BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

Bab V Konsep Perancangan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

Lapas Kelas I A Kedungpane

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT STUDI GEMPA BUMI DI KABUPATEN BANTUL

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Berdasarkan dari tema yang di angkat yaitu Green Architecture maka

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Aspek Fungsional Tabel 6. 1 Tabel Kebutuhan Ruang Kelompok Aktivitas Utama dan Penunjang KELOMPOK AKTIVITAS UTAMA DITLANTAS KEGIATAN UTAMA KANTOR UTAMA DITLANTAS NO KEBUTUHAN 1 Lobby 1 AS, DA ± 65 2 Ruang Informasi / Piket 1 AS, DA ± 8 3 Ruang Dirlantas 1 AS, DA ± 32 4 Ruang Wadirlantas 1 AS, DA ± 32 5 Ruang Sekretaris Pribadi 1 AS, DA ± 9 6 Ruang Kepala Bagian 1 AS, DA ± 15 7 Ruang Kepala Subbagian 3 AS, DA ± 36 8 Ruang Kaur 4 AS, DA ± 24 9 Ruang Staff Binopsnal 1 AS, DA ± 50 10 Ruang Staff Renmin 1 AS, DA ± 70 11 Ruang Kepala Subdirektorat 3 AS, DA ± 45 12 Ruang Kasi 9 AS, DA ± 54 13 Ruang Kanit 8 AS, DA ± 48 14 Ruang Staff Pelaksana Tugas Pokok 3 AS, DA ± 279 15 Ruang Rapat 1 AS, DA ± 96 16 RTMC 1 AS, DA ± 65 17 Server 1 AS, DA ± 9 TOTAL KEGIATAN UTAMA ± 937 KEGIATAN PENUNJANG 18 Pantry 1 AS, DA ± 8 19 Musholla 1 AS, DA ± 20 20 Toilet Pria 2 AS, DA ± 28 21 Toilet Wanita 2 AS, DA ± 28 22 Kantin 1 AS, DA ± 36 TOTAL KEGIATAN PENUNJANG ± 125 SERVIS 22 R. Penyimpanan Alat Utama Sistem Persenjataan dan Permasalahan 1 AS, DA ± 20 23 MEE 1 AS, DA ± 33 TOTAL KEGIATAN SERVIS ± 53 TOTAL KANTOR UTAMA DITLANTAS ± 1115 KANTOR PELAYANAN BPKB dan SIM (SUBDIT REGIDENT) KEGIATAN UTAMA NO KEBUTUHAN 79

1 Pelayanan BANK 2 AS, DA ± 10 2 Ekspedisi 1 AS, DA ± 5 3 Ruang Keamanan dan Pemeriksaan 1 AS, DA ± 5 4 Ruang Kasubdit Regident 1 AS, DA ± 15 5 Ruang Kasi 3 AS, DA ± 18 6 Ruang Pamin BPKB 5 AS, DA ± 25 7 Ruang Paur 2 AS, DA ± 10 8 Staff Pelayanan GD / GDP 1 AS, DA ±100 9 Staff Pelayanan BPKB Baru 1 AS, DA ± 110 10 Ruang Pengurusan Blokir BPKB 1 AS, DA ± 9 11 Ruang Arsip 1 AS, DA ± 120 12 Ruang Staff Arsip 1 AS, DA ± 16 13 Ruang Tunggu BPKB 1 AS, DA ± 45 14 Ruang Tunggu Pelayanan SIM 1 AS, DA ± 45 15 Ruang Cetak SIM 1 AS, DA ± 13 16 Ruang Pamin SIM 3 AS, DA ± 15 17 Area Staff Pelayanan 6 AS, DA ± 24 TOTAL KEGIATAN UTAMA ± 585 KEGIATAN PENUNJANG 18 Musholla 1 AS, DA ± 30 19 Smoking Area 1 AS, DA ± 10 20 Area Tunggu Anak 1 AS, DA ± 9 21 Toilet Pria (pengunjung) 2 AS, DA ± 18 22 Toilet Wanita (pengunjung) 2 AS, DA ± 18 23 Toilet Pria (staff) 2 AS, DA ± 20 24 Toilet Wanita (staff) 2 AS, DA ± 20 TOTAL KEGIATAN PENUNJANG ± 125 KEGIATAN SERVIS 25 Pantry 1 AS, DA ± 5 26 MEE 1 AS, DA ± 33 TOTAL KEGIATAN SERVIS ± 38 TOTAL KANTOR PELAYANAN BPKB & SIM (SUBDIT KEGIATAN UTAMA REGIDENT) KANTOR SAT PJR ± 748 NO KEBUTUHAN 1 Ruang Kasat PJR 1 AS, DA ± 12 2 Ruang Staff PJR 1 AS, DA ± 90 3 Ruang Kanit 8 AS, DA ± 48 KEGIATAN PENUNJANG TOTAL KEGIATAN UTAMA ± 150 4 Garasi / Parkir PJR 1 AS, DA ± 500 5 Bengkel / Cuci Kendaraan PJR 1 AS, DA ± 136 6 Toilet Pria 1 AS, DA ± 9 80

