BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA TRIGONOMETRI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi. Oleh : ANDI BASUKI NIM : S

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL PENGINTEGRASIAN NILAI KEISLAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

(Penelitian dan Pengembangan Materi Pencemaran Lingkungan Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

Ina Agustin Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) IPA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS IV SD

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PRAKTIKUM PADA MATERI TITRASI ASAM BASA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Hartati Masyhuri Prodi Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

PENGEMBANGAN MODUL PERALATAN KANTOR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI MATRIKS KELAS XI SMA

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

BAB III METODE PENELITIAN

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

PENGEMBANGAN MODUL TEMATIK SUMBER ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASISINKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP DENGAN TEMA AIR LIMBAH RUMAH TANGGA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Rawamangun 13220, Jakarta, Indonesia Corresponding author:

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS

Transkripsi:

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI YANG TERINTEGRASI NILAI- NILAI KEISLAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KESADARAN PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI SMA KELAS X Zainab Sinta Utami 1 Agus Sujarwanta 2 Handoko Santoso 3 1 SMA Islam Teradu Darul Hikmah Pasir Sakti Lampung Timur 2,3 Magister Pendidikan Biologi UM Metro Email: sintaili94@gmail.com Abstract: Development of the Biology Module that integrates Islamic values based on the problems in the Integrated Islamic High School Darul Hikmah Pasir Sakti, East Lampung, the teaching materials used are not in accordance with the school background and learning outcomes in the material of Biodiversity are low. Based on these problems, this study aims to produce a biological module that integrates Islamic values on the subject matter of Biodiversity and effectively increases the understanding and awareness of students in class X. The development of this module uses the Borg and Gall development model. Subjects of assessment are material experts, media experts, linguists, religious experts, education practitioners, and class X students. The instruments used are questionnaires and learning outcomes tests. The results of this study are a Biology module that integrates Islamic values on the subject matter of biodiversity for students of class X. Based on the results of the module quality assessment, the category is very good and effective in increasing students' awareness and understanding. So it can be concluded that the biology module developed is suitable to be used as an independent teaching material for class X students. Keywords: Awareness, Integration Of Islamic Values, Module, Understanding Bahan ajar atau sumber belajar merupakan kebutuhan pokok bagi peserta didik. Karena dengan bahan ajar dapat memperkuat motivasi peserta didik untuk belajar. Penggunaan bahan ajar dalam aktivitas belajar merupakan salah satu cara agar pembelajaran mampu mempengaruhi aktivitas belajar (Mulyasa, 2013). Berdasarkan hasil analisis kebutuhan di SMA Islam Terpadu Darul Hikmah Pasir Sakti Lampung Timur yang dilaksanakan pada 27 Januari 2017 didapatkan hasil belajar 22 peserta didik pada materi Kenaekaragaman Hayati masih di bawah KKM yaitu 75 dan nilai afektif yang ditunjukkan juga cukup rendah, walaupun pada kenyataannya tidak semua peserta didik mendapatkan nilai rendah, namun nilai rata-rata menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung kurang berhasil memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, perilaku, dan sikap peserta didik. Selain itu, dari hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran Biologi didapatkan informasi bahwa dalam pembelajaran 166

Biologi guru hanya menggunakan buku paket yang belum menunjukkan adanya kajian keislaman yang menghubungkan dengan kajian Biologi. Modul merupakan sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik serta dapat dipelajari secara mandiri tanpa membutuhkan seorang fasilitator dan modul juga dapat digunakan sesuai dengan kecepatan belajar peserta didik dengan pengertian tersebut maka modul yang memiliki lima karakteristik, yaitu self instruction, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Prastowo, 2013). Berdasarkan hasil analisi kebutuhan peserta didik maka dibutuhkan bahan ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik namun tetap sesuai dengan latar belakang sekolah yang merupakan sekolah Islam terpadu. Oleh sebab itu, modul dianggap mampu mengatasi masalah tersebut. Masyhuri dkk (2015:78) berpendapat bahwa Panduan Integrasi Nilai-nilai Islami pada proses pembelajaran di sekolah model, metode, ataupun pendekatan pembelajaran masih minim, dirasa perlu untuk menginterpretasikan kembali seluruh materi pelajaran sekolah dengan muatan-muatan nilai yang Islami. Tujuan kurikulum pendidikan Islami tidak semata-mata mendorong anak didik untuk mampu berkomunikasi tanpa bimbingan orang lain dan sekaligus dapat memecahkan masalah dengan, akan tetapi lebih sebagai jiwa atau ruh dari pendidikan itu. Sebagaimana pendidikan yang diajarkan Rasulullah Muhammad saw., yang lebih mengutamakan akhlak bagi ummatnya li utammima makarim alakhlak. Sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang mampu mengintegrasikan antara kajian keilmuan dengan keislaman yang relevan serta menekankan pembelajaran sains dengan bercirikan keislaman. Salah satunya adalah pengembangan bahan ajar berupa modul dengan pengintegrasian nilainilai Islam ke dalam biosains. Modul tersebut diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas peserta didik dan guru, menambah inovasi dan variasi dari bahan ajar di sekolah serta menambah pengetahuan peserta didik tentang materi Biologi yang begitu dekat dengan kehidupan peserta didik dan berada di lingkungan sekitar. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development. Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Produk penelitian yang dihasilkan berupa modul bilogi yang terintegrasi nilai-nilai keislaman pada pmateri keanekaragaman hayati kelas X. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam Haryati, 2012:14) adalah sebagai BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 167

