1 A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar bebas adalah suatu konsep ekonomi yang mengacu pada kebebasan perdagangan, sehingga semua jenis penjualan produk antara negara tidak dikenai pajak ekspor maupun impor. Karena itu negara tidak lagi mendapatkan pajak dan juga tidak bisa melakukan proteksi terhadap semua produk atau produk tertentu yang akan masuk ke negaranya. Sejak tahun 2010, mulai ditetapkannya sebagai pasar bebas, maka Indonesia pun kebanjiran produk-produk dari luar negeri dan dapat dipastikan bahwa produk lokal kalah bersaing. Seperti contohnya Indonesia kalah bersaing dengan Cina, karena produk dari Cina yang dikenal berkualitas dengan harga yang murah meriah. Akibatnya pedagang-pedangan lokal di Indonesia mengalami penurunan pendapatan. Dampaknya pun ada pada pengangguran yang semakin banyak karena tidak lakunya produk-produk mereka, kesejahteraan pun menurun. Hal ini hanya menguntungkan negara pengimpor. Indonesia mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan negara-negara asing, dibidang pertanian, teknologi, industri, dan lain-lain. Dengan peningkatan mutu barang dan tidak mementingkan kepentingan sendiri maka akan dapat menciptakan sesuatu baru yang bisa dan pantas untuk bersaing di pasar bebas. Salah satunya di bidang industri yaitu furniture. Dengan menciptakan inovasi dan kreasi baru dengan harga terjangkau namun tetap mementingkan kualitas bisa membuat masyarakat Indonesia lebih melirik pada produk lokal. Mengingat potensi itu, maka kami berinovasi membuat sofa mini untuk mengembangkan industri di bidang furniture. Dewasa ini semua orang membutuhkan sofa atau kursi untuk berbagai kegiatan atau hanya sekedar duduk bersantai. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yang berjudul SOFA MINI EKONOMIS, PRAKTIS DAN TREN MASA KINI. Selain untuk membuat inovasi baru, kami juga berharap hal ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, terutama di Solo, dan tentunya dapat bersaing di pasar bebas. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara mengembangkan Sofa Mini Ekonomis, Praktis dan Tren Masa Kini agar diminati oleh masyarakat luas? 2. Bagaimana cara memasarkan Sofa Mini Ekonomis, Praktis dan Tren Masa Kini agar diminati oleh masyarakat luas?
2 C. TUJUAN 1. Mengembangkan Sofa Mini Ekonomis, Praktis dan Tren Masa Kini agar diminati oleh masyarakat luas. 2. Memasarkan Sofa Mini Ekonomis, Praktis dan Tren Masa Kini agar diminati oleh masyarakat luas. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN 1. Untuk merangsang daya kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan. Agar supaya mahasiswa dapat mengasah soft skillnya dan seimbang antara soft skill dan hard skill. Dan dengan usaha ini maka dapat menyerap banyak tenaga kerja karena produk sofa mini ekonomis, praktis, dan tren masa kini merupakan produk dengan inovasi baru serta membutuhkan kreativitas. Dengan desain bebagai macam minat masyarakat terutama batik, secara tidak langsung kita ikut melestarikan budaya jawa dan meningkatkan kecintaan tanah air kita. 2. Terbentuknya produk dengan inovasi baru yang bisa dijadikan sebagai peluang usaha yang nantinya akan menghasilkan keuntungan yang besar jika bisa berkembang dan sukses. 3. Terbentuknya sofa mini dengan inovasi baru ini maka dapat dijadikan komoditas yang bernilai tinggi dan dengan kreativitasnya maka tidak akan kalah saing dengan produkproduk dari luar negeri. E. KEGUNAAN PROGRAM 1. Dapat dijadikan solusi bagi mahasiswa atau masyarakat pengangguran untuk berkreasi menciptakan sofa mini dengan kreasi mereka sendiri. 2. Mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dikarenakan usaha ini membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas. F. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 1. Ide Awal Usaha Usaha furniture di wilayah Solo sangat menjanjikan, mengingat banyak sekali kebutuhan furniture masyarakat setiap harinya. Disini kami ingin membuat inovasi baru dari sebuah sofa yaitu sofa mini yang berbahan busa seperti pada umumnya, namun yang membuat sedikit berbeda adalah mengenai ukurannya yang lebih kecil yaitu dengan tinggi 60 cm dan diameter 60 cm dan corak atau motifnya yang dapat dibuat atau dipesan sesuai permintaan konsumen atau mengikuti sesuatu yang sedang tren. Dengan ukuran yang mini maka sofa ini pun dapat dengan mudah dipindahkan
