana sehingga didapati temuan konsep-konsep kritik sosial pada 9 Rubrik Intro Indonesia. 6. Dari temuan atas wacana Rubrik Intro Indonesia tersebut, tahap ini peneliti menemukan pencerminan ideologi sang komunikator atau wartawan yang digunakan wartawan pada kata, kalimat, proposisi dan retoris dalam Rubrik Intro Indonesia yang bisa terlihat. 7. Pada tahap ini, peneliti menggambarkan perspektif kritik sosial media berdasarkan temuan atas wacana Rubrik Intro Indonesia. 45
8. Peneliti merangkum atau memilih hal-hal pokok dari hasil interpretasi berdasarkan elemen Van Dijk atas wacana dari 9 Rubrik Intro Indonesia dan perspektif kritik sosial media, sehingga menghasilkan satu kesimpulan. 46