7 Toilet Wanita 1 AS, DA ± 9 KEGIATAN SERVIS TOTAL KEGIATAN PENUNJANG ± 654 8 Pantry 1 AS, DA ± 5 9 MEE 1 AS, DA ± 33 TOTAL KEGIATAN SERVIS ± 38 TOTAL KANTOR SAT PJR ± 842 KELOMPOK AKTIVITAS PENUNJANG NO KEBUTUHAN 1 Parkir 1 AS, DA ± 1830 2 Area Safety Riding 1 AS, DA ± 3000 3 Taman Lalu LIntas 1 AS ± 400 3 Pos Penjagaan 1 AS, DA ± 36 4 Tahanan 1 AS, DA ± 18 5 Lapangan Upacara 1 AS, DA ± 400 Sumber: Analisa Pribadi, 2018 TOTAL ± 5684 Tabel 6. 2 Tabel Rekapitulasi Program Ruang REKAPITULASI PROGRAM Kelompok Kegiatan Kantor Utama Ditlantas ± 1115 Kelompok Kegiatan Kantor Pelayanan BPKB & SIM (SUBDIT REGIDENT) ± 748 Kelompok Kegiatan Kantor SAT PJR ± 842 Kelompok Parkir ± 1830 Kelompok Kegiatan Penunjang ± 3454 TOTAL ± 8389 = ± 8500 Sumber: Analisa Pribadi, 2018 6.2 Aspek Arsitektural Direktorat Lalu Lintas sebagai Markas Komando Kepolisian Lalu Lintas Daerah memiliki fungsi yaitu melayani masyarakat, menegakan hukum dan memberi edukasi lalu lintas kepada masyarakat. Namun bangunan kantor Ditlantas yang sudah ada kurang memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dikarenakan keterbatasan ruang sehingga terkesan memaksakan serta sirkulasi yang kurang diperhatikan sehingga kegiatan pelayanan dan kegiatan lainnya di dalam Direktorat Lalu Lintas menjadi satu, selain itu edukasi lalu lintas juga tidak tersampaikan dengan baik. Konsep bangunan Direktorat Lalu Lintas Polda Gorontalo dengan keunggulan pelayanan masyarakat dan edukasi lalu lintas ini akan menjadi penekanan desain yang akan berpengaruh kepada perancangan arsitektur. Dengan mengangkat isu tersebut akan mempengaruhi layout ruang dan sirkulasi yang mengoptimalkan 81