3 atau dibawa kemana saja, sangat praktis tentunya. Karena keunikannya maka akan sangat menghasilkan profit jika dijadikan sebuah usaha. 2. Peluang dan Persaingan Usaha dari pemikiran kami ini mempunyai peluang besar untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Mengingat hal ini merupakan hal baru dalam perdangan furniture. Kelebihan dari usaha ini adalah karena sofa mini tersebut sangat praktis dibawa kemana saja, dan dapat desain sesuai keinginan masyarakat dan tingginya minat masyarakat. Hal ini tentu akan membantu meringankan beban ekonomi masyarakat karena keuntungan atau profitnya yang cukup tinggi. Kami memilih sofa mini ekonomis, praktis, dan tren masa kini bukan tanpa alasan. Sofa adalah hal yang banyak dibutuhkan masyarakat demi kelangsungan pekerjaannya, seperti ketika mengoperasikan laptop atau komputer di meja. Pada umumnya dari kebanyakan mahasiswa yang tinggal di asrama atau kost, mereka hanya mempunyai meja kecil dalam ruangan, sangat jarang yang menggunakan meja dengan ukuran tinggi karena hal tersebut sangat makan tempat. Maka dengan itu sebagian besar mahasiswa pula membutuhkan sofa mini agar tidak terus-menerus duduk di lantai atau karpet. Dan karena ukurannya mini dan sangat ringan maka apabila sudah selesai digunakan sofa ini bisa dipindahkan ke tempat lain yang lebih luas misalnya. Selain itu konsumen atau masyarakat dapat memilih desain atau motif sofa mini tersebut sesuai dengan keinginan mereka jadi hal ini dapat dijadikan sesuatu yang menyenangkan bagi beberapa orang yang hobby mengoleksi barang-barang kesukaannya dengan gambar atau desain tertentu. 3. Lokasi Penjualan Usaha dilakukan di area kampus UNS karena banyak kost-kost mahasiswa yang sangat ramai tentunya dan beberapa dari produk akan disalurkan ke toko-toko furniture daerah Karanganyar dan Solo. Mengingat karena setelah melakukan survey ada beberapa toko furniture yang mendukung pembuatan produk kami. 4. Segmen Pasar dan Target Penjualan Pasar sasaran usaha yang kami usulkan adalah warga Solo khususnya mahasiswamahasiswa UNS dan warga Karanganyar baik anak-anak, remaja, orang tua, karyawan maupun ibu rumah tangga. Tempat usaha tersebut nantinya diharapkan dapat merangsang kreativitas beberapa masyarakat untuk ikut andil dalam pembuatan
4 produk dan dapat membantu beberapa keluhan mahasiswa apabila terlalu lelah duduk tanpa sofa saat berada di depan televisi atau komputer. 5. Pembagian Kerja Demi kelancaran usaha kami, perlu adanya pembagian pekerjaan dengan tujuan mempermudah pengelolaan dan mempercepat perkembangan usaha. Deskripsi dan pembagian pekerjaan sebagai berikut: a. Penanggungjawab Usaha : Aldhira Gusmiara Danastry Bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang diambil yang tentunya berkaitan dengan keberlangsungan dan perkembangan usaha. b. Produksi : Boby Aditia Putra Pamungkas Bertanggung jawab atas penyediaan produk, mulai dari pemenuhan bahan baku, pengolahan, penyajian, serta inovasi produk. c. Pemasaran dan Keuangan : Wahyu Tri Cahyo Puspito Bertanggung jawab atas terjaminnya penjualan produk, dan pertumbuhan laba, serta pengelolaan keuangan. 6. Langkah-langkah Pemasaran a. Pengenalan Produk Kami mengenalkan produk kami sebagai sofa mini yang ekonomis, praktis, dan tren masa kini. Dengan itu masyarakat dapat merasakan manfaat dari kenyaman menggunakan sofa mini ini untuk bersantai atau melakukan pekerjaan. Selain itu masyarakat juga tetap bisa mengikutsertakan apa yang mereka suka lewat desain dan motif yang bermacam-macam seperti motif batik, bola, boneka, dan lain-lain sesuai permintaan masyarakat. b. Promosi dan Pemasaran Produk ini akan dijual dengan harga Rp 100.000,00/buah. Semua harga produk disamakan walau dengan motif yang berbeda-beda, antara lain motif batik, bola, boneka, dan lain-lain sesuai permintaan masyarakat. Karena produk ini terbilang baru maka strategi pemasaran akan kami pusatkan dahulu pada masyarakat Solo terutama mahasiswa-mahasiswa UNS. Promosi perdana akan kami lakukan Hari Minggu pagi di Boulevard UNS karena biasanya setiap hari minggu banyak mahasiswa-mahasiswa yang berolahraga atau sekedar hanya untuk membeli makanan disana.
