Jurnal Rancang Bangun 3(1)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN AHMAD YANI KOTA SORONG

ABSTRAK. Kata Kunci : Kebisingan, Jalan Raya.

Rhaptyalyani Fakultas Teknik Univeristas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan.

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

ANALISIS POLUSI SUARA YANG DITIMBULKAN KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN AKIBAT PENGARUH LALU LINTAS KENDARAAN

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No. 2

SUPADI NIM : NIRM :

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA

Rhaptyalyani FakultasTeknik UniveristasSriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan. Abstract

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

III. METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KECEPATAN KENDARAAN DENGAN KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini diketahui dari bertambahnya jumlah kendaraan bermotor

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

PENATAAN DAN PENANGANAN PARKIR PADA BADAN JALAN SEPANJANG RUAS JALAN CIMANUK KABUPATEN GARUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mulai PENGUMPULAN DATA

PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR ABSTRAK

STUDI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS JALAN TOL PADALARANG-CILEUNYI TERHADAP PERUMAHAN TAMAN HOLIS INDAH KOTA BANDUNG.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS TERHADAP RUMAH SAKIT PROF.DR. TABRANI RAB PEKANBARU

SKRIPSI PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN BUNG TOMO SAMARINDA SEBERANG

Gambar 62 Bagan Keterkaitan Polusi Udara dan Kebisingan dengan Lalu Lintas. Pusat Perbelanjaan Balubur. Tarikan Kendaraan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI WAKTU PERJALANAN DAN TUNDAAN PADA RUAS JALAN DR. SETIABUDI

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISA KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS TERHADAP RUMAH SAKIT PROF.DR. TABRANI RAB PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

PENGARUH AKTIFITAS KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KEBISINGAN DI KAWASAN PERTOKOAN COYUDAN SURAKARTA

ROAD MAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR (KAJIAN SEKSI II UNTUK KASUS DI DEPAN RSUD CIAWI BOGOR)

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

ARDHINA NUR HIDAYAT ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT.


BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

PERHITUNGAN KINERJA BAGIAN JALINAN AKIBAT PEMBALIKAN ARUS LALU LINTAS ( Studi Kasus JL. Kom. Yos Sudarso JL. Kalilarangan Surakarta ) Naskah Publikasi

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

STUDI MODEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK LALU LINTAS DENGAN TINGKAT KEBISINGAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN TOL IR. SUTAMI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prasarana dan sarana perkotaan, misalnya peningkatan dan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

: 180 cm (as as) atau 150 cm (tepi tepi) Gambar IV.1. Penampang Melintang Jalan 3,5 M 3,5 M. Median Kerb. Perkerasan Jalan 2 M 1 M 7 M 7 M

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALULINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-48/MENLH/11/1996 TENTANG BAKU TINGKAT KEBISINGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR- DARMAHUSADA INDAH TIMUR-DARMAHUSADA INDAH UTARA, SURABAYA

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian (http :// 6 Maret 2013)

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

Pengaruh Penerapan Zona Selamat Sekolah Terhadap Tingkat Kebisingan Lalu Lintas di Kawasan Sekolah Kota Padang

ANALISIS KEBISINGAN RUANG WEAVING UNIT WEAVING B DI PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV

PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi)

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III METODOLOGI SURVEI. Sebelum pelaksanaan survai dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan survai

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

VI. DAMPAK PENINGKATAN VOLUME LALU LINTAS TERHADAP LINGKUNGAN. Volume lalu lintas pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu prasarana yang sangat penting dalam

PEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK MENGANALISIS TINGKAT KEBISINGAN ELLA DESYNATA S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN MULYOREJO-SUTOREJO SURABAYA

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang : Baku Tingkat Kebisingan

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK

STUDI TINGKAT KEKUATAN BUNYI KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MIKROLET DI KOTA MAKASSAR.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Transkripsi:

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN BASUKI RAHMAT KOTA SORONG Hendrik Pristianto 1 Suci Nurul Hidayati 2 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong Diterima:15 Agustus 2017. Disetujui:19 September 2017. Dipublikasikan:1 Oktober 2017 ABSTRAK Perkembangan perekonomian di Indonesia, diiringi dengan berkembangnya jaringan transportasi yang pesat mengakibatkan jumlah atau volume lalu lintas terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini menimbulkan dampak pada lingkungan sekitar lintasan kendaraan. Salah satu dampaknya adalah polusi suara berupa kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu lintas. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi pada Jalan Basuki Rahmat kemudian di bandingkan dengan Standar baku mutu tingkat kebisingan Menurut KepMen N0.48/MENLH/11/1996. Metode yang digunakan adalah survei langsung menggunakan alat Sound Level Meter. Dimana pengambilan data dilakukan selama 10 menit dan pembacaan selama 5 detik sehingga di didapatkan 120 data nilai kebisingaan dalam satu kali pengamatan untuk rentang waktu satu jam. Penelitian ini juga mengambil data volume lalu lintas dan data kecepatan kendaraan karena jumlah kendaraan dan kecepatan kendaraan juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi dan erat kaitannya dengan kebisingan lalu lintas.. Selanjutnya data survei di analisis untuk didapatkan nilai Leq dimana nilai Leq adalah nilai tingkat kebisingan kendaraan. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan tingkat kebisingan berkisar antara 62,04 dba 66,67 dba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada ruas Jalan Basuki Rahmat telah melampaui baku tingkat kebisingan yang ditetapkan untuk kawasan pemukiman dan perumahan, tempat ibadah, rumah sakit dan sarana pendidikan yaitu sebesar 58 dba ( 55 dba + toleransi 3 dba ). Penanganan kasus kebisingan dapat dilakukan sesuai pedoman mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan sesuai tingkat efektifitas yang dibutuhkan. Kata Kunci : Kebisingan lalu lintas, Sound Level Meter, Polusi suara. 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, pertumbuhan transportasi darat cukup pesat di beberapa Kota Besar. Khususnya di Kota Sorong yang saat ini menjadi salah satu Kota yang sedang berkembang. Namun, perkembangan lalu lintas yang semakin maju akan berdampak pula pada lingkungan sekitar, salah satu dampak negatifnya adalah masalah kebisingan.kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan manusia serta kenyamanan lingkungan. Mengacu pada penelitian pendahuluan yang sebelumnya telah dilakukan, maka penulis mengambil titik tinjau pada Jalan Basuki Rahmat yaitu mulai dari persimpangan Gang NN hingga persimpangan BTN. Jalan Basuki Rahmat merupakan jalan poros yang mempunyai volume lalu lintas yang cukup tinggi terutama pada jam-jam sibuk yang mempengaruhi tingkat kebisingan pada area sekitaran jalan tersebut. Pada ruas jalan tersebut terdapat pemukiman penduduk yang berhadapan langsung dengan badan jalan, beberapa sarana pendidikan serta sarana umum lainnya, juga terdapat kantor dan pertokoan pusat sarana dagang dan jasa. Berdasarkan latar belakang, maka penulis melakukan penelitian sebagai bahan Skripsi dengan judul Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Basuki Rahmat Kota Sorong. 1.2. Batasan Masalah Dalam skripsi ini memiliki batasan permasalahan yang akan dibahas untuk menghindari pembahasan masalah yang lebih luas dan tidak sesuai dengan penelitian. Adapun batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mengukur tingkat kebisingan lalu lintas adalah Jalan Basuki Rahmat Km 9 Kota Sorong. 2. Sebagai perbandingan penulis menggunakan Standar baku Mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-48/ MENLH/ 11/ 1996, tanggal 25 Nopember 1996. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kebisingan lalu lintas yang terjadi pada daerah yang ditinjau 2. Untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan pada jalan yang di tinjau telah memenuhi standar baku mutu tingkat kebisingan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP- 48/MENLH/11/1996 II. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian terletak di sepanjang ruas jalan Basuki Rahmat. Jarak yang di tinjau ± 500 meter. Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari penelitian di lapangan. Langkah- langkah pengambilan data ini mengacu pada SK Menteri Lingkungan Hidup nomor : 48/MENLH/II/1996 tentang Baku tingkat kebisingan dengan metode pengukuran cara sederhana yaitu dengan sebuah Sound Level Meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi db (A) selama 10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran pada masing-masing interval yang pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik. Adapun dalam pengambilan data ini di butuhkan 6 orang yang mana 4 orang mengambil data kebisingan dalam waktu bersamaan yaitu pada sisi kiri dan kanan jalan,kemudian 2 orang lainnya mencatat volume lalu lintas. Kemudian pengambilan data kecepatan lalu lintas dilakukan 10 menit berikutnya. Data sekunder adalah data yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian atau sebagai pembanding. Data sekunder dalam penelitian ini diambil 2