kegiatan Kantor Ditlantas ini dengan mengutamakan pelayanan dan edukasi lalu lintas kepada masyarakat. Perancangan bangunan Ditlantas ini memperhatikan beberapa aspek yaitu: Massa Bangunan Bangunan Ditlantas ini merupakan bangunan massa banyak yang dibedakan sesuai sifat (privat/publik) dan fungsi bangunan tersebut sehingga kegiatan di kompleks Ditlantas tidak tercampur. Sirkulasi Sirkulasi di dalam Ditlantas dibedakan menjadi sirkulasi pengunjung dan sirkulasi personil, ditujukan agar pengunjung dapat melakukan kegiatannya dengan optimal dengan terarah. Selain itu juga diperlukan sirkulasi khusus kendaraan PJR sehingga memiliki askes yang mudah untuk keluar masuk markas tanpa mengganggu kegiatan lainnya. Tampilan Menampilkan karakter lalu lintas yang sudah tercantum dalam Keputusan Kapolri tentang Keseragaman Warna Bangunan di Lingkungan Polri Sirkulasi pada bangunan Ditlantas Gorontalo ini akan dibedakan menjadi sirkulasi pengunjung dan personil. Sirkulasi ini akan dibedakan agar masyarakat yang berkunjung dengan tujuan mendapatkan pelayanan tidak mengalami kesulitan saat berada di dalam Ditlantas, selain itu kegiatan lainnya yang bersifat lebih privat tidak terganggu dengan adanya kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Selain sirkulasi, area safety riding yang biasanya hanya digunakan sebagai area uji SIM juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan area sekitarnya sebagai taman lalu lintas. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, diharapkan bangunan Ditlantas ini akan memberikan pelayanan dan edukasi lalu lintas yang optimal kepada masyarakat dan memberikan kesan dekat / bersahabat dengan masyarakat tanpa meninggalkan karakter lalu lintas dan kesan tegas sebagai penegak hukum dan sebagai Markas Komando Kepolisian Lalu Lintas Daerah. 6.3 Aspek Kinerja 6.3.1 Sistem Pencahayaan 1. Pencahayaan Alami Pencahayaan alami diupayakan dapat digunakan secara maksimal sehingga menghemat penggunaan energi. Pencahayaan alami ini digunakan hampir di setiap ruangan pada Ditlantas pada pagi sore hari, saat intensitas matahari tinggi. Pencahayaan alami memanfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui bukaan bukaan pada bangunan. 2. Pencahayaan Buatan Digunakan untuk ruangan yang tidak mendapatkan cahaya matahari yang baik ataupun yang memerlukan pencahayaan maksimal sehinggal dibutuhkan pencahayaan buatan, selain itu juga digunakan saat intensitas matahari menurun juga pada malam hari. 82

6.3.2 Sistem Penghawaan Sistem penghawaan pada Ditlantas Polda Gorontalo menggunakan sistem penghawaan alami dan buatan bergantung pada fungsi ruangan dan untuk siapa ruangan tersebut ditujukan. 1. Penghawaan Alami Digunakan pada bangunan-bangunan yang bersifat semi terbuka. 2. Penghawaan Buatan Digunakan untuk meningkatkan kenyamanan penggunanya dan untuk ruangruang utama seperti ruang pimpinan, ruang staff, ruang pelayanan, ruang rapat dll. Penghawaan buatan yang digunakan yaitu menggunakan AC split untuk ruang-ruang yang terpisah dan AC central untuk bangunan yang memiliki ruang ruang yang luas seperti ruang pelayanan dan staff pelayanan BPKB. 6.3.3 Sistem Jaringan Air Bersih Air bersih ditampung pada ground resevoir kemudian dipompakan ke dalam tangki. Air dalam tangki dialirkan ke seluruh jaringan pipa dalam gedung, pompa akan berhenti jika tekanan tangki telah mencapai batas minimum. 6.3.4 Sistem Pembuangan Air Kotor Air kotor yang dibuang melalui alat alat saniter dialirkan melalui pipa pembuangan air kotor ke pengolahan air kotor (septic tank atau unit pengolahan air kotor melalui riool kota 6.3.5 Sistem Transportasi Bangunan Mako Ditlantas Polda Gorontalo merupakan bangunan massa banyak dengan maksimal ketinggian 2 lantai. Trasnportasi vertikal yang digunakan pada bangunan berupa: 1. Tangga 2. Ramp Ramp merupakan jalur yang memiliki bidang kemirigan sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. Ramp ini nantinya akan digunakan untuk orang dengan kebutuhan khusus dan berada di luar banguna sebagai akses masuk kedalam bangunan yang memiliki perbedaan ketinggian 6.3.6 Jaringan Listrik Jaringan Listrik menggunakan sumber listrik dari PLN, dan sumber listrik dari Genset (cadangan). Karena merupakan bangunan massa banyak maka tiap satu massa bangunan terdapat minimal 1 panel yang mengatur jaringan listrik 6.3.7 Sistem Pencegahan Kebakaran Penempatan springkler di langit-langit gedung Ditlantas untuk meminimalisir penyebaran api saat terjadi kebakaran. Penyediaan Hydrant yang tersambung ke ground resevoir dan penyediaan APAR. 6.3.8 Sistem Komunikasi Sebagai bangunan massa banyak, makan bangunan Mako Ditlantas Polda Gorontalo memerlukan sistem komunikasi sebagai pendukung dan mengoptimalkan kinerja 83