5 Selain itu promosi sofa mini ini akan dilakukan secara online dan offline. Promosi secara online dilakukan dengan jejaring social atau social media seperti facebook, twitter, blog, dan BlackBerry Messenger. Promosi secara offline dilakukan dengan melalui media cetak seperti koran, majalah, pamflet, brosur, dan lain-lain. Selain itu promosi juga akan dilakukan secara langsung dengan mendatangi konsumen dengan membawa contoh dari sofa mini tersebut, agar konsumen semakin yakin dengan kualitasnya jika dapat merasakan secara langsung. Promosi dari mulut ke mulut juga akan sangat efektif untuk memperkenalkan produk pada masyarakat luas. Selain itu sofa mini ekonomis, praktis, dan tren masa kini juga akan dipasarkan dengan cara menyewa tempat yang strategis untuk usaha. c. Kontrol Pasar Kontrol pasar dilakukan agar supaya kami dapat melihat banyaknya minat masyarakat terhadap sofa mini tersebut. Menurut survey dengan melibatkan mahasiswa UNS banyak mahasiswa yang membutuhkan sofa mini ini. Dan apabila minat masyarakat sangat besar maka kami akan mengembangkan usaha ini, tentunya dengan berbagai macam evaluasi dan perbaikan apabila ada kekurangan pada produk kami. 7. Analisis Keuangan Satu periode = 7 hari (Quantiti 10 buah/hari atau 70 buah/minggu) Dalam sehari = Rp 5.790.000,00 : 7 = Rp 827.000,00/hari MODAL PEMBUATAN AWAL SOFA MINI NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA/SATUAN 1 Busa/Spons 1 BUAH Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 2 Dudukan Plastik 4 BUAH Rp 2.500,00 Rp 10.000,00 3 Kain 1,5 METER Rp 20.000,00 Rp 30.000,00 4 Papan Kayu 2 METER Rp 4.000,00 Rp 8.000,00 5 Kain Putih 1 METER Rp 2.000,00 Rp 2.000,00 6 Plastik Pembungkus 1 BUAH Rp 5.000,00 Rp 5.000,00 TOTAL Rp 75.000,00 TOTAL 70 SOFA Rp 5.250.000,00 PERALATAN 7 Mesin Jahit 4 BUAH Rp 1.500.000,00 Rp 6.000.000,00
6 8 Benang 200 GRAM Rp 85.000,00 Rp 170.000,00 9 Gunting 2 BUAH Rp 20.000,00 Rp 40.000,00 10 Jarum 1 KODI Rp 2.000,00 Rp 2.000,00 11 Lem 2 BUAH Rp 2.000,00 Rp 4.000,00 12 Minyak Mesin 1 BUAH Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 TOTAL Rp 6.219.500,00 LAIN-LAIN 12 Brosur 200 BUAH Rp 1.000,00 Rp 200.000,00 13 Pamflet 200 BUAH Rp 1.000,00 Rp 200.000,00 14 Transportasi 7 HARI Rp 10.000,00 Rp 70.000,00 15 Pulsa 7 HARI Rp 10.000,00 Rp 70.000,00 TOTAL Rp 540.000,00 Asumsi 1) Kebutuhan Modal Awal Per Periode adalah total seluruh biaya produksi yaitu Rp 5.790.000,00 : 7 = Rp 827.000,00/hari 2) Harga Pokok Penjualan (HPP) = kebutuhan modal awal = Rp 82.700,00 quantiti 3) Penentuan Harga Jual Pemilik usaha menentukan keutungan yang diambil sebesar 15% maka besarnya harga jual/ item adalah (HPP x 15%) + HPP = Rp 99.240,00 dibulatkan Rp 100.000,00 4) Prediksi Hasil Produksi Per Periode Quantiti x Harga Jual = 10 x 100.000 = Rp 1.000.000,00/hari 5) Proyeksi Laba Rugi Analisis laba per periode Rp 1.000.000,00 - Rp 827.000,00 = Rp 173.000,00 (laba bersih) Maka laba 7 hari adalah Rp 173.000,00 x 7 = Rp 1.211.000,00 6) Proyeksi BEP (break event point) dengan menggunakan metode persamaan. Rentang Waktu = 7 hari Harga jual = Rp 100.000,00 HPP = Rp 82.700,00 Quantiti = 10/hari Laba bersih per hari = Rp 173.000,00