dari beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini. Pencatatan Volume Lalu Lintas Metode yang digunakan dalam pencatatan volume lalu lintas dengan cara manual count, dengan cara menghitung seluruh kendaraan yang melewati ruas jalan yang disurvey pada bagian tepi jalan untuk mengamati pergerakan kendaraan yang melintasi. Jenis kendaraan dibedakan dalam kendaraan sepeda motor atau roda dua (MC), kendaraan ringan (LV), dan kendaraan berat (HV). Pengambilan data volume dicatat tiap 10 menit. Perhitungan Kecepatan Rata-Rata Pengambilan data kecepatan dilakukan oleh 2 orang, seorang untuk memberikan abaaba saat kendaraan mulai melintas berjalan dari titik 0 ke ke titik 50 meter. Kemudian orang kedua memberi aba-aba saat kendaraan melewa tititik50 meter.data waktu tempuh, diperoleh dengan cara mengukur besarnya waktu yang diperlukan untuk melewati suatu segmen jalan yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 50 meter. Kemudian data tersebut dikonversi ke satuan km/jam. III. PEMBAHASAN 3.1. Umum Pengambilan data dilakukan selama 9 jam yaitu pada pukul 07.00-09.00 untuk pagi hari, pukul 11.00-13.00 untuk waktu siang hari, dan pukul 15.00-17.00 untuk waktu sore hari. Dari hasil survey dilapangan didapatkan 1.080 data kebisingan dalam 1 hari (rentang waktu penelitian 9 jam) dengan 120 data setiap 10 menit yang mewakili 1 jam. 3.2. Komposisi dan Volume Kendaraan Dari hasil penelitian data volume kendaraan, puncak jumlah kendaraan tertinggi yang melintas di area Jalan Basuki Rahmat dapat dilihat pada tabel berikut. Hitungan volume kendaraan pada Tabel.2 Kolom.1 : Qtotal kendaraan per-jam = LV + HV + MC= 517 kend/ jam LV P LV = x 100% = 23,79 % Q totkend /jam HV P HV = x 100% = 2,32 % Q totkend /jam MC P MC = x 100% =73,89 % Q totalkend /jam Tgl Tabel2.PuncakHasilPerhitunganKomposi sidan Volume KendaraanTertinggi Waktu Jam Q Total Kendaraan (per-jam) LV(%) HV(%) MC(%) 25-Jan 13.00-13.10 517 23,79 2,32 73,89 26-Jan 11.00-11.10 700 27,14 2,86 70,00 27-Jan 17.00-17.10 633 19,27 2,37 78,36 28-Jan 17.00-17.10 523 22,94 3,82 73,23 29-Jan 13.00-13.10 621 23,67 2,90 73,43 30-Jan 17.00-17.10 564 20,92 3,19 75,89 01-Feb 17.00-17.10 539 25,79 2,78 71,43 02-Feb 13.00-13.10 538 23,79 3,16 73,05 03-Feb 17.00-17.10 660 21,97 2,88 75,15 04-Feb 17.00-17.10 560 25,71 3,39 70,89 05-Feb 13.00-13.10 560 20,00 1,79 78,21 06-Feb 16.00-16.10 561 22,82 3,92 73,26 Sumber : Data Lapangan Hasil perhitungan komposisi dan Volume kendaraan berdasarkan waktu dilakukan dilokasi 1 dan 2 yaitu selama 12 hari,dilihat pada Tabel.2. bahwa tingkat Komposisi dan Volume Kendaraan yang paling tinggi terjadi padahari selasa tanggal 26 Januari 2016 pukul 11.00-11.10. 3.3. Kecepatan Lalu Lintas Kendaraan Perhitungan Kecepatan Ruang tiap jenis dilakukan dengan catatan bahwa angka 50 m adalah jarak tempuh kendaraan (d) yang disurvei, (t i ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melintasi jarak 50 m dalam detik.untuk nilai (n) didapatkan dari penjumlahan banyaknya kendaraan (LV,HV,MC) dalam perhitungan volume kendaraan. 3