pelayanan yang efektif. Perangkat komunikasi tersebut yaitu Sistem jarigan telpon untuk komunikasi antar ruang ataupun bangunan. Selain itu juga menggunakan sistem tata suara yang digunakan per bangunan terutama pada bangunan dengan fungsi pelayanan quick response (pelayanan BPKB dan SIM) 6.3.9 Sistem Penangkal Petir Penangkal petir elektrostatis / radius yang menggunakan sistem E.S.E (Early Streamer Emision) yang bekerja dengan cara melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir (Antariksa Globalindo, 2015) Gambar 6. 1 ilustrasi penangkal petir (ANTARIKSA GLOBALINDO, 2015) 6.3.10 Sistem Keamanan Beberapa sistem keamanan yang dapat diterapkan pada Mako Diltantas Polda Gorontalo. Penataan zonasi berdasarkan tingkat privasi masing masing area Penataan komponen bangunan yang tepat antar ruang terbuka dan tertutup Pemantauan melalui kamera CCTV Penjagaan dan pemeriksaan di setiap gerbang masuk dan keluar juga di bangunan kantor utama 1.4 Pendekatan Aspek Teknis 6.4.1 Sistem Struktur Super Struktur Struktur yang digunakan dalam bangunan mako Ditlantas ini adalah struktur rangka (rigid frame) yang menggunakan kolom dan balok sebagai penyalur beban. Setiap ada perbedaan ketinggian, atau massa dengan bentuk tertentu maka akan ada dilatasi struktur untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi. Sub Struktur Pondasi yang digunakan adalah pondasi foot plat yang berfungsi untuk mengalirkan beban bangunan. 6.4.2 Bahan Bangunan Material yang digubakan pada bangunan ini menggunakan material-material ramah lingkungan yang sebisa mungkin mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Warna material yang digunakan sesuai Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep / 1010 / IX / 2016, yaitu : 84

Warna biru contoh merek Dulux nomor 41671 saphire blue atau cat merek lain yang setara warna dan kualitasnya, penggunaannya pada; a) Kolom, pilar; b) Fassade (central point); c) List plank; Warna putih contoh merek Dulux nomo4 4418 pentatile white atau cat merek lain yang setara warna dan kualitasnya, penggunaannya pada: a) Kolom, pilar; b) Fassade (central point); c) List plank; 6.4.3 Komponan Lansekap Pola landscape bangunan mako Ditlantas ini didesain sedemikian rupa dengan adanya ruang terbuka hijau (taman) sebagai pengatur sirkulasi udara secara alami, juga sebagai penambah estetika. Ruang terbuka hijau di area safety riding juga diperhatikan mengingat mengenai fasilitas edukasi lalu lintas. Untuk parkir pada bangunan mako Ditlantas dibedakan menjadi parkir personil dan pengunjung, serta adanya sirkulasi khusus untuk keluar masuk mobil Sat PJR tanpa mengganggu sirkulasi kendaraan umum. 85