7 Harga Jual x Quantiti = HPP x Q + Laba Rp 100.000,00 x 10 = Rp 82.700,00 x 10 + Rp 173.000,00 Rp 1.000.000,00 = Rp 1.000.000,00 7) Perhitungan Pay Back Periode Asumsi laba per periode = Rp 173.000,00 x 7 = Rp 1.211.000,00 Asumsi laba per tahun = Rp 173.000,00 x 360 = Rp 62.280.000,00 Jumlah investasi awal = Biaya kebutuhan awal Rp 12.040.500,00 = Rp 5.790.000,00 Rumus = investasi awal : laba per tahun = 12.040.500,00 : 62.280.000,00 =0,19= 2 bulan G. METODE PELAKSANAAN 1. Kegiatan Persiapan Pada kegiatan ini akan dilakukan persiapan tempat penjualan, pembuatan brosur, dan mempersiapkan alat-alat serta bahan. 2. Pelaksanaan Pembuatan Dalam pembuatan sofa mini ini bahan yang harus dipersiapkan adalah busa atau spons, dudukan plastik, kain putih, papan kayu, kain, dan plastik pembungkus. Cara membuat : 1) Pertama-tama spons dengan ukuran diameter dan tinggi 60cm (untuk bagian dalam sofa) dibungkus dengan kulit jok dan kain. Pembungkusan dilakukan dengan dijahit menggunakan mesin jahit. 2) Bagian bawah sofa diberi papan kayu dan 4 dudukan kursi plastik kecil. Ditempel dengan menggunakan lem. 3) Luaran sofa diberi desain sesuai dengan tingginya permintaan masyarakat seperti batik, bola, polosan, dan lain-lain, hal ini yang akan membedakan dengan sofasofa pada umumnya. Desain bisa dijahit atau dengan cap, sesuai dengan bagaimana permintaan konsumen. 4) Setelah selesai sofa tersebut dibungkus dengan plastik pembungkus bening untuk menjaga dan melindungi keutuhan, bentuk dan kenyamanan sofa.
8 H. JADWAL KEGIATAN NO AGENDA MINGGU KE 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Menyiapkan bahan 2 Produksi sampel 3 Pemasaran skala kecil 4 Kontrol hasil pemasaran 5 Produksi skala besar 6 Pemasaran skala besar I. RENCANA BIAYA MODAL PEMBUATAN AWAL SOFA MINI NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA/SATUAN 1 Busa/Spons 1 BUAH Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 2 Dudukan Plastik 4 BUAH Rp 2.500,00 Rp 10.000,00 3 Kain 1,5 METER Rp 20.000,00 Rp 30.000,00 4 Papan Kayu 2 METER Rp 4.000,00 Rp 8.000,00 5 Kain Putih 1 METER Rp 2.000,00 Rp 2.000,00 6 Plastik Pembungkus 1 BUAH Rp 5.000,00 Rp 5.000,00 TOTAL Rp 75.000,00 TOTAL 70 SOFA Rp 5.250.000,00 PERALATAN 7 Mesin Jahit 4 BUAH Rp 1.500.000,00 Rp 6.000.000,00 8 Benang 200 GRAM Rp 85.000,00 Rp 170.000,00 9 Gunting 2 BUAH Rp 20.000,00 Rp 40.000,00 10 Jarum 1 KODI Rp 2.000,00 Rp 2.000,00 11 Lem 2 BUAH Rp 2.000,00 Rp 4.000,00 12 Minyak Mesin 1 BUAH Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 TOTAL PERALATAN Rp 6.219.500,00 LAIN-LAIN 13 Brosur 200 BUAH Rp 1.000,00 Rp 200.000,00
9
10
11
12