Tabel 3.Puncak Hasil Perhitungan Kecepatan Kendaraan Tertinggi Waktu Jarak V Rata-Rata Tgl Jam (m) (km/jam) 25-Jan 13.00-13.10 50 40.29 26-Jan 07.00-07.10 50 49.49 27-Jan 07.00-07.10 50 43.77 28-Jan 16.00-16.10 50 42.09 29-Jan 13.00-13.10 50 43.97 30-Jan 15.00-15.10 50 44.88 1-Feb 12.00-12.10 50 52.55 2-Feb 16.00-16.10 50 47.90 3-Feb 11.00-11.10 50 43.74 4-Feb 09.00-09.10 50 42.45 5-Feb 12.00-12.10 50 42.71 6-Feb 12.00-12.10 50 53.51 Sumber : Data Lapangan Hasil perhitungan Kecepatankendaraan berdasarkan waktu dilakukan dilokasi 1 dan 2 yaitu selama 12 hari,dilihat pada Tabel.3. bahwa tingkat kecepatan Kendaraan yang paling tinggi terjadi pada hari sabtu tanggal 06 Februari 2016 pukul 12.00-12.10. - Hitungan kecepatan ruang tiap jenis pada Tabel 3kolom 12: Interval Waktu 12.00-12.10 (persamaan 3) Kendaraan Ringan ( LV ) μ s = 3,6 x n x d n l=1 t i = 3,6 x 131 x 50 131 x 5,29 Kendaraan Berat ( HV ) μ s = 3,6 x n x d n l=1 t i = Sepeda Motor (MC) μ s = 3,6 x n x d n l=1 t i = 3,6 x 16 x 50 16 x 5,56 3,6 x 384 x 50 384 x 3,51 = 34,02km/jam = 32,37km/jam = 51,28km/jam - Hitungan kecepatan rata-rata kendaraan pada Tabel.3 kolom 12: Interval Waktu 12.00-12.10 (persamaan 4) VLV. nlv VHV. nhv VMC. nmc V nlv nhv nmc V = 34,02 x 131 + 32,37 x 16 + (51,28 x 384) 131 6 + 384 = 53,51 km/jam 3.4. Kebisingan Lalu Lintas Kendaraan Dari hasil penelitian tingkatkebisingan kendaraan, puncak tingkat kebisingan kendaraan tertinggi yang melintas di area Jalan Basuki Rahmat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.Puncak Hasil Perhitungan Tingkat Kebisingan KendaraanTertinggi Waktu LeqHitung Tgl Jam (dba) 25-Jan 09.00-09.10 65.08 26-Jan 17.00-17.10 65.80 27-Jan 13.00-13.10 66.48 28-Jan 12.00-12.10 66.36 29-Jan 08.00-08.10 65.72 30-Jan 09.00-09.10 64.43 1-Feb 11.00-11.10 66.68 2-Feb 09.00-09.10 65.31 3-Feb 15.00-15.10 65.08 4-Feb 15.00-15.10 65.49 5-Feb 16.00-16.10 65.27 6-Feb 15.00-15.10 65.44 Sumber : Data Lapangan Hasil perhitungan tingkat kebisingan kendaraan berdasarkan waktu dilakukan dilokasi 1 dan 2 yaitu selama 12 hari,dilihat pada Tabel.4. bahwa tingkat kebisingan Kendaraan yang paling tinggi terjadi padaharisenin tanggal 16 Februari 2016 pukul 11.00-11.10. - Hitungan nilai L eq pada Tabel.4. kolom 7 : L eq = 10 log 1 x1075.40 x1077.08 x1074.42 120 120 120 x1079.83 x1076.08 120 120 x1078.12 x1078.83 120 120 x1077.53 x1077.18 120 120 120 x1077.76 10 = 66,68 dba - Hitungan BNL pada Tabel.4. Kolom 7: L eq = 42.2 0 log Q total kendaraan = 42.2 0 log (505) = 69,23 dba 4