berikut: Research and information collecting, Planning, Develop preliminary form of product, Preliminary field testing, Main product revision, Main field testing, Operational product revision, Operational field testing, Final product revision, Dissemination and implementation. Subjek penilaian yang menilai modul terdiri dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa, ahli agama, praktisi pendidikan (guru mata pelajaran biologi), dan peserta didik kelas X SMA Islam Terpadu Darul Hikmah yang terdiri dari 25 orang. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penilaian modul dan hasil belajar peserta didik. Selain itu, juga didapatkan data kualitatif dari saran revisi dari ahli, praktisi pendidikan dan peserta didik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini adalah produk berupa modul biologi yang terintegrasi nilai-nilai keislaman materi keanekaragaman hayati kelas X. Para ahli terdiri dari ahli materi, media, bahasa, dan agama. Tabel 1. Hasil Penilaian Ahli Materi No Kriteria Penilaian Nilai Persentase Kategori 1 Materi sesuai kurikulum yang berlaku 2 Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian 3 Penjabaran materi membantu mencapai kompetensi dasar 4 Materi spesifik, akurat, jelas, dan sesuai dengan kebutuhan bahan ajar 5 Kesesuaian konsep dengan konsep yang dikemukakan oleh ahli Biologi 6 Kesesuaian materi dengan nilai moral dan nilai sosial 7 Menekankan pengalaman langsung 8 Mengembangkan keterampilan proses untuk menemukan hal baru 9 Keseimbangan penjabaran materi 10 Evaluasi/ uji kompetensi/ BioLab/Diskusi yang disajikan dapat mengukur kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik Rata-rata keseluruhan kriteria 4,2 84% Berdasarkan hasil penilaian modul oleh ahli materi dapat dilihat bahwa skor rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 4,2 dengan persentase sebesar 84% termasuk ke dalam kategori sangat. Saran peran dari ahli materi adalah perlu adanya peran pada komponen tata tulis, penugasan, dan rangkuman BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 168

Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Media No Kriteria Penilaian Nilai Persentase Kategori 1 Kesesuaian antara jenis font dan jarak spasi 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami 3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang benar 4 Kesesuaian gambar dengan materi 5 Gambar menarik perhatian siswa 6 Tata letak dan ukuran gambar sesuai 7 Warna gambar/font jelas 8 Warna/font sesuai 9 Penyajian materi dalam modul sistematis, logis, sederhana, jelas, dan runtut 10 Menunjang keterlibatan siswa untuk aktif 11 Mengaitkan antar konsep dan menjelaskan fenomena 12 Kegiatan mendorong siswa untuk mengalami secara langsung 13 Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran 14 Desain modul (konsisten, terformat, terorganisasi, dan memiliki daya tarik) 15 Judul, gambar, dan keterangan gambar dapat dipahami 16 Mengembangkan berbagai cara untuk menyajikan informasi 17 Ilustrasi sampul menggambarkan materi 18 Isi modul Biologi ini sesuai dengan isi modul ideal 19 Saduran, cuplikan, dan kutipan mencantumkan sumbernya dengan jelas. 20 Gambar mencatumkan sumbernya. Rata-rata keseluruhan kriteria 4,15 83% Berdasarkan hasil validasi ahli media di atas dapat dilihat bahwa persentase yang diperoleh yaitu sebesar 83% dengan rata-rata skor 4,15 maka modul biologi yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori sangat dari segi desain atau media. Saran ahli media yaitu perlu adanya peran yaitu tata letak gambar perlu disesuaikan dengan materi, penulisan sumber dan keterangan pada gambar perlu dikonsistenkan, dan masih banyak typo (salah ketik) sehingga perlu dicermati kembali. BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 169

Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli Bahasa 1 No Kriteria Penilaian Nilai Presenta se Bahasa yang digunakan mudah dipahami 2 Informasi yang disajikan jelas 3 Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan Ejaan Bahasa Indonesia 4 Kalimat yang digunakan komunikatif dan interaktif 5 Kejelasan tujuan pembelajaran (indikator yang dicapai) 6 Urutan penyajian sesuai 7 8 9 10 Isi modul memotivasi dan menarik peserta didik dari segi bahasa Bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan peserta didik Bahasa yang digunakan mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memahami konsep Informasi (bahan, latihan, dan soal) yang disajikan lengkap Rata-rata keseluruhan kriteria Kategori Berdasarkan hasil penilaian ahli bahasa di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan kriteria penilaian mendapatkan skor 5 termasuk dalam kategori sangat dengan persentase 100%. Tabel 4. Hasil Penilaian Ahli Agama No Kriteria Penilaian Nilai resentase Kategori 1 Kemampuan menyajikan unsur Islam-sains dalam modul 2 Kebenaran konsep keislaman 3 Kesesuaian ayat-ayat Alquran dan Hadist dengan konsep ilmu sains (Biologi) 4 Ketepatan model informatif dalam modul pembelajaran 5 Kemampuan menanamkan nilai-nilai keislaman 6 Ketepatan nilai-nilai keislaman 7 Keterpaduan materi 8 Keterpahaman siswa terhadap materi Rata-rata keseluruhan kriteria 4,5 90% Berdasarkan hasil penilaian ahli agama di atas dapat dilihat bahwa Rata-rata skor yang diperoleh adalah 4,5 dengan persentase 90%, maka termasuk dalam kategori sangat. Saran ahli agama yaitu perlu BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 170

adanya peran yaitu pada penulisan nomor ayat yang harus disesuaikan antara ayat Alquran dengan artinya, ayat-ayat Alquran lebih diperbanyak lagi, dan kesesuaian antara ayat dan terjemahan perlu diperi. Tabel 5. Hasil Penilaian Praktisi Pendidikan No Aspek Nilai Persentase Kategori 1 Isi modul 4,5 90% 2 Materi 3 Evaluasi 4,7 94% 4 Penyajian 4,7 94% 5 Bahasa/keterbacaan 4,25 85% 6 Tampilan modul Rata-rata keseluruhan kriteria 4,6 92% Berdasarkan hasil validasi praktisi pendidikan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran biologi didapatkan hasil bahwa skor rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 4,6 dengan persentase sebesar 92% dan termasuk ke dalam kategori sangat. Tabel 6. Hasil Penilaian Peserta Didik Jumlah peserta didik Ratarata nilai Persentase Kategori 25 4,66 93,37% Berdasarkan data hasil penilaian tingkat keterbacaan dari 25 peserta didik, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata keseluruhan pernyataan mencapai 4,66 dengan persentase 93,37%. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat keterbacaan modul oleh peserta didik termasuk ke dalam kategori sangat. Penelitian ini mengembangkan modul untuk menigkatkan kesadaran dan pemahaman peserta didik. Tabel 7. Hasil Penilaian Kognitif Peserta Didik Jenis No Tes Jumlah Rata-rata 1 Pretest 1557 62,28 2 Postest 2002 8008 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan peserta didik memiliki nilai postest lebih besar dari pada nilai pretest, tidak ada peserta didik yang memiliki nilai postest lebih kecil dibandingkan nilai pretest. Tabel 8. Hasil Penilaian Afektif Peserta Didik No Jenis Tes Jumlah Rata-rata 1 Pretest 1995 79,8 2 Postest 2620 104,8 Nilai afektif diperoleh dengan menggunakan angket. Berdasarkan hasil rekapitulasi angket dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai afektif yang ditunjukkan dengan nilai postest lebih besar dari pada pretest. Jadi, modul BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 171

yang dikembangkan efektif meningkatkan kesadaran dan pemahaman peserta didik. KESIMPULAN Simpulan dari penelitian ini adalah telah berhasil ddikembangkan produk berupa modul biologi yang terintegrasi nilai-nilai keislaman materi keanekaragaman hayati kelas X. Modul yang dikembangkan mendapatkan penilaian yang sangat dari ahli materi, media, bahasa, dan desain, juga praktisi pendidikan dan peserta didik. Modul yang dikembangkan juga efektif dalam meningktakan kesadaran dan pemahaman peserta didik kaitannya dengan nilai afektif dan kognitif. Sehingga modul yang dikembangkan layak digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran dikelas untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Volume 3 Nomor 2. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya. Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. DAFTAR RUJUKAN Haryati, S. 2012. Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penenlitian dalam Bidang Pendidikan. Jurnal Pendidikan. Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : 11-26. Masyhuri, Hartati, Hasanudin, dan Razali. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia yang Diintegrasikan Nilai-Nilai Islam Terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 11 Banda Aceh. Jurnal EduBio Tropika. BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 172