3.5. Hubungan Tingkat Kebisingan Dengan Baku Mutu Tingkat Kebisingan Menurut KepMen No.48/MENLH/11/1996 Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup KepMen No.48 /MENLH /11/ 1996 standar baku mutu tingkat kebisingan untuk kawasan pemukiman dan perumahan, rumah sakit, perkantoran, tempat ibadah, dan sarana pendidikan yaitu sebesar 55 dba ditambahkan dengan toleransi kebisingan sebesar 3 dba menjadi 58 dba. Tingkat kebisingan akibat lalu lintas pada ruas Jalan Basuki Rahmat berkisar antara 62,04 db(a) 66,68 db(a). Berdasarkan hasil menyeluruh tingkat kebisingan pada ruas Jalan Basuki Rahmat telah melampaui batas standar kebisingan yang ditetapkan. IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian secara menyeluruh, tingkat kebisingan paling tinggi di Jalan Basuki Rahmat yaitu 66,67, nilaiini cukup tinggi apabila dibandingkan terhadap kawasan sarana pendidikan dan tempat tinggal, namun bila dibandingkan terhadap kawasan perkantoran dan perdagangan maka tingkat kebisingannya masih dapat ditoleransi sesuai ketetapan yang di ijinkan. 2. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada ruas Jalan Basuki Rahmat telah melampaui baku tingkat kebisingan yang ditetapkan karena tingkat kebisingan yang di dapat dari lapangan sebesar 66.67 dba sedangkan Standar Baku Mutu Tingkat Kebisingan Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 48 Tahun 1996 untuk kawasan pemukiman dan perumahan, tempat ibadah, sarana pendidikan yaitu sebesar 58 dba ( 55 dba + toleransi 3 dba). 3. Faktor utama penyebab kebisingan lalu lintas dari Jalan Basuki Rahmat yaitukarena beberapa hal diantaranya jumlah kendaraan yang semakin meningkat setiap tahunnya sehingga volume kendaraan semakin banyak, laju kendaraan ditambah dengan komposisi kendaraan seperti knalpot Racing, klakson angkutan umum, sirine mobil atau motor, rem angin serta suara mesin kendaraan yang mengakibatkan semakin tingginya tingkat kebisingan pada ruas jalan yang di tinjau. 4.2. Saran 1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan memasukkan perhitungan tentang peredam kebisingan (noise barrier) terhadap tingkat kebisingan yang terjadi di jalan raya. 2. Untuk lingkungan yang tingkat kebisingannya telah melampaui ambang batas kebisingan, sebaiknya dilakukan penanganan terhadap kebisingan tersebut, sedangkan lingkungan yang tingkat kebisingannya tidak melampaui batas yang diijinkan, sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan. 3. Sebagai alternatif solusi dalam penanganan dampak kebisingan lalu lintas dapat merujuk pada Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pd T-16-2005-B tentang mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan kebisingan sesuai tingkat efektifitas yang dibutuhkan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1996. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan Anonim. 1999. Keputusan Menteri Negara Tenaga Kerja Nomor Kep- 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja Anonim. 2005. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 5

Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Leonard F., (2014). Analisa Tingkat Kekuatan Bunyi Klakson Kendaraan Ringan (Angkutan Umum Pete-Pete) di Kota Makassar, Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar Setiawan R., Arief T.D., Handayani N. & Sawitri P., ( n.d. ) Studi Awal Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Ruas Waru Sidoarjo, Sidoarjo Syaiful (n.d.) Studi Kasus Tentang Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Hubungannya dengan Geometri Jalan Akibat Suara yang Ditimbulkannya di Kota Besar Pulau Jawa, Universitas Brawijaya Malang, Malang Wafiroh A. H. (2013) Pengukuran Tingkat Kebisingan di Lingkungan SMPN 2 Jember, Universitas Jember Yadat T., (2014)Studi Power Level Kebisingan Kendaraan Ringan di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar Yusniar W. O. (2014) Analisa Kebisingan Lalu Lintas Kendaraan di Jalan Jendral Sudirman Kota Sorong, Universitas Muhammadiyah Sorong, Kota Sorong 6